Pada awal kisah ini, Hua Qian adalah karakter antagonis yang jahat. Saking bucin dan posesifnya pada suaminya, dia menghalalkan segala cara untuk menjebak dan menghancurkan wanita lain yang dicintai suaminya dan seluruh keluarga wanita tersebut.
Namun pada akhirnya, kejahatannya menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Si suami dengan wanita lain tersebut bekerja sama mengungkapkan kejahatan Hua Qian, dan akhirnya Hua Qian diceraikan dan diusir dari rumah suaminya di hadapan publik.
Ayahnya dihukum p3nggal, ibu dan gege-nya mati dihukum cambvk dan dia sendiri pada akhirnya sekarat setelah tertangkap oleh pengawal istana.
Pada saat dia sekarat, tampak ada seorang pria dan beberapa pengawalnya yang bergegas ke sana. Entah siapa pria itu dan apa tujuannya bergegas ke sana. Pada saat yang bersamaan, kita juga mendengar sebuah suara yang bertanya pada Hua Qian...
"Jika kau punya kesempatan untuk memulai kembali, apa kau akan mengubah sesuatu?"
"Ya," jawab Hua Qian lemah, sebelum akhirnya dia mati...
Lalu terbangun kembali ke malam pertama pernikahannya yang terjadi 2 tahun yang lalu dengan suaminya yang bernama Zhong Ye Lan. Kaget, shock sekaligus senang bisa kembali ke masa lalu saat dirinya dan orang-orang terdekatnya masih hidup, Hua Qian langsung semangat mau balik ke rumah keluarganya sendiri dan menemui semua orang yang dia sayangi, bertekad untuk mengubah masa lalu dan menyelamatkan semua orang. Tapi sayangnya, pelayannya mencegahnya, karena bagaimanapun, malam ini adalah malam pernikahannya.
Zhong Ye Lan adalah Kepala Keluarga Zhong. Keluarga paling kuat dan berpengaruh di kota tempat mereka tinggal. Bisnis mereka adalah memasok dupa untuk keluarga Kerajaan. Bahkan Kaisar pun menikahkan Tuan Putri ke Keluarga Zhong. Keluarga Hua sebenarnya adalah pelayan di kediaman Keluarga Zhong, Ayah Hua adalah Kepala Pelayan.
Namun Keluarga Hua bukan keluarga pelayan biasa. Ayah Hua-lah yang bertanggung jawab terhadap pembelian bahan dupa. Karena itulah, biarpun Ayah Hua hanya seorang Kepala Pelayan, tapi penghasilannya jauh lebih besar daripada penghasilan hakim per tahunnya.
Zhong Ye Lan sama sekali tidak tampak bahagia dengan pernikahan ini, karena ya memang pada dasarnya, dia tidak menginginkannya. Pernikahan ini dipaksakan padanya karena kelicikan Hua Qian yang membuat Ye Lan mabuk sehingga Ye Lan terpaksa harus menikahinya.
Malah saat dia mendapat berita tentang sesuatu, dia langsung pergi begitu saja tanpa memedulikan istrinya. Pelayannya yang sampai harus kerepotan membuat-buat alasan pada Hua Qian bahwa Ye Lan mabuk berat, jadi dia tidur di ruang kerja.
Kejadian ini sama persis dengan yang terjadi di kehidupan sebelumnya, tapi kali ini, setelah semua penderitaan yang dia alami di kehidupan dia yang sebelumnya, Hua Qian sudah tidak peduli lagi dengan suaminya ataupun pernikahan ini. Jadi dia masa bodo biarpun suaminya tidak datang.
Dia tahu kalau Ye Lan tidak akan pernah datang malam ini karena suaminya saat ini sedang menyelamatkan wanita lain itu, namanya Mu Yao, yang saat ini sedang diburu sebagai buronan.
Saat ini, sebenarnya hubungan Mu Yao dan Ye Lan hanya sekedar teman, tapi fakta kalau dia lebih memilih menyelamatkan seorang buronan di malam pernikahannya, jelas menunjukkan siapa yang sebenarnya lebih dia prioritaskan dalam hatinya.
Satu-satunya misi Hua Qian sekarang adalah menyelamatkan nyawanya dan seluruh keluarganya, tapi masalahnya, dia kembali ke masa malam pernikahannya, yang mana kejahatan yang dia dan keluarganya lakukan pada Keluarga Mu sudah terlanjur terjadi.
Keluarga Mu dijebak dan Ayah Mu dituduh melakukan penggelapan dalam bisnis dupa gaharu dan akhirnya dijatuhi hukuman pengasingan seumur hidup. Hanya Mu Yao yang berhasil melarikan diri dan akhirnya menjadi buronan.
Di kehidupan sebelumnya, Ayahnya Mu Yao tidak terima dan merasa terhina oleh hukuman atas kejahatan yang sama sekali tidak pernah dia lakukan, dan akhirnya dia mati gantung diri di dalam penjara. Kematian ayahnya inilah yang memicu Mu Yao untuk melawan Keluarga Hua.
Namun di kehidupan baru ini, Ayahnya Mu Yao baru ditangkap kemarin, jadi dia masih hidup. Kejadian itu baru akan terjadi sembilan hari dari sekarang. Masih ada waktu bagi Hua Qian untuk menyelamatkan situasi dan mengubah sejarah kelam demi keselamatan keluarganya.
Keesokan harinya saat baru bangun tidur, Hua Qian mengendus aroma dupa yang menurutnya tidak biasa, tapi menurut pelayannya, itu aroma bergamot yang biasa. Bingung dengan aroma aneh itu, Hua Qian akhirnya memutuskan untuk tak mempermasalahkan masalah sepele ini.
Sikapnya kali ini benar-benar beda. Pengalaman pahit di kehidupan sebelumnya telah sepenuhnya mengubahnya menjadi sosok yang lebih dingin. Di kehidupan yang sebelumnya, dia selalu memakai baju sutra warna putih pasca menikah karena menurutnya sutra putih lembut dan cocok untuknya yang cantik jelita.
Namun sekarang, dia benci warna itu dan menyuruh pelayan untuk menyiapkan baju-baju warna lain untuknya dengan alasan bahwa dia sudah bosan dengan warna putih, mudah kotor juga.
Ye Lan baru datang tak lama kemudian dan menyapanya dengan ramah. Memang di saat ini, Ye Lan masih memperlakukan Hua Qian dengan sangat baik karena Ye Lan masih belum mengetahui kejahatan Hua Qian dan keluarganya. (Di kehidupan yang sebelumnya pun begitu)
Mereka kemudian bersama-sama pergi ke Taman Zhong untuk mengunjungi Tuan Putri. Sepanjang perjalanan, Hua Qian memperhatikan Ye Lan terus melamun murung, jelas dia tahu siapa yang sedang Ye Lan pikirkan. Ye Lan bahkan tidak mendengar saat dia mencoba mengajaknya bicara.
Hua Qian akhirnya mengalihkan perhatiannya untuk membuka jendela kereta kuda dan melihat kesibukan masyarakat di jalan, dan kebetulan pandangannya bertemu dengan seorang pengemis di jalan yang walaupun compang-camping, tapi tampak jelas kalau dia pria muda yang masih gagah, hanya nasibnya yang kurang beruntung.
Si pengemis itu pun tampak terpesona olehnya sehingga dia tidak lihat-lihat jalan dan akhirnya tak sengaja bertubrukan dengan sekelompok pria.
Padahal dia tidak sengaja, tapi para pria itu langsung menghajarnya dengan kejam. Yang dia tabrak bahkan dengan teganya menginjak jari si pengemis.
Melihat si pengemis masih muda dan gagah, pria itu mencoba menawarinya pekerjaan. Namun karena sikapnya yang sangat angkuh dan kejam, dan jelas cuma ingin memanfaatkannya saja, si pengemis sontak mendorongnya, mencuri kantong uang pria itu lalu kabur.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam