Sesampainya di Taman Zhong, orang pertama yang mereka temui adalah Tuan Muda Zhong Xi Wu, dia adalah putra kandung keluarga Zhong, sedangkan Zhong Ye Lan dulunya adalah muridnya Tuan Zhong yang tumbuh di keluarga ini.
Hubungan Ye Lan dan Xi Wu sangat akrab, Xi Wu pun sangat menghormati Ye Lan sebagai seniornya. Namun Hua Qian ingat bahwa di kehidupan yang sebelumnya, Zhong Xi Wu juga jatuh cinta pada Mu Yao.
Jadi di kehidupan sebelumnya, ada cinta segitiga antara Ye Lan, Mu Yao dan Xi Wu. Yang tidak Hua Qian mengerti, kenapa Mu Yao bisa membuat kedua pria itu mabuk kepayang sama dia.
Mereka lalu pergi untuk menyapa Tuan Putri (Ibunya Xi Wu). Saat Tuan Putri menyapa Hua Qian, dia menasehati Hua Qian (dengan nada agak menyindir) untuk menjadi istri yang baik dan bermartabat, karena bagaimanapun, pernikahan ini kan sesuai dengan keinginan Hua Qian. (Hmm, apakah Tuan Putri mengetahui kebenaran di balik pernikahan ini?
Menyadari sindirannya, Hua Qian dengan bijak dan mantap meyakinkan Tuan Putri bahwa dia pasti akan melakukan sesuai nasehat Tuan Putri dan berjanji tidak akan mengecewakan Tuan Putri. Dia serius dan semua orang bisa merasakannya, dan itu membuat semua orang jadi agak tercengang menyadari perubahan sikap Hua Qian.
Tentu saja, Hua Qian harus melakukannya. Demi bertahan hidup, yang harus dia lakukan terlebih dulu adalah mengubah citranya di mata semua orang.
Kedua pria lalu pergi duluan untuk membicarakan sesuatu. Selain Tuan Putri dan Hua Qian, juga ada dua wanita muda lain yang bersama mereka. Keduanya wanita yang lemah lembut, elegan, sopan dalam sikap dan tutur kata, benar-benar wanita dari keluarga bangsawan sejati. Pantaslah Tuan Putri menyukai mereka berdua.
Tuan Putri bahkan memuji sikap mereka dengan kata-kata yang agak menyindir dan membanding-bandingkan Hua Qian dengan mereka.
Menyadari itu, Hua Qian langsung menarik perhatian Tuan Putri kepadanya dan dengan bijak berjanji akan melakukan empat kebaikan wanita: Yaitu, kebajikan, penampilan, kefasihan bicara dan ketekunan.
Salah satu nona muda cepat-cepat mengalihkan topik mengajak Tuan Putri untuk melihat-lihat ikan di kolam di taman. Di kehidupan sebelumnya, Hua Qian tidak diajak. Tapi sekarang, berkat perubahan sikapnya, Tuan Putri akhirnya berbaik hati mengajaknya ikut serta. Hua Qian senang.
Tuan Putri dan yang lain girang banget padahal cuma melihat ikan berenang dan rebutan makanan, cuma Hua Qian seorang yang lebih memperhatikan interaksi orang-orang dan merasa mereka agak lucu.
Tiba-tiba ada satu pelayan yang mencoba berdehem, sepertinya untuk menarik perhatian Hua Qian, tapi Hua Qian tidak mendengarnya. Malah Tuan Putri dan pelayan pribadinya yang memperhatikan keanehan si pelayan itu.
Lalu entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja Hua Qian tercebur ke kolam, sepertinya didorong oleh si pelayan. Namun untungnya dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri berkat keahlian berenangnya.
Tuan Putri dan yang lain kaget dan tercengang keheranan karena sebelumnya mereka tak pernah tahu kalau Hua Qian bisa berenang.
Jelas saja Hua Qian sekarang lebih pintar dalam banyak hal. Di kehidupan sebelumnya, dia pernah hidup dalam pengasingan selama setahun dan selama itu, banyak hal yang dia pelajari.
Di tempat lain, Zhong Xi Wu sedang membahas kasus penggelapan dupa gaharu palsu yang dilakukan oleh Ayahnya Mu Yao. Xi Wu curiga kalau bola dupa gaharu palsu ini dibuat dengan teknik yang dikembangkan oleh Keluarga Ge, keluarga yang pernah memproduksi dupa yang berbahaya.
Namun masalahnya, Keluarga Ge sudah lama ditangkap. Bahkan sekalipun ada anggota keluarganya yang kabur, Ye Lan tak yakin kalau mereka akan mendadak muncul sekarang. Ye Lan juga tak yakin kalau Ayah Mu ada hubungan dengan Keluarga Ge mengingat Keluarga Mu baru pindah ke kota ini setahun yang lalu.
Tapi Xi Wu tetap curiga, siapa tahu Keluarga Ge sedang bersiap untuk kembali. Mungkin mereka sekarang ini sudah menyusup ke keluarga ini. Seharusnya mereka bisa mendapatkan informasi seandainya mereka bisa menangkap Mu Yao.
Ye Lan seketika terdiam canggung dan gugup. Jelas saja, dia sekarang dia diam-diam menyembunyikan seorang buronan. Xi Wu memperhatikan keanehan sikapnya, tapi tepat saat itu juga, pelayan muncul memberitahu Ye Lan tentang kejadian yang menimpa Hua Qian barusan. Ye Lan pun langsung bergegas pergi.
Usai Hua Qian ganti baju di kamar sendirian, mendadak seorang wanita muncul sambil mengucap selamat karena akhirnya Hua Qian berhasil mendapatkan keinginannya menikahi Ye Lan.
(Satu hal yang kurang kusuka dari drama ini, baju-baju ceweknya jelek banget. Tabrak warna, tabrak motif, numpuk-numpuk, nggak matching sama sekali. Padahal kayaknya bukan drama low budget, tapi kok style-nya nggak enak dipandang mata).
Dia adalah Hua Man, sepupunya Hua Qian, dan pelayan yang mendorong Hua Qian tadi adalah pelayannya Hua Man. Kenapa Hua Man bisa ada di sini?
Dari flashback, sebenarnya dulu Ayah Hua pernah mencoba menawari Hua Qian untuk masuk ke keluarga Zhong dan menjadi selirnya Tuan Muda (Zhong Xi Wu), tapi Hua Qian ngotot menolak saking bucinnya sama Ye Lan. Akhirnya, Ayah Hua pun mengirim Hua Man ke sini untuk menjadi pelayan.
Alasan pelayannya Hua Man mendorongnya ke kolam tadi adalah agar Hua Man punya kesempatan untuk bicara berdua dengan Hua Qian dan meminta Hua Qian untuk menyampaikan kabar ke Ayah Hua bahwa Ayah Mu sudah dipenjara dan tidak akan pernah bebas.
Hua Qian tercengang menyadari kejadian ini sama sekali tidak ada di kehidupan sebelumnya, jelas ini terjadi karena adanya perubahan situasi juga.
Sekarang dia mengerti kenapa dulu keluarganya bisa hancur, mereka semua bukan hanya kejam, tapi juga bodoh. Bisa-bisanya Hua Man terang-terangan mengucap hal semacam itu di tempat ini.
Bahkan sekalipun Hua Man mengklaim kalau dia sudah memastikan keadaan aman, tapi Hua Qian sontak membentaknya dan berkilah seolah Keluarga Hua sama sekali tidak ada urusan dengan kasus itu.
Bingung, Hua Man mengingatkannya bahwa Hua Man dikirim ke sini oleh Ayah Hua untuk membantunya, tapi Hua Qian sontak menyangkal dan mengklaim bahwa Hua Man datang ke sini karena keinginan Hua Man sendiri.
Dia mengklaim kalau ayahnya cuma membantu Hua Man mewujudkan keinginan Hua Man dengan mengirim Hua Man masuk ke keluarga ini. Bukankah katanya Hua Man jatuh cinta pada Tuan Muda? Hua Man jelas kesal mendengar tuduhannya.
Saat Hua Qian keluar kamar, dia sekilas melihat ada kain berkibar di ujung tembok. Apa ada orang? Namun saat dia mau melihat, pelayannya mendadak kembali dan menuntunnya kembali ke kamar bersamaan dengan Hua Man yang baru keluar dengan muka kesal. Memang ada orang yang menguping, dan orang itu ternyata Xi Wu.
Adegan Bonus:
Tuan Putri memang tidak menyukai Hua Qian karena dia tahu kalau Hua Qian itu wanita munafik. Dia tahu kalau Hua Qian ngotot menikahi Ye Lan dengan tujuan licik. Hua Qian tidak pantas menjadi seorang nyonya.
Masalahnya, Ye Lan itu terlalu polos dan jujur, dan bersikeras untuk bertanggung jawab menikahi Hua Qian. Karena itulah, Tuan Putri memperingatkan Xi Wu untuk tidak terlalu berhati lembut seperti Ye Lan, apalagi sampai tergoda oleh wanita licik semacam itu. Berusaha menenangkan ibunya, Xi Wu meyakinkan ibunya bahwa dia terlalu sibuk untuk memikirkan masalah semacam itu.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam