Sinopsis Lost You Forever Episode 19 - Part 2

Ngomong-ngomong tentang Ah Nian, sekarang ini dia sedang bersedih seorang diri di tepi laut saat tiba-tiba saja Xiang Liu muncul dan langsung berusaha menghasut Ah Nian untuk semakin membenci Xiao Yao dan membalas dendam.

 

Namun Ah Nian tidak seburuk yang dia kira, Ah Nian sama sekali tidak ada keinginan untuk membvnvh Xiao Yao karena satu-satunya yang dia inginkan hanyalah agar segalanya kembali seperti semula sebelum Xiao Yao datang.

 Maka Xiang Liu pun langsung menggunakan ilmu hipnotisnya untuk menghasut Ah Nian untuk meny1ks4 Xiao Yao tanpa membvnvhnya. Ah Nian terpengaruh dengan mudah, dia bahkan mau menuruti kemauan Xiang Liu untuk membantunya jika Xiang Liu juga membantunya memberi pelajaran pada Xiao Yao.

Xiao Yao sendiri sedang menikmati buah yang disuapkan oleh pelayannya saat Cang Xuan datang untuk menyampaikan pesannya Tushan Jing dengan muka kesal... yang langsung berubah cerah ceria saat Xiao Yao menyatakan kalau dia tidak mau bertemu.

Namun beberapa detik kemudian, Xiao Yao mendadak berubah pikiran gara-gara teringat perjanjian 15 tahun untuk menunggu Jing. Senyum Cang Xuan seketika musnah, apalagi kemudian dia menguping Xiao Yao yang ingin dandan cantik demi pertemuan dengan Jing ini.

Dia tidak senang dan ingin menghentikannya, tapi pada akhirnya dia tidak melakukan apa pun dan cuma bisa melampiaskan kesedihannya dengan minum-minum sampai mabuk.

Jing sendiri sudah menunggu di depan Penjara Tulang Naga saat tiba-tiba muncul sepasang kupu-kupu biru dan pink yang terbang bersama dengan indahnya yang membuat Jing jadi semakin antusias menunggu.

Sayangnya, di tengah jalan menuju ke sana, Xiao Yao mendadak dihadang Ah Nian yang memancingnya ke atas tebing lalu mendorongnya ke laut. Xiao Yao sebenarnya bisa cepat menyelamatkan diri karena dia pintar berenang, tapi Xiang Liu mendadak muncul dari bawah laut dan menarik kakinya, mencegahnya naik ke permukaan sampai Xiao Yao hampir kehabisan oksigen.

Saat itulah Xiang Liu dengan liciknya menunjuk bibirnya, menyuruh Xiao Yao untuk meminta c1vm4n, errr bukan ding, bantuan pernapasan buatan darinya. (Wkwkwk! Jadi ini rencanamu Xiang Liu!) Namun Xiao Yao bersikeras menolak, tapi peduli biarpun dia hampir mati kehabisan napas.

Untungnya saat dia benar-benar hampir sekarat, Xiang Liu akhirnya berbaik hati membawanya naik ke permukaan. Xiao Yao heran, bagaimana bisa Xiang Liu mengenalinya? Jelas lah, Xiang Liu mengingatkan bahwa di tubuh mereka masih ada teluh.

Sekarang dia mengerti kenapa dulu Xiao Yao mati-matian menyelamatkan Cang Xuan. Xiao Yao pintar sekali berbohong. Xiao Yao menyangkal, pada dasarnya dia memang Wen Xiao Liu dan semua yang pernah dia katakan pada Xiang Liu sama sekali bukan kebohongan.

 Menyadari Xiang Liu masih sangat marah, Xiao Yao buru-buru mengeluarkan racun baru buatannya yang dia buat khusus untuk Xiang Liu. Untungnya racun itu berhasil meredakan amarah Xiang Liu.

Seperti biasanya, racun itu sama sekali tak berpengaruh padanya, padahal Xiao Yao sudah sangat berharap racun baru ini akan bisa meracuni Xiang Liu sampai mati. Xiang Liu bahkan sampai tersenyum karena sudah menggagalkan harapan Xiao Yao.


"Kelak bantu aku terus untuk membuat racun."

"Boleh, tapi kau harus janji padaku. Kelak, jangan ganggu Ah Nian lagi. Dia terlalu dilindungi oleh ayahandaku, tidak bisa menahan godaan dari orang sepertimu"

"Orang sepertiku? Aku orang yang seperti apa?"

"Kau tahu sendiri."

"Dia belum menganggapmu kakak. Sebaiknya kau utamakan dulu menjadi kakak yang baik."

"Dalam hubungan antar manusia, harus selalu ada yang melangkah lebih dulu. Hubungan antara pria dan wanita begitu, hubungan ayah dan anak juga begitu. Antara aku dan Ah Nian, alasan aku lebih dulu berkorban bukan karena dia itu sangat baik atau sangat layak, melainkan karena Ayahanda dan Cang Xuan."

Xiang Liu penasaran kenapa tadi Xiao Yao lebih memilih mati daripada dia beri napas buatan. Xiao Yao berusaha cari-cari alasan, tapi Xiang Liu sontak main kasar. Ketakutan, Xiao Yao akhirnya jujur mengaku kalau dia takut.

"Aku takut padamu," aku Xiao Yao.

"Menciumku sebentar saja lebih menakutkan daripada mati?"

Bukan itu. Xiao Yao mengaku bahwa Cang Xuan pernah mengatainya sebagai gadis yang masih suka bermimpi. Meski kemungkinannya kecil, tapi tetap saja Xiao Yao takut... takut Xiang Liu akan masuk ke mimpinya. Orang seperti Xiang Liu tidak cocok masuk ke dalam mimpi seorang gadis, itu lebih menakutkan daripada kematian. (Aww, poor Xiang Liu. Belum apa-apa sudah ditolak duluan).

Xiang Liu sontak tertawa miris mendengarnya dan langsung beranjak pergi meninggalkannya. Xiao Yao berusaha mencegah pergi, dia takut sendirian di tempat ini, banyak monster laut, apalagi energi rohnya sangat rendah. 

Namun Xiang Liu dengan kasarnya menampik tangannya dan sinis mengingatkan bahwa dia tidak boleh terlalu lembut dan perhatian pada Xiao Yao karena dia bisa masuk ke mimpinya Xiao Yao dan membuat Xiao Yao menderita.

Sementara itu di depan Penjara Tulang Naga, Jin masih setia menunggu Xiao Yao tak peduli biarpun ketinggian air laut sudah menenggelamkan setengah badannya. Dia terus menunggu dan menunggu, bahkan sampai matahari mulai terbit lagi.


Karena tak ada yang bisa membantunya, Xiao Yao terpaksa harus berenang sepanjang malam. Namun pada akhirnya dia kecapekan. Tubuhnya sudah tidak kuat lagi dan akhirnya dia menyerah dan tenggelam, teggelam sendirian, membuatnya jadi teringat masa kecilnya yang ditinggalkan sendirian.

"Setiap kali kehabisan energi yang tersisa hanyalah kenangan. hanya diriku sendiri" Xiao Yao pasrah meyakini dia akan mati seorang diri.

Namun tiba-tiba ada yang muncul menyelamatkannya, tapi bukan Xiang Liu, melainkan Jing yang membawanya naik ke permukaan. Bahkan sesampainya di daratan, Jing tetap menggendong Xiao Yao dan membuat Xiao Yao semakin terpesona padanya. 


Tak ada seorang pun di antara mereka yang menyadari bahwa Xiang Liu sebenarnya memperhatikan mereka dari tengah laut dengan patah hati, dan seketika itu pula serangga teluh di tubuhnya tiba-tiba menyakiti hatinya entah mengapa dan membuatnya sangat kesakitan (apakah karena dia patah hati? Ataukah karena cintanya bertepuk sebelah tangan?).

Jing membawa Xiao Yao ke gua dan mengaku bahwa dia menunggu sepanjang malam. Dia sama sekali tidak peduli apa pun alasan keterlambatan Xiao Yao, yang penting Xiao Yao sudah datang sekarang.

Xiao Yao jujur mengaku bahwa semalam dia bertemu Xiang Liu dan dia berenang semalaman demi memenuhi janjinya Jing. Dia sampai hampir mati tenggelam, bahkan saat dia sekarat dia jadi sedikit menyesal mempertanyakan apakah janji lebih penting daripada nyawa. Namun pada detik terakhir, dia justru melihat Jing, dia jadi tidak menyesal.

 Tersentuh, Jing langsung menggenggam tangannya. Namun Xiao Yao mengingatkan bahwa janjinya adalah pada Ye Shi Qi, sedangkan yang ada di hadapannya sekarang adalah Tushan Jing. Dengan itu, Xiao Yao pun langsung melepaskan tangan Jing darinya. Panik, Jing meyakinkan kalau dia tidak akan menikah dengan Yi Ying. Mereka sama sekali tidak punya perasaan pada satu sama lain.

 

Di istana, Cang Xuan baru saja bangun dengan kepala penat paca mabuk saat Pelayannya Xiao Yao mendadak muncul mengabarkan bahwa Xiao Yao kemarin pergi memenuhi janji temu dengan temannya dan sampai sekarang belum pulang. Cemas, Cang Xuan sontak bergegas keluar mencari Xiao Yao.

Bersambung ke episode 20

Post a Comment

0 Comments