Sinopsis Lost You Forever Episode 19 - Part 1

Xiao Yao akhirnya berhasil membuat racun baru. Dia jadi teringat pada Xiang Liu, sayang sekali Xiang Liu tidak bisa mencicipi racun sebagus ini. Dia yakin sekali bahwa kalaupun mereka bertemu lagi, Xiang Liu pasti tidak akan mengenalinya (Yakiiiin? Di tubuh kalian masih ada serangga teluh cinta loh).

Teringat Xiang Liu membuat Xiao Yao jadi ingat dengan cermin ajaibnya yang menyimpan ingatan akan Xiang Liu. Xiao Yao pun mengusap cermin ajaib itu lalu muncullah wajah Xiang Liu saat dia usil menggambar 7 mata pakai arang di wajah Xiang Liu, juga saat Xiang Liu pertama kalinya tersenyum tulus dan manis padanya saat mereka berenang bersama di dasar laut usai memindahkan serangga teluh.

 Dia begitu fokus melihat ingatan akan Xiang Liu sambil senyam-senyum sampai tidak menyadari kehadiran ayahnya. Raja Haoling datang untuk memberikan beberapa buku medis yang dulu ditinggalkan ibunya Xiao Yao untuk Xiao Yao pelajari sekarang.

Namun dia penasaran dengan apa yang Xiao Yao lihat di cermin itu dan jelas penasaran saat melihat wajah pria asing berambut putih di sana. Siapa dia?

"Dia teman yang tidak termasuk teman," ujar Xiao Yao ambigu.

Raja Haoling jadi bertanya-tanya apakah teman yang tidak termasuk teman ini begitu layak diingat selamanya sehingga Xiao Yao merekamnya di cermin ini? Xiao Yao beralasan kalau dia hanya merekamnya untuk bermain-main saja, mungkin saja besok akan dia hapus.

"Kupikir di saat seperti ini, kau akan memikirkan rubah kecil Keluarga Tushan itu."

Tentu saja tidak. Siapa tahu kalau sekarang Jing sedang memadu kasih dengan romantis dan bahagia bersama dengan tunangannya. Xiao Yao bukan orang bodoh, jadi buat apa memikirkan orang itu dan menyusahkan dirinya sendiri.

Raja Haoling lega mendengarnya, "awalnya aku khawatir kau akan terbelenggu oleh perasaan. Tampaknya aku berpikir berlebihan."

Xiao Yao mengiyakannya, Raja Haoling memang berpikir berlebihan. Xiao Yao mengingatkan bahwa dia hidup sebagai pria selama ratusan tahun, dia sudah tidak punya hati seorang gadis yang mendambakan cinta. (Hmm, tapi kamu tersipu malu setiap kali Jing mendekatimu, dan tampaknya juga kamu galau mikiran Xiang Liu)

Di tempat lain, Ru Shuo menunjukkan baju kebesaran yang akan Xiao Yao pakai di acara nanti. Namun baju putih bersulam emas dan berjubah merah yang megah itu justru membuat Raja Haoling tak senang... karena mengingatkannya pada seorang jenderal perang. (Chi Chen kah? Yang rumornya adalah ayah kandungnya Xiao Yao? Apakah Xiao Yao benar-benar anak kandungnya Chi Chen? Xiao Yao juga bilang kalau dia tidak mirip ayah atau ibunya, jadi apakah mungkin dia mirip Chi Chen?).

Raja Haoling tak setuju dengan gaun itu dan ngotot memerintahkan Ru Shuo untuk menggantinya tak peduli biarpun waktunya sudah mepet. Hadeh! Ru Shuo kan jadi bingung.

Jing, Feng Long dan Xin Yue mendatangi Cang Xuan. Jing tampak jelas mengharap bisa bertemu Xiao Yao, tapi ternyata malah cuma Cang Xuan seorang yang muncul (Pfft! Kasihan).

Saat inilah Cang Xuan akhirnya mengakui identitas aslinya pada Feng Long dan Xin Yue... yang jelas saja membuat Xin Yue senang mengetahui Cang Xuan ternyata punya status lebih tinggi darinya, yang itu artinya, Xin Yue bisa punya kesempatan untuk dekat dengannya dengan lebih mudah.

Xin Yue penasaran seperti apa Tuan Putri Pertama Haoling, penasaran siapa yang lebih cantik antara Tuan Putri Pertama Haoling dengan Ah Nian. Cang Xuan sengaja merahasiakannya untuk saat ini, mereka akan mengetahuinya di acara nanti. Masalah siapa yang lebih cantik, Cang Xuan menjawab netral bahwa keduanya memiliki kecantikan mereka sendiri-sendiri. 

Dia jelas memperhatikan kegalauan Jing, makanya dia sengaja menarik perhatian Jing dengan salah langkah dalam permainan Go-nya bersama Feng Long, menirukan langkah buruk Xiao Yao yang tidak pandai main Go. Feng Long langsung semangat meminta Jing untuk membantunya mengalahkan Cang Xuan, eh Jing malah juga ikutan sengaja salah langkah.

Tak lama kemudian, Cang Xuan kembali ke Xiao Yao dengan muka tak senang. Dia mengaku bahwa tadi dia bertemu Tushan Jing... lalu tiba-tiba saja dia menanyakan pertanyaan pilihan ganda, jika Xiao Yao harus memilih, siapa yang akan dia pilih antara dirinya dan Jing?

Xiao Yao dengan bijak menjawab bahwa hubungan pria dan wanita itu bisa saja berubah. Hari ini mesra, bisa saja besok jadi musuh. Namun hubungannya dan Cang Xuan beda, mereka terikat erat sehidup semati (karena mereka saudara). 

Dia meyakinkan Cang Xuan untuk tidak khawatir dan lakukan saja apa pun yang ingin dia lakukan. Dia akan selalu menemani Cang Xuan sampai akhir. Jika Keluarga Tushan memusuhi Cang Xuan, maka itu artinya, mereka juga musuhnya Xiao Yao. Cang Xuan jelas senang mendengar Xiao Yao lebih memilihnya (errr... tapi dia memilihmu sebagai saudara, Cang Xuan, bukan sebagai pria).

 Saat akhirnya Ru Shuo mendapatkan baju kebesaran baru untuk Xiao Yao, Ah Nian malah bikin ulah merusak baju itu. Ru Shuo langsung ngedrama heboh meratapi baju itu, tapi ujung-ujungnya malah menyalahkan Xiao Yao juga, menuduh Xiao Yao terlalu memanjakan Ah Nian makanya Ah Nian jadi suka bikin ulah. (Wkwkwk! Dasar Ru Shuo)

Xiao Yao tahu betul kalau Ru Shuo cuma berakting dengan tujuan memintanya untuk bekerja sama dengan apa pun rencananya. Ru Shuo pun langsung mengakhiri aktingnya, jadi begini, karena waktunya sudah terlalu mepet dan sudah tidak mungkin mencari baju lain lagi, jadi rencana pengganti satu-satunya yang bisa mereka lakukan sekarang adalah kembali ke baju kebesaran yang pertama tanpa perlu meminta persetujuan Raja Haoling lagi. 

Masalahnya... baju itu tidak disukai Raja Haoling. Jadi kalau Raja Haoling menyalahkan...Xiao Yao mengerti apa maunya, jangan khawatir, dia yang akan bertanggung jawab.

Keesokan harinya, semua perwakilan keluarga bangsawan sudah berkumpul di istana. Begitu Xiao Yao muncul dengan begitu agungnya, semua orang sontak tercengang dan terpana... terutama para pria.

Cang Xuan tampak sangat bangga, Feng Long terpesona. Sedangkan Jing, awalnya juga dia terpesona, tapi dengan cepat raut wajahnya berubah khawatir. Mungkin karena Xiao Yao terlalu cantik sampai membuat Feng Long terpesona. 


Tapi anehnya... ada Xiang Liu juga di sana, memakai penyamaran dengan rambut hitam dan menatap Xiao Yao dengan senyum licik. Kenapa dia bisa ada di sana bersama para bangsawan? 

 

Ah Nian satu-satunya yang paling kesal karena rencananya mempermalukan Xiao Yao ternyata gagal total. Raja Haoling awalnya tak senang melihat bajunya Xiao Yao, namun dengan cepat dia menormalkan wajahnya, tersenyum dan melanjutkan prosesi dengan lancar.

Seusai acara, Jing bertemu Cang Xuan dan meminta izinnya untuk bertemu dengan Xiao Yao. Cang Xuan mengklaim kalau dia cuma bisa menyampaikan pesan, masalah apakah Xiao Yao mau bertemu dengannya atau tidak, itu tergantung Xiao Yao sendiri. 

Jing tentu saja setuju dan meminta Cang Xuan untuk menyampaikan pesannya pada Xiao Yao untuk bertemu berdua dengannya di luar Penjara Tulang Naga. Cang Xuan jelas bingung, itu kan bukan tempat yang romantis dan kurang layak untuk bertemu seorang gadis, tapi baiklah, akan dia sampaikan pada Xiao Yao.

Terlepas dari reaksi anehnya di upacara tadi, Raja Haoling sama sekali tak mempermasalah perubahan baju tadi, karena dia sudah bisa menduga kalau Ah Nian sudah merusak baju itu. Raja Haoling jadi menyesal, dia memanjakan Ah Nian karena tak ingin Ah Nian merasa dia pilih kasih, tapi pada akhirnya malah membuat Ah Nian jadi merasa bebas berulah.

Namun masalah hubungan kakak-adik mereka itu adalah urusan mereka berdua, Raja Haoling dan Cang Xuan tidak punya hak untuk ikut campur. Karena itulah, Raja Haoling menyuruhnya untuk menyelesaikan sendiri masalah di antara mereka. Xiao Yao mengerti, dia berencana memberi Ah Nian pelajaran kalau Ah Nian sudah selesai melampiaskan amarahnya.

"Dalam hidupku ini, aku menukarkan semuanya dengan apa yang kuinginkan. Ada perasaan menyayangkan, tapi tidak ada penyesalan. Satu-satunya yang kukhawatirkan adalah kalian berdua. Jika kalian berdua bisa saling menerima dengan tulus dan saling menjaga satu sama lain, maka aku bisa tenang."

"Tenang saja , Ayahanda. Aku tidak bisa menjamin bisa melakukannya sesuai ekspektasimu, tapi aku akan berusaha semampuku."

"Baik."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments