Cang Xuan sudah ada di rumah saat Xiao Yao pulang dan perhatian utamanya adalah menanyakan apakah Xiao Yao bahagia atau tidak setelah jalan-jalan karena dia tahu kalau Xiao Yao tadi tidak tampak bahagia.
Mendengar itu, Xiao Yao jujur mengakui bahwa dia ingin sekali memakai gaun yang cantik. Apakah demi Tushan Jing? Tanya Cang Xuan dengan wajah tak senang.
Xiao Yao menyangkal, lebih demi dirinya sendiri. Dia sudah bertahun-tahun hidup sebagai pria sehingga dia hampir lupa kalau dia sebenarnya wanita. Kadang, dia ingin sekali memakai gaun yang cantik.
Itu gampang. Cang Xuan mengingatkan bahwa mendiang nenek mereka membawahi semua peternakan sutra di seluruh dunia. Semua sutra dan pakaian-pakaian yang indah di dunia ini adalah buatan murid-muridnya beliau. Nanti Cang Xuan akan menyuruh mereka untuk membuatkan banyak gaun-gaun yang cantik untuk Xiao Yao.
Namun Xiao Yao malah mengaku bahwa dia sebenarnya juga takut untuk memakai gaun cantik. Takut tidak terbiasa dan takut mengecewakan mereka. Jika mereka kecewa padanya, maka dia akan kecewa pada mereka.
Cang Xuan penasaran dengan 'mereka' yang Xiao Yao maksud. Siapa? Kalau yang Xiao Yao maksud adalah dia dan Raja Haoling, mereka tidak akan pernah kecewa pada Xiao Yao. Jika 'mereka' itu juga termasuk pria lain, maka sebaiknya Xiao Yao jadi memberi dirinya sendiri harapan, dengan begitu, dia tidak akan kecewa.
Pfft! Xiao Yao agak kecewa dengan nasehatnya. Dia pikir kalau Cang Xuan bakalan memberitahunya cara yang bagus. Mengalihkan topik, Cang Xuan menyuruhnya istirahat lebih cepat saja. Mereka benar-benar harus segera melanjutkan perjalanan ke Gunung Yu besok pagi-pagi sekali. Jadi sebaiknya Xiao Yao buang semua orang dan masalah yang tidak menyenangkan dari pikirannya.
Namun mereka pergi berdua. Raja Haoling sengaja menyuruh Ah Nian dan Ru Shuo untuk pulang kembali ke Haoling. Ah Nian kesal, tapi tak ada yang bisa dilakukannya.
Yi Ying mendadak masuk ke kamarnya Jing untuk memberinya obat pengar tepat saat Jing sedang buka baju sehingga terlihatlah berbagai bekas luka mengerikan di sekujur tvbvhnya yang sontak membuat Yi Ying buru-buru menutupi matanya, bukan karena malu, tapi jelas karena dia jijik lalu buru-buru pergi.
Jing masa bodo, bagus malah, soalnya dia sangat berharap bekas-bekas luka ini akan membuat Yi Ying meyakini kalau dia bukan suami idaman dan mau membatalkan pertunangan mereka.
Yi Ying jadi gelisah, tapi bukan karena memikirkan masalah pertunangan mereka. Jelas kalau dia kongkalikong dengan Tushan Hou dan tahu betul apa yang Jing alami selama 3 tahun dia dis1ks4 Tushan Hou. Makanya sekarang dia khawatir, meyakini kalau Jing pasti ingin balas dendam.
Karena itulah, dia bergegas pulang duluan ke Qingqiu... untuk menemui selingkuhannya yang tak lain tak bukan adalah Tushan Hou, di tempat pertemuan rahasia mereka yang berada di salah satu ruangan rahasia di kediaman Tushan.
Jelas dari interaksi mereka bahwa Yi Ying bucin pada Hou, tapi entah apakah Hou merasakan hal yang sama karena biarpun dia tampak romantis, namun dia jelas merasa inferior terhadap Jing, dan kekhawatiran terbesarnya adalah jika Yi Ying lebih memilih Jing karena Jing lebih segala-galanya darinya.
Yi Ying ingin sekali menuruti Jing untuk membatalkan pertunangan karena dia jijik pada Jing dan tidak ingin menikah dengannya, tapi Hou justru lebih memikirkan alasan Jing membatalkan pertunangan, penasaran apakah Jing ingin membatalkan pertunangan demi wanita lain. Kalau iya, Hou penasaran banget ingin mengetahui siapa wanita itu.
Karena itulah, dia tidak langsung menyetujui keinginan Yi Ying dengan alasan meminta Yi Ying menunggunya merebut dan mendapatkan semua yang seharusnya menjadi miliknya, termasuk Yi Ying. Dia meyakinkan bahwa dia pasti bisa menghancurkan Jing untuk kedua kalinya.
Cang Xuan dan Xiao Yao akhirnya tiba di Gunung Yu, tempatnya sangat indah dengan pohon-pohon bunga persik abadi yang tumbuh di mana-mana. Namun di balik keindahannya, tempat itu terasa sangat sepi bagai kuburan, ada penghuninya tapi tidak terasa ada kehidupan, tempat ini benar-benar tidak berubah bahkan setelah ratusan tahun Xiao Yao meninggalkannya.
Rasanya terlalu damai dan sepi sehingga seandainya Xiao Yao bisa kembali ke masa lalu dan memilih lagi, dia tetap akan memilih melarikan diri dari tempat ini. Lebih baik hidup berkeliaran di luar daripada hidup dalam kedamaian yang terasa seperti kematian.
Wang Mu sudah menunggu mereka di tepi kolam. Dia langsung mengecek nadinya Xiao Yao dan bisa energi rohnya Xiao Yao sangat rendah. Wang Mu bisa mengembalikannya, namun Xiao Yao harus tinggal di sini.
Bahkan kalau Xiao Yao mau, Xiao Yao bisa menggantikan posisinya sebagai Wang Mu setelah kematiannya dalam 100 atau 200 tahun lagi. Namun Xiao Yao menolak, dia lebih memilih hidup bebas di luar sana.
Wang Mu menerima keputusannya. Dia lalu menggunakan sebatang bunga persik untuk mengembalikan tanda Bunga Zhuyan yang ada di kening Xiao Yao dan mengaku bahwa dia tidak bisa mengeluarkan Bunga Zhuyan tersebut dari tubuh Xiao Yao, tapi dia bisa mengembalikan penampilan asli Xiao Yao. Yang perlu Xiao Yao lakukan hanya masuk ke Kolam Yao.
Xiao Yao pun berjalan masuk ke Kolam Yao. Saat air mencapai setengah badannya Wang Mu mengayunkan batang bunga persiknya, dan seketika itu pula kelopak-kelopak bunga persik berterbangan menuju kolam lalu membentuk sebuah bunga raksasa yang kemudian menutup dan membungkus Xiao Yao sepenuhnya.
Saat bunga raksasa itu mekar kembali, Xiao Yao pun keluar dari dalamnya dengan penampilan aslinya, tentu saja wajahnya masih sama, cuma sekarang jadi lebih cantik dengan dadanan dan pakaian wanita... dan Cang Xuan tampak jelas terpesona dan mulai jatuh cinta pada adik sepupunya yang sekarang sangat cantik itu.
Xiao Yao bingung melihat reaksi aneh Cang Xuan, mengira kalau Cang Xuan kecewa, apakah dia jelek banget? Cang Xuan menyangkal, tapi tentu saja dia tidak bisa menjelaskan perasaannya.
Wang Mu memberitahu bahwa Bunga Zhuyan sekarang hanya memiliki efek menstabilkan penampilan Xiao Yao, tidak ada kekuatan untuk mengubah wajah seperti dulu lagi. Mungkin di masa depan nanti akan ada kesempatan untuk memulihkannya.
Xiao Yao tak terlalu mempermasalahkannya. Toh hampir sepanjang hidupnya, dia sudah banyak mengalami begitu banyak perubahan. Jadi, Bunga Zhuyan bisa dikeluarkan atau tidak, itu sudah tidak penting lagi baginya.
Wang Mu menyesal karena tidak bisa menjaga amanah untuk menjaga Xiao Yao dengan baik. Namun karena sekarang Xiao Yao sudah dewasa dan tidak ingin tinggal di sini, maka Wang Mu hanya bisa mewanti-wantinya untuk menjaga dirinya sendiri di masa mendatang.
Setelah itu, Cang Xuan dan Xiao Yao langsung kembali ke Gunung Lima Dewa. Namun Xiao Yao terlalu malu untuk menunjukkan wajah aslinya pada ayahnya dan dengan imutnya terus menyembunyikan diri di balik punggung Cang Xuan dengan malu dan gugup.
Akhirnya Raja Haoling sendiri yang harus menariknya keluar dari persembunyiannya. Xiao Yao gugup karena wajahnya yang sekarang beda dengan dulu, waktu kecil wajahnya sangat mirip dengan Raja Haoling, tapi entah kenapa sekarang tidak mirip Raja Haoling dan tidak mirip ibunya juga.
Namun Raja Haoling dengan manisnya meyakinkan Xiao Yao bahwa dia sama sekali tak peduli Xiao Yao mau mirip siapa. Baginya, yang penting Xiao Yao sehat. Sekarang Xiao Yao bukan hanya sehat, tapi juga sangat cantik.
Kegugupan Xiao Yao seketika sirna mendengar ucapan manis ayahnya. Sebenarnya, sekilas dia melihat ayahnya menatapnya dengan aneh (entah menatap matanya atau Bunga Zhuyan?), namun dengan cepat Raja Haoling menormalkan wajahnya dan kembali tersenyum lagi.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam