Keesokan harinya, Xiao Liu mendatangi Cang Xuan dan to the point meminta bantuan Cang Xuan untuk membantu mereka terkait Sang Tian'er demi Chuan Zi. Dia meyakinkan Cang Xuan bahwa dia sama sekali tidak tahu dan tidak peduli tentang identitas Cang Xuan dan A Nian, namun identitas mereka jelas tidak biasa, jadi Cang Xuan pasti bisa membantunya mengatasi masalah ini dengan mudah.
"Ngomong-ngomong tentang identitas asli, aku jadi penasaran dengan identitas Kak Liu," bala Cang Xuan.
Xiao Liu meyakinkan bahwa dia sudah hidup di kota ini hampir 30 tahun, dia sama sekali tidak ada ikatan dengan faksi mana pun dan hanya ingin hidup dengan tenang. Ingin melihat Ma Zi dan Chuan Zi menikah dan punya anak, dan membiarkan Lao Mu menjalani masa tuanya dengan nyaman.
"Satu-satunya harapanku hanyalah kesejahteraan keluarga yang diinginkan orang biasa. Jadi, semoga Tuan Xuan bisa mengabulkannya."
Ucapan terakhir Xiao Liu itu kontan membuat Cang Xuan termenung memikirkan keluarganya sendiri. Harapan Xiao Liu itu bukan hanya haapan orang biasa, seandainya memungkinkan, dia juga ingin hidup nyaman bersama keluarganya.
Yang Cang Xuan maksud adalah kedua orang tuanya, tapi Xiao Liu mengira yang Cang Xuan maksud adalah Cang Xuan dan A Niang, makanya Xiao Liu buru-buru meyakinan Cang Xuan bahwa ke depannya, dia tidak akan pernah lagi mengganggu mereka.
Cang Xuan akhirnya luluh juga, bahkan memintanya untuk mengundangnya ke acara pernikahan Chuan Zi. Senang, Xiao Liu refleks bangkit untuk berterima kasih, lupa kalau kakinya sakit dan jadilah hampir oleng.
Cang Xuan refleks mau membantu, tapi Shi Qi mendadak muncul menghalangi tangannya menyentuh Xiao Liu. Shi Qi langsung mengecek kakinya Xiao Liu sebelum kemudian membantunya berdiri dan memapahnya pulang.
Cang Xuan sekarang mulai curiga pada Shi Qi juga, dia yakin kalau Shi Qi tidak sesederhana penampilannya, makanya dia langsung memerintahkan pengawalnya untuk menyelidiki Shi Qi.
Tak lama kemudian, Lao Mu datang dengan membawa Sang Tian'er. Chuan Zi bahagia sekali dan langsung bergegas pergi ke rumah Ma Zi untuk meminjam dua set baju yang lebih layak punyanya Chun Tao untuk Tian'er.
Lao Mu lalu mengajak Shi Qi untuk membeli arak dan makanan untuk merayakan hari ini. Maka hanya tinggal Tian'er berduaan dengan Xiao Liu, dan seketika itu pula sikap ramah Xiao Lu berubah drastis.
Biarpun dia merestui hubungan mereka, tapi Xiao Liu tahu betul kalau wanita seperti Tian'er tidak mungkin menyukai pria seperti Chuan Zi. Jadi dia menuntut Tian'er untuk jujur padanya, siapa yang membayarnya untuk menggoda Chuan Zi?
Untungnya Tian'er mau jujur mengakui bahwa sekitar tiga bulan yang lalu, ada seorang pria asing yang membayarnya dengan jumlah cukup besar untuk menggoda Chuan Zi dan menyelidiki latar belakang mereka.
Dia sungguh tidak mengenal pria itu, tapi pria itu datang kemarin untuk memberinya sejumlah uang lagi dan berkata bahwa transaksi mereka sudah selesai (berarti Cang Xuan).
Tian'er bahkan menunjukkan ketulusannya dengan berlutut pada Xiao Liu dan mengakui bahwa awalnya dia tidak mempercayai ucapan Chuan Zi yang selalu bilang kalau Chuan Zi ingin menikahinya.
Wanita dengan latar belakang seperti dirinya, tentu saja sulit mempercayai omongan pria. Namun sungguh dia tak menyangka kalau Chuan Zi benar-benar serius, mereka bahkan menebusnya dari sana.
Sejujurnya, bahkan sampai sekarang pun dia masih tidak percaya kalau Chuan Zi akan bersamanya selamanya.
Namun dia bersedia mencobanya. Dia janji akan bersikap baik sepenuh hati pada Chuan Zi jika Chuan Zi bersedia bersamanya sepenuh hati. Sebaliknya, Tian'er mengutuk akhir hidup yang buruk bagi dirinya sendiri jika dia memiliki niatan lain terhadap Chuan Zi. Melihatnya benar-benar tulus, Xiao Liu percaya padanya.
Tak lama kemudian, Xiao Liu dan Shi Qi melihat kedua sejoli itu pacaran di pinggir sungai sambil memikirkan ucapan Tian'er tadi. Sekarang ini Tian'er masih belum bisa mempercayai ketulusan Chuan Zi, karena itulah perasaan yang Tian'er berikan pada Chuan Zi adalah perasaan palsu.
Namun karena Chuan Zi tidak mengetahui hal itu, maka semakin Tian'er bersikap baik padanya, Chuan Zi pun akan berkali-kali lipat lebih baik lagi padanya. Semakin Chuan Zi baik padanya, maka perasaan palsu Tian'er akan bercampur dengan perasaan asli. Lalu seiring berjalannya waktu, perasaan palsu Tian'er akan berubah menjadi perasaan asli.
Namun proses ini bukan tanpa resiko, Tian'er bertaruh dengan hatinya. Maka jika hati Chuan Zi berubah, maka salah satu dari mereka pasti akan mati.
"Hidupku sangat panjang, aku bisa menunggu untuk melihat hasilnya," ujar Xiao Liu.
"Sang Tian'er sangat berani."
"Semua orang di dunia memandang rendah, menukar ketulusan dengan kemunafikan, merasa tidak sepadan dengan orang yang memberikan ketulusan. Kenapa kau malah mengaguminya?"
"Meskipun itu perasaan palsu, dia tetap telah mempertaruhkan masa depannya dan memberikan orang itu kesempatan untuk menukar ketulusan dengan ketulusan."
"Kenapa kau bisa berpikir seperti ini? Menarik."
Shi Qi penasaran kenapa Tuan Xuan menyuap Tian'er. Xiao Liu yakin kalau itu gara-gara Xuan pernah menangkap basah dia mau mencuri ayam, makanya Xuan mengira kalau dia punya niat jahat. Makanya dia menyuap Tian'er untuk melihat siapa penyokong di belakangku. Untung saja Xiao Liu tidak meminta bantuan Xiang Liu, jika tidak, akan ada masalah lebih besar di masa depan.
Shi Qi sontak tak senang mendengar Xiao Liu menyebut nama pria itu lagi, "jangan bertemu dengan Xiang Liu lagi agar tidak mendatangkan masalah."
Xiao Liu mengiyakannya saja lalu beranjak bangkit, mau pulang. Namun dia malah main-main lompat-lompat dengan satu kakinya yang masih sehat, tapi ujung-ujungnya malah oleng dan berakhir dalam dekapan Shi Qi.
Xiao Liu jadi canggung karenanya. Dia mau mengambil tongkatnya, tapi Shi Qi malah sengaja membuangnya lalu membopong Xiao Liu dengan alasan tanahnya licin, takut Xiao Liu terjatuh dan terluka lebih parah.
Jadilah Shi Qi membopongnya sepanjang jalan sampai tiba di depan kamar Xiao Liu. Xiao Liu pun buru-buru minta diturunkan, masih canggung dan malu menghadapi Shi Qi, makanya dia buru-buru masuk kamar untuk menenangkan diri, tapi senang juga sih. Shi Qi pun senang bisa membuat Xiao Liu tersipu malu.
Xiang Liu menguping percakapan dua orang prajurit yang sedang membicarakannya dan menghinanya. Mereka tidak senang karena jenderal mereka malah lebih mempercayai dia, siluman rendahan yang derajatnya lebih rendah daripada mereka.
Mereka tidak senang karena dara-gara dia mencurigai adanya mata-mata, mereka jadi kesusahan disuruh patroli sepanjang malam. (Hmm, sebenarnya dia kasihan juga. Masa kecilnya begitu berat sehingga menjadikannya pribadi yang seperti sekarang, dan bahkan sekarang pun dia tetap dipandang rendah oleh semua orang)
Chuan Zi dan Tian'er akhirnya menikah. Cang Xuan pun turut hadir. Namun tiba-tiba A Nian juga muncul, dan seketika itu pula Shi Qi yang awalnya duduk di sebelah Xiao Liu, mendadak menghilang bagai hantu. Wkwkwk! Suasana yang tadinya begitu ceria, mendadak jadi canggung gara-gara kehadiran A Nian.
Apalagi A Nian begitu sombong dan terang-terangan merendahkan segala hal tentang pernikahan ini. Bahkan Cang Xuan pun jadi malu karena sikapnya. Chuan Zi kesal banget sama dia dan hampir saja melabraknya kalau saja istrinya tidak sigap menghentikannya. Untungnya Xiao Liu cepat bertindak mengusir A Nian dan Cang Xuan secara halus sebelum terjadi masalah lebih besar.
Bersambung ke episode 7
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam