Xiang Liu menggigit lehernya dan meminum darahnya, berniat memakannya tapi malah kaget menemukan fakta mencengangkan tentang darahnya Xiao Liu. Jelas saja penemuannya itu membuat Xiang Liu jadi semakin bersemangat meminum darahnya Xiao Liu.
Untungnya dia tidak menghisap darahnya Xiao Liu sampai habis, bahkan berbaik hati menyembuhkan luka bekas gigitannya sehingga hanya menyisakan bekas merah kayak cvp4ng.
Setelah itu dia mengantarkan Xiao Liu pulang naik elang raksasanya, dan mendapati Shi Qi masih setia menunggu di pingir sungai. Jelas saja Shi Qi jadi galau melihat bekas merah di leher Xiao Liu.
Xiao Liu pura-pura bersikap ramah seperti biasanya pada Shi Qi, namun jelas-jelas nadanya terdengar agak sinis. Bahkan saat dia menemukan bunga dan penghangat kaki yang disiapkan Shi Qi untuknya di kamar, dia langsung membuangnya. Shi Qi jadi sedih karenanya.
Perkiraan Cang Xuan memang benar. Saat anak buahnya Cang Xuan menemui si mata-mata, ternyata dia adalah Xiang Liu yang menyamar, sedang si mata-mata yang asli sudah mati.
Namun yang tidak Xiang Liu ketahui, para anak buahnya Cang Xuan sudah membuat persiapan penuh sehingga jebakannya malah berbalik ke dirinya sendiri. Jadilah sekarang dia terkepung di dalam formasi mantra yang membelenggunya dan melukai energi rohnya.
Namun Xiang Liu benar-benar lawan yang tangguh. Dalam keadaan sudah terluka parah, dia langsung mengeluarkan pedangnya dari udara lalu menggunakannya untuk menghancurkan formasi mantra mereka.
Keesokan harinya, Xiao Liu masih memperlakukan Shi Qi dengan cara yang sama, terlihat ramah tapi jelas dia sedang menarik batas. Saat Shi Qi memberinya sayur, Xiao Liu malah langsung mengalihkannya ke Chuan Zi.
Chuan Zi masih ingin balas dendam, tapi Xiao Liu ingin ikhlas mengalah saja mengingat mereka bukan tandingan pangeran dan putri dari Klan Dewa itu. Namun saat melihat wajah sedih Lao Mu, Xiao Liu akhirnya memutuskan untuk menangani masalah ini dengan caranya sendiri.
Dia sengaja mendatangi kedai araknya Cang Xuan dan bikin perkara menghina semua araknya Cang Xuan...hingga membuat semua pelanggannya Cang Xuan kabur satu per satu. Cang Xuan tetap sabar menghadapi Xiao Liu dan meminta maaf atas kelakuan Meimei-nya.
Namun Xiao Liu menuntut agar Meimei-nya Cang Xuan sendiri yang meminta maaf pada Lao Mu. Cang Xuan dengan sabar menawarkan dirinya sendiri saja yang meminta maaf pada Lao Mu karena watak adiknya itu sangat keras kepala.
"Sungguh kakak yang baik. Lebih memilih merendah daripada membiarkan adiknya tersiksa," sinis Xiao Liu.
"Aku kakaknya, sudah seharusnya aku yang bertanggung jawab."
Baiklah. Kalau begitu, Xiao Liu langsung melemparkan sekantong uang ke meja sebagai ganti rugi atas perbuatannya barusan, lalu menyuruh Cang Xuan untuk mengirimkan beberapa guci arak murbei terbaik ke kliniknya sebagai permintaan maaf pada Lao Mu. Jika Lao Mau bersedia menerima araknya, maka Xiao Liu tidak akan pernah lagi mencicipi arak di kedai ini.
Tak lama kemudian, Cang Xuan pun mengirim puluhan guci arak murbei ke Aula Huichun. Lao Mu awalnya masih ngambek, tapi setelah melihat ketulusan Cang Xuan yang rela minum beberapa mangkok arak sampai mabuk, Lao Mu akhirnya luluh juga, bahkan mengakui Cang Xuan sebagai saudara.
Xiao Liu kagum juga pada Cang Xuan yang rela merendah demi adiknya, bahkan mengangkat saudara dengan cara heroik. Dia benar-benar berbakat.
Jadilah kedua pria itu terus minum-minum sampai mabuk. Errr... lebih tepatnya, Cao Mu saja yang mabuk, Cang Xuan cuma pura-pura. Dia baru mengakhiri akting mabuknya setelah sampai rumah.
Dia memang sengaja merendah demi menghindari kericuhan, apalagi setelah dia mengetahui kehebatan Xiao Liu dalam bidang obat-obatan dan kelicikannya. Misi utama mereka terlalu beresiko untuk dikorbankan hanya demi masalah sepele semacam ini.
Sekarang Xiao Liu yang harus kerepotan membersihkan meja. Shi Qi sigap membantu, tapi Xiao Liu menolak dibantu, tapi dia menyangkal kalau dia marah, mengklaim kalau sikapnya pada Shi Qi sama seperti biasanya. Shi Qi berusaha meminta maaf, tapi Xiao Liu langsung pergi begitu saja, pura-pura tak mendengarnya.
Xiao Liu sedang membuat racun baru sambil menyumpahi Xiang Liu saat tiba-tiba saja Xiang Liu muncul di belakangnya, duduk santai di kasurnya sambil menatapnya tajam setelah mendengar kutukannya barusan.
Pastinya dia datang untuk menyesap darahnya Xiao Liu lagi untuk menyembuhkan dirinya. Xiao Liu tidak terlalu mempermasalahkannya juga sih. Masih mending Xiang Liu meminum beberapa teguk darahnya daripada membvnvhnya.
Baru setelah Xiang Liu selesai, Xiao Liu menyadari kalau Xiang Liu terluka. Wah, dia jadi penasaran. Siapa yang begitu hebat sampai bisa membuat Xiang Liu terluka.
Malas meladeninya, Xiang Liu pun langsung menguasai kasurnya Xiao Liu, bukan untuk tidur, melainkan untuk bermeditasi memulihkan energinya. Xiao Liu terpaksa harus tidur di lantai karenanya. Namun tiba-tiba dia mendapat ide licik.
Berhubung sekarang ini Xiang Liu sedang tidak bisa bergerak sampai energinya pulih, Xiao Liu pun langsung memanfaatkan kesempatan untuk mengerjainya dengan cara mencoret-coret mukanya, menggambar 7 buah mata pakai arang, 6 di pipi kiri dan kanan, satu di jidat, dan ditambah dengan dua mata aslinya, jadi 9 mata. Soalnya kan Xiang Liu siluman 9 kepala, jadi matanya juga 9.
Lucu sekali, Xiao Liu puas dengan hasil karyanya dan langsung menunjukkannya pada Xiang Liu melalui cermin ajaibnya. Jelas saja Xiang Liu kesal, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisinya sekarang ini.
"Aku ingin memakanmu!" geram Xiang Liu.
"Ingin memakanku? Boleh saja. Selama kau tidak merasa aku kotor, kau makan saja aku," ejek Xiao Liu sambil mengoleskan arangnya ke bibir Xiang Liu kayak lipstik.
Saking kesalnya, tangan Xiang Liu mendadak bergerak. Sepertinya tapanya hampir selesai, takuuuut, Xiao Liu pun langsung kabur. Kebetulan Shi Qi muncul saat itu, Xiao Liu langsung menyuruhnya untuk menjaga pintu agar tidak ada yang sembarangan masuk ke kamarnya dan mengganggu Xiang Liu. Shi Qi jelas tak senang, apalagi saat dia melihat bekas merah itu lagi di lehernya Xiao Liu.
Xiao Liu ternyata diam-diam masuk ke gudang araknya Cang Xuan dan mencuri minum satu guci. Namun tiba-tiba pintu gudang terbuka sehingga dia tak sengaja menguping percakapan Cang Xuan dengan mata-matanya, dan untungnya dia tidak ketahuan.
Dari sinilah dia mengetahui bahwa orang yang menyerang Xiang Liu adalah anak buahnya Cang Xuan. Bahkan kali ini Cang Xuan sudah tidak berminat menangkapnya hidup-hidup dan memerintahkan anak buahnya untuk mencari dan membvnvh Xiang Liu.
Xiang Liu sudah tidak ada saat Shi Qi mengecek kamar keesokan harinya. Dia jadi lega, tapi saat menemukan sehelai rambut putih di sprei, dia jadi cemburu dan langsung mengganti spreinya Xiao Liu.
Xiao Liu sedang kelaparan, makanya dia menyelinap ke dapurnya Cang Xuan, tapi malah ketahuan Cang Xuan. Xiao Liu sontak waspada dan bersiap menyerang, tapi ternyata Cang Xuan malah menyambutnya dengan ramah dan mengajaknya makan bersama.
Xiao Liu terus waspada setiap saat tapi Cang Xuan sama sekali tidak menunjukkan niat buruk padanya, dan tetap sopan padanya. sehingga Xiao Liu pun akhirnya menurunkan kewaspadaannya.
Akan tetapi... sebenarnya Cang Xuan memang diam-diam mencurigainya. Makanya kemudian Cang Xuan memerintahkan Sang untuk menyelidiki Xiao Liu. Biarpun semua informasi tentang Xiao Liu tidak tampak mencurigakan, tapi dia yakin Xiao Liu menyembunyikan identitasnya dengan sangat rapat.
Setibanya di kamarnya, Xiao Liu mendadak melihat sosok bercahaya putih yang jelas saja membuatnya jatuh berlutut dengan ketakutan sambil meminta maaf dan memeluk kaki orang yang dia kira Xiang Liu, padahal sebenarnya orang itu Shi Qi.
Tak peduli berapa kali Shi Qi meminta maaf, Xiao Liu tetap dingin padanya. Xiao Liu bisa langsung tahu kalau kue dadar bunga wisteria yang dia makan adalah buatan Shi Qi, makanya begitu mencicipinya, dia langsung menolak makan lagi.
"Tidak akan ada kedua kali," ujar Shi Qi tiba-tiba.
"Kau bilang apa?"
"Tak peduli apa pun yang terjadi, aku tidak akan membiarkanmu tidak bisa menemukanku saat kau sedang ingin mengandalkanku. Selamanya tidak akan terjadi lagi," janji Shi Qi.
Ketulusannya akhirnya membuat Xiao Liu luluh juga. Saat Lao Mu terburu-buru mengajak Xiao Liu keluar entah untuk apa, Xiao Liu akhirnya mengajak Shi Qi pergi bersamanya. Senang, Shi Qi pun bergegas menyusulnya.
Bersambung ke episode 6
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam