Recap Lost You Forever Episode 10

Xiao Liu akhirnya siuman dan Xiang Liu langsung menginterogasinya tentang alasannya menyelamatkan Cang Xuan. Berusaha menutupi hubungannya dengan Cang Xuan, Xiao Liu mengklaim bahwa itu karena dia menebak identitas asli Cang Xuan adalah Pangeran Xiyan, cucu Raja Xiyan.


Dia berbohong bahwa dia mengetahuinya dari mendengar anak buahnya Cang Xuan memanggilnya sebagai 'Yang Mulia'. Dia khawatir kalau Cang Xuan sampai mati, maka Raja Xiyan pasti akan mengerahkan segala upaya untuk balas dendam pada mereka. 

Hidup Xiao Liu tidak akan bisa tenang kalau diburu Raja Xiyan. Dia tidak sanggup menghadapi murka seorang raja.

Namun Xiang Liu yang sekarang sangat marah padanya dan langsung menggigit lehernya lagi. Cang Xuan seketika terbangun tengah malam karena bisa merasakan rasa sakit di lehernya. Dia langsung sadar kalau ini rasa sakitnya Xiao Liu. 

Akan tetapi... dia mengira kalau rasa sakit ini karena Xiao Liu lagi melakukan begituan. Pfft! Heran dia, Xiao Liu sudah terluka parah, tapi masih punya niat untuk melakukan itu. Wkwkwk!

Xiang Liu baru berhenti saat merasakan Xiang Liu semakin lemas. Namun tiba-tiba saja dia bernapsu saat melihat belahan bajunya Xiao Liu. Dia bahkan langsung menelusuri kulit Xiao Liu dengan ujung jarinya mulai dari leher hingga hampir ke d4d4.

Xiao Liu sontak menghentikannya dan mengingatkan kalau dia ini pria. Xiang Liu jelas tak percaya, tapi Xiao Liu selalu bisa mendebatnya dan terus meyakinkan kalau dia ini pria.

Xiang Liu sepertinya masih meragukannya tapi untungnya dia tidak mempermasalahkannya lebih jauh dan fokus menyembuhkan dirinya sendiri lagi.

Jing mendatangi markasnya Xiang Liu untuk memberikan kalsedon baru untuk Xiao Liu tapi malah tak melihat siapa pun di sana. Mencemaskan Xiao Liu, Jing langsung menggunakan keahlian pelacaknya untuk melacak jejak Xiao Liu. 

Sepertinya Xiang Liu bisa merasakan saat Jing semakin mendekat. Dia berusaha menyalurkan energinya ke Xiao Liu, tapi dia sendiri masih sangat lemah. Akhirnya dia menyerah dan pergi meninggalkan Xiao Liu.

Tak lama kemudian, Jing akhirnya tiba di sana dan sontak cemas saat menemukan Xiao Liu pingsan di kolam.

Jing pun membawanya pulang ke rumahnya sendiri, memberinya obat-obatan yang bagus dan menyalurkan energi rohnya pada Xiao Liu untuk mengurangi rasa sakitnya Xiao Liu. 

Jing Ye sebenarnya kurang setuju melihat tuannya menguras energi rohnya untuk Xiao Liu, tapi Jing tak peduli. Hidup dan nyawa Xiao Liu adalah yang terpenting baginya.

Namun tiba-tiba Xiao Liu mencengkeram tangannya dan mengigau menyebut nama Xiang Liu yang jelas saja membuat Jing cemburu. Namun Jing benar-benar tidak sanggup untuk mengabaikannya.

Akhirnya dia rela tak rela memberikan tangannya untuk Xiao Liu genggam sembari membatin cemburu karena Xiao Liu masih saja memikirkan orang itu setelah apa yang orang itu lakukan padanya. (Hmm, tapi dia juga bertanggung jawab mengobati Xiao Liu, dia bahkan terluka demi mendapatkan obat untuk Xiao Liu)

Pada akhirnya Jing memutuskan untuk mengabaikan masalah ini, yang penting Xiao Liu bisa sembuh. Selama Xiao Liu bisa sembuh, dia akan memenuhi apa pun permintaan Xiao Liu.

Berkat obat-obatan mahalnya Jing, Xiao Liu akhirnya sembuh dengan cepat. Saat dia sadar dan membuka pintu kamar, dia melihat Jing sedang memetik bunga, tampak begitu tampan dan indah.

Jing pun langsung tersenyum begitu bahagia melihat Xiao Liu sudah siuman dan sehat, dan langsung memeluknya erat. Xiao Liu pun balas memeluknya dan jadilah mereka saling berpelukan bak sepasang kekasih.

Namun momen mereka tersela saat Jing Ye muncul. Xiao Liu langsung melepaskan diri dan mulai menarik batas lagi dengan mengubah sikapnya menjadi lebih sopan dan formal pada Jing lalu bergegas pamit pulang.

Kembali ke pekerjaannya di klinik, Xiao Liu baru menyadari kalau Tian'er ternyata memiliki bakat dan lebih pintar dalam bidang medis dibandingkan Chuan Zi yang bodohnya minta ampun. 

Dia cepat belajar, memiliki pengamatan yang baik dan sabar dalam melayani pasien. Sepertinya bisa menjadi penerusnya Xiao Liu. Karena itulah, Xiao Liu memutuskan untuk mengangkatnya menjadi murid. 

Tian'er begitu terharu hingga dia langsung berlutut pada Xiao Liu. Bahagia karena akhirnya dia bukan hanya memiliki keluarga, tapi juga mulai dianggap. 

Dengan latar belakangnya sebagai wanita penghibur, pastinya dia tidak punya ketrampilan apa pun. Namun Xiao Liu ternyata bisa melihat bakatnya dan bersedia mengajarinya ketrampilan yang nantinya akan sangat berguna bagi masa depannya dan keluarganya. Dia benar-benar bahagia dan berterima kasih.

Hmm, tapi ada yang aneh dengan Xiao Liu. Sepertinya dia berniat mewariskan ilmu medisnya pada Tian'er karena dia ingin pergi dari kota ini. (Apakah karena ingin menghindari Cang Xuan? Tapi kenapa dia ingin menghindari Cang Xuan? Bukankah dia selalu menunggu Cang Xuan untuk datang menjemputnya?)

Sepertinya dia memang ingin menghindari Cang Xuan. Saat Cang Xuan datang, dia sama sekali tidak memberitahukan identitasnya pada Cang Xuan. Saat Cang Xuan menanyakan alasannya menyelamatkannya, Xiao Liu cuma beralasan bahwa dia hanya tidak rela jika teluh yang dia pasang di tubuh Cang Xuan ikutan mati jika Cang Xuan mati.

Dia menolak mengeluarkan teluh itu sekarang, namun dia janji kalau dia hanya akan mengeluarkannya saat Cang Xuan meninggalkan Kota Qingshui. Jelas dari ucapannya ini kalau dia sangat berharap Cang Xuan segera meninggalkan kota ini dan tidak mengenalinya. 

Dia meyakinkan bahwa teluh ini sama sekali tidak berbahaya. Hanya saja Cang Xuan akan merasakan sakit yang sama jika dia kesakitan. Cang Xuan tak senang, tapi baiklah, dia bisa menerimanya. Dia bahkan mengundang Xiao Liu minum bersamanya di rumah minumnya kapan-kapan. Errr, tapi, dia hanya menyarankan agar Xiao Liu menahan hawa nafsunya. Pfft! Xiao Liu jelas bingung apa maksudnya, dan Cang Xuan menjawabnya dengan menunjuk lehernya.

Namun tentu saja Cang Xuan tidak bisa tidak curiga. Dia yakin kalau Xiao Liu punya tujuan lain, makanya dia menolak mengeluarkan teluh ini. Apalagi teluh ini hanya bisa dikeluarkan oleh orang yang menanamnya.

Err... sebenarnya sih, alasan Xiao Liu menolak mengeluarkannya sekarang karena dia sendiri belum tahu bagaimana cara mengeluarkan serangga teluh itu. Pfft! Bisa masukin nggak bisa ngeluarin.

Hari terus berganti. Suatu hari pada musim salju, Xiang Liu diam-diam mendatangi rumah Xiao Liu untuk melihat keadaannya dan melihatnya sudah sehat dan bahagia bersama keluarganya, sedang merayakan kemajuan pesat Tian'er dalam bidang medis.

Xiao Liu sepertinya merasakan kehadirannya, tapi tidak bisa melihatnya, karena memang Xiang Liu sengaja tak menampakkan dirinya.

Xiang Liu masih ingat ucapan Xiao Liu bahwa dia takut kesepian. Karena dia tidak bisa menemukan ketergantungan jangka panjang (klan dewa yang berumur sama panjangnya dengannya), makanya pendampingan sementara (manusia biasa yang berumur pendek) juga bagus.

Kata-kata itu sontak membuat Xiang Liu merenungkan dirinya sendiri. Setidaknya Xiao Liu memiliki orang-orang yang sudah seperti keluarganya sendiri. Sedangkan Xiang Liu tidak memiliki siapa-siapa. Xiang Liu akhirnya pergi dari sana dengan perasaan kesepiannya.

Namun malam harinya, Xiao Liu tiba-tiba merindukan gege-nya. Dia akhirnya pergi ke rumah minumnya Cang Xuan, meyakini kalau Cang Xuan akan segera pergi dari kota ini, kapan lagi dia bisa minum-minum dengan Cang Xuan.

Namun sesampainya di sana, dia malah terlalu ragu untuk masuk. Namun saat dia hendak pergi, Cang Xuan tiba-tiba membuka pintu dan mengundangnya masuk, dan memberinya arak murbei yang merupakan arak kesukaannya... lebih tepatnya, arak murbei kesukaan Xiao Yao.

Sayangnya Cang Xuan memberinya arak itu bukan karena Xiao Yao, tapi karena A Nian yang memintanya tadi. Namun A Nian tidak kuat minum dan sekarang sudah tertidur nyenyak setelah tadi siang minum segelas.

Saat Xiao Liu menanyakan alasannya datang ke kota ini, Cang Xuan berkata bahwa dia datang demi adiknya. Namun karena ucapannya ambigu, jadi Xiao Liu mengira bahwa adik yang dia maksud adalah A Nian.

Saat Cang Xuan sekali lagi menanyakan alasan Xiao Liu menyelamatkannya, Xiao Liu tak tahu bagaimana harus menjawabnya, jadi dia sengaja minum-minum sampai teler. 

Cang Xuan yakin kalau dia cuma pura-pura mabuk. Namun saat dia mau menyerangnya, Xiao Liu tetap tak bergerak. Cang Xuan akhirnya urung menyerangnya.

Memang dia cuma pura-pura. Dia tidak tampak mabuk saat pulang. Tak lama kemudian, Jing datang dengan memakai baju rakyat jelatanya dan dengan identitas sebagai Ye Shi Qi. 

Sayangnya, Xiao Liu masih tetap dingin dan jaga jarak dengan tetap memanggilnya sebagai Tuan Muda Qingqiu dan cepat-cepat mengusirnya secara halus dan pura-pura tidak mendengar omongan Jing. Jing jadi sedih karenanya. Xiao Liu juga sebenarnya sedih, namun dia sengaja jaga jarak demi melindungi perasaannya sendiri.

Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments