Sinopsis Love Between Fairy and Devil Episode 11

Ciuman disertai kilat otomatis membuat jiwa mereka tertukar, dan seketika itu pula badai petir menghilang dan langit kembali terang benderang. Qing Chang (yang ada dalam tubuh Lan Hua) jelas murka, apalagi dia baru sadar saat itu kalau jiwa mereka bisa tertukar, bukan hanya karena ciuman, melainkan harus berciuman dengan adanya petir. 

Sekarang tidak ada petir sama sekali, dan parahnya lagi, dia berada di tubuh peri yang lemah yang menghalanginya untuk membuat petir. Diperparah dengan Shang Que yang tidak mengetahui pertukaran jiwa mereka sehingga saat Qing Chang menc3k1k Lan Hua, Shang Que mengira Lan Hua menyakiti rajanya yang jelas saja membuat Shang Que murka.

Lan Hua langsung memanfaatkan saat itu untuk berakting jadi Qing Chang dan memerintahkan Shang Que untuk memenjarakan Lan Hua (Qing Chang), dan Qing Chang bahkan tidak mampu melawannya gara-gara tubuh lemah Lan Hua.


Yang jadi masalah, Lan Hua tidak memikirkan dengan seksama tentang segala resiko dari perbuatannya ini. Sekarang dia kebingungan dan canggung sendiri karena harus berakting jadi Qing Chang.

Dia bahkan tidak tahu kalau hari ini ada upacara penyambutan kembalinya Qing Chang, dan sekarang dia terpaksa harus menghadirinya dengan memakai baju kebesaran Qing Chang yang super ribet dan mahkotanya yang berbentuk kayak tanduk yang membuatnya tersangkut gorden.

Lucunya, saat yang lain berlutut menghormatinya, Lan Hua refleks membungkuk hormat padahal sekarang ini posisinya adalah raja. Baru sedetik kemudian dia sadar dan buru-buru berdiri tegak sembari menyuruh mereka (dengan sopan) untuk berdiri.

Salah satu bawahannya membawakan sebuah hadiah yang ternyata seorang mata-mata Langit Shuiyun yang berhasil mereka tangkap, dan mereka semua langsung heboh meminta Qing Chang untuk mengeksekusi si mata-mata. 

Waduh! Lan Hua jelas tidak mau dan tidak bisa, jadi dia berusaha cari-cari alasan untuk menolak, tapi semua orang terus mendesaknya... hingga Lan Hua pada akhirnya tidak bisa tidak menuruti mereka, padahal dia bahkan tidak kuat mengangkat pedangnya Qing Chang yang sangat berat itu.

Namun alih-alih benar-benar mengeksekusi si mata-mata, Lan Hua dengan cerdiknya melempar pedang berat itu yang jelas saja membingungkan semua orang. Bahkan si mata-mata jadi curiga kalau Qing Chang pasti punya rencana aneh lain padanya, karena itulah si mata-mata dengan penuh ketegasan menyatakan bahwa dia tidak akan pernah tunduk pada Klan Bulan dan akan selamanya setia pada Langit Shuiyun.

Namun yang lebih tak disangka semua orang, raja mereka itu malah memerintahkan agar si mata-mata ini dikembalikan ke Langit Shuiyun. 

Lan Hua dengan cerdiknya beralasan bahwa sebagai raja terhebat di Tiga Dunia, dia menolak membvnvh prajurit yang sedang dalam keadaan lemah tak berdaya dan tidak bisa melawan, harga dirinya bakalan hancur jika dia melakukan itu. 

Kalau dia ingin membvnvh, maka dia akan melakukannya di medan perang. Untungnya biarpun sikapnya aneh dan mengherankan, tapi tidak ada yang mencurigainya. Kecuali, mungkin, Xun Feng.

Satu masalah berhasil teratasi, tapi... seterusnya harus bagaimana? Lan Hua benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Apa orang-orang bakalan percaya kalau Dongfang Qing Chang bertukar tubuh dengan seorang peri? Bagaimana dia harus membuktikan kalau dia bukan orang Klan Bulan dan bukan mata-mata?

Pikirannya mendadak tersela saat tiba-tiba saja muncul segerombolan wanita yang mencoba menggodanya habis-habisan. Err... lebih tepatnya menggoda Qing Chang. Jelas saja Lan Hua risih banget dengan perbuatan mereka. 

Yang tidak dia ketahui, di antara wanita itu, ada seorang mata-matanya Rong Hao. Si mata-mata bahkan hampir berhasil mencuri buku kehidupan Gadis Chidi yang disembunyikan di dalam bajunya Lan Hua, namun dia gagal berkat Lan Hua memergokinya.

Namun bodohnya Lan Hua malah tidak curiga apa pun padanya dan hanya mengusir semua wanita itu dengan kesal, tapi tak lama setelah semua wanita itu pergi, Qing Chang mendadak muncul menerobos kamarnya dan berusaha menc1vmnya paksa.

Tapi Qing Chang gagal melakukannya, dan tidak akan berhasil juga karena sekarang sedang tidak ada petir. Tapi bagaimana caranya Qing Chang berhasil kabur dari penjara?... Tentu saja, berkat gelang Tulang Anggrek yang ada di tangan Lan Hua.

"Lebih baik kau terima saja kenyataan dan bertahan dengan kondisi saat ini," saran Lan Hua.

Qing Chang sinis mendengarnya, "pertahankan kondisi saat ini? Kau menyesuaikan diri dengan sangat cepat. Ah, benar. Kau bisa menggunakan tubuhku untuk mencari pria untuk melayanimu. Tentu saja kau akan merasa sangat bahagia."

Apa?! Lan Hua jelas tidak terima dengan tuduhannya. Qing Chang sendiri setiap hari berlagak sombong dan dingin, padahal ternyata dia punya banyak wanita.

"Sejak kapan aku punya wanita?" bingung Qing Chang.

"Jelas-jelas kau punya wanita."

"Kalau aku bilang tidak ada yah tidak ada."

"Masih pura-pura bodoh?"


Qing Chang kesal. Terserah, lagipula dia tidak punya alasan untuk membuktikan kemurniannya pada Lan Hua. Di saat seperti ini Lan Hua masih punya mood untuk debat mulut dengannya. Apa Lan Hua bahkan tidak menyadari masalah besar yang harus mereka hadapi gara-gara kenekatan Lan Hua ini?

Kalau sampai ada orang yang tahu bahwa mereka berdua bertukar jiwa, tahu kalau Qing Chang sekarang berada dalam tubuh yang lemah dan tak berdaya, maka mereka berdua akan mati mengenaskan. Lan Hua masih hidup sekarang, itu hanya karena kebetulan. Lan Hua galau, terus apa yang harus mereka lakukan?

"Bertukar kembali," ujar Qing Chang. Hanya itu satu-satunya cara.

Tapi tetap saja tidak bisa dilakukan sekarang. Lan Hua di dalam tubuh Qing Chang sama sekali tidak bisa menggunakan kekuatannya Qing Chang. Ditambah lagi, menurut ramalan Qing Chang, badai petir baru akan datang 3 hari lagi.

Jadi mereka hanya bisa melakukannya saat itu. Namun sampai saat itu tiba, Qing Chang memperingatkan Lan Hua untuk berhati-hati dan jaga sikap di hadapan orang lain agar mereka tidak dicurigai. Pokoknya segalanya harus dilakukan sesuai perintah Qing Chang. Jangan sampai Lan Hua menunjukkan kejanggalan apa pun di hadapan orang lain atau mereka berdua akan mati mengenaskan.


Berkat informasi dari mata-matanya, Rong Hao jadi curiga ada sesuatu yang menunda Qing Chang sehingga Qing Chang tidak mengambil inti jiwa Gadis Chidi walaupun buku kehidupan Gadis Chidi ada padanya.

Tidak ada cara lain, jika ingin merebut buku kehidupan itu dan Dewi Xi, satu-satunya cara adalah dengan membvnvh Dongfang Qing Chang lebih dulu. Biarpun kekuatan Qing Chang sangat hebat, tapi Rong Hao yakin kalau dia bisa karena dia punya sekutu yang bisa membantunya.

Sekutu yang dimaksudnya itu ternyata adalah Dongfang Xun Feng. Malah menurut percakapan mereka, ternyata dulu Xun Feng-lah yang membantu Rong Hao untuk membangun Kota Laut, dan Rong Hao pun banyak membantu Xun Feng selama Xun Feng menjabat sebagai Raja Bulan.

Gampang saja baginya untuk menghasut Xun Feng karena Xun Feng kan dendam kesumat sama Qing Chang. Ditambah lagi, dia sebenarnya mengetahui rahasia gelap Xun Feng yang dulu pernah menunda pengiriman pasukannya yang pada akhirnya mengakibatkan Qing Chang kalah dalam perang besar dulu.

Makanya sekarang Rong Hao menggunakan rahasianya Xun Feng itu sekaligus dendamnya Xun Feng untuk menghasutnya melawan Qing Chang, dan rencananya berhasil. Namun tentu saja rencana mereka ini perlu dipikirkan dan direncanakan dengan sangat matang karena Qing Chang bukan lawan yang mudah.

Agar tidak ada yang mencurigai mereka, Qing Chang pun mulai melatih Lan Hua untuk bersikap seperti dirinya, tapi Lan Hua tidak bisa serius melakoni perannya. Bagaimana tidak susah? Selama ini Lan Hua terbiasa menundukkan kepala pada orang lain karena statusnya yang cuma peri rendahan. Makanya sulit baginya untuk bersikap angkuh seperti Qing Chang.

Hadeh! Qing Chang nyerah deh. Tapi dia mengingatkan Lan Hua tentang dua hal paling penting yang harus Lan Hua lakukan. Yaitu, jangan takut pada siapa pun dan jangan percaya pada siapa pun.


Hah? Lan Hua jadi penasaran apakah itu artinya Qing Chang sama sekali tidak mempercayai siapa pun, termasuk Shang Que? Qing Chang mengiyakan, satu-satunya yang dia percayai di dunia ini hanya dirinya sendiri.

Lan Hua tidak setuju, menurutnya Shang Que itu orang yang sangat setia pada Qing Chang dan bisa dipercaya. Kalau dia di posisi Qing Chang, maka dia pasti akan memberitahu Shang Que tentang masalah pertukaran jiwa ini agar mereka bisa bekerja sama memikirkan solusi dari masalah ini.

Qing Chang mendengus sinis mendengarnya, naif sekali. Orang-orang Laut Cangyan bukan orang-orang sembarangan. Kalau sampai masalah tukar jiwa ini sampai tersebar, maka semua orang pasti akan menantang Lan Hua. Jika itu sampai terjadi, maka jangankan Xun Feng atau Shang Que, Lan Hua bahkan tidak akan bisa melawan prajurit Klan Bulan biasa.

Lan Hua yakin kalau Shang Que adalah orang yang bisa dipercaya. Qing Chang tidak mengerti karena Qing Chang kan tidak mengerti perasaan manusia. Lan Hua penasaran, apakah aturan Laut Cangyan adalah yang menang harus membvnvh yang kalah? Qing Chang menyangkal, Lan Hua jadi semakin penasaran dengan jawaban itu. Kalau memang yang menang tidak harus membunuh yang kalah, lalu kenapa Qing Chang dulu setelah mengalahkan ayahnya, tetap membunuh ayahnya sendiri?

 
Qing Chang dengan dinginnya menjawab kalau itu demi menstabilkan posisinya sebagai Raja Bulan, dan dia sama sekali tidak menyesalinya. Wah! Lan Hua benar-benar tercengang mendengar jawabannya, dia yang lahir dan tumbuh tanpa orang tua, selalu iri dengan mereka yang memiliki orang tua. Sedangkan Qing Chang malah tega membvnvh ayahnya sendiri.

"Benar. Aku memang orang brengsek. Sekarang, kalau kau tidak ingin mati, maka kau harus belajar untuk menjadi orang brengsek."

Cih! Lan Hua menolak, "aku cantik dan baik hati. Aku tidak mau jadi orang brengsek!"

Lan Hua langsung mengusir Qing Chang dari kamarnya dan memanfaatkan kekuasaan Qing Chang untuk memerintahkan para pengawal untuk tidak membiarkan Lan Hua masuk ke kamarnya.

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments