Recap Drama Cina Lost You Forever Episode 3

Semua orang sontak tercengang dan terpana begitu melihat wajah asli si pengemis yang ternyata masih muda dan tampan rupawan bagai seorang bangsawan walaupun cuma pakai baju rakyat jelata. 

Xiao Liu menyatakan bahwa secara keseluruhan dia sudah sembuh, cuma kakinya saja yang agak sedikit pincang karena kakinya terlambat diperbaiki. Karena itulah, Xiao Liu memintanya untuk pergi besok.

Namun orang itu dengan suaranya yang masih agak serak mengaku kalau dia tidak punya tempat tujuan. Dia juga mengklaim kalau dia tidak ingat siapa namanya. Entah apakah dia bohong atau tidak. Dia bahkan menyatakan bahwa karena Xiao Liu adalah penolongnya, maka sekarang dia adalah pelayannya Xiao Liu dan meminta Xiao Liu untuk memberinya nama.

"Melihat penampilanmu ini, kau tidak terlihat seperti orang yang terbiasa diperintah. Aku tidak menginginkanmu."

"Aku akan menurutimu," ujar si pengemis tampan bersikeras.

"Menurutiku? Jika kelak bertemu dengan orang yang mengenalmu, kau masih akan menurutiku?"

"Iya."

Beberapa detik lamanya semua orang terdiam menunggu keputusan Xiao Liu...hingga akhirnya Xiao Liu luluh juga dan mengizinkannya tetap tinggal. 

 

Tapi dia harus dikasih nama apa? Xiao Liu mencoba mengusulkan beberapa nama, tapi Ma Zi dan Chuan Zi tidak ada yang menyetujui usulannya, soalnya Xiao Liu kalau ngasih nama suka asal dan sembarangan, nggak cocok banget untuk muka setampan si pengemis itu. 

 Namun untungnya nama yang terakhir, disetujui oleh kedua pria itu karena memang kedengarannya bagus, Ye Shi Qi. Nama yang asal saja Xiao Liu dapatkan dari jumlah daun dalam satu batang yang jumlahnya tujuh belas (Ye Shi Qi = tujuh belas daun).

 

Dia benar-benar pelayan yang sangat rajin. Saat Xiao Liu malas cuci piring seperti biasanya, Shi Qi tanpa diperintah, langsung berinisiatif mencuci piring-piring itu di sungai.

Hanya Lao Mu satu-satunya yang masih kurang setuju dengan keberadaan Shi Qi di sini karena dia mencurigai identitas Shi Qi yang sebenarnya. Saat dia mencoba menanyai tentang siapa identitas Shi Qi yang sebenarnya, jelas Shi Qi sebenarnya mengingat masa lalunya yang penuh penderitaan.

Saat dia dibuang di jalanan, tak ada seorang pun yang bersedia menolongnya. Entah siapa dia sebenarnya, yang pasti sekarang dia dengan mantap menyatakan bahwa dia adalah Ye Shi Qi. 

Di kota ini terkenal seseorang bernama Xiang Liu, siluman kepala sembilan, punya nyawa sembilan. Dia adalah penasihat militer pasukan pemberontak Chenrong dan kabarnya dia sangat cerdik dan licik. Berkat si siluman inilah, Pasukan Sisa Chenrong menjadi sangat sulit dihadapi dan meresahkan seluruh negeri.

Raja Xiyan pernah memburunya ratusan tahun yang lalu, bahkan menjanjikan hadiah besar untuk siapa pun yang berhasil menangkapnya, namun gagal. Orang inilah yang sekarang diam-diam diburu oleh Cang Xuan, ingin dia tangkap hidup-hidup untuk dia jadikan sekutunya.

Selain pelayan yang rajin, Shi Qi juga murid yang pintar dan cerdas, ingatannya juga sangat tajam. Xiao Liu mengajarinya tentang ilmu meracik obat, Shi Qi bisa cepat paham dan mengingat semuanya dengan baik. Xiao Liu senang banget karena akhirnya memiliki murid yang bisa diandalkan.

Ma Zi punya pacar bernama Chun Tao, namun saat Lao Mu ingin melamar Chun Tao untuk Ma Zi, Ayahnya Chun Tao langsung menolaknya mentah-mentah karena mereka tidak mampu memberinya jumlah mas kawin sesuai keinginanannya. Masalahnya, mereka juga tidak bisa sembarangan menghabiskan semua uang untuk mas kawinnya Ma Zi karena masih banyak kebutuhan hidup yang lebih mendesak. 

Ma Zi jadi sedih karenanya. Berniat membantu menyelesaikan masalah ini, Xiao Liu tiba-tiba berinisiatif mau mencari daun roh di gunung. Itu obat langka dan mahal, hasil jualnya akan bisa digunakan untuk membayar mas kawin untuk Chun Tao.

Lao Mu sebenarnya kurang setuju karena daun roh biasanya hanya tumbuh di pedalaman hutan, itu adalah area kekuasaan Pasukan Chenrong, takutnya nanti Xiao Liu malah ketemu Xiang Liu, si siluman kepala sembilan itu.

Namun Xiao Liu tetap bersikeras, meyakini kalau dia tidak akan kenapa-kenapa karena dia ke sana murni hanya untuk mencari daun roh dan bukannya untuk memata-matai pasukan Chenrong. Lagipula, dia yakin kalau dia, yang notabene cuma rakyat jelata ini, tidak mungkin akan bertemu dengan Xiang Liu, sang penasihat militer pasukan Chenrong.

Di tengah jalan menuju hutan, Xiao Liu tiba-tiba menyadari ada orang yang membuntutinya dan orang itu ternyata Shi Qi yang mengkhawatirkannya. Xiao Liu berusaha mengusirnya sembari meyakinkan kalau dia tidak akan kenapa-kenapa, tapi Shi Qi sama sekali tak mempan diusir.

Bahkan sekalipun Xiao Liu berusaha menakut-nakutinya tentang monster berkepala sembilan seperti sedang menakut-nakuti anak kecil, Shi Qi tetap keukeuh untuk menemaninya dan menjaganya. Dia bahkan langsung sigap memindahkan barang-barang bawaannya Xiao Liu ke bahunya sendiri bak seorang gentleman.


Dia bahkan lebih teliti daripada Xiao Liu dengan membawakan sebotol air dan bekal makanan untuk Xiao Liu. Xiao Liu kagum juga padanya, siapa pun gadis yang akan menjadi istrinya Xiao Liu, dia sangatlah beruntung memiliki suami yang begitu baik dan kompeten. Sontak saja ucapannya tentang istri itu, membuat Shi Qi menatapnya penuh arti (Pfft! Maunya sama Xiao Liu ya, Bang?).


Namun saat mereka tiba di gapura area pasukan Chenrong, Xiao Liu melarang Shi Qi ikut lebih jauh karena ini area berbahaya. Pasukan Chenrong-nya sendiri sih bukan masalah besar, tapi siluman kepala sembilan yang licik dan kejam itu yang merepotkan. Makanya sebaiknya Shi Qi jangan masuk hutan.

"Orang sepertiku jangan kemari, maka orang sepertimu juga jangan kemari," usul Shi Qi. 

Sayangnya, bujukannya sama sekali tak mempan. Xiao Liu malah jadi semakin bersemangat saat menemukan jejak Feifei, seekor binatang mirip kelinci yang terkenal sebagai monster penghibur dan merupakan peliharaan favorit bangsawan. Kalau dia bisa menangkapnya, dia bisa menjualnya dengan harga mahal.


Shi Qi ngotot ingin ikut saking cemasnya, tapi Xiao Liu ngotot menolak. Lagipula, dia sudah pengalaman tinggal di hutan dan bertemu dengan berbagai macam binatang dan monster hutan. Malah berdasarkan pengalamannya, makhluk-makhluk semacam itu terkadang tidak semenakutkan manusia.

Baiklah, Shi Qi akhirnya mengalah, tapi dia menyatakan bahwa dia akan menunggu di sini, tak peduli selama apa pun, dia akan selalu menunggu. Xiao Liu mengiyakannya saja, padahal sebenarnya dia pesimis. 

Pengalaman hidupnya yang pernah begitu kecewa karena orang yang dia tunggu tak pernah datang, membuatnya skeptis kalau Shi Qi tidak mungkin akan menunggunya terus menerus. Shi Qi pasti akan pulang kalau sudah capek menunggu. Mana ada orang di dunia ini yang mau menunggu selamanya.

Xiao Liu berusaha memancing Feifei dengan nyanyiannya yang merdu, nyanyian dengan suara wanita. Nyanyiannya memang berhasil membuat Feifei keluar dari persembunyiannya untuk mengagumi nyanyiannya.

Namun dia tidak sadar kalau suara indahnya terdengar ke seluruh penjuru hutan dan mendapat perhatian seseorang misterius berambut putih dan bertopeng.

Feifei lucu dan imut sekali, Xiao Liu jadi tidak tega untuk menangkapnya. Namun mendadak muncul elang putih raksasa yang langsung menendang Feifei hingga Feifei jatuh ke pelukan Xiao Yao sambil gemetar ketakutan.

Si elang raksasa sepertinya ingin menangkap Feifei dan memakannya. Bahkan Xiao Liu pun ketakutan padanya, tapi dia tetap berusaha melindungi Feifei. Dia langsung melemparkan racun ke elang raksasa dan berniat kabur, tapi si pria bertopeng mendadak muncul menghalanginya.

Ternyata dia adalah tuannya si elang raksasa, dan dialah Xiang Liu, si siluman kepala sembilan. Kabar tentang kehebatannya bukan cuma sekedar gosip, racunnya Xiao Liu sama sekali tak mempan padanya.

Ketakutan, Xiao Liu langsung menurut saat Xiang Liu menuntutnya untuk memberikan obat penawar untuk elangnya. Namun begitu elang raksasa itu sadar, dia langsung memakan Feifei.

Xiao Liu berusaha menjelaskan dan meyakinkan kalau dia cuma seorang tabib biasa dan tujuannya datang kemari hanya untuk mencari bahan obat untuk digunakan membayar mas kawin, tapi Xiang Liu sama sekali tak mempercayainya, curiga kalau dia mata-mata dan langsung memerintahkan para pengawal untuk menangkap Xiao Liu untuk diinterogasi.

Tak peduli biarpun pengawalnya sudah menyelidiki identitas Xiao Liu yang benar-benar cuma seorang tabib biasa, tapi tetap saja Xiang Liu sulit mempercayainya. Dia bahkan langsung membuat senjata dari udara untuk mengancam Xiao Liu untuk mengatakan kebenaran tentang identitasnya.

Xiao Liu ngotot kalau dia hanya seorang tabib biasa dan meyakinkan Xiang Liu kalau dia sama sekali tidak punya niat jahat pada pasukan Chenrong. Dia sama sekali tidak ada keterikatan dengan Xiyan, Chenrong maupun Haoling. Namun dia sendiri bingung harus menjawab apa tentang identitasnya yang sebenarnya.

Xiao Liu (Xiao Yao semasa kecil) memang benar-benar punya kemampuan untuk mengubah wajahnya, namun itu pula yang membuatnya jadi kehilangan identitasnya. Semasa kecilnya, Xiao Liu hidup luntang-lantung sendirian di jalanan. 

Suatu hari di sungai, dia tiba-tiba melihat bayangan wajahnya di air sungai, berubah-ubah terus menerus, kadang wajah pria tua, kadang wajah wanita...hingga akhirnya, Xiao Liu tidak tahu lagi seperti apa wajahnya aslinya yang sebenarnya dan kehilangan identitasnya.

Sekarang dia hanya seseorang yang tidak punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa. Dua puluh tahun yang lalu dia datang ke Kota Qingshui dengan identitas sebagai Wen Xiao Liu dan dia ingin selamanya menjadi Wen Xiao Liu.

Ketulusannya akhirnya membuat Xiang Liu percaya padanya. Karena itulah, dia menuntut sesuatu dari Xiao Liu. Jika Xia Liu ingin tetap hidup, maka Xiao Liu harus menjadi berguna untuknya. Xiao Liu harus menjadi orangnya dan menuruti perintahnya. Dia hanya akan memberi waktu satu malam, besok Xiao Liu sudah harus memberinya jawaban.

Xiao Liu mengira kalau Shi Qi pasti sudah pulang duluan dan tidak mungkin menunggunya terus. Namun yang tidak dia ketahui, Shi Qi benar-benar setia menunggunya sepanjang malam dan jelas saja dia mulai khawatir saat Xiao Liu masih juga belum kembali keesokan harinya.

Makanya dia langsung saja menelusuri hutan, dan jelas dia bukan orang sembarangan karena dia punya energi roh yang cukup kuat yang dia gunakan untuk menelusuri jejak Xiao Liu dan melempar puluhan prajurit Chenrong yang menghalangi jalannya.

Xiao Liu menyetujui tuntutan Xiang Liu, tapi dia punya 3 syarat. Namun Xiang Liu tidak terima syarat apa pun dan dengan kejamnya memerintahkan para pengawalnya untuk menc4mbvknya 20 kali.

Xiao Liu masih keukeuh minta syarat, kali ini dia minta dua syarat saja. Namun Xiang Liu tetap tidak terima dan langsung menc4mbvknya lagi 20 lagi. Namun Xiao Liu tetap teguh dengan pendiriannya, dia mau syarat, tapi kali ini dia cuma mau satu syarat saja. 

Dia tidak peduli biarpun dia dic4mbvk sampai mati, pokoknya dia tetap mau satu syarat... Yaitu dia tidak akan meninggalkan Kota Qingshui. Itu saja syaratnya. Jelas Xiang Liu tidak ingin membvnvh orang yang bisa berguna baginya, jadi dia menyetujui syarat itu.

Xiang Liu mengizinkan Xiao Liu untuk kembali menjadi tabib seperti biasanya, tapi saat dia butuh, Xiao Liu harus membuatkan racikan obat yang dia inginkan. Jika Xiao Liu gagal meraciknya, maka harus ditukar dengan tubuhnya. 

Satu kali gagal, maka harus ditukar dengan memotong satu bagian tubuhnya, dan begitu seterusnya jika Xiao Liu gagal terus. Xiao Liu terpaksa menyetujuinya gara-gara Xiang Liu dengan kejamnya menginjak luka terbuka di punggungnya. Tepat saat itu juga, pengawal terburu-buru melapor bahwa ada orang yang menyusup ke barak mereka.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments