Hasutan An Xi Yuan berhasil membuat Shangguan Jing terprovokasi untuk menerobos penjara demi menyelamatkan Yin Qi. Untungnya Li Wei, Yuan Ying dan Nyonya He cepat datang dan menghentikannya tepat waktu sebelum terjadi keributan besar.
Nyonya He meyakinkan Jing bahwa Tuan Besar tidak akan mungkin menghukum mati anaknya sendiri. Yuan Ying curiga kalau Jing pasti dihasut oleh seseorang. Jing seketika sadar saat itu juga kalau dia hampir dijebak oleh An Xi Yuan.
Namun menyadari Tuan Besar menolak melepaskan Yin Qi walaupun Yin Qi jelas-jelas tidak mungkin bersalah hanya demi menenangkan protes para pejabat, Nyonya Chun akhirnya memohon pada Tuan Besar untuk mencabut status Tuan Mudanya Yin Qi dan menjadikannya rakyat jelata saja daripada memenjarakannya seumur hidup.
Tak lama kemudian, Shangguan Jing mendapat kabar bahwa Yin Qi sudah diturunkan jadi rakyat jelata. Karena itulah, Jing sudah diizinkan untuk menemui Yin Qi di penjara.
Terlepas dari penderitaannya di penjara, Yin Qi tetap berusaha ceria di hadapan Shangguan Jing dan berbesar hati menerima nasibnya diturunkan jadi rakyat jelata. Lagipula dia sadar betul kalau Tuan Besar tidak pernah menyukai anak tidak berguna seperti dirinya ini.
Malah pada akhirnya dialah yang menghibur Jing dan meyakinkan Jing untuk tidak mengkhawatirkannya. Walaupun masih khawatir, tapi Jing juga berusaha menghiburnya dengan memberinya beberapa bungkus permen.
Yin Zheng akhirnya dipulangkan dan Yin Qi pun dikeluarkan dari penjara tak lama kemudian. Tuan Besar sudah menunggunya di depan gerbang penjara hanya untuk mengonfrontasi kesalahannya.
Yin Qi menegaskan bahwa dia tidak bersalah, dan berhubung Tuan Besar sudah memutuskan untuk mengorbankannya, itu berarti mereka sudah bukan ayah dan anak lagi. Dia tahu betul kalau Tuan Besar sebenarnya tahu siapa yang salah dan siapa yang benar. Tuan Besar mengorbankannya hanya untuk dijadikan kambing hitam.
Sebagai seorang pemimpin, Tuan Besar boleh saja bertindak kejam pada bawahannya. Tapi bagaimana bisa Tuan Besar melakukan itu pada anak-anaknya sendiri. Sejak kecil semua orang menganggapnya bodoh, tapi Yin Qi sebenarnya memahami segalanya dengan baik.
Orang-orang berusaha menghasut Tuan besar untuk mencurigai Yin Zheng. Tapi Yin Zheng adalah anak yang sangat berguna, jadi Tuan Besar memutuskan untuk mengorbankan anak yang paling tidak berguna.
"Kenapa bisa ada seorang ayah yang seperti ini?" sinis Yin Qi. "Orang luar boleh hanya mempertimbangkan untung dan rugi, tapi keluarga, kenapa sesama keluarga juga tidak bertindak sesuai kebenaran?!"
Tuan besar jelas kesal mendengar semua sindirannya dan langsung memutuskan bahwa Yin Qi sudah bukan anaknya lagi dan berbalik pergi. Tapi Yin Qi tetap berlutut padanya dan berterima kasih atas keringanan hukuman Tuan Besar dan berterima kasih karena Tuan Besar sudah membesarkannya dan mendidiknya.
Nyonya Chun sungguh tidak mengerti kenapa Yin Qi malah mengakui ini sebagai perbuatannya padahal jelas-jelas dia tidak bersalah. Yin Qi mengingatkan bahwa Nyonya Chun sendiri yang sejak kecil mengajarinya untuk melindungi Yin Zheng karena dia kakaknya Yin Zheng.
Sejak kecil Yin Qi punya Nyonya Chun yang selalu melindunginya, sedangkan Yin Zheng tidak punya siapa pun. Karena itulah, dia harus melindungi Yin Zheng di saat seperti ini. (Aww, dia benar-benar kakak yang penyayang)
Berusaha tetap ceria seperti biasanya, Yin Qi meyakinkan ibunya bahwa dia sama sekali tidak menyalahkan Nyonya Chun atas penurunan gelarnya. Malah bagus kan? Jadi sekarang dia bisa lebih bebas, bahkan bisa keliling dunia bersama Jing yang dari dulu juga selalu ingin keliling dunia.
Nyonya Chun mengingatkan bahwa karena Yin Qi sekarang sudah bukan Tuan Muda lagi, sedangkan Shangguan Jing adalah seorang Tuan Putri, maka itu artinya, Shangguan Jing sebenarnya punya hak untuk menceraikan dan meninggalkan Yin Qi.
Tapi yang tidak disangkanya, Shangguan Jing ternyata menolak menceraikan Yin Qi dan mantap untuk selalu menemaninya dalam kaya ataupun miskin. Nyonya Chun sering mendengar kabar kalau Yin Qi dan Jing sering bertengkar, bahkan tinggal terpisah. Tapi sekarang, kelihatannya mereka sebenarnya saling mencintai.
Nyonya Chun tentu saja senang, itu artinya Yin Qi tidak akan berakhir sendirian. Tapi mulai sekarang, hidup mereka mungkin akan jadi semakin sulit. Karena itulah, Nyonya Chun mengingatkan Yin Qi untuk mendiskusikan segalanya dengan Jing.
Kasus ini juga berdampak pada restoran para wanita karena hasutan Yin Song berhasil memengaruhi Tuan Besar untuk menutupnya. Jelas saja para wanita jadi kesal. Bahkan Hao Jia yang biasanya kalem dan elegan saja sampai mengutuki si bajingan Yin Song itu saking geramnya.
Yuan Ying juga sama kesalnya, makanya dia membuat perencanaan mendetil tentang apa-apa saja yang akan mereka lakukan untuk balas dendam pada Yin Song jika sudah tiba waktu yang tepat untuk balas dendam. Pfft! Kelucuan kedua wanita itu jelas sukses membuat suasana sedih, menjadi lebih ceria.
Parahnya lagi, kediaman Yin Qi tiba-tiba mendapat kabar bahwa Tuan besar menitahkan Yin Qi sekeluarga diusir dari kediamannya. Yin Yue bahkan sengaja datang hanya untuk mengejek kejatuhan mereka dan ingin mengambil alih umah ini sebagai rumahnya sendiri kelak.
Jing jadi sangat murka hingga dia langsung melempar tombaknya ke Yin Yue. Pfft! Untungnya tuh tombak menancap ke papan di belakangnya Ying Yue. Jelas-jelas Ying Yue jadi gemetar ketakutan gara-gara itu, tapi si anak mama manja itu masih saja sok mau mengadukan mereka ke mamanya.
Bukan cuma restoran para wanita yang ditutup, bahkan semua cabang bisnis mereka juga dipaksa tutup. Akibatnya, mereka jadi tidak punya pemasukan sama sekali dan terpaksa harus memakai tabungan mereka untuk membayar gaji para pegawai dan sewa toko.
Yuan Ying memperkirakan mereka hanya bisa bertahan sampai dua bulan. Yang jadi masalah entah sampai kapan bisnis mereka ini akan ditutup. Karena itulah, Yuan Ying mengajak Li Wei untuk membersihkan gudang besok agar mereka bisa mendapat sedikit uang dari menjual barang-barang mereka.
Yin Zheng juga mau ikut. Dialah yang membuat mereka terlibat, jadi dia ingin membantu apa saja sebisanya. Menggenggam tangan Yin Zheng, Li Wei meyakinkannya untuk tidak merasa bersalah karena masalah ini bukan kesalahan Yin Zheng.
Li Wei dengan senyum cerianya berusaha membangkitkan semangat Yin Zheng dan Yuan Ying, meyakinkan mereka bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan masalah ini bersama.
Tapi sebenarnya dia sendiri khawatir, dia hanya sengaja tidak menunjukkannya di hadapan semua orang dan pura-pura kuat hanya supaya mereka semua tidak hancur.
Tapi tentu saja Yin Zheng dan Yuan Ying juga sangat memahami Li Wei, karena itulah, mereka juga menunjukkan dukungannya pada Li Wei dengan mengirimkan sesuatu untuk menyemangati Li Wei.
Yin Zheng mengirimkan dupa melalui Su Shen dengan disertai pesan agar Li Wei tidak menyimpan segalanya dalam hati dan membuat dirinya sendiri menderita. Yuan Ying juga memerintahkan Koki Liu untuk membuatkan jajan kesukaan Li Wei walaupun sekarang sudah tengah malam.
Bahkan Yuan Ying sekarang sudah tidak lagi melarang makan tengah malam. Para pelayan juga menyemangatinya untuk tidak terlalu khawatir. Asalkan mereka terus bersama, maka mereka pasti bisa melewati segalanya. Semua itu sukses mengembalikan keceriaan dan semangat Li Wei, dia bahkan mengajak para pelayan untuk makan jajan bersamanya dengan penuh suka cita.
Yin Zheng begitu murka pada Yin Song, tidak terima Yin Qi jadi korban dalam perkara ini. Karena Yin Song jelas-jelas menyatakan perang dengannya, maka Yin Zheng akan membuat Yin Song merasakan akibatnya. Karena itulah dia langsung mengerahkan mata-matanya untuk menyelidiki keberadaan Chen Xi.
Dari penyelidikannya itulah dia mendapati Chen Xi ternyata sudah kembali ke Xinchuan. Mungkin karena ada urusan yang belum selesai dengan Yin Song. Yin An agak khawatir karena sekarang ini Yin Zheng menyelidiki perkara ini secara diam-diam, yang itu artinya, melanggar hukum.
Ditambah lagi masalah ini melibatkan Yin Song, itu artinya, Yin Zheng sedang melawan Putra Mahkota. Yin Zheng juga pasti tahu betul kalau Yin Song tidak akan mungkin berani memimpin pemalsuan uang, Yin Song berhubungan dengan Chen Xi hanya demi mendapatkan keuntungan saja.
Karena itulah, Yin An menyarankan Yin Zheng untuk tidak nekat melawan Yin Song dan melimpahkan semua kesalahan pada Chen Xi saja. Yin An hanya tidak mau Yin Zheng berakhir jadi seperti Yin Qi.
Tapi tekad Yin Zheng sudah bulat untuk balas dendam pada Yin Song dan membuat Yin Song mempertanggungjawabkan kejahatannya. Dia akan mengurus Chen Xi malam ini juga.
Siang harinya, Li Wei memanggil Yin Zheng ke meja makan untuk jadi pencicip menu baru yang akan dia sajikan kalau restoran sudah buka lagi nanti. Menu kali ini adalah berbagai macam seafood yang disajikan di dalam buah kundur.
Pfft! Yin Zheng kan masih tidak suka seafood. Dia berusaha menolak dengan alasan sibuk. Tapi saat Li Wei memanggil namanya dengan nada suara dan muka melas, Yin Zheng seketika balik duduk kembali dengan patuh. Hehe. Dia akhirnya mau juga nmencicipinya dan lumayan suka, tidak terasa amis karena buah kundurnya segar.
Li Wei pun senang, "kalau begitu, sudah tidak begitu gugup lagi, kan?"
Ah! Ternyata Li Wei menyajikan makanan itu bukan cuma untuk dicicipi tapi juga untuk menyemangatinya untuk misi yang akan Yin Zheng lakukan nanti malam.
Yin Zheng memberitahu Li Wei bahwa jika terjadi sesuatu padanya... namun bahkan sebelum dia selesai ngomong, Li Wei dengan ceria memotong ucapan buruknya dan meyakini bahwa tidak akan terjadi apa pun.
"Aku menyelidiki secara diam-diam. Kalaupun berhasil menangkapnya, mungkin akan tetap dihukum dan dijadikan rakyat jelata."
Tidak masalah bagi Li Wei. Bagus malah, dengan begitu, Yin Zheng yang agung bagai dewa akan jadi rakyat jelata sama sepertinya. Dia mampu kok menafkahi Yin Zheng. Keluarganya saja punya tanah 3 hektar yang ditanami berbagai macam buah dan sayur, dan juga berbagai macam hewan ternak?
Tapi saat Yin Zheng pamit pergi, senyum Li Wei seketika sirna berganti kecemasan. Dia mengingatkan Yin Zheng bahwa dia tidak bisa menghabiskan makanan sebanyak ini seorang diri, jadi Yin Zheng harus kembali dengan selamat, dia akan menunggu Yin Zheng di rumah. Yin Zheng pun langsung memeluknya sebelum kemudian pergi.
Bersambung ke episode 29
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam