Uang palsu yang mereka kumpulkan di restoran para wanita, jumlahnya sangat banyak lebih dari perkiraan mereka. Yin An kesal banget karena harus mengurus masalah ini sendirian gara-gara Yin Song yang tidak mau peduli. Karena itulah, dia ingin meminta Tuan Besar untuk menugaskan Yin Zheng membantunya. Yin Zheng bersedia.
Guru Dai sebenarnya kurang setuju dengan tindakan Yin Zheng kali ini. Kalaupun mereka bisa menyelesaikan masalah ini nanti, yang bakalan dapat nama dan apresiasi cuma Yin An, Yin Zheng tetap tidak akan mendapatkan Departemen Administrasi biarpun dia yang bakalan kerja keras. Bahkan mungkin saja Yin Zheng justru akan dituntut karena dituduh melewati wewenang.
Tapi Yin Zheng tetap keras kepala ingin mengambil kasus ini tak peduli biarpun tidak mendatangkan keuntungan pribadi untuk dirinya sendiri karena dia melakukannya demi kebaikan rakyat.
Kerja sama kedua tuan muda itu cukup baik, pastinya dengan kontribusi terbesar dilakukan oleh Yin Zheng. Hanya dalam waktu beberapa hari Yin Zheng berhasil menemukan para pelaku yang mengaku bahwa mereka mendapatkan cetak asli uang dari seorang penyelundup bernama Chen Xi. Berarti sekarang yang perlu mereka lakukan hanya perlu memburu dan menangkap Chen Xi.
Dan jelas saja pencapaian Yin Zheng membuat Tuan Besar cukup kecewa pada Yin Song yang sama sekali tidak melakukan kontribusi apa pun untuk kasus ini. Karena itulah, Tuan Besar memutuskan untuk menyerahkan kasus ini kepada Yin Zheng dan mengancam Yin Song untuk pindah ke Departemen Ritus saja jika dia tidak bisa menangani urusan Departemen Administrasi.
Jelas saja itu membuat Yin Song jadi semakin benci pada Yin Zheng, karena itulah dia langsung membuat rencana licik untuk menjatuhkan Yin Zheng.
Dia memerintahkan Yin Jun untuk membantunya. Yin Jun mengiyakannya, padahal di belakangnya, Yin Jun dan istrinya - An Xi Yuan, sadar betul dampak perkara ini jika Yin Jun sembarangan ikut campur.
Sejatinya, Yin Jun bukanlah adik dan bawahan yang setia pada Yin Song, dia cuma menjilat Yin Song demi status dan jabatan tinggi di pemerintahan. Karena itulah Yin Jun tidak cukup bodoh untuk mengorbankan dirinya sendiri demi Yin Song. Jadi dia harus lebih berhati-hati dalam menangani perkara ini.
Yin An datang ke penjara tepat saat Yin Zheng selesai menginterogasi (dengan sedikit meny1ks4) salah satu pelaku pemalsuan uang hingga dia mendapat informasi bahwa Chen Xi sekarang kabur ke Daichuan.
Daichuan adalah kampung halamannya Fang Ru, jelas saja Yin Zheng jadi curiga dengan keterlibatan Yin Song dalam kasus ini. Yin An seketika takut untuk melanjutkan kasus ini, tapi Yin Zheng tetap nekat dan bertekad untuk menyelesaikan kasus ini sampai ke akar-akarnya.
Dugaan Yin Zheng memang benar. Malah, Yin Song sekarang sedang berada di perbatasan Xinchuan, menemui Chen Xi dan memberikannya sebuah surat perjanjian yang dia sahkan secara resmi yang menyatakan bahwa Yin Song akan memberikan jabatan tinggi di pemerintahan untuk Chen Xi jika rencananya dengan menggunakan kasus pemalsuan uang ini sukses.
Lalu tiba-tiba saja keesokan paginya pada rapat pemerintahan, ada kasus baru yang dibahas Yin Song dan Yin Jun, yaitu masalah perebutan wilayah dengan Daichuan.
Yin Jun langsung merekomendasikan Yin Zheng, yang notabene petugas Departemen Urusan Sembilan Wilayah, untuk menangani masalah ini dengan cara menyegel jalur Gunung Tong'an yang menjadi sengketa kedua wilayah.
Yin Qi bersikeras untuk ikut, Jing sebenarnya cemas, apalagi mereka harus pergi ke sana dengan menunggang kuda, Yin Qi kan tidak bisa menunggang kuda.
Yin Zheng dengan nakalnya memberitahu Jing bahwa Yin Qi bisa kok menunggang kuda, tapi... dia mabuk kuda, bisa muntah kalau kelamaan menunggang kuda. Pfft!
Setelah beberapa lama berkuda, kedua tuan muda itu pun tiba di pos peristirahat Gunung Tong'an. Tapi ngomong-ngomong, Yin Qi sebenarnya agak curiga dengan Yin Song yang menyuruh Yin Zheng untuk menangani kasus sengketa perebutan wilayah ini padahal saat ini semua orang juga tahu kalau Yin Zheng sedang menangani kasus uang palsu.
Tentu saja Yin Zheng juga merasa aneh. Tapi tidak masalah, dia bisa sekalian memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari keberadaan Chen Xi.
Hmm, sayangnya Yin Zheng terlalu meremehkan kecurigaannya. Saat mereka tengah membahas tentang jalur mana saja yang akan disegel, tiba-tiba mereka kedatangan tamu, Jenderal dari Danchuan yang mempertanyakan masalah penyegelan semua jalan di Danchuan, dan ini perintah langsung dari Xinchuan. Hah?
Aneh sekali, padahal Tuan Besar hanya memberi perintah penyegelan wilayah Daichuan dan bukannya Danchuan. Namun alih-alih mencurigai insiden ini, mereka cuma mengira ada kesalahpahaman.
Yin Qi sebenarnya ingin bertemu Kakaknya Jing untuk membicarakan masalah ini, tapi orangnya sedang sangat sibuk. Yin Qi agak khawatir dan bingung. Masalahnya sekarang sedang ada festival dan penyegelan jalan ini menutup jalan rakyat Danchuan yang hendak mencari nafkah di acara itu.
Jika mereka mengirim surat ke Tuan Besar untuk menarik perintah penyegelan ini, sudah pasti tidak akan sempat terkirim. Karena itulah, Yin Qi usul agar mereka membuka jalan saja, nanti baru minta maaf pada Tuan Besar.
Yin Zheng setuju. Masalah Chen Xi, dia sudah mengutus orang untuk mencarinya, jadi mereka bisa pulang besok untuk memberi penjelasan pada Tuan Besar.
Sayangnya, tidak seorang pun di antara mereka berdua yang menyadari bahwa ini adalah jebakan yang dibuat Yin Song untuk Yin Zheng.
Segalanya berjalan sesuai rencana Yin Song. Para pejabat di istana langsung mengadukan masalah ini pada Tuan Besar dan menuntut agar Yin Zheng dihukum berat karena apa yang dilakukan Yin Zheng ini adalah pelanggaran kewenangan dan perintah Tuan Besar dan merugikan wilayah mereka.
Begitu Yin Zheng dan Yin Qi tiba kembali di Xinchuan, Tuan Besar langsung memanggil mereka ke istana, dan mengonfrontasi mereka tentang masalah ini. Namun Tuan Besar yakin kalau Yin Zheng tidak mungkin melakukan ini sendiri, Yin Qi juga pasti ada andil dalam masalah ini.
Yin Zheng sontak melindungi Yin Qi, menyatakan kalau ini murni kesalahannya sendiri dan mengklaim kalau Yin Qi tidak tahu apa-apa.
Yin Song pun menghasut Tuan Besar dengan berusaha meyakinkannya bahwa ini sudah pasti kesalahan Yin Zheng seorang, karena tidak mungkin Yin Qi yang polos dan tidak mengerti politik itu, akan berani melakukan hal semacam ini.
Dia meyakinkan Tuan Besar bahwa Yin Zheng pastinya sudah sadar betul apa tujuan Tuan Besar menyegel jalan Danchuan dan Daichuan, tapi dia tetap nekat dengan sengaja untuk melawan perintah Tuan Besar dan menyalahgunakan kewenangan.
Yin Qi tidak cukup bodoh untuk tidak menyadari situasi ini, jelas-jelas Yin Song sedang menjebak Yin Zheng untuk menyingkirkan Yin Zheng dari istana dan pemerintahan. Yin Qi tidak akan membiarkan itu terjadi.
Maka Yin Qi langsung saja menyatakan bahwa dialah yang membuka jalan Danchuan. Sontak saja kedua kakak-adik itu langsung berusaha saling melindungi satu sama lain dengan menyatakan dari masing-masing lah yang salah dan sama-sama menyatakan bersedia dihukum.
Hadeh! Tuan Besar jadi bingung. Akhirnya dia memutuskan untuk sama-sama menghukum mereka berdua dengan 20 pukulan dan mengurung mereka di penjara.
Jing cemas setengah mati saat mendengar kabar ini. Dia ingin mengirim kabar ke kakaknya sekaligus meminta bantuannya untuk menyelamatkan Yin Qi, tapi Bibi melarangnya karena saat ini Tuan Besar masih sangat marah.
Lagipula hukuman ini masih tidak seberapa, Tuan Besar hanya butuh pelampisan amarah saja, dia pasti tidak akan dikurung selamanya.
Li Wei dan Yuan Ying juga cemas tapi tidak tahu harus bagaimana untuk menyelamatkan kedua tuan muda itu. Namun Yuan Ying juga setuju dengan pendapat Bibi, dan menyarankan Jing untuk tidak meminta bantuan kakaknya dulu, cukup kabari dia saja, karena saat ini situasinya masih terlalu beresiko jika mereka meminta bantuan wilayah lain, itu hanya akan membuat Tuan Besar semakin murka.
Tuan Besar tidak ingin menghukum Yin Zheng sebenarnya. Alasannya jelas, Yin Zheng berbakat dalam politik dan pemerintahan, orang yang sangat berguna. Karena itulah dia langsung dikeluarkan dari penjara setelah mendapat hukuman pukulan. Sayangnya, tetap harus ada yang dikorbankan, dan pastinya orang itu adalah Yin Qi.
Satu-satunya yang harus Yin Zheng lakukan hanya mengakui kesalahannya, maka Tuan Besar akan melepaskannya dari hukuman yang lebih berat.
Tapi segalanya malah tidak berjalan sesuai harapan Tuan Besar. Yin Zheng memang mengaku salah, tapi dia bersikeras membela Yin Qi dan berusaha memohon pada Tuan Besar untuk melepaskan Yin Qi dari hukuman, menyatakan bahwa ini adalah kesalahannya sendiri, tidak ada hubungannya dengan Yin Qi.
Dialah yang melawan perintah, dialah yang menyalahgunakan wewenang, dia tidak terima jika Yin Qi dikorbankan hanya untuk menyelamatkannya.
Tuan Besar jadi kesal dengan sikapnya, dan jadilah Yin Zheng harus berlutut sepanjang malam di depan kediaman Tuan Besar, tak peduli hujan deras demi menyelamatkan Yin Qi.
Dalam kefrustasiannya, Yin Zheng jadi lebih nekat menyindir Tuan Besar yang jelas-jelas memandang dan menggunakan anak sendiri sebagai alat dalam politik dan pemerintahan. Cepat atau lambat, anak-anaknya pasti akan menelantarkannya.
Tapi Tuan Besar tetap bersikeras tidak akan membiarkan Yin Zheng menanggung hukuman. Dia tidak bisa menghukum kedua anaknya sekaligus, tapi dia butuh menenangkan para menterinya, jadi Yin Qi tetap harus dikorbankan.
Di tengah kecemasannya akan nasib suaminya, Jing tiba-tiba didatangi An Xi Yuan yang mengklaim bahwa nyawa Yin Qi sedang terancam, kesalahannya sangat besar dan fatal, Tuan Besar akan menghukum mati dia.
Makanya Xi Yuan mendesak Jing untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Yin Qi. Jing dengan mudahnya percaya begitu saja, tidak sadar kalau dia cuma dihasut.
Pada saat yang bersamaan, Li Wei dan Yuan Ying baru bisa bertemu dengan Nyonya He dan Nyonya Chun (ibu kandungnya Yin Qi) untuk membahas masalah ini.
Nyonya Chun sangat mencemaskan putranya, tapi dia sadar betul apa yang Tuan Besar pikirkan. Karena itulah, dia bertekad untuk pergi dan bicara sendiri pada Tuan Besar. Namun tepat saat itu juga, mereka mendadak mendapat kabar bahwa Jing berniat menerobos penjara untuk menyelamatkan Yin Qi.
Bersambung ke episode 27
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam