Sinopsis New Life Begins Episode 25

Hao Jia benar-benar mengalami depresi pasca melahirkan hingga dia bahkan tidak mau melihat apalagi menyentuh bayinya, dan selalu menyalahkan dirinya sendiri. Diperparah dengan suaminya yang brengsek itu malah mengira kalau Hao Jia kerusakan.

Hanya Fang Ru yang peduli padanya dan berusaha membujuk Yin Song untuk mengobati Hao Jia, tapi Yin Song tidak mau peduli, dia bahkan benci mendengar suara tangisan bayinya Hao Jia dan memerintahkan Fang Ru untuk mengirim bayi itu ke istana agar diurus oleh para bibi, dia tidak mau diganggu terus terusan oleh suara tangisan bayi perempuan itu.

Si brengsek ini bahkan dengan entengnya menyuruh Fang Ru untuk mencari gadis lain yang bisa dia hamili dan melahirkan cucu laki-laki pertama untuk menyenangkan Tuan Besar. Fang Ru jelas sakit hati mendengarnya.

Tapi tak ada yang bisa dia lakukan selain menurut. Dia tidak peduli tentang masalah gadis lain, tapi dia memohon agar bayinya Hao Jia diserahkan padanya saja, dia rela membesarkan bayinya Hao Jia sebagai anaknya sendiri.

Tapi Yin Song malah dengan sinisnya berkata, "jangan mimpi. Kau tidak akan pernah memiliki anak denganku." (Hah? Maksudnya?)

Fang Ru jelas merasa aneh dan curiga dengan maksud ucapan Yin Song itu dan langsung menyuruh pelayannya untuk menyelidikinya... hingga akhirnya dia mendapati sebuah fakta mencengangkan. Yin Song ternyata diam-diam mencampur obat pencegah kehamilan ke dalam teh kesukaan Fang Ru selama bertahun-tahun.

Fang Ru sontak menangis sedih dan sakit hati menyadari suami yang selama ini begitu dicintainya dengan sepenuh hati, ternyata malah menghancurkannya dan tidak pernah sedikitpun mencintainya.

Agar tidak ada yang mengetahui kondisi Hao Jia, Yin Song mengurungnya dan tidak memperbolehkan siapa pun mengunjunginya. Saat Yin Qi dan Jing ingin mengunjunginya, para pengawal rumahnya Yin Song sontak menghunus pedang untuk mencegah mereka masuk.

Untungnya kemudian pelayannya Fang Ru datang dan diam-diam membisiki mereka tentang situasi Hao Jia. Dia khawatir karena dulu dia pernah melihat kejadian seperti ini di kampung halamannya, biasanya ibu yang mengalami kondisi ini, bisa saja membunuh bayinya atau bunuh diri bersama bayinya.

Begitu mendengar kabar ini, Li Wei langsung menemui Nyonya He dan berusaha meminta bantuannya. Li Wei menangis, berlutut bahkan bersujud padanya, tapi sayangnya Nyonya He keukeuh menolak membantu.

Tapi sebenarnya, itu karena Nyonya He hanya takut menghadapi masalah lamanya sendiri. Dulu, dia juga pernah mengalami kondisi yang sama setelah melahirkan Yin Zheng. Dia masihlah seorang gadis remaja saat dia melahirkan Yin Zheng, dia tidak siap memiliki anak saat dia sendiri masih anak-anak.

Diperparah dengan orang-orang di sekitarnya yang sama sekali tidak peduli padanya sehingga membuatnya jadi semakin depresi dan pada akhirnya membuatnya jadi benci pada anaknya sendiri.
Seandainya dulu ada seseorang yang sangat tulus seperti Li Wei, mungkin dia tidak akan mengalami apa yang pernah dia alami dan tidak akan pernah merugikan anaknya sendiri.

Yin Zheng sudah menunggu di depan saat Li Wei keluar. Dia sengaja tidak ikut masuk karena dia pikir kalau Li Wei akan lebih berhasil jika Nyonya He tidak melihatnya. Sejak dia masih kecil, Nyonya He selalu memandang Yin Zheng seolah dia musuh. Yin Zheng jadi mengira kalau Nyonya He membencinya karena dia tidak cukup baik sebagai anak.

Mendengar itu, Li Wei langsung menggenggam tangan Yin Zheng dan meyakinkannya untuk tidak berpikir seperti itu lagi. Li Wei yakin kalau dulu Nyonya He mungkin juga mengalami apa yang Hao Jia alami sekarang ini.

Yang tidak mereka sangka, tiba-tiba pelayannya Nyonya He menyusul mereka dan memberitahu mereka kabar baik. Nyonya He akhirnya mau membantu mereka dengan cara mengirimkan Bibi Wen (Bibi yang melayani Nyonya He) untuk menemani Li Wei dan Yuan Ying ke kediaman Yin Song.

Karena Bibi Wen adalah perwakilan Nyonya He, jadi Yin Song tidak bisa menolak kehadiran mereka. Tapi dia masih bisa mengancam Hao Jia sehingga saat Hao Jia keluar menemui mereka, dia pura-pura tersenyum dan berbohong pada mereka bahwa dia baik-baik saja. Dia lalu berpesan pada mereka untuk jaga diri mereka baik-baik karena dia tidak ingin merepotkan mereka lagi (Hmm, ucapan terakhir ini kok agak aneh ya?).

Karena Hao Jia menolak bicara, terpaksa Li Wei dan Yuan Ying pulang tanpa hasil. Setelah itu, Yin Song mengantarkan Hao Jia kembali ke kamar kurungannya, puas karena Hao Jia sangat penurut.

Tapi Hao Jia sudah tidak mau menurut lagi dan dengan penuh keberanian blak-blakan mengonfrontasi Yin Song dan kepengecutannya. Dia tahu betul kalau Yin Song merasa tidak berdaya di pemerintahan, makanya Yin Song melampiaskan emosinya kepadanya.

Sejatinya Yin Song hanya mengandalkan kasih sayang ayahnya, istri resminya yang memiliki status tinggi dan berharap pada putra yang belum lahir. Berlagak kuat padahal Yin Song sebenarnya lemah.

Kesal, Yin Song sontak menc3k1knya kuat-kuat dan dengan sinisnya mengingatkan Hao Jia kalau Hao Jia bisa hidup enak berkat dirinya. Dulu dia memilih Hao Jia karena Hao Jia sangat berbeda dari Fang Ru, Hao Jia tidak memiliki apa-apa dan hanya bisa mengandalkannya, yang itu artinya, Hao Jia bisa dikendalikan dengan mudah.


Mulai sekarang, Hao Jia akan dikurung di kamar ini seumur hidupnya dan hanya bisa bertahan hidup dengan mengandalkan belas kasihannya. Lain kali dia akan datang lagi, dan saat itu, Hao Jia harus menjadi lebih penurut. Hao Jia jadi semakin depresi dan sedih luar biasa karenanya.

Dalam perjalanan pulang, Li Wei terus memikirkan Hao Jia, terutama kalimat terakhir Hao Jia yang jelas-jelas terasa aneh. Seketika itu pula dia jadi teringat kalau sebelumnya Hao Jia punya pikiran untuk mengakhiri penderitaannya dengan cara mengakhiri hidupnya. Apalagi tiba-tiba ada kucing hitam lewat yang sontak membuat Li Wei punya firasat buruk hingga dia langsung balik arah dan lari kembali ke kediaman Yin Song.

Firasat buruk Li Wei memang benar. Malam itu juga, Hao Jia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan menenggelamkan dirinya ke kolam. 

Li Wei sempat dihalangi para pengawal, tapi kemudian pelayannya Hao Jia berteriak meminta bantuan untuk menyelamatkan Hao Jia. Li Wei sontak berlari masuk dan menyelamatkan Hao Jia dari kolam.

Tapi kondisi Hao Jia sangat kritis karena tenggelam terlalu lama. Tabib tidak berdaya menanganinya. Li Wei jadi semakin panik dan histeris karenanya. Tabib menyarankannya untuk memanggil Tabib Xu saja karena hanya Tabib Xu yang punya pengalaman menyelamatkan orang kritis.

Masalahnya Tabib Xu adalah tabib istana, mungkin akan sulit untuk memanggilnya. Li Wei tak peduli dan langsung berusaha meminta Yin Song untuk memanggilkan Tabib Xu. Tapi Yin Song malah marah-marah menolak membantu karena insiden ini bisa memengaruhi reputasi dirinya sendiri. Bahkan Fang Ru pun kesal padanya dan langsung pergi mengabaikannya untuk mengecek kondisi Hao Jia.

Sayangnya, benar-benar tidak mudah untuk memanggil Tabib Xu, dia tabib khusus Tuan Besar, jadi dia hanya bisa pergi kalau ada perintah Tuan Besar. Masalahnya sekarang sudah tengah malam dan Tuan Besar sudah tidur, sedangkan Kasimnya Tuan Besar keukeuh menolak membantu karena terlalu takut melanggar aturan tak peduli biarpun ini menyangkut nyawa manusia.

Shangguan Jing tak peduli dan nekat mau menerobos istana untuk memanggil Tabib Xu. Yin Qi sontak mencegahnya, tapi bukan untuk menghalanginya, melainkan untuk membantunya dengan cara menerobos istana sendiri untuk memanggil Tabib Xu. Jing bisa dihukum berat kalau dia nekat menerobos istana, makanya Yin Qi melakukan ini demi melindungi Jing.

Yin Qi kesulitan gara-gara dikepung para prajurit istana, dia bahkan sampai harus mengancam akan membunuh dirinya sendiri, tapi tetap saja para pengawal itu tak gentar. Untungnya Yin Zheng datang tak lama kemudian untuk menghalangi mereka sehingga Yin Qi bisa pergi duluan dengan membawa Tabib Xu.

Berusaha melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan Hao Jia, Fang Ru dengan sengaja memukul bayinya Hao Jia biar dia menangis dengan harapan tangisan bayi itu akan membuat Hao Jia memiliki harapan hidup kembali dan bangun dari komanya.

Tapi setibanya di rumah Yin Song, Li Wei cs harus menghadapi Yin Song yang dengan kejamnya menghalangi mereka masuk. Li Wei begitu marah padanya hingga dia langsung nekat menamparnya. Yin Song sontak menamparnya balik, bahkan menghunus pedang padanya. 

Untungnya Yin Zheng datang dan langsung menendang Yin Song dan menghunus pedang padanya, tidak terima Yin Song menyakiti wanita yang dicintainya.

Li Wei cs pun akhirnya bisa masuk. Yin Song mengancam akan melaporkan Yin Zheng ke Tuan Besar, tapi Yin Zheng dengan sinisnya mengingatkan Yin Song untuk bercermin dulu sebelum dia ingin melaporkan kebusukan orang lain. Yin Zheng punya bukti korupsi yang dilakukan Yin Song selama bertahun-tahun di Departemen Administrasi. Jadi sebaiknya Yin Song jaga sikap.

Terlepas dari semua usaha yang dilakukan Tabib Xu, Hao Jia masih juga belum bangun. Frustasi, Fang Ru mencoba membuatnya bangun dengan cara mengancam akan menjelek-jelekkan Hao Jia kalau Hao Jia sampai mati. 

Dia akan memberitahu anaknya Hao Jia bahwa Hao Jia kabur bersama pria lain dan tidak menginginkan anaknya. Dia akan membiarkan anak itu belajar hal buruk dari ayahnya. Dia akan membiarkan anak itu menikah dengan pria jahat biar dia menderita, dan membuatnya berpikir bahwa semua itu adalah salah ibunya.

Ancamannya berhasil, Hao Jia akhirnya bangun dan dengan lemah memprotes Fang Ru yang bisanya cuma mengancamnya. Semua orang akhirnya bisa lega dan senang. Li Wei cs yang sedari tadi menunggu di luar pun, akhirnya bisa masuk untuk merawat Hao Jia.

Hao Jia benar-benar berterima kasih dan bersyukur atas segala hal yang teman-temannya lakukan untuknya. Li Wei dan yang lain pun meyakinkan Hao Jia untuk selalu bicara pada mereka jika dia punya masalah apa pun. Mereka akan selalu ada untuknya.

Hao Jia harus bertahan hidup, hanya dengan begitu, dia akan terus memiliki harapan baru. Tepat saat itu juga, matahari pagi baru terbit, mungkin itu adalah pertanda dimulainya hidup dan harapan baru Hao Jia.

Bersambung ke episode 26

Post a Comment

0 Comments