Sinopsis The Forbidden Flower Episode 19

Qin Zhao benar-benar berniat mau mencuri lukisan itu. Hari ini kebetulan Xiao Han sedang tidak berada di rumah dan dia menemukan kunci rumah yang disembunyikan di bawah tempat tidur kucingnya Xiao Han.

Sayangnya sebelum dia sempat beraksi, Si Gemuk mendadak datang. Si Gemuk tidak melihatmya mencuri kunci rumah itu dan tidak curiga apa pun, tapi Qin Zhao terpaksa harus menunda aksinya untuk sekarang.

Malam harinya, He Ran datang tapi ternyata Xiao Han masih belum pulang dan susah dihubungi. Akhirnya dia memutuskan mendatangi restorannya Si Gemuk. Dia benar-benar heran dan penasaran sama Xiao Han, kenapa belakangan ini Xiao Han jarang di rumah dan tidak bisa dihubungi?

Si Gemuk yakin kalau Xiao Han pasti mengambil pekerjaan lain jadi tukang, soalnya dua hari yang lalu dia pernah bertemu Xiao Han di pasar bahan bangunan, Xiao Han bilang ada sebuah rumah yang sedang melakukan renovasi. 

Woah! He Ran tak menyangka kalau pacarnya itu ternyata serba bisa. Tapi... tetap saja dia masih cemas. Xiao Han benar-benar sibuk atau sengaja menghindarinya karena kesal padanya? Apa mungkin Xiao Han sudah tidak menginginkannya?

Si Gemuk jelas tidak setuju dengannya. Xiao Han tidak mungkin kesal pada He Ran, dia benar-benar sibuk belakangan ini, dan tidak mungkin Xiao Han tidak menginginkan He Ran.

"Malahan kau. Jangan kau tidak menginginkannya," pinta Si Gemuk.

"Aku tidak akan melakukan itu, oke?"

"Gadis kecil, Xiao Han sangat mencintaimu sampai ke lubuk hatinya. Xiao Han ini, tidak ada yang memahaminya lebih baik daripada aku. Selama bertahun-tahun, dia melewatinya sendiri. Sungguh tidak mudah baginya untuk bisa membuka hatinya untuk seorang wanita. Jadi kuharap kau jangan mengecewakannya, juga jangan meninggalkannya."

"Aku, He Ran, tidak akan pernah meninggalkannya. Mana mungkin aku meninggalkannya," janji He Ran.

Dengan kondisinya yang sekarang, tidak seharusnya He Ran minum-minum, tapi dia malah tetap nekat. Dia bahkan sudah sempoyongan karena mabuk saat dia kembali ke rumah Xiao Han. 

Tapi bukannya bertemu Xiao Han, dia malah mendapati Qin Zhao yang ada di sana untuk mencuri lukisan Bunga Gerberanya Xiao Han, tapi kedatangan He Ran menggagalkan aksinya.

Tidak curiga apa pun tentang maksud kedatangan Qin Zhao, He Ran langsung saja mengonfrontasinya perihal uang yang Qin Zhao kembalikan ke Xiao Han itu.

He Ran yakin kalau Qin Zhao pasti punya maksud lain terhadap Xiao Han. Kalau Qin Zhao tidak mau uang ini, Qin Zhao kan bisa langsung mengembalikannya padanya dan bukannya mengembalikannya kepada Xiao Han, dan kenapa pula Qin Zhao ada di rumah ini malam ini kalau bukan untuk menemui Xiao Han?

Qin Zhao berusaha meyakinkan He Ran bahwa dia datang bukan untuk Xiao Han, melainkan untuk mendapatkan uang. Hutangnya dan mantan suaminya sangat amat banyak, uang pemberian mereka sama sekali tidak cukup.

He Ran jadi tambah emosi, ditambah efek alkohol tadi, membuat tubuhnya jadi semakin lemah hingga tiba-tiba saja dia pingsan. Tepat saat itu, ponselnya He Ran berbunyi dari Han Yu, jadi Qin Zhao langsung memberitahukan keadaan He Ran padanya.

Saat He Ran membuka mata, dia mendapati dirinya dirawat di rumah sakit dan hanya Han Yu yang menjaganya. Tapi seperti biasanya, He Ran masih bersikeras meremehkan kondisinya, bahkan melarang Han Yu untuk memberitahu ibunya.

Tapi saat dia keluar kamar, dia melihat Qin Zhao masih ada di sana dan pastinya dia sudah mengetahui penyakitnya He Ran dari menanyai suster di sana. Tapi Qin Zhao sama sekali tidak ada maksud buruk, dia bahkan berharap He Ran akan baik-baik saja. Bagaimanapun, dia akui bahwa He Ran adalah gadis yang baik. Tapi... dia penasaran apakah He Ran ridak berencana memberitahu Xiao Han?

Sayangnya He Ran bersikeras menolak memberitahu Xiao Han hanya karena dia berpikir tidak ingin membebani Xiao Han dan meminta Qin Zhao untuk tidak memberitahu Xiao Han juga. Dia tahu bagaimana Xiao Han, dia adalah orang yang sangat baik. 

Kalau Xiao Han mengetahui dia sakit, maka Xiao Han pasti tidak akan pernah meninggalkannya seumur hidup. Lebih baik Xiao Han tidak tahu, dengan begitu, maka He Ran akan memiliki kesempatan untuk meninggalkannya (pemikiran macam apa ini? Ngapain repot-repot posesif terhadap Xiao Han kalau ujung-ujungnya mau meninggalkan Xiao Han tanpa penjelasan? Egois sekali nggak mikirin perasaan Xiao Han gimana kalau dia tiba-tiba pergi begitu saja)

Qin Zhao akhirnya berhasil juga mencuri lukisan itu, dan ternyata dia malah mau menjualnya ke Paman Han. Tapi setelah Paman Han mengecek keaslian lukisan ini, dia memutuskan bahwa lukisan ini palsu dan mempertanyakan dari mana Qin Zhao mendapatkan lukisan ini.

Qin Zhao dengan canggung mengaku bahwa dia mendapatkannya dari salon milik temannya, tapi karena Paman Han bersikeras bahwa ini lukisan palsu, akhirnya Qin Zhao pergi mengembalikan lukisan itu ke tempat semula. 

Paman Han sadar betul kalau Qin Zhao mencuri lukisan ini dari rumahnya Xiao Han, tapi dia diam saja pura-pura tak tahu. Hmm, tapi entah apakah lukisan itu beneran palsu atau asli,  karena Paman Han diam-diam melindungi lukisan itu dengan mengirim orang untuk membuntuti Qin Zhao dan memastikan Qin Zhao mengembalikan lukisan itu ke rumah Xiao Han. (Tapi bukankah yang asli seharusnya ada di brangkas rumahnya He Ran?)

Xiao Li mendapati adiknya hari ini ganteng banget pakai setelan formal dan tampak bahagia banget. Yuan Qi dengan ceria mengaku bahwa hari ini dia mau kencan, ini kencan resmi pertamanya dengan pacarnya. Wah! Xiao Li jadi kepo, tapi Yuan Qi menolak mengatakan apa pun dan langsung bergegas pergi.

Iiih! Xiao Li kan penasaran banget siapa ceweknya Yuan Qi. Maka dia langsung saja masuk ke kamarnya Yuan Qi untuk mencari petunjuk dan menemukan lukisannya He Ran yang sontak membuatnya salah paham mengira kalau pacar barunya Yuan Qi adalah He Ran dan He Ran selingkuh dari Xiao Han. Pfft!

Dia langsung menelepon Yuan Qi untuk memastikan, tapi karena Xiao Li kalau ngomong juga tidak jelas siapa yang dia maksud, Yuan Qi jadi tidak mengerti apa maksudnya, apalagi dia sedang sibuk dan antusias menunggu kedatangan sang pacar, jadi dia langsung saja menuup teleponnya.

Tepat saat itu juga, Xiao Li tak sengaja bertemu Xiao Han yang baru pulang kerja. Dia tidak enak hati untuk memberitahu Xiao Han bahwa He Ran berselingkuh dengan adiknya, jadi dia hanya menasehati Xiao Han untuk lebih perhatian pada He Ran lalu bergegas pergi.

Ibunya He Ran sendiri baru selesai dandan dan sekarang sedang mengkhayal berromantis ria bersama Yuan Qi. Tapi saat dia baru turun, dia malah mendapati Bibi sedang mesra bersama Paman sebelah. Mereka asyik sendiri, tidak sadar kalau majikan Bibi ada di rumah.

Ibu yang selama ini tidak mengetahui hubungan mereka, jelas penasaran dan langsung mengecek CCTV rumah. Namun yang tak disangkanya, dia bukan cuma melihat Bibi pacaran, tapi juga mendapati fakta bahwa putrinya selama ini diam-diam sering keluar rumah. 

Bahkan ada satu rekaman yang paling mencengangkannya, rekaman CCTV saat Xiao Han datang malam itu dan bermesraan dengan He Ran. Ibu masih ingat pria itu, tukang kebun yang direkomendasikan Paman Han. Sekarang Ibu akhirnya mengerti alasan kegugupan He Ran saat Xiao Han pertama kali datang ke rumah ini dulu.

Fakta ini begitu mencengangkan bagi Ibu sehingga dia dia mengabaikan teleponnya Yuan Qi, padahal Yuan Qi sudah menunggunya dan jelas kecewa sekarang.


Di rumah sakit, He Ran baru saja selesai mengambil darah saat Xiao Han meneleponnya dan mengajaknya bertemu. He Ran nekat mau pergi. Jelas saat Han Yu melihatnya mau kabur dari rumah sakit, langsung berusaha melarangnya pergi, tapi He Ran bersikeras melawannya. Ujung-ujungnya mereka jadi bertengkar hebat sehingga menguras tenaga He Ran yang langsung pingsan lagi.

Akhirnya Han Yu terpaksa harus memberitahukan masalah ini pada Ibunya He Ran. Hari sudah petang saat akhirnya He Ran sadar dan ibunya ada di sana. Ibu langsung to the point mengonfrontasi hubungan cinta He Ran dan menyuruh He Ran untuk putus hubungan sama Xiao Han.

He Ran menolak, "aku mencintainya."

"Apa dia tahu kau sakit? Katakan pada ibu, apa dia tahu kalau kau sakit?! Katakan, sudah berapa lama kau menyelinap keluar rumah? Sampai kapan kau akan merahasiakannya dari ibu?! Kau membuat tubuhmu jadi seperti ini, apa kau masih ingin hidup?!"

"Aku benar-benar mencintainya."

"Kau mencintainya. Apakah cinta lebih penting daripada nyawa? Apakah cintamu lebih penting daripada nyawamu?!"

"Aku tidak tahu, Bu. Aku tidak tahu. Aku tidak tahu apakah aku bisa hidup tanpa dia."

"Lalu bagaimana dengan ibu?"


Setelah beberapa lama memikirkannya, He Ran akhirnya setuju dan berjanji pada Ibu untuk pergi berobat ke Xijing.

Bersambung ke episode 20

Post a Comment

0 Comments