Sinopsis (Drama Taiwan) Bromance Episode 3 - Part 1

Melihat jepit rambut di tangan Zi Feng itu, Ya Nuo langsung sadar kalau anak yang pernah diselamatkannya sewaktu kecil dulu adalah Zi Feng. Namun dia memutuskan diam saja, membiarkan Zi Feng berpikir bahwa penolongnya adalah gadis bernama Yan Ting. Seperti biasanya, Ya Nuo hanya ingin menolong tanpa pamrih.

Bahkan saat Zi Feng mengaku bahwa dia belum menyerah untuk mencari Yan Ting untuk mengucap terima kasih padanya, Ya Nuo meyakinkannya bahwa Yan Ting pasti bisa merasakan ketulusannya.

Tapi apa pun yang dia katakan, tetap saja Zi Feng bertekad untuk mengucap terima kasih secara langsung kepada penyelamatnya dan melakukan sesuatu untuknya sebagai balas budi.

"Kau sudah melakukannya (balas budi)," ujar Ya Nuo, "sekarang kau berdiri di sini dalam keadaan masih hidup adalah balas budi terbaik untuk dia. Sedangkan masalah terima kasih, dia tidak akan peduli."

"Kau bukan dia, bagaimana kau tahu kalau dia tidak peduli?"

Canggung, Ya Nuo mengingatkan bahwa dia pernah menyelamatkan orang tenggelam juga, makanya dia tahu bagaimana perasaan seorang penyelamat. Satu-satunya yang diharapkan penyelamat dari orang yang dia selamatkan adalah agar orang yang dia selamatkan itu tetap hidup dengan baik, dan bukannya ucapan terima kasih atau mendapat imbalan.

Dan sebaiknya Zi Feng jangan bersedih. Penyelamatnya mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Zi Feng bukan supaya Zi Feng hidup dalam kesedihan setiap hari. Ucapan tulusnya itu akhirnya berhasil membuat senyum Zi Feng kembali merekah.


Ya Nuo sendiri sebenarnya masih menyimpan pasangan jepit rambut bunga pink itu yang dia simpan di dalam sebuah kaleng permen. Tiba-tiba dia punya ide untuk menghibur Zi Feng sekaligus biar Zi Feng berhenti mencari penyelamatnya, yaitu dengan menulis sebuah surat untuk Zi Feng dengan pura-pura seolah surat itu dari Yan Ting.

Keesokan harinya saat hendak bekerja, entah kenapa Guang Chao lama banget datangnya. Tiba-tiba Zi Han muncul lagi dan langsung melancarkan aksi menggoda Ya Nuo. Sayangnya dia cepat tersela oleh kedatangan Guang Chao yang dengan panik mengabarkan bahwa truk makanan mereka dicuri orang gara-gara kecerobohan Guang Chao yang meninggalkan truk itu untuk beli sarapan tanpa dia kunci.

Hadeh! Ya Nuo jelas marah awalnya, tapi melihat Guang Chao lebih panik dan kebingungan daripada dirinya, Ya Nuo akhirnya berhenti marah, malah dia yang ujung-ujungnya menenangkan Guang Chao walaupun dia sendiri bingung bagaimana harus mengatasi masalah ini.

Zi Han mendadak punya ide bagus. Tak lama kemudian, Zi Han membawa Zi Feng mendatangi rumah Ya Nuo untuk menawarkan bantuan mereka untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menawari Ya Nuo pekerjaan jadi asisten spesialnya Zi Feng di taman hiburan.

Ya Nuo bahkan belum menjawab, tapi Mama Pi langsung nyerobot menolak tawaran itu dengan alasan Papa Pi sudah bekerja di taman hiburan, rasanya tidak perlu kalau dua anggota keluarga mereka bekerja di taman hiburan.

Yakin kalau Mama Pi tidak setuju karena masalah latar belakang Keluarga Du, Zi Feng meyakinkan Mama Pi bahwa dia tidak seperti yang Mama Pi pikirkan. Dia dan keluarganya tidak pernah melakukan apa pun yang menyakiti orang lain.

"Tolong percayalah pada saya. Saya pasti akan memperlakukan Ya Nuo seperti saudara saya sendiri. Saya tulus ingin menolongnya."

Zi Han meyakinkan Mama Pi bahwa kakaknya sangat menghargai kemampuan Ya Nuo, kakaknya ini percaya kalau Ya Nuo memenuhi syarat untuk pekerjaan ini.

Bingung, Mama Pi akhirnya berkata kalau dia akan mendukung keputusan Ya Nuo saja, padahal dia diam-diam mengisyaratkan Ya Nuo untuk menolak tawaran itu. Namun yang tak disangkanya, Ya Nuo malah langsung setuju.

Tapi masalahnya, Ya Nuo tidak punya pengalaman kerja, apa Zi Feng yakin mau mempekerjakannya? Zi Feng meyakinkan bahwa yang paling penting adalah Ya Nuo memiliki keberanian dan keinginan kuat untuk belajar.

Ya Nuo jadi makin mantap untuk menerima pekerjaan ini. Apa boleh buat, walaupun sebenarnya agak kurang setuju, tapi Mama Pi akhirnya memutuskan untuk memenuhi janjinya dan mendukung keputusan Ya Nuo. Zi Feng senang, Ya Nuo senang, Zi Han lebih senang lagi.

Tapi bagaimana dengan Guang Chao? Sayangnya, dia tidak mendapat tawaran pekerjaan dari Zi Han dan Zi Feng, soalnya kan memang dia yang salah duluan. Biarin aja Guang Chao nganggur selama beberapa minggu, baru nanti buat keputusan. Tapi jangan senang dulu, Zi Han tidak janji bakalan memberinya pekerjaan.

Ya Nuo langsung dibawa ke taman hiburan hari ini juga, dia bahkan diberi ruang kerja sendiri. Karena Ya Nuo akan menjadi asistennya Zi Feng, pastinya outfit kerja yang Ya Nuo pakai juga tidak boleh sembarangan demi menjaga image dan reputasi perusahaan.

Tapi Ya Nuo tidak perlu repot-repot beli baju baru, Zi Feng punya beberapa baju salah ukuran yang dibelikan Zi Han. Ukurannya pasti cocok untuk Ya Nuo, nanti malam dia akan membawa Ya Nuo ke rumah untuk mengambil baju-baju itu.

Ya Nuo seperti biasanya, awalnya berusaha menolak, namun Zi Feng bersikeras hingga Ya Nuo akhirnya setuju. Tepat saat itu juga, Zi Feng ditelepon Qing Yang yang mengajaknya makan siang bersama.

Zi Feng langsung mengajak Ya Nuo juga. Di tengah jalan, tiba-tiba muncul si gadis yang sok akrab sama Qing Yang di kapal pesiar waktu itu. Kali ini pun dia sok akrab memanggil Qing Yang sebagai 'Dewa Kopi'. 

Bahkan saat Zi Feng tanya apakah dia temannya Qing Yang, gadis itu langsung mengiyakannya, padahal mereka baru bertemu dua kali. Qing Yang menyangkal sebagai temannya, si gadis sontak protes tak terima, Qing Yang bahkan pernah mentraktirnya kopi.

"Aku tidak mentraktir, kau sendiri yang mencuri kopiku," ralat Qing Yang. (Pfft! Imut juga pasangan yang satu ini)

"Itu karena kopi yang kau buat sangat enak. Dan lagi, itu namanya bukan mencuri. Itu namanya... aku tidak bisa menghentikan diriku untuk mencintai kopi."

Gadis itu akhirnya memperkenalkan namanya adalah Yang Nana, dia juga salah satu staf di sini, dia baru diterima kerja di sini. Dengan antusias dia meyakinkan Zi Feng bahwa dia punya banyak pengalaman kerja dan akan bisa banyak membantu taman hiburan ini.

Karena bosnya ternyata berteman dengan Dewa Kopi-nya, Nana langsung antusias meminta Qing Yang untuk membawakannya kopi racikannya jika kapan-kapan Qing Yang datang lagi mengunjungi Zi Feng.

Qing Yang langsung menolak tanpa tedeng aling-aling, eeeh, Zi Feng malah membantu Nana dengan memberitahu Nana untuk datang saja ke cafe-nya Qing Yang jika dia ingin minum kopi buatannya Qing Yang.

Woah! Nana sontak tambah antusias ingin tahu di mana cafenya Qing Yang. Qing Yang menolak menjawab dan langsung pergi, tapi Nana gigih mengejarnya.


Kebetulan saat Ya Nuo datang ke rumah Keluarga Du, Zi Han sedang nyantai sama Kakak Feng dengan memakai baju santai dan rambut di-roll. Pokoknya keadaannya lagi jelek-jeleknya deh, dan jelas saja kedatangan dadakan Ya Nuo membuatnya panik bin heboh hingga dia langsung kabur ke kamarnya.


Ya Nuo mau langsung pulang setelah Zi Feng memberikan baju-bajunya, tapi Zi Feng malah menyuruhnya untuk mencobanya sekarang juga di hadapannya. Waduh! Harus ganti baju di hadapan Zi Feng? Ya Nuo kan jadi malu dan takut ketahuan juga.

Tapi sikapnya ini membuat Zi Feng jadi gregetan sekaligus heran, kenapa Ya Nuo gampang banget malu? Canggung, Ya Nuo sontak menyangkal dan terpaksa menuruti Zi Feng biar dia tidak curiga. 

Dia mencopoti bajunya pelan-pelan, lapis demi lapis. Pastinya dia memang harus pakai beberapa lapis untuk menyembunyikan dadanya. Tapi tentu saja dia tidak mencopot semuanya dan hanya menyisakan lapisan baju terakhirnya sebelum kemudian mencoba salah satu kemeja. Ukurannya memang pas di Ya Nuo. 

Tapi Zi Feng tidak puas dengan hanya mencoba kemeja, jadi dia menyuruh Ya Nuo untuk mencoba pakai dasi juga. Tapi Ya Nuo tidak tahu bagaimana cara mengikat dasi. Zi Feng santai saja membantu memakaikannya, membuat jarak keduanya jadi sangaaaat dekat, dan dia bahkan tidak sadar kalau kedekatan ini membuat Ya Nuo terpesona dan tersipu malu padanya.

Tepat saat itu juga, Kakak Feng dan Zi Han masuk dan langsung shock melihat Ya Nuo dan Zi Feng dalam posisi seperti lagi ciuman. Wkwkwk!

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments