Wei Qing menyuruh Zhou Shi datang ke rumahnya untuk memberitahu Zhou Shi tentang si pelaku. Tapi Zhou Shi yang takut ada orang yang memata-matainya, sengaja melakukan penyamaran jadi kurir makanan yang jelas saja membuat Wei Qing heran sekaligus geli.
Tapi bahkan sebelum dia sempat mengatakan apa tujuannya memanggil Zhou Shi kemari, perutnya tiba-tiba keruyukan minta dikasih makan. Jadilah Zhou Shi sibuk di dapur membuatkannya makanan.
Wei Qing berusaha membantu sebiasanya, tapi tiba-tiba dia menjerit heboh, mengklaim matanya pedih gara-gara paprika lalu ngotot menuntut Zhou Shi untuk meniup matanya. Tapi begitu Zhou Shi menurutinya, tangan Wei Qing mendadak nakal memeluknya. Dasar!
Zhou Shi sontak menoyor dahinya dengan sebal. Parahnya lagi, saat Zhou Shi sedang menumis, apinya mendadak muncul di atas wajan yang kontan Wei Qing panik mengira ada kebakaran dan langsung mengambil air untuk menyiram masakannya Zhou Shi. Wkwkwk!
Zhou Shi dengan cepat pasang badan melindungi masakannya, dan jadilah air itu tersiram ke punggungnya. Kesal menghadapi Wei Qing, Zhou Shi langsung mengusirnya dari dapur.
Tak lama kemudian setelah Zhou Shi selesai ganti baju, Wei Qing sudah menghabiskan satu mangkok supnya. Enak sekali... alangkah bagusnya jika dia bisa memakan masakan Zhou Shi setiap hari.
Jangan mimpi! Zhou Shi langsung ganti topik menanyakan masalah kontrak itu. Wei Qing memberitahu bahwa si mata-mata itu pernah bekerja di Snow sejak 3 tahun yang lalu, jadi kemungkinan dia anak buahnya Xue Zi, alih-alih Xue Le. Kebetulan, berhubung sekarang proyek itu sudah terhenti, jadi Zhou Shi juga harus kembali ke Snow. Dia bisa menyelidiki lebih lanjut.
Tiba-tiba di luar terjadi hujan badai, Zhou Shi ingin Wei Qing mengantarkannya pulang, tapi Wei Qing punya ide lebih bagus, lebih baik Zhou Shi menginap saja di sini, terlalu berbahaya untuk keluar rumah di tengah hujan petir seperti ini.
Jangan khawatir, Wei Qing janji tidak akan macam-macam, mereka juga akan tidur di kamar yang berbeda. Zhou Shi awalnya ragu, tapi Wei Qing langsung pasang tampang melas dan manja. Zhou Shi akhirnya memutuskan menurutinya dan menginap di sini.
Usai makan malam, Wei Qing mengajaknya nonton film Titanic sambil minum wine. Wah! Suasananya jelas agak mencurigakan bagi Zhou Shi. Maka Zhou Shi pun mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak minum banyak-banyak. Takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika dia sampai mabuk.
Tapi sepertinya Wei Qing tidak ada pikiran aneh-aneh, dia benar-benar fokus menonton film dan duduk agak jauh dari Zhou Shi. Dia menyelimuti Zhou Shi dengan selimut tebal, padahal dia sendiri menggigil kedinginan.
Prihatin, Zhou Shi pun menyuruh Wei Qing mendekat dan membagi selimutnya untuk Wei Qing. Tapi Wei Qing mengklaim kalau dia masih kedinginan dan langsung menarik Zhou Shi ke dalam pelukannya.
Tapi Zhou Shi mendadak menghancurkan suasana dengan menjewer telinga Wei Qing. Tapi dasar Wei Qing, ada aja idenya. Sekarang dia bermanja ria mengklaim kalau telinganya kesakitan dan manja menuntut Zhou Shi untuk meniupkan telinganya. Begitu Zhou Shi menurutinya, suasana seketika menjadi semakin intens dan Wei Qing langsung menciumnya mesra.
Keesokan harinya, Zhou Shi mendatangi Xue Zi di Snow, mengklaim bahwa dia datang untuk meminta maaf atas kegagalannya dan membuat perusahaan kehilangan seorang seniman yang sangat penting. Karena itulah, Zhou Shi rela dihukum apa saja.
Tapi Xue Zi malah mengajak Zhou Shi untuk menemaninya di acara perjamuan perusahaan malam ini. Snow mendirikan cabang dalam negeri, makanya perjamuan nanti malam adalah perayaannya.
Acara ini juga yang dimaksud Xue Le, yang mana dia akan mengajak Fei Fei sebagai pendampingnya. Masalahnya, sebenarnya Fei Fei tidak ingin pergi. Waktu itu dia tidak langsung menolak hanya karena Xue Le adalah investor dramanya. Makanya sekarang dia menyembunyikan diri di rumahnya Qiu Jing.
Tapi kemudian dia ditelepon Xue Le karena sekarang Xue Le sudah menunggu di depan rumah Fei Fei. Fei Fei galau, sebenarnya dia tidak ingin pergi, tapi di sisi lain, Qiu Jing sedang berusaha memaksanya untuk memakan masakannya yang kelihatannya aneh dan nggak banget itu.
Hadeh! Daripada sakit perut kayak Ming Cheng, akhirnya Fei Fei memutuskan untuk menerima ajakan Xue Le saja. Fei Fei pun pergi, meninggalkan Ming Cheng yang harus menderita sendirian dipaksa Qiu Jing untuk makan, padahal dia baru saja keluar dari toilet.
Dia berusaha menolak secara halus dan meyakinkan Qiu Jing untuk tidak usah berubah demi dia, tapi Qiu Jing meyakinkan bahwa dia sekarang ini sedang menjadi dirinya sendiri. Sekarang ini, memasak adalah hobi barunya dan dia merasa kalau dia sangat berbakat.
Tapi Ming Cheng jelas masih pesimis. Dia takut kena diare lagi, tapi juga tidak tega menolak Qiu Jing. Akhirnya dia terpaksa dia mencoba kolak kacang hijaunya Qiu Jing. Namun yang tak disangkanya, masakan Qiu Jing kali ini benar-benar enak dan nggak bikin diare. Qiu Jing pun senang. Tahu kenapa masakannya bisa enak sekarang? Itu karena Qiu Jing sudah menemukan formula keseimbangan antara segala hal.
Zhou Shi bertemu dengan Fei Fei di acara perjamuan itu. Dari dialah Fei Fei akhirnya mengetahui identitas Xue Le yang sebenarnya dan hubungannya dengan Xue Zi yang kontan saja membuat Fei Fei marah sama Xue Le.
Dia bahkan langsung mengonfrontasi Xue Le saat itu juga, di hadapan para tamu. Dia merasa dibohongi karena Xue Le tidak pernah memberitahunya bahwa dia orang Snow, padahal dia sangat benci sama Xue Zi.
Xue Le yang sama sekali tidak tahu menahu tentang hubungan Fei Fei dengan Xue Zi jelas bingung mendengar kemarahan Fei Fei. Fei Fei mau pergi karena dia tidka mau satu ruangan dengan Xue Zi, tapi tiba-tiba beberapa kenalannya Xue Le muncul dan langsung menggodai mereka, mengira mereka pasangan yang sedang bertengkar.
Fei Fei jelas kesal, tapi Xue Le malah langsung merangkulnya, membuat semua orang berpikir kalau mereka benar-benar pasangan yang sedang bertengkar. Tapi tepat saat itu juga, Xue Ning mendadak muncul untuk menyelamatkan Fei Fei.
Dia tahu karena tadi sempat melihat Xue Le menjemput Fei Fei. Dia langsung merebut Fei Fei dari tangan Xue Le, menyatakan dirinya sebagai pacarnya Fei Fei lalu membawa Fei Fei pergi dari sana.
Tapi begitu mereka tiba di luar, Fei Fei langsung melepaskan tangannya. Mereka jadi berdebat karena masalah ini. Biarpun Xue Ning tadi menyelamatkannya, tapi Fei Fei tidak terima dengan sikap Xue Ning yang seenaknya menyatakan diri sebagai pacarnya. Pacarnya adalah Ning Fei, bukan Xue Ning.
Xue Ning tidak mengerti kenapa, Ning Fei itu kan cuma ingatan. Apa yang mereka berdua lakukan saat ini nantinya juga akan menjadi ingatan.
Jelas beda dong! Ning Fei sangat berarti bagi Fei Fei. Ning Fei adalah orang yang menemaninya saat dia berada dalam kesulitan dan tak berdaya. Seperti itulah bagaimana mereka melalui proses cinta mereka. Xue Ning bahkan tidak mengingatnya, jadi bagaimana bisa Xue Ning mengakui dirinya sebagai pacarnya?
"Lalu bagaimana jika aku mengingatnya?"
Fei Fei kaget, "apa maksudmu? Kau ingat sesuatu?"
Tapi Ning Fei cuma menjawabnya dengan senyum geli yang jelas saja mmebuat Fei Fei kesal, tapi dia tidak bisa marah sepenuhnya dan tetap mengajak Xue Ning pulang.
Wei Qing juga hadir di acara itu. Pastinya sebagai saingan bisnis Snow, dia juga diundang. Dia mengajak Zhou Shi bicara berdua di tempat sepi. Tapi tepat saat itu juga, dia melihat Xue Zi muncul bersama Xue Le.
Zhou Shi sontak berakting marah-marah sama Wei Qing, seolah Wei Qing memaksanya untuk balikan sama dia. Untungnya Wei Qing cepat tanggap dan langsung ikut berakting. Xue Zi sepertinya percaya dan langsung mengonforntasi Wei Qing, mengancam Wei Qing untuk pergi dan tidak lagi mengganggu anak buahnya.
Setelah Wei Qing pergi, Xue Zi menyuruh Zhou Shi untuk mengambilkan kotak hadiah yang ada di mobilnya. Tapi kemudian Zhou Shi melihat Xue Zi dan Xue Le masuk ke ruang kosong. Zhou Shi jadi penasaran, maka dia langsung menyuruh seorang pelayan untuk menggantikannya mengambil kotak hadiah itu, biar dia punya kesempatan untuk menguping percakapan mereka.
Dari percakapan mereka, jelas Xue Zi bukan dalang di balik kasus kontrak itu, melainkan Xue Le. Malah sebenarnya Xue Zi punya bukti foto pertemuan Xue Le dengan Wang Kang, dan dia mendapatkan foto itu karena dia sendiri juga punya mata-mata.
Xue Le membela diri bahwa dia melakukan ini demi keuntungan Shangjue, tapi Xue Zi jelas lebih bijak dalam bisnis. Dia memahami maksud dan tujuan Xue Le, tapi dia jelas kurang setuju karena cara Xue Le ini karena terlalu beresiko. Xue Le jelas bukan lawan yang sebanding dengan Wei Qing.
Tiba-tiba terdengar si pelayan kembali, dan Zhou Shi tidak cukup cepat untuk menjauh dari pintu saat Xue Zi mendadak membuka pintu. Hmm, ketahuan kah? Entah apakah Xue Zi curiga atau tidak, tapi dia memang memperhatikan sikap Zhou Shi yang tampak agak gugup.
Namun dia tidak membahasnya lebih jauh dan hanya memberitahu Zhou Shi bahwa mulai besok, Zhou Shi akan dipindahkan ke Shangjue untuk sementara waktu untuk mengawasi Xue Le.
Zhou Shi lalu bertemu Wei Qing untuk makan bersama di kedai kaki lima sekaligus untuk membicarakan masalah ini. Menurut Wei Qing, sepertinya Xue Zi benar-benar menganggap Xue Le sebagai lawannya, makanya dia mengirim Zhou Shi ke Shangjue untuk mengawasi Xue Le.
Tapi Zhou Shi agak curiga, dia merasa kalau mata-matanya bukan cuma Wang Kang mengingat kemampuan Wang Kang tidak mungkin sebagus ini. Hmm... dugaan Zhou Shi sepertinya benar. Dan sepertinya, mata-mata kedua itu adalah Wei An? Malam itu, Wei An tampak memasuki ruangannya Wei Qing, entah melakukan apa, yang pasti dia tampak mencurigakan. (Hah? Masa sih dia pengkhianat?)
Wei Qing punya rencana, dia ingin Zhou Shi menjadi pemagang saham Yunma untuk membuat Xue Zi meyakini bahwa Zhou Shi adalah orang paling penting bagi Wei Qing. Hanya dengan begitu, Xue Zi akan terus menjadikan Zhou Shi sebagai pion yang penting, dan mungkin dengan cara inilah dia akan bisa mengetahui rahasia terdalam Xue Zi.
Zhou Shi awalnya ragu, tapi pada akhirnya dia setuju juga. Yang jadi masalah, Wei Qing ternyata berniat melakukannya dengan cara heboh bin lebay. Keesokan harinya, Wei Qing dengan sengaja menciptakan kehebohan dengan mengumumkan bahwa dia akan melamar Zhou Shi. Dia bahkan menyatakan bahwa dia menginginkan Zhou Shi menjadi pemegang saham Yunma.
Sontak saja awak media langsung heboh meliputnya dan terus membuntutinya sampai dia tiba di Shangjue dan melamar Zhou Shi di hadapan semua orang. Hadeh! Zhou Shi jadi menyesal sudah setuju kemarin. Padahal kan bukan kehebohan semacam ini yang dia inginkan.
Zhou Shi malu banget, jadi dia langsung menolak dan bergegas kabur dari sana. Tapi beritanya viral dengan cepat, dan sekarang dia bahkan tidak bisa jalan dengan tenang karena semua orang di jalanan mengenali wajahnya.
Tepat saat itu juga, Xue Zi meneleponnya dan mengajaknya bertemu untuk membahas masalah lamarannya Wei Qing itu. Zhou Shi berakting seolah dia kesal banget dengan sikap kekanak-kanakan Wei Qing dan menyatakan kalau dia tidak akan menerima lamarannya Wei Qing, apalagi menjadi pemegang saham Yunma.
Tapi sesuai dugaan mereka semalam, Xue Zi justru mendorong Zhou Shi untuk menjadi pemegang saham Yunma dan kerja di Yunma. Tapi ada syaratnya, setelah Zhou Shi mendapatkan saham Yunma, Zhou Shi harus memberikan 10 persennya kepadanya. Xue Zi janji akan menukarnya dengan saham Snow. Dengan begitu, mereka berdua akan sama-sama untung.
Zhou Shi juga boleh tetap di Snow kalau dia mau, jadi mereka akan bisa memperdalam kerja sama antara Yunma dengan Snow. Xue Zi memang tidak menyukai Wei Qing, namun kerja sama dengan Yunma akan sangat menguntungkan untuk memperkuat fondasi cabang Snow di dalam negeri.
Karena itulah dia butuh Zhou Shi untuk menjadi penengah di antara mereka. Zhou Shi dengan hati-hati bertanya apakah Xue Zi tidak khawatir kalau-kalau dia dan Wei Qing akan bersekongkol melawan Xue Zi?
"Kau sama sepertiku waktu itu, sama-sama tidak mau mengaku kalah, sama-sama tidak ingin bergantung pada pria. Do masyarakat saat ini, tidak mudah bagi wanita untuk memiliki karir yang sukses. Aku ingin memiliki satu sekutu."
"Terima kasih atas kepercayaan anda," ucap Zhou Shi dengan senyum sok manis. Padahal di dalam hatinya, diam-diam dia mendengus sinis, "ternyata tebakan Wei Qing benar. Dasar licik."
Bersambung ke episode 17
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam