Sinopsis Dr. Frost episode 7 - part 2


Frost, Song Sun dan sunbae berkumpul dan minum-minum bersama. Frost penasaran kenapa mereka berdua bisa datang bersama-sama? Song Sun pun memberitahu bahwa mereka tadi makan malam bersama, sepanjang makan malam tadi mereka selalu membicarakan Frost jadi mereka memutuskan untuk mengunjungi Frost di Bar.

"Kudengar kau sekarang mengkonseling. Bagaimana? Apa menurutmu orang bisa berubah melalui konseling?" tanya sunbae

"Konseling bukan untuk mengubah seseorang" jawab Frost

"Lalu bagaimana dengan rasa penasaranmu tentang manusia? Apa kau masih penasaran tentang emosi manusia?"

Frost mengatakan bahwa sekarang ini dia tidak terlalu penasaran. Tapi dia melakukan pengamatan tentang emosi manusia. Dari hasil pengamatannya, dia mengetahui bahwa walaupun emosi pada dasarnya sama, tapi ekspresi wajah dan tindakan bisa berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya.

Song Sun memotong pembicaraan mereka karena dia bosan mendengarkan mereka berdua membicarakan masalah manusia dan psikologi terus. Daripada membicarakan masalah pekerjaan terus, Song Sun mengajak mereka berdua bersulang.


Sementara itu di sebuah warnet, seorang pria misterius tengah melakukan sebuah transaksi jual beli barang ilegal yang dia jual dengan harga jutaan Won.

Keesokan harinya, seorang kakek didatangi oleh seseorang yang mengancamnya dengan cara yang sama dengan pengacara Choi. Ikan mas peliharaannya dibunuh lalu setelah itu pembunuhnya menghubungkannya dengan cucunya lewat video call.


"Kenapa kau melakukan ini?" tanya kakek pada si pembunuh

Sama seperti pengacara Choi, kali ini si pembunuh juga tidak mau memberinya jawaban apapun. Dengan gemetar ketakutan, kakek akhirnya meminum yogurt beracun dihadapannya dan tak lama kemudian kakek langsung mati.


Di kantor konseling, Sung Ah sedang sibuk menulis di jurnalnya tentang pengamatannya terhadap Kim Wook. Seorang mahasiswa yang sangat tertutup. Setiap kali presentasi didepan kelas, Kim Wook selalu gugup dan berkeringat dingin sampai akhirnya tidak bisa mengutarakan apapun. Kim Wook menyukai Dal Hye tapi setiap kali bertemu Dal Hye, dia langsung sakit perut dan akhirnya melarikan diri.

"Apa dia menderita iritasi usus?" Sung Ah bertanya-tanya. Frost meneleponnya dan memberitahunya bahwa sekarang ini ada kasus kedua yang muncul.


Di TKP, detektif Cha melapor pada detektif Nam bahwa korban kali ini bernama Jang Kyung Soo, berumur 65 tahun dan seorang pensiunan pegawai negeri. Setelah ditinggal mati istrinya, keluarga kakek Jang hanya tinggal putranya, menantunya dan cucunya yang berumur 6 tahun.

"Tak bisa dipungkiri lagi, ini adalah pembunuhan berantai" celetuk si psikolog sok pintar

"Hei, siapa yang memanggil si pria jelek itu?" detektif Nam kesal

"Atasan" jawab detektif Cha


Detektif Nam lalu memerintahkan detektif Cha untuk pergi menemui keluarga putranya kakek Jang untuk mencari tahu apakah sebelum meninggal kakek Jang video call dengan cucunya atau tidak. Dan cari tahu juga apa hubungan antara pengacara Choi dan kakek Jang.

Saat Frost datang, si psikolog sok pintar menyapa dan mengajak Frost salaman lagi tapi lagi-lagi Frost cuma menunduk singkat tanpa menerima jabatan tangannya. Detektif Nam lalu memberitahu Frost segala informasi tentang korban dan pembunuhannya yang sama persis dengan pembunuhan pengacara Choi.

"Anda melupakan sesuatu" ujar si psikolog sok pintar "Teror. Apa anda ingat? Orang-orang yang berubah jadi batu setelah mereka ketakutan melihat wajah Medusa? Wajah kedua korban pembunuhan berantai ini pun juga membatu. Itu artinya mereka merasakan teror yang hebat sebelum mereka mati. Teror yang membuat orang normal membeku bagai batu adalah amygdala di otak. Didalam amydala..."

"Kau ini bicara apa?" sela detektif Nam kesal


Detektif Nam memberitahu si psikolog bahwa yang membuat tubuh kedua korban membeku bukanlah teror tapi racun. Tapi menurut si psikolog, racun itu hanyalah sebuah alat tapi yang sebenarnya membuat kedua korban itu mati adalah teror. Saat si psikolog lagi-lagi salah menyebut nama detektif Nam, detektif Nam jadi semakin emosi. Tapi Frost memperhatikan, si psikolog sepertinya memang sengaja salah menyebut nama detektif Nam untuk membuat detektif Nam meradang. si psikolog langsung kagum dengan pegamatan Frost yang sangat tepat.

"Jadi kau sedang mengujiku?" dengan kesal detektif Nam langsung mengajak si psikolog untuk berduel tapi si psikolog langsung melarikan diri dengan alasan ada kesibukan lain.


Menurut Frost, perkataan si psikolog tadi tidak sepenuhnya salah. Alasan kenapa kedua korban bersedia atas keinginan mereka sendiri meminum yogurt beracun itu adalah karena teror. Sung Ah bertanya-tanya, apa alasan yang menyebabkan si pembunuh sampai melakukan hal kelewatan seperti ini?


Mereka kemudian kembali ke kantor polisi, Frost menduga kalau si pembunuh sengaja membunuh kedua korban dengan racun untuk membuat kedua korban kesakitan dan mungkin alasannya adalah karena dendam.

Detektif Park melaporkan hasil penyelidikannya, bahwa kedua korban tidak punya hubungan apapun. Didalam kasus-kasus yang pernah ditangani pengacara Choi, kakek Jang tidak pernah terlibat. Kakek Jang bahkan tidak punya catatan kriminal.

"Mungkin saja kasus yang lebih lama" ujar Sung Ah "Sebelum dia menjadi pengacara, dia pernah menjadi jaksa. Kakek Jang juga sudah tua. Itulah yang kupikirkan"

"Dia mungkin orang yang pernah terlibat dalam sebuah kasus, entah sebagai saksi atau tersangka" Frost mempertegas maksud Sung Ah


Berdasarkan ide itu, detektif Nam langsung menyuruh detektif Park menyelidiki semuanya sekali lagi. Detektif Cha kembali setelah mengunjungi keluarga kakek Jang, dari sana dia mengetahui bahwa sebelum meninggal kakek Jang sempat video call dengan cucunya. Si cucu bilang kakeknya menangis dan orang yang menghubungkan video call dengan kakeknya juga memberinya yogurt, tapi kali ini bukan pria tapi wanita.

Detektif Cha sudah mengecek CCTV setempat dan memang orang itu adalah seorang wanita tapi wajahnya tidak kelihatan karena wanita itu membelakangi kamera. Detektif Nam menduga mungkin wanita itu cuma komplotannya saja, sedangkan pembunuh yang sebenarnya masih belum jelas.


Saat Frost dan Sung Ah kembali ke kantor konseling, Sung Ah menemukan tulisan tangan Frost di buku jurnalnya tentang Kim Wook. Frost menduga kalau Kim Wook mungkin menderita phobia sosial, sebuah phobia dimana si penderita merasa sangat gugup dan ketakutan saat berhadapan dengan orang lain.


Sung Ah ingin menanyakan masalah itu lebih lanjut tapi detektif Nam tiba-tiba menelepon dan memberitahu mereka bahwa mereka sudah menemukan hubungan masa lalu antara pengacara Choi dan kakek Jang. 12 tahun yang lalu ada sebuah kasus dimana ada seorang ibu tiri yang memukuli anak tirinya dan ibu tiri itu kemudian ditahan.

Yang menangani kasus itu adalah pengacara Choi yang dulu bekerja sebagai jaksa penuntut umum dan yang melaporkan insiden penyiksaan anak itu adalah kakek Jang. Si ibu tiri sudah dibebaskan dan sekarang detektif Nam sedang dalam perjalanan untuk menahan si ibu tiri itu.


Beberapa saat kemudian, detektif Nam dan detektif Cha tiba di restoran ayam dan menahan si ibu tiri itu beserta suaminya.Si ibu tiri menikah dengan seorang pria bernama Park Chul Goo yang memiliki seorang putri bernama Park In Young. 

Si ibu tiri selalu memukuli anak tirinya itu tapi suaminya malah membiarkannya saja dan pura-pura tidak tahu menahu. Malah setelah istrinya dibebaskan dari penjara, dia malah balikan lagi dengan istrinya itu dan sekarang hidup dengan baik seperti orang yang tidak tahu malu. Saat detektif Nam bertanya apakah dia membunuh orang, Chul Goo malah mengatai In Young wanita jalang.

Si ibu tiri malah tidak merasa bersalah sama sekali, menurutnya dia sudah memberi In Young makan dan membesarkannya tapi saat dia cuma memukul in Young sekali, In Young malah menusuknya dari belakang.

"Cuma sekali?" detektif Nam tidak percaya mendengarnya "Kau mendorong anak 12 tahun dari tangga dan kau juga memukulinya dengan kakimu. Itu namanya cuma sekali?"

"Karena itulah aku sudah mendapat ganjarannya. Aku dipenjara selama 5 tahun dan dibebaskan dengan masa percobaan. Dan sekarang aku memulai hidup baru" seru si ibu tiri

Detektif Nam lalu menanyakan keberadaan mereka sekitar waktu kejadian perkara. Baik Chul Goo maupun si ibu tiri menjawab bahwa mereka berada di restoran ayam mereka. Detektif Nam bertanya apakah ada seseorang yang bisa mengkonfirmasi alibi mereka, pasutri itu mengatakan bahwa para pelanggan restoran mereka bisa mereka jadikan saksi.


"Dasar orang-orang tidak tahu malu!" gumam Sung Ah yang menonton proses interogasi pasutri itu.

"Tapi mereka bukan pelakunya" ujar Frost


Pasutri itu akhirnya dicoret dari daftar tersangka dan penyelidikan harus dimulai lagi dari awal. Kakek Jang yang melaporkan penganiayaan In Young yang dilakukan si ibu tiri. Pengacara Choi yang waktu itu jadi jaksa berhasil melepaskan hak asuh pasutri itu terhadap In Young, si ibu tiri dipenjara selama 5 tahun dan Chul Goo dipenjara selama 1 tahun karena menelantarkan anaknya sendiri.

Karena kedua korban adalah orang-orang yang telah membantu In Young jadi kalau pembunuhan ini disebabkan karena dendam berati pembunuhnya pasti pasutri itu, tapi masalahnya alibi pasutri itu sangat kuat.

"Dimana Park In Young?" tanya Frost

Detektif Nam mengatakan bahwa mereka tidak bisa melacak keberadaan In Young. Setelah dipisahkan dari ayah dan ibu tirinya, In Young tinggal di pusat perlindungan anak selama beberapa bulan lalu setelah itu dia dibawa ke panti asuhan. In Young sepertinya tidak betah tinggal di panti asuhan. Setelah meninggalkan SMA, dia tidak pernah bisa dihubungi lagi. Detektif Nam lalu memeriksa catatan siapa penanggung jawab pusta perlindungan anak tempat In Young tinggal sementara dulu. Detektif Nam cukup terkejut mengetahui penanggung jawabnya ternyata Seo Yun Suk, ahjumma yang kemarin datang menjemput Kim Da Hun.


Frost memutuskan bahwa dia membutuhkan data-data KDRT Park In Young itu. Mungkin dia bisa mendapat petunjuk kalau dia menganalisa keadaan mental orang-orang yang terlibat dalam kasus itu.

Mereka kemudian pergi menemui Yun Suk yang memberi mereka sebuah kotak yang berisi data-data In Young. Frost bertanya apakah Yun Suk mendapat kabar dari In Young belakangan ini?

"Tidak" jawab Yun Suk "Aku pernah menelepon setelah mengantarkan In Young (ke panti asuhan). Tapi sepertinya dia tidak betah tinggal disana dan pindah ke tempat lain"


Sesampainya di kantor konseling, mereka kemudian mengeluarkan isi kotak itu dan menemukan 3 berkas pernyataan In Young. Dalam pernyataannya yang pertama, In Young mengakui semua penyiksaan yang dilakukan ibu tirinya. Pernah suatu kali In Young menumpahkan makanan dan gara-gara itu ibu tirinya tidak memberinya makan selama 2 hari. Waktu dia bilang perutnya sakit, ibu tirinya menyuruhnya makan air garam untuk menyembuhkan sakit perutnya yang sebenarnya disebabkan karena kelaparan. Ibunya juga pernah memasukkannya ke mesin cuci.


"Bagaimana bisa dia setega ini?" Sung Ah prihatin membaca pernyataan In Young itu.

"80% pelaku penyiksaan anak adalah orang tua mereka sendiri. Tapi walaupun ibu tirinya sering melakukan kekerasan padanya, dia tidak merasa perlakuan ibu tirinya itu adalah sebuah penyiksaan"

"Orang-orang seperti itu tidak berhak membesarkan anaknya"

"Tapi, anak tidak bisa memilih siapa orang tua mereka"

"Dimana Park In Young sekarang dan apa yang dia lakukan?" Sung Ah bertanya-tanya


Dari seberang jalan, Park In Young dengan sedih memandang ibu tirinya dan ayahnya yang sekarang hidup bahagia bersama dengan putri kecil mereka.


Frost membaca berkas pernyataan In Young yang kedua. Anehnya, dalam pernyataannya yang kedua ini In Young malah mengubah semua pernyataannya.


Flashback,
Yun Suk mewawancarai In Young kecil tentang semua penyiksaan yang dilakukan ibu tirinya. Tentang saat ibu tirinya mendorongnya dari tangga, saat ibu tirinya memasukkannya ke mesin cuci dan juga saat ibu tirinya menendang perutnya. Tapi In Young berkata bahwa ibu tirinya sebenarnya melakukan semua itu karena ibu tirinya menyayanginya, setelah menendang perutnya ibu tirinya itu bahkan membantu menyembuhkan lukanya dengan mengoleskan obat.

"In Young. Waktu terakhir kali kau bicara padaku, kau tidak bilang kalau ibu tirimu mencintaimu"

"Tentu saja ibu tiriku mencintaiku"


Kembali ke masa kini,
Dalam kotak itu, Sung Ah juga menemukan sebuah surat yang ditulis ibu tirinya In Young dari penjara. Dalam surat itu, ibu tirinya In Young menyapa In Young dengan penuh cinta dan kerinduan dan dia juga berjanji akan kembali pada In Young. Frost yakin, kalau ibu tirinya In Young mengatakan itu hanya untuk meringankan hukumannya.


Di kantor polisi, detektif Nam sedang mencari informasi tentang racun Botulinum tapi karena semua informasinya dalam bahasa inggris, detektif Nam malah tambah bingung.

Dokter berkunjung ke kantor polisi dan memberitahu detektif Nam bahwa akhir-akhir ini dia menyelidiki berbagai narkoba dan racun melalui forum online. Dari forum itu, dia menemukan sebuah postingan aneh yang berjudul "Siapa saja yang butuh Botox". Orang yang menjual Botox ilegal itu mematok harga sangat tinggi, 10 kali lipat lebih mahal daripada harga produk komersil. Dan transaksinya pun hanya dilakukan melalui email. Dokter pura-pura berniat membeli dan mencari tahu dan si penjualnya mengatakan bahwa kandungan Botox yang dijualnya itu sangat kuat.


Dokter kemudian mengirim beberapa email ke penjual sampai akhirnya detektif Cha berhasil melacak alamat IP si penjual. Mereka kemudian pergi ke warnet dan berhasil menangkap si penjual yang ternyata salah seorang pegawai perusahaan Botox, pegawai yang dulu mengatakan kalau semua peneliti di perusahaannya sedang ke luar negeri dan tidak ada yang memakai Botox-nya.


Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments