Sinopsis My Unfortunate Boyfriend Episode 8

 


Hee Chul tampak sangat marah melihat Ji Na datang bersama Tae Won. Ji Na pun tampak kecewa melihat Hee Chul menggandeng Hye Mi.


Hee Chul dan Hye Mi langsung bisa berbaur dengan para tamu karena mereka memang punya banyak kenalan orang-orang penting di sana.


Tidak tahan melihat mereka, Ji Na langsung pamit ke toilet. Dia benar-benar bingung dengan sikap Hee Chul yang sebentar-sebentar tampak menyukainya tapi di lain kesempatan malah menggantungnya. Dan sekarang dia malah menggandeng Hye Mi.


Hye Mi muncul tak lama kemudian. Dia tidak menyangka ternyata lempar koin itu tujuannya datang kemari. Tapi dia bertanya-tanya, apakah Ji Na tidak akan membencinya karena koin yang dilemparnya itu hingga membuatnya datang kemari. Ji Na tidak mengerti apa maksudnya.

Hee Chul, dialah maksud Hye Mi. Ji Na pasti merasa tak enak kepergok jalan dengan pria lain. Ji Na tidak terima dengan tuduhannya, memangnya dia salah apa sampai harus merasa bersalah.

Kalau begitu apakah itu artinya tidak ada hubungan khusus antara Ji Na dan Hee Chul? tanya Hye Mi. Saat Ji Na tak menjawabnya, Hye Mi menegaskan bahwa dia punya perasaan spesial pada Hee Chul dan dia tidak ingin Ji Na menjadi rivalnya di luar kantor.


Tae Woon sendirian menunggu Ji Na di pojokan dan tidak berbaur dengan para tamu. Hee Chul melihatnya dan langsung menghampirinya dan dengan sengaja memanggilnya sebagai Dr. Seed lalu mulai menyindir Tae Woon yang selalu menyembunyikan diri.

Tae Woon menyangkalnya, dia tidak menyembunyikan diri. Tapi Hee Chul bersikeras bahwa dia menyembunyikan diri. Tidak mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya dan tidak mau bertemu siapapun, bukankah itu namanya menyembunyikan diri.

Tae Woon menyangkalnya "Aku tidak bersembunyi"

"Kalau begitu, apa kau menyembunyikan sesuatu?"

"Apa bedanya?"

"Bersembunyi itu pengecut. Menyembunyikan sesuatu itu keji. Jadi yang mana?"

Tersinggung oleh kata-kata Hee Chul, seketika itu pula Tae Woon yang biasanya tampak bodoh dan ketakutan, tiba-tiba langsung menatap Hee Chul dengan tajam dan berkata tegas "Tidak keduanya. Aku tidak bersembunyi dan tidak pula menyembunyikan sesuatu. Aku hanya memutuskan untuk tidak melangkah maju"

"Jadi apakah maksudmu, kau sekarang sudah siap untuk menampakkan diri?"

"Akan kutunjukkan padamu. Jika memang harus"

Saat itu, mereka tiba-tiba mendengar panitia acara sedang mengomeli anak buahnya karena pianis yang seharusnya akan tampil di acara ini, masih belum datang sampai sekarang. Mendengar itu, Hee Chul langsung menantang Tae Woon untuk unjuk kebolehan main piano.


Keduanya sama-sama memainkan lagu yang sama dan keduanya membuat para penontonnya terkagum-kagum. Tapi yang mendapat tepuk tangan paling meriah adalah Tae Woon. Tapi Tae Woon sendiri tampak tidak nyaman dengan kehebohan itu.


Karena keramaian itu mengingatkannya akan masa lalunya. Dulu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, orang-orang bergosip dan menuduhnya sebagai penyebab kematian kedua orang tuanya. Saking gelisahnya, dia langsung menyeret Ji Na untuk pulang sekarang juga.


Dia terus menyeret Ji Na dengan langkah sangat cepat sampai membuat Ji Na terengah-engah dan kecapekan. Dia baru sadar begitu Ji Na melepas tangannya. Dia jadi merasa bersalah dan langsung meminta maaf dan menjelaskan kalau tadi dia merasa sesak napas. Tapi Ji Na sama sekali tidak marah padanya karena dia sendiri sebenarnya ingin sekali segera melarikan diri dari acara itu.


Sementara itu di pesta, seorang senator kenalannya Hye Mi menyuruh Hee Chul dan Hye Mi untuk berdansa. Dan beberapa pasangan yang lain pun mulai bersama di sekeliling mereka. Walaupun didepan para tamu Hye Mi selalu menampilkan senyum ceria dan ramah, tapi begitu berduaan dengan Hee Chul di lantai dansa, dengan dinginnya dia memperingatkan Hee Chul untuk berhenti memikirkan siapapun yang sedang Hee Chul pikirkan sekarang dan fokus saja padanya seorang.


Ji Na dan Tae Woon jalan-jalan ke taman. Saat mereka melewati area lapang yang sepi, Tae Woon tiba-tiba mengajaknya berdansa. Mereka pun berdansa berduaan saja dengan latar lampu-lampu taman yang indah.

Hee Chul tampak sangat murung setelah mereka keluar dari pesta, dia bahkan tidak mendengar Hye Mi memanggilnya. Tapi begitu dia menoleh, dia langsung menampilkan senyum cerianya seolah tak ada masalah apapun.

"Oppa, apa kau tidak ingin bersamaku lebih lama?"

Hee Chul beralasan kalau dia sebenarnya ingin hanya saja dia berusaha menahan diri, lagipula ayahnya Hye Mi pasti akan cemas kalau dia tidak segera membawa Hye Mi pulang. Dia hendak membantu memakai seatbelt-nya Hye Mi saat Hye Mi menyatakan ketidakpercayaannya akan ucapan Hee Chul.


Jika dia benar-benar menyukai seseorang, tidak mungkin dia bisa menahan diri. Dia bahkan langsung membuktikannya dengan mengecup Hee Chul singkat lalu cepat-cepat menarik diri. Tapi Hee Chul tiba-tiba menariknya kembali dan menciumnya mesra.


Ibunya Ji Na  berusaha menelepon Ji Na tapi tidak diangkat. Tapi tak lama kemudian, tiba-tiba restoran mereka kedatangan tamu, Ketua IM yang datang mencari Ayahnya Ji Na. Tapi Ayahnya Ji Na langsung kesal melihat kedatangannya bahkan sampai menyatakan kalau mereka sudah tutup lalu masuk kembali kedalam dengan penuh amarah.


Merasa kedatangannya masih belum bisa diterima, Ketua IM akhirnya meminta maaf pada ibunya Ji Na lalu pamit. Tapi sebelum dia pergi, ibunya Ji Na memohon pada Ketua Im untuk jangan lagi datang kemari karena dia (suaminya) tidak akan pernah mau menerima bantuan Ketua. Dia juga merasa tidak enak kalau terus melihat Ketua datang kemari dengan sia-sia.


Keesokan harinya, Hee Chul memerintahkan Manager Choi untuk bergabung dengan tim B. Manager Choi langsung lantang menyuarakan keberatannya karena dia manager jadi tidak mau bekerja dengan pegawai biasa apalagi pegawai yang masih magang.

Tapi Hee Chul tetap bersikeras... tapi kemudian dia memberikan sebuah misi khusus untuk Manager Choi, dia harus melaporkan segala kegiatan tim B padanya sampai sedetil-detilnya. Dan masalah ini adalah rahasia diantara mereka berdua saja. Mendengar dia ternyata dikirim ke tim B sebagai mata-mata, Manager Choi akhirnya tidak keberatan lagi bahkan menerima tugas ini dengan senang hati.


Dia hendak keluar tepat saat Hye Mi datang. Manager Choi jelas heran, untuk apa pegawai magang sepertinya mendatangi kantor direktur. Hye Mi bingung bagaimana harus menjelaskannya apalagi statusnya sebagai putri salah satu pemegang saham masih rahasia. Hee Chul lah yang langsung bertindak menyelamatkan Hye Mi dan berkata kalau dia yang memanggil Hye Mi kemari.


Manager Choi menerima penjelasan itu lalu keluar. Tapi dia tetap tidak bisa merasa tenang, terutama karena dia ingat betul tentang gosip yang mengatakan kalau ada salah satu pegawai perempuan yang merupakan anak pemegang saham perusahaan. Tapi siapa? Apa Ji Na?


Hye Mi mencemaskan Hee Chul seperti biasanya. Tapi Hee Chul meyakinkannya kalau dia sudah sarapan dan Hye Mi tidak perlu mengkhawatirkannya lalu mengalihkan topik menanyakan laporan proyeknya. Tapi walaupun hanya membacanya sekilas, Hee Chul langsung menekannya bahwa dalam konsep eco-friendly dalam laporan ini sama sekali tidak ada yang menonjol.


Tapi dengan cepat dia berusaha menghibur Hye Mi dan menyemangatinya untuk tidak patah semangat. Dia menyarankan agar Hye Mi mengulang segalanya dari awal perlahan-lahan. Sebelum Hye Mi pergi, Hee Chul memberitahunya bahwa dia berharap Hye Mi akan menang di presentasinya yang selanjutnya dan dia berjanji akan mengajak Hye Mi kencan setelah itu.


Tim Ji Na juga berpikir untuk memakai konsep eco-friendly. Tapi Manager Hong yakin kalau timnya Hye Mi juga pasti memakai konsep itu jadi dia menyarankan agar mereka mencoba mencari alernatif lain. Mereka sedang asyik menikmati ramen saat tiba-tiba saja Manager Choi muncul didepan mereka.

Mereka kemudian diantarkan Man Soo pergi ke sebuah bengkel mobil rongsokan untuk mencari Tae Woon. Disana mereka disambut oleh ahjussi pemilik bengkel yang sikapnya rada nyentrik, dia bahkan langsung menyambut Ji Na dengan sapaan ala suku Afrika sampai membuat Ji Na terbengong-bengong.

 

Tae Woon memperkenalkan Ji Na sebagai temannya. Ahjussi pun langsung menyambutnya dengan pelukan hangat dan senyum ramah lalu membawa Ji Na duduk. Walaupun tamunya banyak, tapi yang dia sambut hanya Ji Na seorang sementara yang lain tidak dia pedulikan sama sekali.

Ji Na dan Tae Woon dia dudukkan di sofa nyaman sementara Manager Hong dan Manager Choi dia suruh duduk di bangku kecil. Tae Woon terus menatap Ji Na selama Ji Na menjelaskan alasan kedatangan mereka kemari, yaitu membicarakan masalah proyek baru yang berkonsep eco-friendly.


Manager Hong tiba-tiba berulah lagi, kali ini dia mengejek mobil-mobil rongsokan itu. Ahjussi langsung marah mendengarnya. Walaupun semua itu mobil rongsokan tapi mobil-mobil itu dulunya pernah menjadi milik seseorang. Walaupun mobil-mobil itu rongsokan tapi semuanya menyimpan kenangan berharga pernah dicintai oleh pemiliknya dulu.

"Kenangan tidak bisa diubah. Bahkan sekalipun kau berusaha tapi kenangan akan selalu muncul. Walaupun dari luar kelihatan rusak. Tapi jauh dalam hatinya, kenangan itu selalu terputar ulang. Kenangan tidak akan bisa dilupakan karena dia memutar ulang dengan sendirinya"


Manager Choi yang bertugas menjadi mata-mata, dengan sengaja merekam ucapan ahjussi dan semua orang. Membicarakan masalah kenangan, Tae Woon tiba-tiba punya ide bagus untuk konsep proyek mereka. Daur ulang kenangan. Mereka bisa membuat barang-barang eco-friendly yang bisa mengingatkan orang akan masa lalu dimana segalanya masih alami, masa saat mainan anak-anak terbuat dari kayu dan orang-orang berlarian di tanah alih-alih aspal.

Mendengar itu, ahjussi tiba-tiba punya ide bagus. Dia lalu memberikan kamera pada Tae Woon dan menyuruh mereka pergi ke suatu tempat untuk memotret kenangan masa lalu. Tae Woon dan Ji Na langsung berangkat. Tapi saat Manager Hong dan Manager Choi hendak pergi juga, ahjussi malah melarang mereka pergi dan memaksa mereka untuk menggantikan Tae Woon dan membantunya di bengkel.


Ketua IM bersikeras kembali ka kantor tanpa mempedulikan kondisi kesehatannya. Sekretarisnya mengabarkan bahwa Senator Jung sepertinya sudah berhasil membuat para pemegang saham lainnya, berpihak padanya. Tapi Ketua IM tetap berusaha berpikir positif, apalagi mereka masih punya Direktur Ma di sisi mereka.

Tapi sekretarisnya pesimis, walaupun Ketua IM bisa mendaftarkan Tae Woon sebagai kandidat calon CEO baru tapi Tae Woon tidak pernah tertarik sedikitpun. Dan rasanya mustahil untuk meyakinkannya dalam waktu singkat, mengingat selama ini Ketua IM tidak pernah berhasil membujuknya.

Ketua IM sadar kalau semua itu salahnya, dia pernah menyerah akan Tae Woon. Tapi sekarang dia merasa Tae Woon sudah mulai berubah, dia bahkan sudah melihat sendiri kalau Tae Woon sudah mulai berubah sekarang. Sekretarisnya langsung mengingatkannya bahwa yang membuat Tae Woon berubah bukan Ketua IM... tapi mungkin seorang wanita bisa membujuknya. Tae Woon kan sekarang dekat dengan seorang wanita. Ketua IM tahu siapa wanita yang dekat dengan Tae Woon itu dan langsung menyuruh sekretarisnya untuk menyelidiki wanita yang dekat dengan Tae Woon itu.


Hee Chul bertemu dengan ayahnya Hye Mi. Hee Chul memberitahunya bahwa dia sudah mempelajari informasi data diri semua direktur, kecuali satu, Direktur Ma. Tapi Senator Jung merasa orang itu tidak terlalu penting dan memutuskan untuk membicarakan orang itu nanti saja. Sebentar lagi akan ada meeting dan dia menyuruh Hee Chul untuk menghadirinya jika dia ada waktu.

Senator Jung meyakinkan Hee Chul bahwa sebagian besar Direktur menyukai Hee Chul jadi kemungkinannya menjadi CEO baru cukup besar. Senator Jung mengakui bahwa memang ada beberapa orang yang sangat setia pada Ketua IM.

Mungkin Hee Chul merasa tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini mengingat Ketua Im menyukainya. Tapi harus Hee Chul ingat bahwa sebaik apapun Ketua IM padanya, Hee Chul tetaplah orang luar bagi Ketua IM. Begitupun dirinya, seandainya Hye Mi adalah seorang putra maka dia tidak akan mungkin mendukung Hee Chul menjadi CEO baru. Karena bagaimanapun, darah tetaplah lebih kental daripada air.

Tak lama kemudian, Senator Jung dapat kabar bahwa Ketua IM sedang berusaha mendaftarkan keponakannya, Tae Woon, sebagai kandidat CEO baru. Senator Jung langsung sinis mendengarnya, tidak menyangka kalau Ketua masih sangat berharap pada anak tak berguna itu.

Senator Jung bercerita bahwa dulu Tae Woon pernah diberi jabatan sebagai direktur tapi dia tidak pernah bekerja dan yang dilakukannya cuma merawat bunga-bunganya. Para direktur langsung mengadakan rapat darurat dan menyerangnya habis-habisan. Tae Woon ketakutan dan langsung melarikan diri. Sejak saat itu Senator Jung langsung mencalonkan Hee Chul sebagai direktur baru untuk menggantikan Tae Woon. Tapi kenapa sekarang dia harus terlibat lagi dengan perusahaan. Hee Chul teringat akan Ji Na dan kedekatannya dengan Tae Woon. Sepertinya dia tahu apa alasan Tae Woon dan berjanji pada Senator Jung bahwa dia akan menyelidiki masalah itu.


Tae Woon dan Ji Na dalam perjalanan menuju ke tempat yang direkomendasikan oleh ahjussi. Mereka mencoba memakai GPS. Tapi sama seperti dulu, nona GPS terus menerus menyuruh Tae Woon untuk menyetir 50 meter lagi. Merasa aneh, Tae Woon akhirnya meminta Ji Na untuk mengecek apakah dia sudah menyeting tujuan mereka dengan benar atau tidak.

Ji Na mengeceknya dan yakin sekali kalau dia sudah menyeting alamatnya dengan benar. Tae Woon pun terus menyetir hingga mereka tiba di sebuah tempat yang cukup terpencil. Tempat itu ternyata sebuah taman hiburan yang sudah tua dan wahana-wahana didalamnya pun model lawas.


Mereka lalu berkeliling, bermain-main sambil memotreti tempat itu dan berbagai wahana model lawas didalamnya. Jika dulu Tae Woon yang memotret, sekarang Ji Na yang melakukannya. Dan sama seperti Tae Woon dulu, diam-diam dia memanfaatkan kesempatan memotret Tae Woon.


Saat mereka tiba di wahana kuda-kudaan, Ji Na langsung naik dan Tae Woon memutarkan wahana itu untuknya.


Malam harinya di kantor, Hee Chul diam-diam menyelinap masuk ke ruang HRD untuk mengambil resumenya Ji Na. Salah seorang pegawai wanita memergokinya dan bertanya-tanya apa yang sedang dilakukannya di sini. Tapi Hee Chul cepat mengalihkan perhatiannya dengan mengumbar kata-kata gombal yang sukses membuat pegawai wanita itu tersipu malu.


Tak lama setelah mereka pergi, Sekretarisnya Ketua IM datang dengan misi yang sama dengan Hee Chul. Sayangnya dia telat karen Hee Chul sudah mengambil resumenya Ji Na.


Setelah menyelesaikan misi mereka dan puas bermain, Ji Na dan Tae Woon mau pulang. Tapi sayang, Tae Woon tadi lupa membawa kunci mobilnya dan sekarang mobilnya terkunci. Parahnya lagi, hapenya Ji Na yang tadinya mereka gunakan untuk GPS, juga ketinggalan di dalam mobil. Dan tepat saat itu juga, hapenya Ji Na berbunyi dan yang meneleponnya Hee Chul.

Post a Comment

0 Comments