Sinopsis Dr. Frost episode 5 - part 1

 Episode 5: Ingatan


Sung Ah berlari dengan sangat terburu-buru dan wajahnya terlihat sangat panik. Dia berhenti di tengah-tengah jalan dan saat dia menengadah ke atas, dia melihat seorang wanita tengah berdiri di tepi atap gedung untuk bunuh diri. Sung Ah ternyata mengenali wanita yang bernama Yoo Kyung itu. Dengan panik, dia langsung berlari ke atap untuk berusaha menghentikan Yoo Kyung. Tapi Yoo Kyung yang terlihat sangat sedih, menyuruh Sung Ah untuk tidak dekat-dekat dengannya.

"Yoo Kyung-ah, apa terjadi sesuatu? Kenapa tiba-tiba kau jadi seperti ini?" Sung Ah panik

"Oppa mati, karena aku" isak Yoo Kyung

"Kau bicara apa?"

"Aku yang melakukannya. Aku yang membunuh oppa"

"Aku tidak tahu apa yang membuatmu berpikir seperti itu, tapi sebaiknya kau tenang dulu..."

"Aku ingat semuanya! Aku... mendorong oppa. Aku harus membayar dosaku"

Flashback 3 hari yang lalu...

Di kantor konseling, Frost dan Sung Ah sedang menangani grup konseling yang mana para kliennya adalah sekumpulan pria tunawisma. Frost bertanya kenapa mereka tidak mau kembali ke keluarga mereka, tapi mereka semua tidak ada yang mau menjawabnya. Setelah beberapa saat tetap tidak ada yang mau menjawab, Frost langsung menyindir betapa membosankannya sesi konseling hari ini. Salah satu pria tunawisma yang bernama Kim Myung Min langsung protes, kenapa Frost bicara seperti itu padahal mereka datang untuk konsultasi dengannya.

"Itu dia, anda hanya perlu mengekspresikan emosi anda" ujar Frost bersemangat

Frost memperhatikan Kim Myung Min mengelus dahinya dengan sedih, lalu ia pun bertanya "Apa anda merasa bersalah?"

Kim Myung Min akhirnya membenarkannya dan mengaku kalau dia sering teringat semua hal buruk yang pernah dia lakukan. Itulah yang membuatnya tidak mau kembali pulang ke keluarganya.

Pada saat yang bersamaan, seorang pria tunawisma lain yang tampak sangat muram dan depresi, memasuki sebuah bilik toliet umum di stasiun subway. Lalu perlahan-lahan dia mulai melepaskan tali sepatunya. (Oh no! jangan-jangan...)

Di kantor konseling, Kim Myung Min bertanya "Aku merasakan rasa bersalah mungkin karena aku punya kekurangan bukan?"

"Bukan begitu. Perasaan bersalah adalah motivasi untuk menghitung kesalahan yang kau lakukan di masa lalu. Perasaan bersalah yang dirasakan karena suatu tindakan yang salah, kadang bisa menjadi emosi yang menguntungkan" jawab Frost

Tapi perkataannya itu tampaknya tidak terlalu berpengaruh pada Kim Myung Min. Saat Frost mengakhiri sesi konselingnya, saat itulah dia baru menyadari kalau salah satu anggota konselingnya yang bersama Jung Man Ho tidak hadir hari ini. Para klien itu tidak ada yang tahu kenapa Jung Man Ho tidak datang, yang mereka tahu hanya kemarin Jung Man Ho datang ke penampungan untuk makan siang.

Yang tidak Frost ketahui adalah klien bernama Jung Man Ho yang sedang dicarinya ternyata sudah menjadi mayat. Detektif Nam dan detektif Cha yang menyelidiki TKP, mendapati pria itu mati dengan cara mencekik dirinya sendiri dengan tali sepatu.

"Aku hanya pernah mendengarnya. Tapi ini pertama kalinya aku melihat seseorang mencekik dirinya sendiri" detektif Cha heran bagaimana bisa seseorang mencekik dirinya sendiri dengan tangannya sendiri.

"Yang pasti aku harus melakukan otopsi tapi karena tidak ada tanda-tanda perlawanan dan bekas di lehernya terlihat biasa, jadi ini pasti bunuh diri" desah detektif Nam

Mereka lalu menginterogasi seorang ahjumma yang bekerja di TKP untuk mencari tahu apakah ada yang aneh saat kejadian itu terjadi. Tapi ahjumma itu sama sekali tidak terlalu peduli dengan kematian Jung Man Ho karena pria itu hanya seorang pria tunawisma yang mati bunuh diri.

Di kampus, Frost dan Sung Ah yang masih belum mengetahui kematian Jung Man Ho, heran kenapa Jung Man Ho tidak hadir di sesi konsultasi hari ini padahal sebelumnya Jung Man Ho sangat antusias dan tidak pernah sekalipun melewatkan sesi konsultasinya. 
 
Takut ada sesuatu terjadi pada Jung Man Ho, Frost langsung menyuruh Sung Ah untuk pergi mencari tahu tentang Jung Man Ho di penampungan.
"Aku sendirian?" tanya Sung Ah

"Aku harus pergi ke suatu tempat" jawab Frost

Penasaran, Sung Ah langsung membombardir Frost dengan berbagai pertanyaan, mau pergi kemana? Apa ingin pergi menemui detektf Nam lagi? Apa ada kasus lagi?

"Aku tahu kalau aku adalah target observasimu. Tapi... aku lebih suka kalau kau bisa membedakan antara observasi dan menguntit" protes Frost

Sung Ah akhirnya pergi seorang diri ke penampungan dimana dia bertemu dengan teman baiknya, Choi Yoo Kyung, yang bekerja menjadi sukarelawan di penampungan itu. Mereka lalu minum kopi bersama di taman, dimana Sung Ah mulai ngomel-ngomel mengeluhkan tentang profesor baru yang membuatnya sangat stres.

Yoo Kyung tidak percaya mendengarnya "Yoon Sung Ah yang sempurna, merasa stres?"

"Dia tampak seperti anjing poodle tapi tindakannya psikotis" ujar Sung Ah teringat bagaimana selama ini Frost selalu mengejeknya

"Poodle kan manis"

Sung Ah jadi teringat saat Frost dengan manisnya memberikannya sebuah plester untuk lukanya, ingatan akan hal itu membuat Sung Ah langsung menyetujui ucapan Yoo Kyung "Poodle... memang manis"

Tiba-tiba Sung Ah mendapat telepon dari nomor tak dikenal. Dia mengangkat teleponnya dan langsung kaget karena yang menelepon adalah Frost. Frost yang mendengarkan kegugupan dalam suara Sung Ah, langsung menduga kalau Sung Ah pasti sedang menjelek-jelekkannya.

"Tidak mungkin, Prof" sangkal Sung Ah gugup

Tapi Sung Ah heran, nomor siapa yang sedang Frost pakai ini. Frost mengatakan kalau ini adalah teleponnya sendiri dan dia menelepon hanya untuk menyuruh Sung Ah memberitahu detektif Nam supaya mulai sekarang detektif Nam menghubunginya ke ponsel barunya. Sung Ah heran, bukankah Frost bisa langsung menelepon detektif Nam untuk memberitahukan masalah itu. Tapi Frost sama sekali tidak mempedulikan omelan Sung Ah dan langsung mematikan teleponnya. (kayaknya Frost sengaja nelpon Sung Ah biar Sung Ah tahu nomor teleponnya hehe...)

"Apa itu tadi si profesor poodle yang psiko itu?" tanya Yoo Kyung "Namanya siapa?"

"Frost" jawab Sung Ah

"Namanya... apa dia orang bule?"

"Dia bukan orang bule tapi dia mirip alien"

Saking asyiknya ngobrol, kedua gadis itu sama sekali tidak menyadari kalau mereka berdua sedang diawasi oleh seorang pria misterius.

Di kampus, Song Sun mengunjungi kantornya Sang Won untuk meminta file konsultasi para klien yang pernah Sang Won ambil alih waktu dia pergi ke Amerika. Song Sun tampaknya masih tidak tenang karena surat ancaman itu dan masih merasa bersalah karena gagal mengkonseling salah satu pasiennya. Sang Won berusaha menenangkannya dan memberitahunya untuk berhenti menyalahkan dirinya sendiri karena tidak ada konselor yang tidak membuat kesalahan.

Tepat saat itu Frost datang, Song Sun langsung pamit pergi. Tapi kali ini dia tidak cuma pamit pada Sang Won tapi juga pada Frost. Sejak insiden waktu itu, tampaknya sikap Song Sun sekarang jadi lebih bersahabat pada Frost.

Sang Won bertanya bagaimana dengan sesi grup konseling yang sedang Frost tangani saat ini, Sang Won cemas karena profesor yang lain sedang mengawasi Frost.

"Kalau aku jadi mereka, aku pasti akan menggunakan waktuku untuk menulis disertasi yang jauh lebih menarik daripada mengawasi proyek orang lain" sindir Frost

"Kalau begitu kurasa aku tidak perlu cemas tentang kau yang sedang diawasi oleh mereka"

Sang Won menyarankan agar jika lain kali Frost melakukan studi kasus, ada baiknya dia berhubungan dengan masyrakat setempat. Karena itulah Frost harus bisa menyelesaikan sesi grup konseling kali ini dengan baik.

Saat Frost keluar dari kantornya Sang Won, Song Sun ternyata sudah menunggunya di luar untuk mengucapkan terima kasih atas pertolongan Frost waktu dia diculik dan hampir mati karena alerginya.

Sung Ah bertemu dengan kepala penampungan yang memberitahunya kabar mengejutkan bahwa Jung Man Ho bunuh diri. Kepala penampungan juga sangat terkejut dengan insiden ini, padahal setahunya sejak konseling Jung Man Ho terlihat mulai membaik, bahkan beberapa hari yang lalu Jung Man Ho menulis resume untuk melamar kerja di perusahaan komputer.

Setelah bicara dengan kepala penampungan, Sung Ah mencari Yoo Kyung untuk pamit tapi saat itu dia melihat Yoo Kyung sedang bicara dengan seorang pria, entah apa yang mereka bicarakan karena Yoo Kyung terlihat sangat sedih saat bicara dengan pria itu. Tidak ingin mengganggu pembicaraan mereka, Sung Ah memutuskan untuk langsung pergi tanpa pamit. Dia lalu menelepon Frost untuk memberitahunya bahwa Jung Man Ho bunuh diri.

Sementara itu detektif Nam dan detektif Cha datang lagi ke stasiun subway. Karena di area lain stasiun itu, ditemukan mayat seorang pria lain yang mati bunuh diri juga. Kim Myung Min, tunawisma yang sebelumnya dikonseling Frost, bunuh diri dengan cara meminum cairan pestisida. Saksi mata mengatakan bahwa sebelum menyaksikan kematian Kim Myung Min, dia sempat mendengar Kim Myung Min menggumamkan kata maaf.

Detektif Nam heran kenapa bisa ada orang orang yang bunuh diri di tempat yang sama. Tapi menurut detektif Cha, kali ini ada yang berbeda, Kim Myung Min memiliki sebuah ponsel.

"Tunawisma punya ponsel?" detektif Nam heran. Dia lalu memerintahkan detektif Cha untuk memeriksa catatan terakhir telepon Kim Myung Min.

Keesokan harinya, detektif Nam pergi menemui Frost di kantor konseling untuk memberitahu Frost tentang 2 orang tunawisma yang mati bunuh diri kemarin, yang satu bernama Jung Man Ho dan yang satu lagi bernama Kim Myung Min. Kedua pria itu tidak ada hubungan apa-apa, bahkan cara dan waktu mereka bunuh diri pun berbeda, kesamaan mereka hanya satu yaitu mereka sama-sama pernah konseling dengan Frost. Frost dan Sung Ah langsung kaget mendengar Myung Min bunuh diri padahal baru kemarin dia datang untuk konseling.

"Yang satu mencekik dirinya sendiri dan yang satu lagi overdosis. Dilihat dari manapun, tidak ada keraguan kalau ini adalah bunuh diri. Tapi aku penasaran dengan keadaan mental kedua pria ini, karena itulah kenapa aku datang kemari" ujar detektif Nam

Mereka lalu pergi ke lokasi tempat kedua pria itu bunuh diri. Saat Frost menyelidiki toilet tempat Jung Man Ho bunuh diri, dia bertanya-tanya kenapa klien yang telah menunjukkan tanda-tanda kemajuan dalam konsultasinya, tiba-tiba bunuh diri. Apa ada yang telah kulewatkan? pikir Frost.

Saat Sung Ah melihat Frost keluar dari toilet dengan wajah murung, Sung Ah langsung heran dengan ekspresi Frost itu. Padahal dia mengira kalau Frost akan mengatai kedua pria itu karena memutuskan untuk melakukan tindakan tidak masuk akal seperti bunuh diri.

"Bunuh diri adalah sebuah fenomena. Kalau kau tidak mengerti maka sudah jelas kalau kau harus menyelidikinya" hardik Frost

Mereka lalu pergi ke lokasi bunuh diri Kim Myung Min. Frost membayangkan saat-saat terakhir Kim Myung Min sebelum dia bunuh diri, betapa depresinya Kim Myung Min saat dia mulai menggumamkan kata-kata maaf pada ayahnya dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian ayahnya.

Saat mereka kembali ke kantor konseling, Frost mulai menempelkan foto-foto kedua tunawisma yang bunuh diri dan memberitahu Sung Ah kalau mereka harus melakukan otopsi psikologi kedua pria itu.

"Otopsi psikologi?" Sung Ah tidak mengerti

"Kita akan menyelidiki alasan bunuh diri kedua pria itu dengan cara mencari tahu cara bunuh dirinya, informasi pribadi, dan mewawancarai orang-orang yang dekat dengan kedua orang itu. Itulah otopsi psikologi" jawab Frost

Tapi karena mereka tidak punya banyak informasi tentang kedua pria itu, mereka memutuskan pergi untuk mencari informasi. Tempat pertama yang mereka datangi adalah penampungan. Kepala penampungan mengatakan bahwa kedua pria itu sama-sama pendiam dan walaupun mereka mengikuti sesi konseling yang sama, tapi kedua pria itu tidak pernah saling bergaul.

"Apa anda tahu informasi kontak keluarga mereka?" tanya Frost

"Kami tidak tahu" jawab kepala penampungan

Sebelum pergi, Sung Ah bertanya pada kepala penampungan tentang Yoo Kyung yang sepertinya tidak datang ke penampungan hari ini. Kepala penampungan membenarkannya dan dia menduga mungkin Yoo Kyung sedang sakit karena kemarin dia melihat wajah Yoo Kyung tampak pucat.

Di kantor konseling, Frost memberitahu Sung Ah bahwa bunuh diri itu bisa menular. Orang yang pernah melihat orang terdekat mereka bunuh diri, biasanya cenderung terpengaruh untuk bunuh diri juga.

"Tapi katanya Jung Man Ho dan Kim Myung Min tidak dekat" Sung Ah mengingatkan

"Maksudku, mungkin ada seseorang yang bunuh diri dalam keluarga mereka" ujar Frost

"Oh begitu... Tapi apa gunanya? Mereka berdua tunawisma dan penampungan juga tidak punya kontak informasi mereka"

"Kita bisa mencari tahu"

"Bagaimana caranya? Kita kan bukan polisi"

Kata polisi langsung membuat Frost punya ide. Beberapa saat kemudian, mereka pun pergi mendatangi detektif Nam di kantor polisi untuk menanyakan informasi kedua pria itu tapi detektif Nam merasa masalah itu sudah tidak terlalu penting lagi karena hasil otopsi menunjukkan kalau kedua itu memang bunuh diri dan kasus ini pun sudah ditutup.

Tapi walaupun detektif Nam berkata seperti itu, Frost yang memperhatikan gerak-gerik detektif Nam, langsung tahu kalau detektif Nam pasti menemukan ada sesuatu yang aneh dari kasus ini. Detektif Nam lagi-lagi kaget dengan ketepatan Frost. Dia lalu memberitahunya sesuatu yang menurutnya aneh dari kasus ini.

"Kim Myung Min memiliki sebuah ponsel. Memang tidak ada yang bilang kalau dia tidak mampu membeli ponsel, tapi ponsel itu terdaftar atas nama palsu. Anehnya lagi hanya ada satu panggilan. Seseorang menelepon Kim Myung Min sebelum dia meminum pestisida" ujar detektif Nam

"Maksudmu, kau berpikir kalau ponsel itu ada hubungannya dengan bunuh dirinya Kim Myung Min?" tanya Frost

Detektif Nam memang berpikir seperti itu, tapi apapun yang dia pikirkan saat ini sama sekali tidak berarti karena kasus ini sudah ditutup.

Tapi walaupun kasus ini sudah ditutup, Frost masih melanjutkan otopsi psikologinya untuk mencari tahu apa alasan kedua pria itu bunuh diri. Frost sibuk memikirkan apa yang mencurigakan dari kedua pria yang bunuh diri di hari yang sama itu saat tiba-tiba dia mendengar suara Sung Ah ngorok di belakangnya. Sung Ah ternyata sudah tidur pulas di sofa. Frost tersenyum tipis melihatnya lalu ia menyelimuti Sung Ah sebelum pergi. (aw, sweet)

Keesokan harinya, Sung Ah bangun jam 10 pagi dan menemukan sebuah pesan tulisan dari Frost yang menyuruhnya untuk pergi ke penampungan dan mengcopy rekaman CCTV.

"Ini saja? Kemana dia pergi. Kalau dia punya ponsel, dia kan bisa mengirimiku pesan sms saja. Apa gunanya punya kecerdasan yang jenius kalau dia masih bersikap seperti orang primitif" desah Sung Ah

Dia lalu menelepon Frost. Tapi baru sedetik mengangkat teleponnya, Frost langsung mematikannya lagi sebelum Sung Ah sempat bicara apapun, karena saat itu dia sedang sibuk menyelidiki rekaman CCTV tempat Jung Man Ho dan Kim Myung Min bunuh diri. Kesal dengan sikap Frost, Sung Ah langsung mengiriminya pesan untuk memberitahu Frost bahwa menutup telepon saat seseorang sedang bicara itu tidak sopan.

Dari rekaman CCTV di sekitar TKP, Frost mendapati bahwa sama seperti Kim Myung Min, Jung Man Ho juga menerima telepon dari seseorang sebelum dia bunuh diri.

Sung Ah pun pergi ke penampungan untuk mendapatkan copy rekaman CCTV. Hari ini, lagi-lagi dia tidak melihat keberadaan Yoo Kyung disana. Kepala penampungan juga cemas pada Yoo Kyung, apa mungkin Yoo Kyung memang sedang sakit? Terlebih lagi dia tidak bisa menghubungi Yoo Kyung. Sebelum pergi, Sung Ah berjanji untuk menghubungi Yoo Kyung nanti.

Frost lalu mengajak detektif Nam pergi bersama untuk menemui keluarga Jung Man Ho. Dalam perjalanan, dia memberitahu detektif Nam bahwa sebelum bunuh diri kedua pria itu merasakan perasaan bersalah dan bicara dengan seseorang sebelum mereka bunuh diri.

Detektif Nam heran, semua orang punya masalah seperti mereka tapi seburuk apa masalah kedua pria itu sampai mereka ingin mati? Siapa yang menelepon mereka dan apa yang mereka bicarakan?

Saat mereka menanyai istri Jung Man Ho, mereka mengetahui bahwa ternyata keluarga Jung Man Ho memang membencinya karena Jung Man Ho pernah mencuri harta keluarga lalu melarikan diri. Dan yang paling membuatnya kesal adalah Jung Man Ho pernah pulang sambil menangis histeris dan bersikap seperti orang gila mengatakan kalau dia membunuh ibunya, padahal ibunya Jung Man Ho mati bunuh diri dengan cara mencekik dirinya sendiri. Frost langsung kaget mendengarnya karena Jung Man Ho juga membunuh dirinya sendiri dengan cara seperti itu.

Mereka lalu pergi menemui ibunya Kim Myung Min yang terisak sedih saat dia memberitahu mereka bahwa di keluarga mereka memang ada yang pernah bunuh diri, yaitu ayahnya Kim Myung Min yang mati bunuh diri dengan cara meminum pestisida, cara yang sama dengan yang dilakukan Kim Myung Min untuk membunuh dirinya sendiri.

Sesampainya di kantor konseling, Sung Ah meletakkan USB berisi copy rekaman CCTV di mejanya Frost. Dia lalu mencoba menelepon Yoo Kyung tapi ponselnya tidak bisa dihubungi. Karena cemas kalau Yoo Kyung mungkin sedang sakit, dia akhirnya mengirim pesan untuk memberitahu Yoo Kyung kalau dia akan pergi ke rumahnya membawa obat dan bubur.

Saat malam tiba, Sung Ah yang sedang dalam perjalanan ke rumah Yoo Kyung, akhirnya mendapat balasan pesan. Namun pesan balasan itu langsung membuatnya panik seketika. Karena dalam pesan itu tampak seperti pesan terakhir, Yoo Kyung meminta Sung Ah untuk menyampaikan permintaan maaf dan cintanya pada kedua orang tuanya.

Pesan itulah yang membuat Sung Ah berlari terburu-buru untuk mencari Yoo Kyung sampai akhirnya dia menemukannya berdiri di tepi atap gedung. Sung Ah berusaha menghentikannya, tapi perasaan bersalah yang Yoo Kyung rasakan sebagai orang yang telah membunuh kakaknya begitu besar, karena itulah dia memutuskan untuk melompat dari gedung itu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments