Sinopsis Wayla Kammathep (The Love Proposal) Episode 1 - Part 4

Tiba-tiba mereka terinterupsi oleh kedatangan koki yang terlalu antusias menghidangkan semua pesanan mereka sambil cerewet memberitahu mereka tentang cara makannya seolah mereka tidak tahu bagaimana cara memakan semua makanan itu, sampai Time harus menegur si koki dan mengusirnya secara halus.

Melanjutkan percakapan mereka tadi, Time mengaku bahwa sebenarnya putusnya bukan baru-baru ini, melainkan beberapa bulan yang lalu. Pacarnya meninggalkannya, Time merasa kalau mungkin dia ini orang jahat, makanya dicampakkan.

"Alasan dua orang tidak bisa bersama, mungkin karena bukan karena salah satu dari mereka jahat, tapi karena mereka memang tidak bisa bersama saja."

"Kau pandai menghibur."

Tepat saat itu juga, Nuch di-chat sama pelanggannya, dia pun fokus membalas chat pelanggannya, dan Time memanfaatkan momen itu untuk memandangi dan mengagumi wajah cantik Nuch.

Tiba-tiba dia memutuskan pindah duduk ke dekat Nuch hanya supaya dia bisa menyuapi Nuch. Pfft! Dia bahkan langsung terang-terangan mengajak Nuch untuk mencoba berkencan dengannya. Nuch tidak menjawab, tapi dia tersipu malu dan senang mendengar gombalan Time.


Time pun bahagia banget. Saat dia melihat-lihat IG-nya Nuch, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu. Dia langsung menelepon orang perusahaannya dan merekomendasikan tokonya Nuch, dia ingin mereka memesan beberapa barang jualannya Nuch sebagai suvenir dalam acara perjamuan klien berikutnya. Tapi dia mengisyaratkan agar mereka merahasiakan dari Nuch  tentang masalah dirinya yang merekomendasikan tokonya Nuch.


Usai menelepon, Time lanjut men-scroll IG-nya, tapi malah mendapati update gambar negara Amerika yang kontan membuat senyum Time sirna karena gambar itu kontan membuatnya teringat mantan pacarnya yang bernama Marisa.

Dulu semasa kakeknya masih hidup, dia dan Marisa ingin pindah dan tinggal bersama di New York. Tapi Kakek menolak keras dan tidak menyetujui hubungan mereka. Tapi Time tidak peduli dan tetap melanjutkan rencananya. Namun entah apa yang terjadi setelah itu yang membuat hubungan mereka pada akhirnya kandas.


Keesokan harinya, Time main badminton bersama ketiga temannya. Tapi si Dokter yang bermulut ember itu malah dengan seenaknya membocorkan rahasia Time yang lagi mendekati seorang wanita bernama Treenuch. Padahal Time sudah berusaha memberinya peringatan, tapi si Dokter masa bodo.

Jelas saja kedua teman mereka jadi kepo tanya-tanya tentang wanita itu. Dari percakapan mereka, sepertinya teman-temannya Time juga tidak ada yang menyetujui hubungan Time dengan Marisa. 

Seorang temannya malah terang-terangan mengaku bahwa dia berada di pihak yang sama dengan mendiang kakeknya Time saat Time memutuskan pindah bersama Marisa. Menurutnya, Time bersalah pada mendiang kakeknya dan harus minta maaf pada mendiang. 

Sekarang mereka penasaran akan hubungan Time dengan Treenuch. Time dengan agak tersipu mengaku bahwa dia ingin melangkah pelan-pelan, dia tidak mau terburu-buru karena siapa tahu Treenuch adalah wanita terakhirnya.

Tapi si dokter memperingatkan Time untuk tidak terlalu lambat juga, soalnya siapa tahu dia bakalan keduluan sama orang lain. 

Di tempat lain, Nuch masuk ke sebuah coffee shop langganannya yang berada di satu gedung yang sama tempat ibunya bekerja di salon kuku. Tak sengaja dia hampir bertabrakan dengan Touch yang kebetulan ada di sana, menunggu ibunya yang sedang melakukan perawatan kuku di salon kuku.

Dari interaksi mereka, jelas Ibunya Touch dan Ibunya Nuch sudah akrab. Sepertinya dulu Ibunya Nuch pernah bekerja di rumah keluarga Touch. Tapi Ibunya Touch penasaran melihat wajah sedih Ibunya Nuch dan mendesaknya untuk bercerita, karena siapa tahu dia bisa membantu.

Ibunya Nuch akhirnya menceritakan tentang masalah hutang itu. Jumlahnya cukup besar, 1 juta Baht, ditambah bunga jadi 2 juta Baht (Buset! Bunganya 100 persen dari pokok).

Kebetulan saat itu Nuch meneleponnya untuk menanyakan kopi. Ibu memesan kopi seperti biasanya, dan bunya Touch juga ikut memesan. Ibunya Touch jadi penasaran dengan Nuch, sudah laam dia tidak melihat Nuch, apa Nuch sudah lulus sekarang?

Ibunya Nuch mengaku bahwa Nuch sudah bekerja sekarang, punya usaha sampingan juga, dia putri yang baik yang selalu mengirim uang untuknya setiap bulan biarpun gajinya tidak seberapa.

Nuch agak kesulitan membawa tiga gelas kopi sekaligus, apalagi dia juga membawa barang bawaaan lain yang cukup banyak. Mendengar Nuch mau pergi ke salon kuku, Touch langsung saja menawarkan diri membantu Nuch, kebetulan dia juga mau ke salon kuku... mau menjemput ibunya yang sedang melakukan perawatan di sana.

Setibanya di salon kuku, Ibunya Nuch memanggil Touch sebagai 'Khun Yai' (Tuan Muda Besar), dan saat itulah Touch dan Nuch saling mengenali. 

Mereka langsung keluar untuk bicara berdua, mereka sebenarnya sering main bersama waktu kecil dulu bersama Time juga, tapi karena sudah lama tidak saling bertemu makanya mereka tidak saling mengenali, dan jelas Nuch dan Time juga sama-sama tidak saling mengenali.

Dari percakapan mereka, dulu Nuch sering diusili sama Time, yang hanya dia kenali sebagai Khun Lek (Tuan Muda Kecil), makanya dia tidak suka Khun Lek. Sedangkan Touch dulu selalu baik, Nuch ingat banget kalau dulu Touch selalu membawakan permen untuknya.

Pada saat yang bersamaan, Ibunya Touch baru selesai dengan perawatan kukunya saat dia melihat kedua muda-mudi itu sedang ngobrol akrab, dan pemandangan itu kontan membuatnya tertarik. (Wah, wah, wah! Jangan-jangan Ibunya Touch mau menjodohkan Touch sama Nuch nih)

Nuch hendak masuk ke sebuah toko, tapi kesulitan membuka pintunya... saat tiba-tiba saja Time muncul membantu membukakan pintu macet itu. Dia datang untuk membantu pekerjaan Nuch melukis dinding.

Dengan penuh arti dia menanyakan tentang penjualan online-nya Nuch. Sayangnya Nuch sama sekali tidak kepikiran hubungan Time dengan masalah ini, dan hanya memberitahu Time bahwa ada perusahaan yang memesan 500 tas souvenir buat dibagikan untuk klien mereka.

Time senang. Melihat Nuch serajin ini membuat Time jadi terlihat seperti pemalas. Tentu saja, Nuch tidak bisa dan tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dia lalu memberi Time instruksi untuk membantunya mengecat di satu area di dinding, dan Time dengan senang hati menerima perintahnya, sekalian memanfaatkan kesempatan ini untuk flirting dengan Nuch.


Saking asyiknya bercanda mesra, Nuch jadi tak sengaja tersandung kabel yang kontan membuatnya oleng tepat ke dalam pelukan Time.


Begitu mereka pulang, Ibunya Touch langsung mengomentari keakraban Touch dengan Nuch tadi, dan dengan penuh arti berkomentar bahwa sepertinya Touch cocok sama Nuch. 

Touch berkata bahwa itu karena dia dan Nuch sering bertemu waktu kecil, makanya sekarang dia merasa nyaman ngobrol sama Nuch. Jawaban Touch itu kontan membuat Ibu punya ide dan langsung menghubungi Ibunya Nuch untuk menawarkan jalan keluar agar keluarganya Nuch bisa lepas dari hutang-hutangnya. (Wah! Ini pasti Nuch bakalan dipaksa dijodohin sama Touch. Poor Time 😢)

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments