Sinopsis Something About 1% Episode 6 - Part 1

Episode 6: Sama seperti orang lain, menghabiskan waktu bersama di sela kesibukan kita.

Jae In melotot melihat Da Hyun muncul dengan baju seksi dan terbuka. Bukannya senang, dia malah langsung kesal dan memaksa Da Hyun untuk memakai jasnya untuk menutupi bagian-bagian yang terbuka.

Da Hyun menolak, Jae In jadi tambah kesal dan langsung mengatai Da Hyun sudah gila karena memakai baju seaneh ini. Pengacara Park buru-buru menyela dan meyakinkan Da Hyun kalau bajunya tidak aneh, Da Hyun justru sangat memesona. Jae In sontak melempar tatapan laser ke Pengacara Park saking kesalnya. 

Mengalihkan perhatiannya kembali ke Da Hyun, Jae In dengan sinis menyindir baju Da Hyun yang terlalu terbuka ini dan menyuruh Da Hyun tel~~~~ng saja sekalian. Tak gentar, Da Hyun membalasnya dengan melemparkan hinaan Jae In yang dia dengar di lift tadi, bahwa baju yang dipakainya ini termasuk biasa banget dan baju yang dia pakai biasanya juga kuno.

Tapi Jae In sepertinya tidak ingat dengan hinaannya yang tadi, makanya dia nggak nyambung dengan sindirannya Da Hyun. Dengan kesal dia menegaskan kalau dia lebih suka bajunya Da Hyun yang biasanya, baju semacam ini tidak cocok untuk seorang guru.

Pengacara Park dengan cepat menengahi dan mengingatkan Jae In untuk menghentikan omelannya. Dia langsung mengalihkan perhatiannya ke Da Hyun dan memujinya cantik, membuat Jae In jadi tambah kesal dengan situasi ini.

Di SH Mall, ayahnya Tae Ha memerintahkan seseorang untuk menyelidiki perubahan yang dilakukan Kakek pada surat wasiatnya. Tae Ha lalu melaporkan tentang identitas wanita yang Jae In pacari sekarang ini.

Ayahnya Tae Ha tak percaya kalau identitas wanita itu se-simple itu. Pasti ada sesuatu dari gadis itu yang membuat Jae In mau-maunya memacari gadis semacam itu. Makanya ayahnya Tae Ha menyuruh Tae Ha untuk menyelidiki lebih lanjut.

Tae Ha meyakinkan Ayah bahwa dia sudah menyuruh orang untuk membuntuti Jae In. Ayah senang mendengarnya dan menasehati Tae Ha untuk tidak asal pacaran dengan sembarang orang yang tidak berguna, Ayah akan mencarikan jodoh yang layak untuknya.

Pengacara Park mendapat telepon, jadi dia menjauh sebentar dan meninggalkan kedua sejoli itu berduaan. Tiba-tiba ada beberapa pria lewat dan langsung melirik Da Hyun. Jae In sontak kesal dan langsung memakaikan jaketnya ke Da Hyun dengan paksa.

Saat Pengacara Park kembali tak lama kemudian, dia mendapati kedua orang itu diem-dieman dengan muka cemberut. Da Hyun mendadak pamit, Jae In sontak bertanya dengan kesal, Da Hyun mau bertemu dengan siapa? Si oppa-nya temannya itu yah?

Da Hyun menyangkal, dia cuma mau bertemu temannya, Hyun Jin. Dia langsung melepaskan jasnya Jae In dan bergegas keluar. Pengacara Park tersenyum geli melihat interaksi mereka dan berkomentar kalau Da Hyun sangat seksi. 

"Hei, biasanya dia bukan tipe yang seksi. Dia sangat biasa dan kuno..." Jae In mendadak menyadari sesuatu, Da Hyun pasti mendengarkan ucapannya di lift tadi.

Maka dia buru-buru pamit dan keluar menyusul Da Hyun dengan membawa tasnya Da Hyun yang ketinggalan. Mereka lalu duduk di bangku taman untuk mendiskusikan masalah ini. Jae In berkomentar bahwa menguping ucapannya di lift lalu membalasnya secara terang-terangan seperti ini tuh bodoh.

"Aduh, maaf. Aku memang bukan ahlinya. Mungkin karena aku kuno," sinis Da Hyun. Selain itu, Da Hyun juga tidak mau mempermalukan dirinya sendiri di hadapan temannya Jae In.

Jae In tersenyum mendengarnya. Tapi dia meyakinkan Da Hyun untuk tidak usah mengkhawatirkan masalah itu. Yang penting, Da Hyun jangan lagi berpakaian semacam ini. Da Hyun juga meminta Jae In untuk tidak lagi menghinanya secara diam-diam.

"Aku tidak menghinamu," sangkal Jae In.

"Terus kau sebut apa tadi kalau bukan menghina?"

"Kau tidak mendengar semua yang kukatakan. Kau hanya mendengar setengahnya."

"Memangnya apa yang kau katakan?"

 Entah apa yang Jae In katakan, karena kemudian kita langsung dibawa ke tokonya Hyun Jin. Saat Da Hyun sedang ganti baju, Jae In dengan kesal mengonfrontasi Hyun Jin dan memperingatkannya untuk tidak lagi memakaikan baju-baju semacam itu ke Da Hyun.

Hyun Jin tidak mengerti apa salahnya. Itu kan seksi dan cocok kok buat Da Hyun. Style semacam itu sangat populer belakangan ini dan merupakan item paling laris di tokonya ini. Jae In menegaskan bahwa dia tidak peduli dengan apa pun yang dikenakan wanita lain. Tapi yang pasti, Da Hyun tidak boleh pakai baju semacam itu lagi.


Da Hyun keluar tak lama kemudian dengan memakai bajunya yang biasanya dan Jae In langsung memujinya cantik lalu cepat-cepat menyeretnya keluar. Dari komentarnya Hyun Jin, kakaknya sebenarnya naksir Da Hyun. Tapi dari melihat interaksi Da Hyun dan Jae In barusan, dia bisa menyimpulkan bahwa kakaknya sudah sangat terlambat untuk mendapatkan Da Hyun.

Di rumah Kakek, ibunya Jae In bertanya-tanya siapa sebenarnya wanita yang dipacari Jae In sekarang ini. Kakek santai menjawab bahwa wanita itu bukan siapa-siapa dan tidak akan bisa membantu Jae In dalam bisnis.

Ibu jadi mengira kalau Kakek sedang berusaha menghalangi Jae In kembali ke kantor pusat. Ibu menegaskan bahwa dia tidak akan membiarkan itu terjadi.

Kakek menyangkal. Lagipula, Jae In itu bukan jenis orang yang akan pacaran dengan seseorang yang tidak disukainya, apalagi menikah. Contohnya yang terjadi 3 tahun yang lalu, saat Jae In memutus hubungan dengan putrinya Ketua Han. Kakek meyakinkan bahwa ada sesuatu dari gadis itu yang mungkin bisa membuat Jae In kembali ke kantor pusat.

Da Hyun makan fried chicken sambil melamun gaje mengingat kembali ucapan Jae In tadi siang untuk mengoreksi kesalahpahamannya. Jae In memberitahu Da Hyun bahwa dia justru menyukai Da Hyun karena Da Hyun tuh biasa banget.

Tapi bagian tentang dia bilang bahwa Da Hyun adalah wanita licik itu memang benar. Sekali lagi dia mengingatkan Da Hyun untuk tidak lagi memakai pakaian semacam ini lagi. Jantung Jae In serasa mau copot waktu melihat Da Hyun pakai baju ini tadi.

Kenangan tadi siang itu kontan membuat senyum Da Hyun mengembang lebar. Hyun Jin yang sedari tadi melihatnya melamun gaje, jelas heran dengan keanehan sahabatnya yang satu ini. Dia senang banget karena ayamnya atau karena pacarnya.

Da Hyun beralasan karena ayamnya, tapi Hyun Jin jelas tak percaya. Memutuskan kalau dia tidak boleh menjadi musuh pacarnya Da Hyun, Hyun Jin langsung menggunakan HP-nya Da Hyun untuk mengirim pesan permintaan maaf ke Jae In disertai dengan foto Da Hyun pakai gaun seksi warna hitam. 


Hyun Jin yakin kalau Jae In pasti suka melihat foto Da Hyun yang satu ini, apalagi hanya Jae In seorang yang bisa melihatnya. Hyun Jin memang benar. Jae In langsung mesam-mesem gaje melihat fotonya Da Hyun itu.

 

Keesokan harinya, Jae In mengirim pesan ke Da Hyun untuk mengajaknya makan malam bersama dan nonton nanti malam. Dia juga memberitahu Da Hyun untuk pakai baju biasa saja. Da Hyun tersenyum membaca pesan itu. Hmm, kalau begitu, dia harus pakai baju apa hari ini?

Tapi saat Jae In hendak keluar, tiba-tiba Ketua Tim Kang terburu-buru datang untuk meminta Jae In ikut dengannya ke ruang sekuriti karena ada masalah darurat yang terjadi.

Ternyata hotel mereka mendapat ancaman bom. Salah satu pegawai berpikir kalau ini mungkin cuma prank, tapi Jae In jelas tidak bisa sembarangan berpikir seperti itu, apalagi ini menyangkut keselamatan nyawa banyak orang, dan langsung memerintahkan untuk bersiap melakukan proses evakuasi para tamu hotel jika mereka gagal menangani masalah ini dalam kurun waktu satu jam.


Jae In sendiri harus bergegas menemui Mr. Robinson, partner bisnisnya, yang mana pertemuan ini memang sudah terjadwal sebelumnya. Karenanya banyaknya jadwal dan masalah yang terjadi hari ini, Jae In berusaha mempersingkat semua jadwalnya.

Setelah berpamitan dengan Mr. Robinson, Jae In bergegas pergi ke jadwal selanjutnya. Tapi saat dia baru melangkah keluar dari ruang pertemuan, Mr. Robinson mendadak pingsan. Jae In dan Ketua Tim Kang jadi panik karenanya.


Sementara itu, Da Hyun sudah tiba di tempat janjian mereka dan langsung mengedarkan pandangannya mencari Jae In. Akhirnya dia cuma bisa bersabar menunggu... menunggu... dan terus menunggu.


Tapi Jae In sedang menghadapi berbagai masalah pelik yang membuatnya lupa dengan janjinya dengan Da Hyun. Begitu ambulance datang untuk menjemput Mr. Robinson, Jae In menyuruh Ketua Tim Kang untuk ikut ke rumah sakit dan menemani Mr. Robinson.

Dia sendiri masih harus kembali untuk menangani masalah bom itu dan tidak akan melarikan diri begitu saja karena dia adalah pemimpin hotel yang tengah menghadapi masalah serius ini.

Teleponnya berbunyi saat dia kembali ke hotel. Dari Da Hyun. Namun Jae In bahkan tidak sempat melihat HP-nya karena seorang wanita yang mendadak muncul menyapanya, dan berkomentar bahwa Jae In sekarang jadi sangat dingin padanya sejak kejadian 3 tahun yang lalu.

Ah! Ternyata wanita itu adalah Han Joo Hee, mantannya Jae In yang dulu hampir menikah dengannya. Tapi sekarang Jae In lega karena pernikahan mereka dulu batal. Dia benar-benar sibuk sekarang dan langsung pamit.

Tapi Joo Hee langsung mengomentari kesibukan Jae In yang tidak ada habisnya sedari dulu. Karena inilah dia yakin kalau Jae In tidak akan pernah bisa merasakan cinta sejati, dan alasan ini pula yang membuatnya memutuskan hubungan mereka.

Jae In mengoreksi. Bukan Joo Hee yang mencampakkannya, justru Jae In-lah yang menolak pernikahan mereka karena Joo Hee menolak menandatangani perjanjian pranikah.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam