Sinopsis Shining For One Thing Episode 1 - Part 2

Bei Xing jelas bingung dengan keanehan ini dan langsung menanyakan tentang Zhang Wan Sen pada Teng Teng. Teng Teng samar-samar ingat, sepertinya Zhang Wan Sen memang seangkatan dengan mereka.

 

Mendengar itu, Bei Xing langsung mengecek payung pemberian Wan Sen tadi. Dia ingat menaruh payung itu di rak tadi, tapi sekarang tidak ada apa-apa di sana. Kakaknya juga tidak tahu apa-apa tentang payung itu dan bingung sendiri kenapa musti ada payung padahal seharian ini cuaca cerah.

Bei Xing jadi semakin yakin kejadian seharian ini aneh. Dia ingat dengan jelas kalau tadi siang hujan deras. Tepat saat itu juga, siaran di TV menayangkan tentang teori lubang cacing yang terkenal sebagai jalan penghubung dua dimensi ruang dan waktu yang berbeda.

Tiba-tiba ada tamu mengetuk pintu, ternyata Zhan Yu yang datang. Tapi dia datang hanya untuk mengembalikan barang-barangnya Bei Xing yang ketinggalan di rumahnya.

"Kenapa tidak diberikan tadi siang saja. Repot amat harus datang lagi," sinis Bei Xing.

Tapi Zhan Yu malah bingung, apa maksudnya tadi siang? Zhan Yu menegaskan bahwa dia sama sekali tidak tertarik untuk melakukan foto pakai seragam sekolah. Dan lagi, dia sudah lama membuang seragam sekolahnya setelah lulus dulu.

Bei Xing yang masih sangat kesal padanya, jadi tidak terlalu fokus dengan ucapan Zhan Yu itu. Setelah Zhan Yu pergi, dia langsung membawa mie buatan kakaknya masuk kamar dan tidak lagi menonton lanjutan siaran TV tentang teori lubang cacing. 

Siaran itu berkata bahwa lubang cacing kemungkinan bukan jalan menuju ke masa lalu, melainkan jalan menuju dunia paralel yang tidak berhubungan dengan dunia asli kita, kedua alam semesta berjalan bersisian, namun tidak saling memengaruhi satu sama lain dan tidak mengubah dunia satu sama lain. (Ow, jadi Bei Xing masuk ke dunia paralel dan bukannya kembali ke masa lalu?)

Di kamarnya, Bei Xing menggerutu kesal tentang Zhan Yu yang dia kira berbohong tentang tadi siang. Namun sedetik kemudian dia mulai memikirkan ucapan Zhan Yu tentang masalah sudah lama membuang seragam sekolahnya.

Saat itulah dia baru sadar kalau itu aneh karena jelas-jelas tadi dia siang dia melihat Zhan Yu pakai seragam sekolah, dan seketika itu pula dia baru ingat kembali dengan Wan Sen. Jangan-jangan... orang yang ditemuinya tadi siang adalah orang 10 tahun yang lalu? Jadi apakah itu artinya dia tadi kembali ke masa lalu?

Ah, tidak mungkin! Tapi kemudian dia ingat bagaimana tadi dia menghapus satu sms di HP lawasnya, dan baru sekarang dia sadar kalau dunia di sekitarnya mendadak berubah setelah dia menghapus SMS itu. 


Dia juga ingat sebelum bertemu Wan Sen, HP itu sempat eror dan menghapus SMS dengan sendirinya, lalu setelah itu langit yang awalnya cerah, mendadak berubah hujan deras.

Jadi apakah itu artinya dia bisa kembali ke masa lalu jika dia menghapus sms di HP lawasnya? Bei Xing langsung mencobanya dengan antusias dan walah! Dia benar-benar kembali ke tahun 2010 setelah menghapus satu SMS.


Tapi lagi-lagi dia bertemu dengan Zhan Yu (versi siswa), dan lagi-lagi, Zhan Yu dengan dinginnya memperingatkan Bei Xing untuk berhenti mengikutinya. Iiish! Bei Xing kesal banget. Bisa-bisanya dulu dia suka sama cowok brengsek semacam itu. Otaknya pasti eror.

Tapi bodo amat sama Zhan Yu, Bei Xing lagi senang banget karena akhirnya bisa kembali ke masa lalu. Ini kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki hidupnya dan menyingkirkan noda kehidupannya (Zhan Yu).

Bahkan sesampainya di rumah, dia langsung memeluk ibunya lalu membujuk ayahnya untuk mulai berinvestasi beli rumah. Namun ayahnya ternyata memberikan semua uang gajinya pada Ibu, yang itu artinya, Ayah tidak punya tabungan pribadi buat investasi masa depan.


Yang jadi masalah utama, Bei Xing tidak bisa menentukan bisa kembali ke masa lalu yang mana, dan dia baru sadar sekarang kalau dia justru kembali ke masa lalu, tepat satu hari sebelum ujian masuk universitas. 

Bei Xing yang sudah pernah mengikuti ujian itu jelas malas harus mengikutinya lagi. Tapi orang tuanya kan tidak tahu itu, jadi mereka mengira kalau dia cuma cari-cari alasan untuk melarikan diri dari ujian masuk universitas. Tapi mereka jelas tidak akan membiarkan itu terjadi dan langsung menyeretnya paksa ke tempat ujian.

Sebagai orang dewasa yang sudah lama tidak belajar, Bei Xing jelas kelabakan tidak tahu bagaimana harus mengerjakan ujiannya, otaknya benar-benar blank. Akhirnya dia tidak mengerjakan ujiannya sama sekali, malah tidur sepanjang ujian berlangsung. Bei Xing jadi menyesal kembali ke masa lalu.

Hujan turun deras setelah ujian usai. Saat tengah menunggu bus di halte, dia bertemu lagi dengan Zhang Wan Sen. Dia terlalu antusias hingga membuat Wan Sen kaget dan gugup. (Pfft! Dia kayaknya pendiam dan pemalu).

Wan Sen ingin mengatakan sesuatu, tapi tepat saat itu juga, Bei Xing menyela untuk mengumumkan bahwa bus mereka sudah datang. Wan Sen bingung dan heran mendengarnya, dari mana Bei Xing tahu kalau dia naik bus no. 11?

"Kita pernah bertemu beberapa kali. Kau mungkin sudah tidak mengingatku, tapi aku mengingatmu," ujar Bei Xing. Dan ucapannya itu sontak membuat Wan Sen tersipu malu. Pfft!


Sesampainya di rumah, Bei Xing bingung bagaimana caranya untuk kembali ke tahun 2021. Apakah dengan cara menghapus sms tahun 2021? Ah, tidak! Tahun 2021 kan sudah tidak ada sms lagi. Hadeh! 

Frustasi, Bei Xing langsung melempar ponsel lawasnya tanpa menyadari adanya sms dari TBY tepat jam 18:30:30 yang berbunyi: 'Terjadi masalah di mercusuar'. (Oh? Wan Sen jatuh mercusuar kah? Tapi Bei Xing berada di rumah dan bukan bersama Wan Sen. Kalau Wan Sen didorong orang, berarti seharusnya bukan Bei Xing yang mendorongnya)

Lalu sedetik kemudian, Bei Xing tiba-tiba terbangun di tahun 2021. Dia masih dalam posisi duduk di mejanya dan laptopnya juga masih menunjukkan fotonya Wan Sen, dan tak sengaja dia menyenggol mangkok mie buatan kakaknya yang belum dimakannya sama sekali itu. Tapi tampaknya tidak ada satu pun yang berubah di masa kininya ini

Mangkok itu jatuh dan pecah, membuat ibu dan kakaknya langsung menerobos masuk kamarnya dengan khawatir. Bei Xing mengira kalau dia sudah menghancurkan masa depannya sendiri karena sudah pasti dia tidak lulus ujian masuk universitas. 

Ibu dan kakaknya mengira kalau dia pasti baru bangun dari mimpi buruk sehingga otaknya jadi eror, dan memberitahu kalau Bei Xing lulus ujian kok, malah nilainya sedikit lebih tinggi daripada si kakak.


Menyadari tidak ada perubahan di tahun 2021 ini padahal jelas-jelas dia mengacaukan ujiannya di tahun 2010, Bei Xing pun langsung menonton kembali siaran TV tentang lubang cacing itu, dan akhirnya dia menyadari kalau tadi dia bukannya kembali ke masa lalu, melainkan masuk ke ruang dan waktu yang lain di dunia paralel. 

Makanya masa kininya di dunia yang ini tidak terpengaruh dan tidak berubah. Bei Xing jadi sedih dan kecewa menyadari tidak bisa mengubah kehidupan masa kininya menjadi lebih baik terlepas dari keajaiban yang dialaminya.


Keesokan harinya, Bei Xing kembali ke rutinitas hariannya tanpa semangat. Namun malam harinya, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu. Dia lalu membrowsing soal ujian masuk universitas tahun 2010, lalu tiba-tiba saja keesokan harinya dia jadi rajin belajar, sepertinya dia bertekad mau tetap kembali ke tahun 2010 di dunia paralel untuk mengubah masa depannya.


Saat mereka sarapan keesokan harinya, Ayah memberitahu bahwa barusan dia membaca di koran tentang seorang anak berusia 18 tahun yang bunuh diri karena tidak tahan dipukuli orang tuanya. Ibu jadi ingat kalau kemarin waktu dia bersih-bersih barang-barang lama mereka, dia juga menemukan berita kasus serupa, seorang anak dari sekolah SMA-nya Bei Xing terjun dari mercusuar tepat setelah ujian masuk sekolah di tahun 2010, sepertinya dia seangkatan dengan Bei Xing. 

Ayah berpikir kalau anak-anak itu pasti tidak tahan dengan tekanan kehidupan, makanya mereka mengambil jalan pintas seperti itu. Tapi Ibu tak terlalu yakin, dalam kasus anak yang terjun dari mercusuar, di antara barang-barangnya ditemukan sebuah ikat rambut kelinci pink. Yang itu artinya, kematian anak itu bukan karena tekanan kehidupan, melainkan karena wanita.

Bei Xing yang terlalu fokus belajar, sama sekali tidak memperhatikan ucapan mereka dan langsung balik ke kamarnya biar bisa lebih konsen. Dia menghafal semua jawaban soal-soal ujian masuk universitas tahun 2010, bertekad untuk kembali ke tahun itu dan mengubah masa depannya. Dia yakin kalau dia pasti akan mendapat nilai sempurna kali ini.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments