Sinopsis Shining For One Thing Episode 1 - Part 1

Kisah diawali dari animasi singkat antara seorang siswa dan siswi. Hujan mengguyur deras, si siswa pun memayungi si siswi di depan anak tangga. Si siswi lalu membawa si siswa pergi ke sebuah mercusuar yang berada di tengah laut, entah apa yang mereka lakukan di sana. Namun tiba-tiba saja si siswa terdorong dari atas mercusuar.

Animasi kartun itu seketika berubah menjadi live action seorang siswa yang terjun dari mercusuar (Entah apakah dia didorong. Kalau dia didorong, apakah si siswi itu yang mendorongnya? Tapi tidak tampak ada kehadiran orang lain dalam versi live actionnya. Err... atau mungkin tidak diperlihatkan?).

 

Entah apa yang kemudian terjadi pada si siswa yang jatuh ke laut itu karena kemudian kita langsung dibawa ke tahun 2021 bulan Juni, dan bertemu dengan Lin Bei Xing. Seorang wanita biasa yang hampir mencapai usia 30 tahun dan bekerja di kebun binatang.

Dia mengira hidupnya akan semakin sempurna karena sebentar lagi akan menikah dengan Zhan Yu, pacar yang sudah dipacarinya selama 8 tahun. Namun yang tak disangkanya, suatu malam Zhan Yu malah mendadak memutuskannya dan membatalkan pernikahan mereka.

Bei Xing tidak terima begitu saja dan mencoba segala cara untuk mempertahankan Zhan Yu dan hubungan mereka dengan cara terus menerus muncul di hadapan Zhan Yu dan terus menghubunginya. Tapi perbuatannya itu justru membuat Zhan Yu jadi makin kesal dan ilfeel padanya.

Tapi Bei Xing tetap pantang menyerah, dia bahkan tidak memberitahu kedua orang tuanya tentang pembatalan pernikahan mereka. Namun keputusan dan tekad Zhan Yu sudah bulat. Zhan Yu bahkan dengan kejamnya berkata bahwa selama ini dia sebenarnya tidak pernah menyukai Bei Xing.

Bei Xing berusaha menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasanya seolah tak ada masalah apa pun. Namun di malam hari, dia menyerah dan akhirnya menangis sendirian di pantai sambil minum-minum.

Di sana, dia bertemu dengan seorang paman yang aneh. Dia tampak seperti pemancing biasa, namun dia aneh, entah apakah dia manusia atau bukan. Dia awalnya berdiri agak jauh dari Bei Xing, namun sedetik kemudian, tiba-tiba dia sudah ada di belakang Bei Xing. (Beuh! Serem!)

Kata-katanya juga aneh dan ambigu. Dia menasehati Bei Xing bahwa apa-apa yang bukan miliknya, tidak akan pernah dia miliki tak peduli seberapa keras usahanya untuk mempertahankannya. Ikan-ikan berenang bersama ombak, namun mereka tak pernah tahu lautan luas di belakang mereka.

Paman aneh itu lalu memberikan tongkat pancingnya ke Bei Xing sembari menunjuk ke belakang Bei Xing (lautan) dan berkata ambigu, "seluruh dunia ada di belakangmu, di masa lalumu."

Maksudnya? Bingung, Bei Xing pun mengalihkan pandangannya melihat lautan yang berada di belakangnya. Namun saat dia berbalik kembali sedetik kemudian, paman aneh itu sudah menghilang bagai hantu.

 

Bei Xing akhirnya membawa pulang ember dan tongkat pancing si paman aneh tadi. Usai mendengarkan omelan ibu, Bei Xing langsung masuk kamarnya lalu tiba-tiba saja ada pesawat kertas kecil meluncur masuk dari jendela kamarnya.

Ternyata di bawah, ada anak-anak tetangga yang sedang bermain. Bei Xing yang merasa terganggu, sontak berteriak kesal menegur anak-anak itu. (Errr... tapi tidak jelas apakah anak-anak itu yang melempar pesawat kertas kecil itu, soalnya anak-anak itu main lempar bola dan bukan main origami).

 

Masih belum menyerah juga untuk mendapatkan Zhan Yu kembali, Bei Xing mengirim pesan ke Zhan Yu, mengingatkannya akan rencana mereka untuk melakukan foto prewedding di sekolah SMA mereka, pakai seragam SMA lama mereka. Di lacinya, Bei Xing tampak masih menyimpan beberapa barang lamanya, termasuk sebuah HP Nokia lawas.

Dia pergi duluan ke sekolah dengan penuh harap, berharap Zhan Yu akan datang sesuai rencana prewedding mereka dan hubungan mereka akan kembali seperti sediakala. (Hadeh! Ngapain sih masih mengharap cowok brengsek begitu?)

Jam sekolah sudah usai saat dia datang, para siswa pun mulai berhamburan keluar sekolah, kecuali Bei Xing yang justru masuk. Mungkin karena dia masih terlihat awet muda, jadi tidak ada satu pun yang menganggapnya aneh.

Sembari menunggu di tangga, Bei Xing mengutak-atik HP lawasnya. Namun saat dia tengah membaca satu SMS, entah apakah HP-nya rusak atau memang ada keanehan yang terjadi, tiba-tiba saja HP lawas itu jadi aneh lalu secara otomatis menghapus SMS yang sedang dibaca Bei Xing itu.

Dan begitu SMS itu terhapus, langit yang awalnya cerah merona, mendadak berubah jadi hujan deras. Sedetik kemudian, kita melihat versi live action dari bagian opening saat seorang siswa muncul memayungi Bei Xing. Yah, dia adalah siswa yang kita lihat terjun (atau mungkin didorong) dari mercusuar.

Hmm, apakah mereka saling mengenal seperti versi animasinya? Tapi ekspresi Bei Xing jelas menunjukkan kalau dia tidak mengenal si siswa itu. Dia memandangi pria itu dengan kebingungan saat akhirnya dia melihat Zhan Yu yang baru turun pakai seragam sekolah (Err... Sebentar, Zhan Yu muncul dari dalam sekolah kayak murid-murid yang lain dan bukannya dari luar. Kok aneh?)

Bei Xing langsung sumringah dan langsung menghampirinya, mengira kalau Zhan Yu masih punya perasaan padanya dan tidak tega meninggalkannya. Tapi tidak tuh! Zhan Yu malah dengan dinginnya meminta Bei Xing untuk berhenti mengganggunya dan mengatai Bei Xing menyebalkan.

Langit cerah lagi saat Bei Xing pulang naik bus. Dia sendirian, kursi-kursi lain di sekitarnya kosong. Kesal dan patah hati, Bei Xing memutuskan untuk menghapus satu SMS di HP lawasnya, dan seketika itu pula langit mendadak hujan deras lagi lalu tiba-tiba saja kursi-kursi lain jadi penuh penumpang padahal bus bahkan belum mengangkut penumpang baru. (Wuih! Serem!)

Mungkin karena pikirannya kurang fokus, Bei Xing sama sekali tidak menyadari keanehan itu. Tapi dia ingat sama si siswa yang memayunginya tadi, sekarang duduk di kursi belakangnya. Bei Xing berterima kasih padanya atas payungnya tadi, tapi siswa itu malah tampak bingung.

Si siswa hampir mau ngomong sesuatu, tapi tepat saat itu juga, operator bus mengumumkan bus sudah tiba di halte pemberhentikannya Bei Xing. Tapi saat Bei Xing hendak turun, siswa itu tanpa ragu memberikan payungnya untuk Bei Xing.

Bei Xing pun turun sembari teringat ucapan si paman aneh kemarin, bahwa seluruh dunianya ada di belakangnya, masa lalunya. Bingung, dia langsung berbalik melihat ke belakang, namun dia tidak melihat apa-apa, semuanya tampak normal seperti biasanya. Bei Xing pun kembali melanjutkan perjalanan tanpa menyadari si siswa itu juga turun di sana dan menatapnya.

Dia juga tidak menyadari tulisan di papan baliho terdekat, menunjukkan bahwa tahun sekarang adalah tahun 2010 (Wuih! Jadi ini yang dimaksud si paman aneh itu, dia bisa kembali ke masa lalu, dan kayaknya dia bisa kembali ke masa lalu dengan cara menghapus SMS di HP lawasnya).

Saking tidak fokusnya, Bei Xing juga sama sekali tidak menyadari keanehan yang ada di rumahnya. TV yang berada di ruang tamu, masihlah TV model lawas yang tengah menayangkan berita tentang ujian masuk universitas tahun 2010. 

Dia juga tidak terlalu ambil pusing dengan ibunya yang menanyakan masalah ujian dan langsung masuk ke kamarnya yang dipenuhi dengan segala macam poster anime khas kamar anak remaja. Dia langsung tertidur dan tidak menyadari HP lawasnya berbunyi, sepertinya ada SMS masuk. 

Dia baru bangun malam harinya oleh bunyi telepon, dan jelas dari suasana kamarnya, dia sudah kembali ke tahun 2021. Temannya yang bernama Han Teng Teng yang menelepon, memberitahu bahwa dia akan kembali saat reuni SMA alumni 2010 minggu depan.

Baru tahu tentang adanya reuni itu, Bei Xing pun membuka grup SMA-nya dan mendapati foto kelulusan mereka. Itu foto kelulusan biasa, namun ada satu yang paling menarik perhatiannya. Si siswa yang memayunginya tadi siang, kenapa bisa ada di antara foto alumni angkatannya? 

Saat yang lain berpose menghadap kamera, cuma siswa itu saja yang malah melihat ke samping (dia melihat apa?). Dari foto itulah, Bei Xing mengetahui nama siswa itu adalah Zhang Wan Shen.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments