Sinopsis Reset (2022) Episode 14

Setelah gagal menyelidiki alasan putri mereka turun dari bus di tengah jembatan, Supir Wang dan Ibu Tao akhirnya mau tak mau, harus pasrah dan menyerah untuk menerima laporan akhir polisi, tapi hanya Supir Wang yang tanda tangan. Ibu Tao juga ada di sana, namun jelas dia tidak bisa menerima kematian putrinya begitu saja.

Dia masih bekerja sebagai guru kimia setelah itu. Namun suatu hari di tengah jam pelajaran, dia malah mendapati beberapa muridnya sedang menggosip. Dan ternyata mereka sedang menonton video rekaman CCTV-nya Wang Meng Meng yang viral di internet, namun komentar para netizen justru mencaci maki dan merutuki Wang Meng Meng dengan segala macam kata-kata kasar. Si murid mengklaim kalau dia barusan memposting komentar membela Wang Meng Meng. Hmm, entah beneran atau cuma alasan. Ibu Ta pun tampak jelas tak mempercayai ucapannya.

Dalam keputusasaannya, Ibu Tao mulai berubah menyalahkan suaminya karena tidak mengangkat telepon putri mereka di saat sepenting itu. Dia terus menyerang Supir Wang dengan bitu histeris sehingga membuat Supir Wang semakin merasa bersalah. Supir Wang-lah yang akhirnya berinisiatif mengajaknya untuk pindah ke kota Jialin. 

Begitu pindah ke Jialin, Supir Wang langsung melamar kerja di perusahaan bus itu, lebih tepatnya, secara khusus melamar jadi supir bus no.45. Bos perusahaan bus agak familier dengan wajahnya, namun pada akhirnya dia tidak bisa ingat pernah bertemu dengan Supir Wang.

Supir Wang jadi semakin kesal karena tidak dikenali oleh si bos perusahaan bus, yang itu artinya, semua orang sudah melupakan putrinya juga, padahal dia baru meninggal dunia selama 174 hari.

Tanggal 4 April tahun 2019... Supir Wang terburu-buru pulang ke garasi sewaan Ibu Tao pasca insiden kebakaran kecil malam itu. Ibu Tao dengan tawa gilanya memberitahunya bahwa dialah yang menyebabkan kebakaran itu karena dia sudah berhasil dengan eksperimen bomnya. 

Supir Wang tampak jelas kurang setuju dengan rencana Ibu Tao ini. Dia mengaku bahwa dia pernah memimpikan Wang Meng Meng yang memberitahunya untuk hidup dengan baik dan mencoba mengajak Ibu Tao untuk menziarahi makam Wang Meng Meng.

Tapi keputusan Ibu Tao sudah bulat. Menyadari Supir Wang sudah tidak sejalan dengannya, dia langsung mengusir Supir Wang dan menawarkan perceraian.

"Sudah 5 tahun berlalu. Kenapa kau belum bisa melepaskannya?"

"Apa kau sudah melepaskannya? Kau bisa melepaskannya?" Serang Ibu Tao. "Kuberi kau dua pilihan. Kita melakukan ini bersama-sama, atau kau pergi meninggalkan Jialin sekarang juga. Pilih salah satu."

Supir Wang jadi galau. Tapi yah, seperti yang kita tahu, pada akhirnya Supir Wang tetap lebih memilih untuk menjalankan rencana jahat Ibu Tao, bunuh diri di bus no.45 dengan mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah. 

Untungnya di loop kali ini berhasil digagalkan, namun sayangnya, tetap memakan korban, Kapten Zhang. Shi Qing yakin kalau ini pasti bukan loop terakhir. Tidak seharusnya berakhir seperti ini saja. Karena itulah, dia bertekad untuk menyelidiki kebenaran terkait kematian Wang Meng Meng dengan cara memanggil dosennya yang juga dosennya Wang Meng Meng dulu.

Begitu mendapat telepon dari Shi Qing, Dosen Wu langsung panik bergegas ke rumah sakit saking khawatirnya, takut terjadi apa-apa dengan Shi Qing. Masalahnya, dulu muridnya juga ada yang kecelakaan di bus no.45.

Shi Qing dan He Yun sontak penasaran dengan kecelakaan yang dimaksudnya, karena jelas itu adalah kecelakaannya Wang Meng Meng. Tapi Dosen Wu penasaran dengan pria yang bersama Shi Qing ini.

Shi Qing dengan canggung memperkenalkan He Yun sebagai pacarnya. (Pfft! Dari yang awalnya orang asing, sekarang saling klaim pacar satu sama lain, padahal belum resmi jadian juga). He Yun agak kaget mendengar klaimnya Shi Qing, namun tampak jelas dia senang.

Dosen Wu bercerita bahwa dulu dialah orang pertama yang dipanggil polisi untuk mengenali jasad Wang Meng Meng. Makanya Dosen Wu ketakutan waktu Shi Qing meneleponnya tadi, takut kejadian yang sama terulang kembali, syukurlah Shi Qing baik-baik saja.

Shi Qing dan He Yun memutuskan untuk memberitahu Dosen Wu tentang kejadian di bus tadi dan identitas pelakunya yang merupakan kedua orang tua Wang Meng Meng. Mereka yakin kalau orang tua mencurigai ada yang tidak beres sebelum Wang Meng Meng keluar dari bus. Makanya mereka bertanya pada Dosen Wu, siapa tahu Dosen Wu mengetahui sesuatu.


Sayangnya, Dosen Wu sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu. Detektif Jiang mendadak muncul saat itu, dia sempat mendengar setengah dari pembicaraan mereka dan sekarang dia ingin tahu lebih banyak. 

Dosen Wu meyakinkan mereka bahwa Wang Meng Meng itu anak baik dan manis. Dia anak yang pendiam dan tidak punya banyak teman. Dan yang pasti, dia bukan jenis orang yang akan bikin keributan tanpa alasan yang jelas, apalagi sampai menyuruh supir berhenti di tengah jalan tanpa alasan yang kuat.

Pasca kecelakaan itu, terjadi perdebatan sengit di forum kampus. Makanya administrator pun langsung menutup forum itu, dan pihak kampus pun melarang kasus itu dibicarakan lagi. 

Informasi itu kontan membuat Detektif Jiang meminta bantuan Dosen Wu untuk membuka kembali forum diskusi itu sekarang juga. Tapi Dosen Wu tidak yakin soalnya dia tidak punya kekuasaan untuk membuka forum itu kembali. 

Tapi Detektif Jiang meyakinkan bahwa dia yang akan bertanggung jawab penuh. Shi Qing langsung menyatakan mau ikut. Dia mengerti kalau Detektif Jiang masih mencurigainya dan He Yun, tapi... "bisakah kau mempercayai kami sekali ini saja? Kumohon, percayalah pada kami... sebagaimana Kapten Zhang mempercayai kami."

Detekif Jiang masih sempat agak ragu, namun akhirnya dia memutuskan untuk mempercayai mereka dan mengizinkan Shi Qing ikut ke kampus.

Begitu forum itu dibuka, He Yun di rumah sakit juga ikut melihat-lihat forum itu dan mendapati ada satu komentar yang paling menarik perhatian karena paling beda sendiri. 

Dua hari pasca kecelakaan itu, ada satu orang dengan akun anonim yang berusaha membela Wang Meng Meng dan memberitahu bahwa Wang Meng Meng panik di bus karena ada orang mesum yang melecehkannya.

Namun kemudian, malah orang itu yang diserang netizen lain, mereka menyalahkannya karena tidak menolong Wang Meng Meng pada saat itu. Mereka bahkan mencacinya dengan kasar. Mungkin karena serangan netizen inilah, saksi mata itu justru jadi semakin ketakutan. 

Sebenarnya baru sedikit orang yang melihat komentar itu, dan pada hari itu juga, forum diskusi itu diblokir oleh administrator kampus, sehingga pada akhirnya postingan terlupakan begitu saja.

Tapi He Yun memperhatikan IP address orang ini sama seperti akun-akun yang lain, jadi kemungkinan dia juga mahasiswa yang tinggal di asrama. Mereka segera melacak IP-nya hingga berhasil menemukan nomor kamar asramanya yang ternyata berasal dari asrama putri.

Dosen Wu langsung mencari dokumen daftar mahasiswa yang menempati asrama sekitar tahun 2014. Dengan dibantu Detektif Jiang dan Shi Qing, mereka dengan cepat menemukan siapa saja yang tinggal di kamar asrama tersebut, yang salah satunya bernama Liu Yao.

Mereka bertiga bergerak cepat mendatangi cafenya Liu Yao yang tampak jelas tegang dengan kedatangan mereka karena memang dialah orang yang memosting komentar membela Wang Meng Meng itu. 

Tapi sekarang dia malah pura-pura tak tahu apa-apa, dan bersikeras menolak mengakuinya tak peduli apa pun yang mereka ucapkan untuk membujuknya. Jelas itu karena dia masih sangat takut. Dulu dialah yang disalah-salahkan dan tidak ada seorang pun yang melindunginya.

Detektif Jiang meyakinkan bahwa polisi pasti akan melindunginya, Dosen Wu dan Shi Qing pun dengan gigih membujuknya untuk mengungkap kebenarannya pada mereka, meyakinkannya bahwa kedatangan mereka sama sekali bukan untuk menghakiminya atau semacamnya. 

Shi Qing yakin kalau Liu Yao pasti ingin sekali mengungkapkan kebenarannya. Jika tidak, maka tidak mungkin dia membuat postingan itu. Masalah ini pasti terus menghantuinya selama bertahun-tahun. Makanya lebih baik Liu Yao katakan saja kebenarannya pada mereka sekarang agar mereka bisa menyelesaikan masalah ini bersama.

"Kenapa kau memosting komentar itu? Apa kau ada di dalam bus waktu Wang Meng meng mengalami kecelakaan?"

Liu Yao masih galau. Tapi... "jika aku mengatakan yang sebenarnya, apa kau berani bersumpah untuk melindungiku?"

"Aku bersumpah atas nama karirku," janji Detektif Jiang.

Liu Yao akhirnya luluh dan mengaku bahwa dia sebenarnya tidak ada maksud untuk menutupi masalah itu dengan sengaja, hanya saja dia sangat ketakutan, dia takut si pelaku justru akan berbalik menargetnya. 

Pelakunya adalah seorang pria setengah baya pakai kacamata. Dia bukan cuma melihatnya, tapi juga sempat memotretnya. Tapi si pelaku memergokinya waktu itu, makanya dia ketakutan.

"Apa kau masih punya foto itu?" tanya Detektif Jiang.

Bersambung ke episode 15

Post a Comment

0 Comments