Keesokan paginya, Asuka sarapan bersama kedua orang tuanya sambil
menonton siaran paginya Nanami. Adiknya Asuka, Takanashi Kanade, keluar
dari kamarnya dan langsung tiduran lagi di lantai depan TV, menolak
sarapan kare sisa semalam.
Acaranya Nanami menampilkan interview pasangan selebritis yang baru
kembali dari bulan madu. Nanami mengomentari kebahagiaan pasangan
pengantin baru itu dan saat ditanya apakah dia sendiri ada rencana untuk
menikah, Nanami mengiyakannya jika dia sudah menemukan gadis yang
tepat. Asuka refleks bereaksi keras, "APA?!"
Di kantor, Ono menghampirinya dan menyinggung masalah keributan di
pesta. Asuka jadi malu dan meminta maaf untuk itu. Tapi Ono merasa itu
tontonan yang cukup menarik, dilihat dari sudut pandang penonton. Saat
Asuka hendak keluar kantor, Ono dengan malu-malu memintanya untuk
berkunjung ke rumah kapan-kapan... dengan membawa Rio. Ah, Asuka
mengerti dan menyetujuinya.
"Aku sangat ingin menikah," aku Ono
"Tapi Rio kan tidak mau menikah."
"Aku tahu. Karena itulah aku harus berusaha keras untuk mengubah pikirannya"
"Kalau begitu kau harus berusaha lebih keras!"
"Nanami Ryu juga akan ada di rumahku, loh"
Asuka langsung malu, "Apa hubungannya denganku?"
Nanami hendak meng-sms Asuka. Tapi tepat saat itu juga, seorang pegawai
wanita lewat sambil menggerutui tentang kekasihnya yang ternyata tidak
mau menikahinya, bahkan sekarang malah meninggalkannya untuk memacari
gadis yang lebih muda. Mendengar itu, Nanami pun langsung menghapus
sms-nya.
Asuka berhenti di tengah jalan untuk menelepon kliennya dan menulis
catatan saat tiba-tiba dia merasakan kehadiran seseorang di sampingnya.
Asuka menoleh dengan was-was dan langsung mendapati orang itu ternyata
Kamiya yang baru dari stasiun TV-nya Nanami. Dia akan berpartisipasi
dalam program acara finansial baru berjudul
'Business Update'.
Nanami naik ke lift yang kebetulan dinaiki oleh Yuko. Nanami tampak
berusaha menjaga jarak darinya tapi Yuko menyapanya akrab dan bertanya
penasaran dengan gadis di pesta itu, apa dia kekasihnya Nanami?
Nanami menyangkalnya tapi Yuko tampaknya tak percaya dan berkomentar
kalau seleranya Nanami sudah berubah. Untunglah saat itu ada penumpang
lain masuk dan membuat percakapan mereka terhenti.
Kamiya mengajak Asuka makan siang di coffee shop. Asuka tak menyangka
kalau Kamiya ternyata suka makan-makanan manis. Kamiya beralasan karena
gula adalah sumber nutrisi yang baik untuk otak.
"Tapi gula juga sumber bikin gemuk"
Kamiya langsung cemberut melihat tubuhnya. Asuka sontak meminta maaf,
tidak bermaksud menyinggung Kamiya. Kamiya tertawa melihat reaksi imut
Asuka. Mereka pun berpisah.
Tapi saat berbalik, Asuka malah kaget mendapati Nanami ada di
hadapannya. Saking kagetnya, dia sampai tak sengaja menumpahkan kopi
panas yang dibawanya. Cemas, Nanami langsung membantu mengusap lengan
Asuka dengan tisu basah dan membuat Asuka jadi canggung sendiri.
"Aku tadi melihatmu... bersama pria"
Asuka langsung panik seperti orang yang takut pacarnya salah paham dan
menjelaskan kalau pria itu cuma koleganya. Dia langsung mengalihkan
topik, menyinggung masalah ucapan Nanami di siaran paginya tadi, yang
katanya dia mau nikah kalau ketemu wanita yang tepat. Tapi Nanami dengan
entengnya berkata kalau kalimat itu ada dalam naskah. Asuka kecewa.
Tapi dia harus pergi sekarang. Dia baru pergi beberapa langkah saat
Nanami memanggilnya. Dengan ragu dia hendak mengatakan sesuatu. Tapi
beberapa wanita mengenali Nanami dan langsung mengerubunginya. Asuka
langsung memalingkan muka dan pergi sambil menggerutu sebal.
Asuka stres saat makan dengan teman-temannya. Jelas dia stres memikirkan
Nanami walaupun dia bersikeras menyangkalnya. Pokoknya dia tidak akan
memikirkan pria yang tidak mau menikah. Kana bertanya apakah Asuka rela
meninggalkan pria yang dia cintai demi menikah.
"Iya. Impianku adalah menjadi ibu rumah tangga"
"Kalau begitu, carilah kesempatan lain" saran Kana
Asuka bersikeras kelaua kesempatan itu pasti akan datang walaupun tidak
sekarang. Momoko membrowsing sesuatu di internet dan mendapati sebuah
acara yang menarik. Acara yang bisa jadi kesempatan baru untuk Asuka,
kencan buta memasak.
Hari sabtu, Asuka cs mengikuti acara itu bersama. Asuka memasak dan
ngobrol bersama dua orang pria secara bergantian. Tapi kedua-duanya
mengecewakan. Yang satu langsung ilfeel begitu mendengar impian Asuka
jadi ibu rumah tangga. Dan yang satu malah punya cita-cita yang sama
dengan Asuka, pengen jadi bapak rumah tangga.
Setelah itu, mereka makan siang bersama sambil mendiskusikan acara
kencan buta memasak yang mengecewakan itu. Momoko menyesal sudah
mengajak mereka. Rio juga merasa para pria tadi jauh lebih buruk
daripada Ono.
Sontak kedua temannya langsung menoleh padanya, mereka kira kalau Rio
tidak tertarik pada Ono. Rio merasa Ono tidak seburuk itu, jika
dibandingkan para pria tadi. Tapi dia tetap dengan pendirian, dia tidak
mau menikah ataupun terlibat dengan Ono. Momoko tak percaya mendengar
perubahan Rio
.
Mendengar itu, Asuka mulai bertanya-tanya apakah orang benar-benar bisa
berubah. Begitu pulang, dia mengambil toples permennya dan teringat
pertanyaan Namani yang ingin mencintainya.
Keesokan paginya, Ono membangunkan Nanami dan kebiasaan buruk Nanami
langsung kumat. Tapi kali ini Ono sudah bersiap dengan kertas untuk
menamengi bibirnya saat Nanami menciumnya.
"Kalau kau tidak mengubah kebiasaan burukmu ini, kau bisa dapat masalah nanti" omel Ono
Dia memberitahu kalau Asuka cs akan datang hari ini. Tapi... sepertinya
mereka akan punya saingan. Nanami tak mengerti apa maksudnya, Ono
langsung menunjukkan foto Asuka cs di acara masak perjodohan itu. Dia
tampak jelas tak senang melihat itu walaupun dia tidak mengatakan
apapun.
Nanami tidak bisa ikut kumpul-kumpul karena harus bekerja sebagai
pengisi suara acara travelling. Ono memasakkan berbagai masakan lezat
untuk para wanita. Mereka sudah antusias, tapi begitu mendengar Mikami
dan Nanami tidak bisa datang, Momoko dan Asuka langsung kecewa berat.
Tidak enak pada Ono, Rio langsung mengomeli Asuka yang kentara banget
menunjukkan kekecewaannya. Asuka menyangkal dan bersikeras kalau dia
sama sekali tidak peduli.
Tapi saat pintu terbuka dan Nanami pulang, dia langsung menoleh antusias. Mereka bahkan saling melirik malu-malu selama makan.
Momoko bertanya apakah Nanami bisa masak? Nanami mengaku kalau dia hanya
bisa makan. Apa tidak mencemaskan masa depannya? Kalau tidak bisa
masak kan pastinya dia bakal kerepotan. Rio juga sama seperti Nanami,
tidak bisa masak dan karenanya dia mau bekerja sampai mati. Lalu
bagaimana kalau dia sudah tidak bisa bekerja lagi?
"Jangan khawatir, Rio. Kau punya aku," kata Ono
"Itu solusi terakhir"
Ono jelas langsung bahagia setengah mati mendengarnya. Momoko
memberitahu Nanami kalau Asuka juga pandai memasak. Asuka langsung
menyangkalnya dengan rendah hati, dia memang bisa memasak tapi tidak
sepandai Ono.
"Mari kita coba lain kali," ujar Nanami
Sementara Ono dan Rio flirting di dapur, Momoko dan Asuka memperhatikan
mereka dari balkon. Asuka turut bahagia untuk Ono. Momoko meyakinkannya
kalau dia juga punya kesempatan. Tadi kan Nanami bilang mau coba masakan
Asuka, siapa tahu Nanami akan berubah pikiran setelah mencicipi masakan
Asuka.
Tepat saat itu juga, Momoko melihat Nanami dan langsung beranjak pergi meninggalkan Asuka biar bisa berduaan dengan Nanami.
Asuka langsung canggung. Nanami langsung menyinggung masalah Asuka cs
yang pergi ke acara kancan buta memasak itu dan jujur mengaku kalau dia
kesal saat mengetahui hal itu. Asuka berpikir kalau itu cuma cara Nanami
dalam merayu cewek. Tapi Nanami menyangkalnya, dia juga tidak main-main
dengan pertanyaannya malam itu.
"Apa sebenarnya maksudmu? Bagiku, menjadi ibu rumah tangga setelah
menikah merupakan hal yang penting. Walaupun kau akan mengejekku..."
Nanami menyangkalnya. Menurutnya menjadi ibu rumah tangga setelah
menikah itu hal yang bagus, dia sungguh berpikir begitu. Dia menghormati
gaya hidup setiap orang. Baik pegawai atau ibu rumah tangga, di matanya
semuanya sama. "Karena itulah, lakukanlah semua yang kau inginkan. Tapi
secara pribadi, aku tidak memahami pernikahan"
"Kau tidak akan berubah pikiran?"
"Aku tidak bisa"
"Selamanya?"
"Maaf. Tapi... aku ingin bersamamu"
Asuka benar-benar kecewa mendengarnya dan langsung pergi meninggalkannya.
Keesokan harinya, Teman-teman Asuka penasaran dengan apa yang terjadi
antara Asuka dan Nanami semalam? Apa yang mereka ributkan? Apa tentang
pernikahan. Asuka menyangkal, intinya dia dan Nanami itu mustahil.
Rio penasaran, kenapa sebenarnya Nanami tidak mau menikah. Hmm... itu
pertanyaan yang belum pernah Asuka pikirkan selama ini. Sekarang dia
juga jadi penasaran.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam