Sinopsis Everyone's Getting Married Episode 2 - Part 1

Sinopsis Everyone's Getting Married Episode 2 - Part 1


Keesokan paginya, Asuka sarapan bersama kedua orang tuanya sambil menonton siaran paginya Nanami. Adiknya Asuka, Takanashi Kanade, keluar dari kamarnya dan langsung tiduran lagi di lantai depan TV, menolak sarapan kare sisa semalam.


Acaranya Nanami menampilkan interview pasangan selebritis yang baru kembali dari bulan madu. Nanami mengomentari kebahagiaan pasangan pengantin baru itu dan saat ditanya apakah dia sendiri ada rencana untuk menikah, Nanami mengiyakannya jika dia sudah menemukan gadis yang tepat. Asuka refleks bereaksi keras, "APA?!"


Di kantor, Ono menghampirinya dan menyinggung masalah keributan di pesta. Asuka jadi malu dan meminta maaf untuk itu. Tapi Ono merasa itu tontonan yang cukup menarik, dilihat dari sudut pandang penonton. Saat Asuka hendak keluar kantor, Ono dengan malu-malu memintanya untuk berkunjung ke rumah kapan-kapan... dengan membawa Rio. Ah, Asuka mengerti dan menyetujuinya.


"Aku sangat ingin menikah," aku Ono

"Tapi Rio kan tidak mau menikah."

"Aku tahu. Karena itulah aku harus berusaha keras untuk mengubah pikirannya"

"Kalau begitu kau harus berusaha lebih keras!"

"Nanami Ryu juga akan ada di rumahku, loh"

Asuka langsung malu, "Apa hubungannya denganku?"


Nanami hendak meng-sms Asuka. Tapi tepat saat itu juga, seorang pegawai wanita lewat sambil menggerutui tentang kekasihnya yang ternyata tidak mau menikahinya, bahkan sekarang malah meninggalkannya untuk memacari gadis yang lebih muda. Mendengar itu, Nanami pun langsung menghapus sms-nya.


Asuka berhenti di tengah jalan untuk menelepon kliennya dan menulis catatan saat tiba-tiba dia merasakan kehadiran seseorang di sampingnya. Asuka menoleh dengan was-was dan langsung mendapati orang itu ternyata Kamiya yang baru dari stasiun TV-nya Nanami. Dia akan berpartisipasi dalam program acara finansial baru berjudul 'Business Update'.


Nanami naik ke lift yang kebetulan dinaiki oleh Yuko. Nanami tampak berusaha menjaga jarak darinya tapi Yuko menyapanya akrab dan bertanya penasaran dengan gadis di pesta itu, apa dia kekasihnya Nanami?

Nanami menyangkalnya tapi Yuko tampaknya tak percaya dan berkomentar kalau seleranya Nanami sudah berubah. Untunglah saat itu ada penumpang lain masuk dan membuat percakapan mereka terhenti.


Kamiya mengajak Asuka makan siang di coffee shop. Asuka tak menyangka kalau Kamiya ternyata suka makan-makanan manis. Kamiya beralasan karena gula adalah sumber nutrisi yang baik untuk otak.

"Tapi gula juga sumber bikin gemuk"

Kamiya langsung cemberut melihat tubuhnya. Asuka sontak meminta maaf, tidak bermaksud menyinggung Kamiya. Kamiya tertawa melihat reaksi imut Asuka. Mereka pun berpisah.


Tapi saat berbalik, Asuka malah kaget mendapati Nanami ada di hadapannya. Saking kagetnya, dia sampai tak sengaja menumpahkan kopi panas yang dibawanya. Cemas, Nanami langsung membantu mengusap lengan Asuka dengan tisu basah dan membuat Asuka jadi canggung sendiri.


"Aku tadi melihatmu... bersama pria"

Asuka langsung panik seperti orang yang takut pacarnya salah paham dan menjelaskan kalau pria itu cuma koleganya. Dia langsung mengalihkan topik, menyinggung masalah ucapan Nanami di siaran paginya tadi, yang katanya dia mau nikah kalau ketemu wanita yang tepat. Tapi Nanami dengan entengnya berkata kalau kalimat itu ada dalam naskah. Asuka kecewa.


Tapi dia harus pergi sekarang. Dia baru pergi beberapa langkah saat Nanami memanggilnya. Dengan ragu dia hendak mengatakan sesuatu. Tapi beberapa wanita mengenali Nanami dan langsung mengerubunginya. Asuka langsung memalingkan muka dan pergi sambil menggerutu sebal.


Asuka stres saat makan dengan teman-temannya. Jelas dia stres memikirkan Nanami walaupun dia bersikeras menyangkalnya. Pokoknya dia tidak akan memikirkan pria yang tidak mau menikah. Kana bertanya apakah Asuka rela meninggalkan pria yang dia cintai demi menikah.

"Iya. Impianku adalah menjadi ibu rumah tangga"

"Kalau begitu, carilah kesempatan lain" saran Kana

Asuka bersikeras kelaua kesempatan itu pasti akan datang walaupun tidak sekarang. Momoko membrowsing sesuatu di internet dan mendapati sebuah acara yang menarik. Acara yang bisa jadi kesempatan baru untuk Asuka, kencan buta memasak.


Hari sabtu, Asuka cs mengikuti acara itu bersama. Asuka memasak dan ngobrol bersama dua orang pria secara bergantian. Tapi kedua-duanya mengecewakan. Yang satu langsung ilfeel begitu mendengar impian Asuka jadi ibu rumah tangga. Dan yang satu malah punya cita-cita yang sama dengan Asuka, pengen jadi bapak rumah tangga.


Setelah itu, mereka makan siang bersama sambil mendiskusikan acara kencan buta memasak yang mengecewakan itu. Momoko menyesal sudah mengajak mereka. Rio juga merasa para pria tadi jauh lebih buruk daripada Ono.

Sontak kedua temannya langsung menoleh padanya, mereka kira kalau Rio tidak tertarik pada Ono. Rio merasa Ono tidak seburuk itu, jika dibandingkan para pria tadi. Tapi dia tetap dengan pendirian, dia tidak mau menikah ataupun terlibat dengan Ono. Momoko tak percaya mendengar perubahan Rio

.

Mendengar itu, Asuka mulai bertanya-tanya apakah orang benar-benar bisa berubah. Begitu pulang, dia mengambil toples permennya dan teringat pertanyaan Namani yang ingin mencintainya.

 

Keesokan paginya, Ono membangunkan Nanami dan kebiasaan buruk Nanami langsung kumat. Tapi kali ini Ono sudah bersiap dengan kertas untuk menamengi bibirnya saat Nanami menciumnya.

"Kalau kau tidak mengubah kebiasaan burukmu ini, kau bisa dapat masalah nanti" omel Ono


Dia memberitahu kalau Asuka cs akan datang hari ini. Tapi... sepertinya mereka akan punya saingan. Nanami tak mengerti apa maksudnya, Ono langsung menunjukkan foto Asuka cs di acara masak perjodohan itu. Dia tampak jelas tak senang melihat itu walaupun dia tidak mengatakan apapun.


Nanami tidak bisa ikut kumpul-kumpul karena harus bekerja sebagai pengisi suara acara travelling. Ono memasakkan berbagai masakan lezat untuk para wanita. Mereka sudah antusias, tapi begitu mendengar Mikami dan Nanami tidak bisa datang, Momoko dan Asuka langsung kecewa berat.

Tidak enak pada Ono, Rio langsung mengomeli Asuka yang kentara banget menunjukkan kekecewaannya. Asuka menyangkal dan bersikeras kalau dia sama sekali tidak peduli.


Tapi saat pintu terbuka dan Nanami pulang, dia langsung menoleh antusias. Mereka bahkan saling melirik malu-malu selama makan.


Momoko bertanya apakah Nanami bisa masak? Nanami mengaku kalau dia hanya bisa makan. Apa  tidak mencemaskan masa depannya? Kalau tidak bisa masak kan pastinya dia bakal kerepotan. Rio juga sama seperti Nanami, tidak bisa masak dan karenanya dia mau bekerja sampai mati. Lalu bagaimana kalau dia sudah tidak bisa bekerja lagi?

"Jangan khawatir, Rio. Kau punya aku," kata Ono

"Itu solusi terakhir"


Ono jelas langsung bahagia setengah mati mendengarnya. Momoko memberitahu Nanami kalau Asuka juga pandai memasak. Asuka langsung menyangkalnya dengan rendah hati, dia memang bisa memasak tapi tidak sepandai Ono.

"Mari kita coba lain kali," ujar Nanami


Sementara Ono dan Rio flirting di dapur, Momoko dan Asuka memperhatikan mereka dari balkon. Asuka turut bahagia untuk Ono. Momoko meyakinkannya kalau dia juga punya kesempatan. Tadi kan Nanami bilang mau coba masakan Asuka, siapa tahu Nanami akan berubah pikiran setelah mencicipi masakan Asuka.

Tepat saat itu juga, Momoko melihat Nanami dan langsung beranjak pergi meninggalkan Asuka biar bisa berduaan dengan Nanami.


Asuka langsung canggung. Nanami langsung menyinggung masalah Asuka cs yang pergi ke acara kancan buta memasak itu dan jujur mengaku kalau dia kesal saat mengetahui hal itu. Asuka berpikir kalau itu cuma cara Nanami dalam merayu cewek. Tapi Nanami menyangkalnya, dia juga tidak main-main dengan pertanyaannya malam itu.


"Apa sebenarnya maksudmu? Bagiku, menjadi ibu rumah tangga setelah menikah merupakan hal yang penting. Walaupun kau akan mengejekku..."

Nanami menyangkalnya. Menurutnya menjadi ibu rumah tangga setelah menikah itu hal yang bagus, dia sungguh berpikir begitu. Dia menghormati gaya hidup setiap orang. Baik pegawai atau ibu rumah tangga, di matanya semuanya sama. "Karena itulah, lakukanlah semua yang kau inginkan. Tapi secara pribadi, aku tidak memahami pernikahan"


"Kau tidak akan berubah pikiran?"

"Aku tidak bisa"

"Selamanya?"

"Maaf. Tapi... aku ingin bersamamu"

Asuka benar-benar kecewa mendengarnya dan langsung pergi meninggalkannya.


Keesokan harinya, Teman-teman Asuka penasaran dengan apa yang terjadi antara Asuka dan Nanami semalam? Apa yang mereka ributkan? Apa tentang pernikahan. Asuka menyangkal, intinya dia dan Nanami itu mustahil.

Rio penasaran, kenapa sebenarnya Nanami tidak mau menikah. Hmm... itu pertanyaan yang belum pernah Asuka pikirkan selama ini. Sekarang dia juga jadi penasaran.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments