Malam harinya, Asuka pun bersiap untuk makan malamnya dengan Kamiya.
Tapi tepat saat itu juga, dia melihat rekannya yang mau menikah,
dimarahi oleh seniornya yang menuduhnya tidak becus kerja sejak dia mau
menikah. Pegawai itu pun terpaksa harus lembur sendirian.
Tak tega melihatnya, Asuka menawarkan diri untuk menggantikan
pekerjaannya. Tapi pegawai itu menolak, dia tidak mau dicaci seperti itu
lagi. Asuka pun berinisiatif membantu pegawai itu walaupun dia
menyadari kalau dia bakalan telat ke janji makan malamnya.
Kamiya sudah menunggu saat akhirnya dia tiba di restoran. Asuka
memberitahunya tentang alasannya terlambat dan membahas keanehan tren
jaman sekarang yang harus mengutamakan kepentingan profesional diatas
kepentingan pribadi. Kamiya merasa itu karena mereka pegawai perusahaan,
lain halnya dengan orang lain.
Dia rasa senior pegawai itu ada benarnya, pernikahan bukan berarti
menghindari tanggung jawab dalam pekerjaan. Dia lalu bertanya apa
pandangan Asuka dalam pernikahan. Apa dia akan jadi seperti beberapa
orang yang rela melewatkan pernikahan demi pekerjaan.
"Impianku adalah menikah dan menjadi ibu rumah tangga profesional"
"Benarkah? Tapi kau masih bekerja keras di kantor"
Itu karena Asuka menyukai pekerjaannya ini. Dia tidak ingin punya
penyesalaan setelah dia menikah nanti. Dia ingin berusaha keras selagi
masih bekerja. Mendengar itu, Kamiya menatap Asuka dengan seulas senyum
tipis yang entah apa maknanya.
Dalam program TV hari itu, Kojima tak sengaja salah menyebut nama sebuah
sup. Nanami berbisik mengoreksinya dengan cepat mengambil alih situasi.
Tapi Kojima tampaknya tak suka dengan cara Nanami itu. Dia bahkan tak
menjawab saat Nanami menyapanya di ruang rias.
Si penata rias menyadari ekspresi Kojima, tapi Nanami tidak ambil pusing
dan berpikir kalau Kojima hanya mengalami kesulitan yang pernah
dialaminya saat dia masih baru dulu. Dia juga pernah melakukan kesalahan
dulu. Si penata rias berbisik, apakah yang Nanami maksud adalah insiden
dengan si aktris itu? Nanami tak menjawab.
Atas undangan Mikami, Asuka cs datang ke studio TV untuk menonton salah
satu acara komedi yang dipandu Nanami. Acara itu cukup menghibur mereka.
Nanami melihat Asuka diantara penonton, tapi dia tetap menjalankan
pekerjaannya dengan profesional. Asuka pun tampaknya semakin kagum
dengan Nanami. Bahkan saat teman-temannya mengomentari betapa kerennya
Nanami, Asuka menyetujuinya.
Mikami dan produser acara mereka, Toya Himuro, mendiskusikan kehebatan
Nanami. Tapi kemudian Himuro menyinggung masalah yang membuat mereka
cemas. Seorang wanita bernama Sakuragi Yuko akan kembali ke stasiun TV
mereka, dia akan memandu acara bincang rutin dan akan berpasangan dengan
Nanami.
Kekhawatiran mereka cukup beralasan karena ternyata Yuko adalah wanita
yang sudah menikah tapi dulu dia pernah berselingkuh dengan Nanami.
Himuro menginstruksikan Mikami untuk memastikan Nanami tidak terkena
paparazzi.
Pada saat yang bersamaan, Nanami berjalan melewati koridor saat dia
berpapasan dengan Yuko. Sesaat dia tampak tercengang, tapi mereka terus
berjalan ke arah masing-masing tanpa saling mengucap sepatah kata.
Nanami terus berjalan dengan pandangan lurus kedepan sementara Yuko
sempat meliriknya sesaat dan berkomentar kalau Nanami sekarang sudah
semakin dewasa.
Saat mereka makan malam bersama Asuka cs heboh mendiskusikan betapa
kerennya Nanami tadi. Saat dia keluar untuk membeli bir, Asuka bertemu
dengan Nanami yang baru pulang.
Mereka akhirnya belanja bareng. Saat hendak membeli snack, Asuka
tertarik pada toples kecil berisi permen warna-warni. Tapi Nanami lebih
menyarankan untuk membeli makanan asin saja yang lebih sesuai dengan
bir. Asuka setuju dan akhirnya meletakkan kembali toples permen itu.
Secara bersamaan, mereka meraih snack yang sama dan tak sengaja tangan
mereka bersentuhan. Asuka langsung canggung dan cepat-cepat menjauhkan
tangannya.
Dalam perjalanan pulang, Asuka bersikeras membawa kantong plastik yang
isinya lebih berat walaupun Nanami menawarkan diri untuk membawakannya.
Tapi pada akhirnya dia tidak kuathingga membuat kantong plastik itu
terjatuh. Nanami dengan manisnya menyarankannya untuk gantian dengan
yang isinya lebih ringan.
Mereka ngobrol sambil berjalan. Asuka bertanya kenapa Nanami tinggal di
rumah Ono, bukankah gajinya sebagai pembaca berita cukup besar. Nanami
mengaku kalau dia cukup akrab dengan Ono. Selain itu, Ono juga baik dan
pandai memasak.
"Dia juga lembut dan cukup kaya. Istrinya kelak pasti akan sangat bahagia" timpal Asuka.
Entah apakah dia cemburu dengan komentar Asuka terhadap Ono itu, Nanami
berkomentar kalau menurutnya Ono itu rada feminin jalan pikirannya.
Asuka penasaran apakah Nanami punya kekasih. Nanami menyangkalnya.
"Sepertinya kau cukup populer. Sayang sekali."
"Sama sekali tidak. Aku bisa bertahan tanpa kekasih."
Pemikiran itu ada benarnya juga. Tapi Asuka berbeda dengannya, dia ingin
punya pasangan. Sejak kecil dia selalu bermimpi jadi ibu rumah tangga
seperti ibunya. Walau cuma seorang ibu rumah tangga yang suka
ngomel-ngomel tapi ibunya bekerja keras membesarkan keluarganya.
"Ada jembatan bernama akanebashi di dekat rumahku. Waktu kecil, kadang
aku bermain sampai sore. Saat aku pulang, ibuku pasti menungguku di
sana. Aku akan merasa lega, akhirnya pulang. Aku ingin membangun
keluarga yang hangat seperti itu."
Tapi Nanami malah menghancurkan kebahagiaannya dengan berkomentar kalau
itu cuma imajinasinya Asuka sendiri. Asuka menciptakan gambaran baik
tentang pernikahannya, kenyataan sebenarnya jauh lebih kejam. Buktinya
kasus perceraian di Jepang terjadi setiap 40 hingga 50 detik.
"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?"
"Impian menikah itu sangat membosankan. Tetap melajang jauh lebih nyaman"
Asuka mulai kesal mendengarnya "Silahkan saja kau hidup seperti itu"
Nanami mengklaim kalau pernikahan itu tidak berarti. Asuka tidak peduli,
pokoknya dia akan menikah dan hidup bahagia. Nanami terus sinis, apa
Asuka bahagia dengan mengandalkan suami? Bagaimana kalau suaminya
mengkhianatinya? Tentu saja Asuka akan menikah dengan pria yang tidak
akan mengkhianatinya. Tapi nyatanya kan Asuka dicampakkan setelah
pacaran 5 tahun.
"Berkhianat itu sifat manusia. Jangan bilang kau percaya pada cinta
abadi. Itu mustahil. Hidup menderita seperti orang bodoh dan saling
menanggung pengkhianatan. Itukah yang dimaksud dengan kebahagiaan? Itu
hanya kutukan yang mengikat seseorang dengan sebuah sertifikat untuk
memantaunya. Pad akhirnya kau akan terikat dan tidak bahagia"
Tidak tahan lagi mendengarkan ocehan kejam Nanami itu, Asuka langsung
menamparnya. Nanami dengan tegas mengatakan kalau dia tidak akan pernah
menikah. Gara-gara itu, Asuka tidak mood meneruskan acara kumpul-kumpul
mereka dan pamit pergi pada teman-temannya.
Di tengah jalan, ponsel Asuka terus berbunyi. Dia sengaja mengacuhkan
telepon teman-temannya, tapi lama-lama orang-orang di sekitarnya tidak
nyaman dengan suara ponselnya. Asuka akhirnya membuka ponselnya dan
mendapati pesan dari mantannya yang memintanya untuk mengambil
barang-barang Asuka dari kamarnya.
Sementara Asuka mengambil barang-barangnya dari rumah mantannya, Nanami
merenung mencemaskan Asuka. Ono bertanya-tanya, apakah Nanami masih
menyukai
'orang itu'. "Kau selalu marah setiap kali ada yang
mengungkit masalah pernikahan. Jangan melampiaskan kemarahanmu pada
orang yang tidak bersalah."
Asuka menemukan album fotonya yang penuh kenangan dengan mantannya yang
membuatnya berkaca-kaca, apalagi saat dia teringat dengan ucapan Nanami
tadi. Dia cepat-cepat menguasai dirinya dan memutuskan untuk membawa
album foto itu. Dia pergi dengan membawa dua tas besar lalu menaruh
kunci rumah di kotak surat, hubungan mereka benar-benar berakhir.
Nanami berusaha berkonsentrasi dengan pekerjaannya, tapi tidak bisa. Dia
terus cemas memikirkan Asuka, apalagi saat hujan deras tiba-tiba
mengguyur deras di luar. Asuka berjalan menembus hujan saat tiba-tiba
saja kantong tasnya sobek dan barang-barangnya berhamburan. Asuka
berusaha tetap tabah saat dia memunguti barang-barangnya.
Setibanya di Jembatan Akanebashi, Asuka malah tercengang mendapati
Nanami sudah ada di sana menunggunya. Nanami langsung berlari memayungi
Asuka saat melihatnya basah kuyup dan meminta maaf atas ucapannya tadi.
Dia lalu memasukkan sesuatu ke kantong jaketnya Asuka, memberikan
payungnya satu-satunya lalu berlari pergi meninggalkan Asuka yang
menatap kepergiannya dengan air mata menggenang.
Setibanya di rumah, Asuka mengeluarkan benda pemberian Nanami dari saku
jaketnya. Aww... isinya ternyata toples permen yang disukainya waktu itu
dan toples itu Nanami menulis ucapan
'Happy Birthday'. Senyum Asuka mengembang seketika, ia pun memakannya sambil mengingat kenangannya dengan Nanami selama ini.
Keesokan harinya, Asuka menceritakan hal ini pada teman-temannya. Rio
langsung menggodanya, kenapa Asuka tidak kencan saja dengan Nanami.
Asuka menegaskan kalau Nanami datang cuma untuk minta maaf. Momoko tak
yakin kalau Nanami melakukannya hanya untuk minta maaf.
Nanami bersin-bersin entah gara-gara kehujanan semalam atau karena punya
feeling kalau dia sedang digosipin. Mikami memberitahunya kalau dia
akan memandu acara bersama dengan Yuko.
Asuka curhat kalau awalnya dia sebel banget sama Nanami, tapi tiba-tiba
Nanami memperlakukannya dengan begitu lembut, sekarang dia jadi bingung.
Dia benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya dipikirkan Nanami.
"Kau sangat peduli padanya, yah?" goda Momoko.
"Awal dari cinta" timpal Mama Kana
"Sudah dimulai"
Saat itu, Rio mendapat sms dari Ono yang mengundang mereka ke acara
pesta kejutan Nanami. Pesta itu cukup meriah dan Nanami melihat Asuka
diantara para tamu. Tapi karena tak mengenal para tamu, Asuka dan
teman-temannya hanya diam di pojokan. Asuka ingin pulang, tidak nyaman
dengan situasi asing ini, tapi dia belum mengembalikan payungnya Nanami.
Mereka melihat Nanami hendak menghampiri mereka saat itu, tapi beberapa
orang mencegatnya untuk berbincang. Sementara itu, Ono memanfaatkan
kesempatan untuk ngobrol dengan koneksi orang tuanya.
Tak lama kemudian, Nanami akhirnya selesai ngobrol dengan orang-orang
itu. Tapi Kojima langsung mendekatinya sambil terang-terangan menyindir
Nanami, mereka mengadakan pesta seperti ini untuk Nanami hanya karena
para atasan menyukainya.
Asuka akhirnya punya kesempatan mendekati Nanami begitu Kojima pergi.
Mereka bicara dengan singkat dan canggung. Nanami hendak mengatakan
sesuatu, tapi saat itu juga Mikami datang bersama Yuko. Asuka tampak
mulai curiga saat memperhatikan cara Nanami dan Yuko berkomunikasi.
Kojima lagi-lagi mendekati Nanami dan menanyakan bagaimana perasaan
Nanami setelah sekian lama bertemu kembali dengan Yuko. Dia sok-sokan
akrab dengan Nanami bahkan sampai merangkulnya. Nanami tak suka dan
langsung mendorongnya. Tak terima, Kojima dengan sengaja menyiramkan
minumannya ke baju Nanami.
Kojima pura-pura minta maaf dan mengklaim kalau dia tak sengaja. Nanami
tentu saja tahu yang sebenarnya tapi dia tidak peduli, terserah mau
Kojima sengaja atau tidak. Kojima langsung naik pitam dan
mengkonfrontasi Nanami saat itu juga, di hadapan orang banyak.
Dia makin marah saat Mikami malah mengusirnya dari sana. Bahkan dengan
piciknya dia sengaja mengumbar aib-nya Nanami yang dulu pernah melakukan
hubungan gelap hingga dia harus pergi ke New York selama setahun.
Panik, Nanami berusaha menghentikannya. Tapi Kojima malah terus
mengoceh, hendak mengumumkan nama wanita selingkuhannya Nanami. Asuka
langsung melirik curiga ke Yuko sementara Nanami dan Mikami berusaha
keras menghentikan Kojima.
Tepat saat Kojima hendak mengumumkan nama wanita itu, Asuka langsung
menyiram Kojima dengan seember air es. Semua orang sontak melongo, Asuka
langsung pergi dari sana dengan langkah penuh amarah bahkan sampai lupa
membawa barang-barangnya.
Nanami bergegas menyusulnya dengan membawakan jaket dan tasnya. Mereka
lalu duduk bersama di taman. Nanami kagum dengan keberanian Asuka. Asuka
jadi malu mendengarnya. Dia mengerti kok, setiap orang pasti memiliki
masa lalu yang ingin disembunyikan.
"Kenapa kau lebih marah dariku? Aneh. Tapi... terima kasih," ucap Nanami dengan tatapan lembut.
Asuka juga berterima kasih, untuk permen pemberian Nanami. Asuka
menawari Nanami permennya, tapi Nanami tiba-tiba menarik Asuka kedalam
pelukannya dan bertanya, "Bolehkan aku jatuh cinta padamu?"
Asuka tersenyum penuh haru mendengarnya. Saat Nanami mendekat untuk
menciumnya, Asuka membatin "Orang ini adalah seseorang yang jauh dari
kriteria impianku"
Tepat saat bibir Nanami makin mendekat, Asuka menanyakan pertanyaan paling penting dalam hidupnya "Apa kau mau menikahiku?"
"Tidak mau" (Dasar!)
Asuka langsung mendorongnya kesal, "Nyebelin!" Asuka langsung minggat meninggalkannya.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam