Sinopsis Everyone's Getting Married Episode 1 - Part 2


Malam harinya, Asuka pun bersiap untuk makan malamnya dengan Kamiya. Tapi tepat saat itu juga, dia melihat rekannya yang mau menikah, dimarahi oleh seniornya yang menuduhnya tidak becus kerja sejak dia mau menikah. Pegawai itu pun terpaksa harus lembur sendirian. 


Tak tega melihatnya, Asuka menawarkan diri untuk menggantikan pekerjaannya. Tapi pegawai itu menolak, dia tidak mau dicaci seperti itu lagi. Asuka pun berinisiatif membantu pegawai itu walaupun dia menyadari kalau dia bakalan telat ke janji makan malamnya.


Kamiya sudah menunggu saat akhirnya dia tiba di restoran. Asuka memberitahunya tentang alasannya terlambat dan membahas keanehan tren jaman sekarang yang harus mengutamakan kepentingan profesional diatas kepentingan pribadi. Kamiya merasa itu karena mereka pegawai perusahaan, lain halnya dengan orang lain.

Dia rasa senior pegawai itu ada benarnya, pernikahan bukan berarti menghindari tanggung jawab dalam pekerjaan. Dia lalu bertanya apa pandangan Asuka dalam pernikahan. Apa dia akan jadi seperti beberapa orang yang rela melewatkan pernikahan demi pekerjaan.


"Impianku adalah menikah dan menjadi ibu rumah tangga profesional"

"Benarkah? Tapi kau masih bekerja keras di kantor"

Itu karena Asuka menyukai pekerjaannya ini. Dia tidak ingin punya penyesalaan setelah dia menikah nanti. Dia ingin berusaha keras selagi masih bekerja. Mendengar itu, Kamiya menatap Asuka dengan seulas senyum tipis yang entah apa maknanya.


Dalam program TV hari itu, Kojima tak sengaja salah menyebut nama sebuah sup. Nanami berbisik mengoreksinya dengan cepat mengambil alih situasi. Tapi Kojima tampaknya tak suka dengan cara Nanami itu. Dia bahkan tak menjawab saat Nanami menyapanya di ruang rias.


Si penata rias menyadari ekspresi Kojima, tapi Nanami tidak ambil pusing dan berpikir kalau Kojima hanya mengalami kesulitan yang pernah dialaminya saat dia masih baru dulu. Dia juga pernah melakukan kesalahan dulu. Si penata rias berbisik, apakah yang Nanami maksud adalah insiden dengan si aktris itu? Nanami tak menjawab.


Atas undangan Mikami, Asuka cs datang ke studio TV untuk menonton salah satu acara komedi yang dipandu Nanami. Acara itu cukup menghibur mereka. Nanami melihat Asuka diantara penonton, tapi dia tetap menjalankan pekerjaannya dengan profesional. Asuka pun tampaknya semakin kagum dengan Nanami. Bahkan saat teman-temannya mengomentari betapa kerennya Nanami, Asuka menyetujuinya.


Mikami dan produser acara mereka, Toya Himuro, mendiskusikan kehebatan Nanami. Tapi kemudian Himuro menyinggung masalah yang membuat mereka cemas. Seorang wanita bernama Sakuragi Yuko akan kembali ke stasiun TV mereka, dia akan memandu acara bincang rutin dan akan berpasangan dengan Nanami.

Kekhawatiran mereka cukup beralasan karena ternyata Yuko adalah wanita yang sudah menikah tapi dulu dia pernah berselingkuh dengan Nanami. Himuro menginstruksikan Mikami untuk memastikan Nanami tidak terkena paparazzi.


Pada saat yang bersamaan, Nanami berjalan melewati koridor saat dia berpapasan dengan Yuko. Sesaat dia tampak tercengang, tapi mereka terus berjalan ke arah masing-masing tanpa saling mengucap sepatah kata. Nanami terus berjalan dengan pandangan lurus kedepan sementara Yuko sempat meliriknya sesaat dan berkomentar kalau Nanami sekarang sudah semakin dewasa.


Saat mereka makan malam bersama Asuka cs heboh mendiskusikan betapa kerennya Nanami tadi. Saat dia keluar untuk membeli bir, Asuka bertemu dengan Nanami yang baru pulang.

Mereka akhirnya belanja bareng. Saat hendak membeli snack, Asuka tertarik pada toples kecil berisi permen warna-warni. Tapi Nanami lebih menyarankan untuk membeli makanan asin saja yang lebih sesuai dengan bir. Asuka setuju dan akhirnya meletakkan kembali toples permen itu.


Secara bersamaan, mereka meraih snack yang sama dan tak sengaja tangan mereka bersentuhan. Asuka langsung canggung dan cepat-cepat menjauhkan tangannya.


Dalam perjalanan pulang, Asuka bersikeras membawa kantong plastik yang isinya lebih berat walaupun Nanami menawarkan diri untuk membawakannya. Tapi pada akhirnya dia tidak kuathingga membuat kantong plastik itu terjatuh. Nanami dengan manisnya menyarankannya untuk gantian dengan yang isinya lebih ringan.

Mereka ngobrol sambil berjalan. Asuka bertanya kenapa Nanami tinggal di rumah Ono, bukankah gajinya sebagai pembaca berita cukup besar. Nanami mengaku kalau dia cukup akrab dengan Ono. Selain itu, Ono juga baik dan pandai memasak.

"Dia juga lembut dan cukup kaya. Istrinya kelak pasti akan sangat bahagia" timpal Asuka.


Entah apakah dia cemburu dengan komentar Asuka terhadap Ono itu, Nanami berkomentar kalau menurutnya Ono itu rada feminin jalan pikirannya. Asuka penasaran apakah Nanami punya kekasih. Nanami menyangkalnya.
 
"Sepertinya kau cukup populer. Sayang sekali."

"Sama sekali tidak. Aku bisa bertahan tanpa kekasih."

Pemikiran itu ada benarnya juga. Tapi Asuka berbeda dengannya, dia ingin punya pasangan. Sejak kecil dia selalu bermimpi jadi ibu rumah tangga seperti ibunya. Walau cuma seorang ibu rumah tangga yang suka ngomel-ngomel tapi ibunya bekerja keras membesarkan keluarganya.


"Ada jembatan bernama akanebashi di dekat rumahku. Waktu kecil, kadang aku bermain sampai sore. Saat aku pulang, ibuku pasti menungguku di sana. Aku akan merasa lega, akhirnya pulang. Aku ingin membangun keluarga yang hangat seperti itu."


Tapi Nanami malah menghancurkan kebahagiaannya dengan berkomentar kalau itu cuma imajinasinya Asuka sendiri. Asuka menciptakan gambaran baik tentang pernikahannya, kenyataan sebenarnya jauh lebih kejam. Buktinya kasus perceraian di Jepang terjadi setiap 40 hingga 50 detik.

"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?"

"Impian menikah itu sangat membosankan. Tetap melajang jauh lebih nyaman"

Asuka mulai kesal mendengarnya "Silahkan saja kau hidup seperti itu"

Nanami mengklaim kalau pernikahan itu tidak berarti. Asuka tidak peduli, pokoknya dia akan menikah dan hidup bahagia. Nanami terus sinis, apa Asuka bahagia dengan mengandalkan suami? Bagaimana kalau suaminya mengkhianatinya? Tentu saja Asuka akan menikah dengan pria yang tidak akan mengkhianatinya. Tapi nyatanya kan Asuka dicampakkan setelah pacaran 5 tahun.

"Berkhianat itu sifat manusia. Jangan bilang kau percaya pada cinta abadi. Itu mustahil. Hidup menderita seperti orang bodoh dan saling menanggung pengkhianatan. Itukah yang dimaksud dengan kebahagiaan? Itu hanya kutukan yang mengikat seseorang dengan sebuah sertifikat untuk memantaunya. Pad akhirnya kau akan terikat dan tidak bahagia"


Tidak tahan lagi mendengarkan ocehan kejam Nanami itu, Asuka langsung menamparnya. Nanami dengan tegas mengatakan kalau dia tidak akan pernah menikah. Gara-gara itu, Asuka tidak mood meneruskan acara kumpul-kumpul mereka dan pamit pergi pada teman-temannya.


Di tengah jalan, ponsel Asuka terus berbunyi. Dia sengaja mengacuhkan telepon teman-temannya, tapi lama-lama orang-orang di sekitarnya tidak nyaman dengan suara ponselnya. Asuka akhirnya membuka ponselnya dan mendapati pesan dari mantannya yang memintanya untuk mengambil barang-barang Asuka dari kamarnya.


Sementara Asuka mengambil barang-barangnya dari rumah mantannya, Nanami merenung mencemaskan Asuka. Ono bertanya-tanya, apakah Nanami masih menyukai 'orang itu'. "Kau selalu marah setiap kali ada yang mengungkit masalah pernikahan. Jangan melampiaskan kemarahanmu pada orang yang tidak bersalah."


Asuka menemukan album fotonya yang penuh kenangan dengan mantannya yang membuatnya berkaca-kaca, apalagi saat dia teringat dengan ucapan Nanami tadi. Dia cepat-cepat menguasai dirinya dan memutuskan untuk membawa album foto itu. Dia pergi dengan membawa dua tas besar lalu menaruh kunci rumah di kotak surat, hubungan mereka benar-benar berakhir.


Nanami berusaha berkonsentrasi dengan pekerjaannya, tapi tidak bisa. Dia terus cemas memikirkan Asuka, apalagi saat hujan deras tiba-tiba mengguyur deras di luar. Asuka berjalan menembus hujan saat tiba-tiba saja kantong tasnya sobek dan barang-barangnya berhamburan. Asuka berusaha tetap tabah saat dia memunguti barang-barangnya.

 

Setibanya di Jembatan Akanebashi, Asuka malah tercengang mendapati Nanami sudah ada di sana menunggunya. Nanami langsung berlari memayungi Asuka saat melihatnya basah kuyup dan meminta maaf atas ucapannya tadi.

Dia lalu memasukkan sesuatu ke kantong jaketnya Asuka, memberikan payungnya satu-satunya lalu berlari pergi meninggalkan Asuka yang menatap kepergiannya dengan air mata menggenang.


Setibanya di rumah, Asuka mengeluarkan benda pemberian Nanami dari saku jaketnya. Aww... isinya ternyata toples permen yang disukainya waktu itu dan toples itu Nanami menulis ucapan 'Happy Birthday'. Senyum Asuka mengembang seketika, ia pun memakannya sambil mengingat kenangannya dengan Nanami selama ini.

 

Keesokan harinya, Asuka menceritakan hal ini pada teman-temannya. Rio langsung menggodanya, kenapa Asuka tidak kencan saja dengan Nanami. Asuka menegaskan kalau Nanami datang cuma untuk minta maaf. Momoko tak yakin kalau Nanami melakukannya hanya untuk minta maaf.


Nanami bersin-bersin entah gara-gara kehujanan semalam atau karena punya feeling kalau dia sedang digosipin. Mikami memberitahunya kalau dia akan memandu acara bersama dengan Yuko.

 

Asuka curhat kalau awalnya dia sebel banget sama Nanami, tapi tiba-tiba Nanami memperlakukannya dengan begitu lembut, sekarang dia jadi bingung. Dia benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya dipikirkan Nanami.

"Kau sangat peduli padanya, yah?" goda Momoko.

"Awal dari cinta" timpal Mama Kana

"Sudah dimulai"


Saat itu, Rio mendapat sms dari Ono yang mengundang mereka ke acara pesta kejutan Nanami. Pesta itu cukup meriah dan Nanami melihat Asuka diantara para tamu. Tapi karena tak mengenal para tamu, Asuka dan teman-temannya hanya diam di pojokan. Asuka ingin pulang, tidak nyaman dengan situasi asing ini, tapi dia belum mengembalikan payungnya Nanami.

Mereka melihat Nanami hendak menghampiri mereka saat itu, tapi beberapa orang mencegatnya untuk berbincang. Sementara itu, Ono memanfaatkan kesempatan untuk ngobrol dengan koneksi orang tuanya.


Tak lama kemudian, Nanami akhirnya selesai ngobrol dengan orang-orang itu. Tapi Kojima langsung mendekatinya sambil terang-terangan menyindir Nanami, mereka mengadakan pesta seperti ini untuk Nanami hanya karena para atasan menyukainya.


Asuka akhirnya punya kesempatan mendekati Nanami begitu Kojima pergi. Mereka bicara dengan singkat dan canggung. Nanami hendak mengatakan sesuatu, tapi saat itu juga Mikami datang bersama Yuko. Asuka tampak mulai curiga saat memperhatikan cara Nanami dan Yuko berkomunikasi.


Kojima lagi-lagi mendekati Nanami dan menanyakan bagaimana perasaan Nanami setelah sekian lama bertemu kembali dengan Yuko. Dia sok-sokan akrab dengan Nanami bahkan sampai merangkulnya. Nanami tak suka dan langsung mendorongnya. Tak terima, Kojima dengan sengaja menyiramkan minumannya ke baju Nanami.

Kojima pura-pura minta maaf dan mengklaim kalau dia tak sengaja. Nanami tentu saja tahu yang sebenarnya tapi dia tidak peduli, terserah mau Kojima sengaja atau tidak. Kojima langsung naik pitam dan mengkonfrontasi Nanami saat itu juga, di hadapan orang banyak.


Dia makin marah saat Mikami malah mengusirnya dari sana. Bahkan dengan piciknya dia sengaja mengumbar aib-nya Nanami yang dulu pernah melakukan hubungan gelap hingga dia harus pergi ke New York selama setahun.

Panik, Nanami berusaha menghentikannya. Tapi Kojima malah terus mengoceh, hendak mengumumkan nama wanita selingkuhannya Nanami. Asuka langsung melirik curiga ke Yuko sementara Nanami dan Mikami berusaha keras menghentikan Kojima.


Tepat saat Kojima hendak mengumumkan nama wanita itu, Asuka langsung menyiram Kojima dengan seember air es. Semua orang sontak melongo, Asuka langsung pergi dari sana dengan langkah penuh amarah bahkan sampai lupa membawa barang-barangnya.


Nanami bergegas menyusulnya dengan membawakan jaket dan tasnya. Mereka lalu duduk bersama di taman. Nanami kagum dengan keberanian Asuka. Asuka jadi malu mendengarnya. Dia mengerti kok, setiap orang pasti memiliki masa lalu yang ingin disembunyikan.

"Kenapa kau lebih marah dariku? Aneh. Tapi... terima kasih," ucap Nanami dengan tatapan lembut.


Asuka juga berterima kasih, untuk permen pemberian Nanami. Asuka menawari Nanami permennya, tapi Nanami tiba-tiba menarik Asuka kedalam pelukannya dan bertanya, "Bolehkan aku jatuh cinta padamu?"

Asuka tersenyum penuh haru mendengarnya. Saat Nanami mendekat untuk menciumnya, Asuka membatin "Orang ini adalah seseorang yang jauh dari kriteria impianku"


Tepat saat bibir Nanami makin mendekat, Asuka menanyakan pertanyaan paling penting dalam hidupnya "Apa kau mau menikahiku?"

"Tidak mau" (Dasar!)


Asuka langsung mendorongnya kesal, "Nyebelin!" Asuka langsung minggat meninggalkannya.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments