Seorang wanita memakai baju kuning cerah, berjalan diantara keramaian. Seketika waktu terhenti hanya untuknya. Dia pun memperkenalkan dirinya pada kita. Dia adalah Takanashi Asuka, seorang wanita karir pegawai di sebuah bank yang cukup berdedikasi dalam pekerjaannya. Tapi terlepas dari semua itu, dia punya sebuah impian besar.
"Aku ingin menikah," itulah impian besar Asuka.
Dia punya pandangan yang berbeda dari kebanyakan anak muda jaman sekarang yang kebanyakan lebih memilih melajang dan tidak mau menanggung beban keluarga.
"Jatuh cinta, menikah dan menjadi ibu rumah tangga profesional. Inilah impianku. Sebenarnya, hari ini adalah ultahku. Sepertinya impianku akan segera terwujud"
Hari itu, Asuka menghabiskan hari ultahnya dengan pacar yang sudah 5 tahun dipacarinya. Mereka kencan ke akuarium, nonton pertunjukan lumba-lumba dan foto-foto berdua dengan bahagia.
Keluar dari akuarium, mereka duduk bersama di tepi sungai sambil mengenang kencan pertama mereka. Asuka tampak jelas menunjukkan keinginannya menikah dengan menggodai bayi orang lain dan mengomentari betapa imutnya anak-anak yang tengah bermain. Tapi si pacar tampaknya tak punya pandangan yang sama dengannya. Malah menurutnya keceriaan anak-anak kecil yang sebenarnya wajar itu, dia rasa terlalu berlebihan.
Saat pacarnya berpendapat kalau dia pasti akan jadi ibu yang baik, Asuka tentu saja senang mendengarnya, akhirnya mereka akan membahas pernikahan. Dia begitu antusias, apalagi saat melirik sang pacar merogoh sakunya, mengira dia akan mengeluarkan cincin. Tapi ternyata dia cuma mengeluarkan sapu tangan untuk mengusap tangannya.
Asuka berpikir kalau pacarnya pasti sangat gugup untuk melamarnya. Dia tetap berusaha untuk bersikap tenang menanti lamaran sang pacar. Setelah terdiam ragu beberapa lama, si pacar akhirnya angkat bicara dengan ragu-ragu.
Dengan ekspresi serius, dia menatap Asuka dan berkata "Kumohon.... kumohon....," Asuka pun makin gugup bin antusias, sang pacar pun melanjutkan "... putuskan aku." (What?)
Pasca putus dari pacarnya, Asuka menghadiri pernikahan salah satu temannya. Melihat pernikahan yang indah itu membuat Asuka berkaca-kaca. Tapi upacara sakral itu malah jadi canggung saat Asuka tiba-tiba buang ingus dengan suara keras. LOL!
Acara dilanjutkan dengan resepsi. Teman-teman Asuka menghibur Asuka dengan meyakinkannya kalau dia cukup beruntung dicampakkan di usia 28 daripada diputusin di usia 30 tahun. Lagipula mantannya Asuka itu kan tidak punya kesadaran finansial.
"Aku baru 27 tahun. Aku sangat ingin menikah"
Di ruangan lain, beberapa teman pengantin pria berkumpul mendiskusikan acara selanjutnya. Seseorang meminta salah satu dari mereka untuk memandu acara resepsi karena dia pikir toh sebentar lagi pria itu akan menikah juga. Tapi pria itu malah menanggapinya dengan sinis, "Menikah? Tentu saja tidak. Tidak mau. Mustahil. Aku tidak tahan dengan wanita yang ingin menikah"
Acara resepsi pun akhirnya dimulai. Pria itu maju ke podium sebagai MC, dia adalah Nanami Ryu atau dikenal dengan nama panggilannya Nana Ryu, seorang pembaca berita di stasiun TV TNN yang cukup terkenal.
Acara dilanjutkan dengan jamuan di tepi kolam. Asuka cs masih membahas masalah putusnya Asuka dan mantannya. Rio Kiriyama berpendapat kalau mantannya Asuka itu mungkin tak suka jika Asuka jadi ibu rumah tangga profesional. Asuka tak percaya, dia bahkan tidak pernah bilang kalau dia ingin menikah.
"Kau pasti memberinya isyarat. Kau selalu bilang kalau anak-anak itu manis," ujar Hiroki Ono, satu-satunya pria di grup mereka. Asuka langsung bungkam menyadari ucapan Ono memang benar.
Obrolan mereka terhenti saat Nanami mengumumkan kalau pengantin akan melempar buketnya. Asuka sebenarnya malas tapi teman-temannya mendesaknya ikut. Para wanita lajang pun berkumpul sambil menengadahkan tangan dengan antusias, hanya Asuka yang tampak tidak mood. Tapi begitu buket bunga terlempar, mata Asuka langsung mendelik dan sontak dia melompat menangkap buket itu dan...
BYURRR! dia terjatuh ke kolam. Sontak saja Asuka jadi malu, apalagi Nanami malah membuatnya jadi bahan candaan dengan mengomentari keantusiasan Asuka yang pasti sangat ingin menikah dan bertanya pada penonton siapa yang mau menikahi Asuka.
Begitu keluar dari kolam, Asuka masih memegang erat buket bunga pengantinnya. Kedua teman wanita Asuka membantu mengeringkan tubuhnya. Mereka lalu meninggalkannya sebentar, yang satu mau mengambilkan baju kering untuk Asuka dan yang satunya mau membelikan minuman hangat untuknya.
Selama menunggu teman-temannya, Asuka masuk ke gereja yang sekarang kosong. Nanami menghampirinya saat itu untuk meminta maaf. Tapi Asuka sudah terlanjur kesal dengan candaan Nanami tadi. Apa salah kalau dia ingin menangkap buketnya? Memang kenapa kalau dia ingin menikah?
"Kenapa kau mengejek orang yang mendambakan kebahagiaan? Kau menyebalkan!" rutuk Asuka sambil melangkah pergi dengan kesal.
Suatu pagi, Asuka joging bersama kedua temannya. Tapi dia risih karena Momoko Makise terus saja menempel padanya, kalau begini tidak akan pria yang mau mendekati mereka. Momoko pun langsung berlari menjauhi Asuka.
Benar saja, tak berselang lama, seorang pria berlari mendekati Asuka dan mereka pun langsung flirting, saling kenalan dan ngobrol masalah pandangan mereka tentang pernikahan.
Asuka senang karena pria itu terbuka terhadap pernikahan. Sayangnya, pria itu lebih suka jika istrinya kelak tetap bekerja setelah menikah. Pandangan yang sangat bertolak belakang dari keingunan Asuka yang ingin jadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Asuka jelas langsung kecewa.
Di studio, Nanami syuting program acara TV-nya bersama beberapa rekan MC. Dari percakapan mereka, ia ternyata tinggal di New York selama setahun dan baru kembali sekarang.
Acara itu ditonton keluarganya Asuka tapi Asuka langsung mematikannya. Ibunya yang nge-fans dengan Nanami jelas langsung protes dan berusaha merebut remote-nya tapi Asuka ngotot menolak memberikannya.
Keluarga Asuka terdiri dari adiknya yang pemalas, ayahnya, ibunya yang merupakan seorang ibu rumah tangga. Saat akhirnya Ibu berhasil merebutnya dan menyalakan TV-nya kembali, Asuka langsung beranjak pergi ke kantor.
Dalam apel pagi sebelum bank tempat kerja Asuka buka hari itu, dua orang pegawai mengumumkan kalau mereka mau menikah dan si wanita memutuskan untuk mengundurkan diri bulan depan. Yang lain langsung bertepuk tangan dan mengucap selamat, tapi Asuka langsung lemas karena iri.
Malam harinya, Asuka menggerutu iri dengan rencana pernikahan kedua rekan kerja mereka itu. Pemilik bar, Mama Kana, berusaha menasehati Asuka untuk tidak terburu-buru menikah, belajar dari pengalaman pahitnya sendiri yang harus menderita pasca pernikahan. Tapi tetap saja Asuka ingin segera menikah.
Menurut Momoko, Asuka itu terlalu banyak menuntut. Ingin jatuh cinta secara alami, menikah dan jadi ibu rumah tangga profesional. Cara itu sudah tidak jaman, pria jaman sekarang mana mau menanggung keluarga seorang diri.
Berbeda dari Asuka, Rio menyatakan tidak mau menikah dan menanggung beban keluarga. Sementara Momoko menyatakan tidak keberatan kalau dia harus bekerja setelah menikah asalkan suaminya kelak tetap memenuhi tanggung jawabnya sendiri dalam pernikahan.
Stres mendengarkan segalanya, Asuka menenggak habis birnya lalu berujar dengan lantang, "Aku Takanashi Asuka. Bersumpah akan menolak ajakan kencan dari pria yang tidak mau menikahiku!"
Dari bar, mereka lanjut ke penthouse apartemen mewah milik Ono. Asuka yang sudah mulai mabuk, lagi-lagi menceritakan kisah pertemuan pertamanya dengan mantannya sampai teman-temannya hafal dengan ceritanya.
Dia tidak mengerti apa salahnya sampai dia dicampakkan. Apalagi mantannya blak-blakan bilang dia tidak sanggup menanggung hidup Asuka dan memintanya untuk menikah dengan orang lain saja.
"Dia sangat kejam mengucapkan itu di hari ultahmu," komentar Ono.
"Tapi aku ingin menikah dan menjadi ibu rumah tangga profesional. AKu ingin menjadi istri Ko-chan," rengek Asuka sebelum akhirnya dia teler dan terjatuh ke karpet.
Keesokan paginya, Asuka bangun duluan dan mendapati dirinya ketiduran di karpet sementara kedua teman wanitanya ketiduran di sofa. Dia langsung mencari Ono dan melihat seseorang di tidur di ruang sebelah dengan menutupi seluruh tubuhnya. Mengira itu Ono, Asuka pun langsung mencoba membangunkannya. Karena Ono tidak segera bangun, Asuka menggoyang-goyang tubuhnya lebih keras.
Ono akhirnya berguling dan tiba-tiba saja menarik Asuka dan mengecup bibirnya. Asuka langsung melotot dan buru-buru melepaskan dirinya, saat itulah dia baru menyadari kalau orang yang dia bangunkan bukan Ono tapi Nanami.
Nanami terlambat menyadari perbuatannya dan meminta maaf dengan santainya. Asuka jelas kebingungan, dia siapa? Dimana ini? Nanami dengan santainya memberitahu kalau ini rumah Ono dan dia numpang di rumah Ono ini. Asuka memperhatikannya sekali lagi dan saat itulah dia baru menyadari dia Nanami.
Asuka hendak protes, tapi Nanami menyela protes duluan karena semalam dia terganggu gara-gara harus mendengarkan curhatan Asuka yang ngebet ingin nikah. Menurutnya mantannya Asuka itu kabur karena Asuka terlalu menekannya.
Dia menduga kalau Asuka bukan pegawai yang serius di kantor dan menyarankannya untuk kencan buta saja agar dia cepat menikah. Tersinggung dan malu, Asuka langsung pergi tanpa pamit.
Program acara TV-nya Nana Ryu hari itu membahas masalah pernikahan. Saat seorang MC lainnya menanyakan bagaimana reaksi Nanami jika ada seorang gadis merayunya, Nanami menyatakan kalau dia pasti akan sangat senang jika itu terjadi padanya. Asuka yang menonton acara itu di rumah, sontak melongo tak percaya.
Saat hendak keluar ke acara seminar, Asuka bertemu Ono yang menjelaskan kalau dia dan Nanami adalah teman sekelas semasa SMA dan meminta maaf karena tidak memberitahu mereka kalau Nanami tinggal bersamanya sekarang.
Tapi ngomong-ngomong, "Dia tidak melakukan itu, kan? Kiss..." bisik Ono "itu kebiasaan lamanya. Dia mencium orang saat setengah sadar. Aku pernah dicium 10 kali olehnya" (Pfft!)
Setelah acara selesai, semua tim berkumpul untuk rapat. Seorang MC bernama Kojima hendak mempresentasikan segment acaranya, tapi sang produser tiba-tiba menyatakan kalau segment Kojima akan dihentikan mulai minggu depan dengan alasan rating rendah dan memutuskan untuk memperpanjang segment-nya Nanami, lagipula Nanami lebih terkenal dan lebih handal dalam memenangkan hati wanita. Nanami menerimanya dengan senang hati sementara Kojima hanya bisa terdiam kalah sambil menatap Nanami dengan benci.
Asuka menghadiri acara seminar-nya Akihito Kamiya, seorang pegawai Izumi Securities yang cukup berkarisma dalam caranya mempresentasikan materinya dengan bumbu-bumbu candaan. Setelah seminar usai, Asuka menghampiri Kamiya untuk menanyakan sesuatu. Kamiya salah mengenali nama Asuka tapi dia cukup manis dengan ucapannya hingga Asuka pun tidak masalah dengan kesalahan Kamiya.
Dalam perjalanan pulang, Asuka disms temannya kalau mereka mau nonton pertandingan basket di rumahnya Ono. Asuka langsung menolak, takut ketemu Nanami lagi. Tapi Ono meyakinkannya kalau Nanami tidak akan ada di rumah, dia lagi sibuk syuting.
Jadilah Asuka ikut. Tapi setibanya di rumah Ono, yang membuka pintu malah Nanami. Dia berusaha melarikan diri, tapi Rio dan Momoko mendorongnya masuk. Ono dengan santainya bilang kalau pekerjaan Nanami mendadak dibatalkan.
Momoko hendak turun tangga tepat saat salah satu MC, Mikami Kyo, turun. Dia begitu terpanah sampai tidak lihat jalan dan hampir saja terjatuh jika saja Mikami tidak sigap menangkapnya bak drama romance hingga membuat Momoko terpana, apalagi Mikami orang yang periang.
Sementara para wanita bermain di ruang tamu, para pria menyiapkan makanan di dapur sambil mendiskusikan ketiga wanita itu. Mikami menduga kalau Nanami pasti akan memilih Asuka. Nanami bingung sendiri, dia bahkan tidak tahu yang mana yang bernama Asuka. Si gadis yang menangkap buket waktu itu, ujar Ono. Dia memberitahu mereka kalau Asuka dicampakkan oleh pacarnya tepat di hari ulang tahunnya
"Dia pasti pegawai yang ceroboh di kantor, yang hanya menunggu untuk dilamar" komentar Nanami
"Sama sekali tidak, dia pegawai yang komprehenfis. Pelanggan sangat menyukainya. Dia lolos ujian kualifikasi dan bekerja jauh lebih baik dariku"
"lalu kenapa dia ingin menjadi ibu rumah tangga profesional?" tanya Mikami
"Entahlah"
Saat semua orang mulai menonton pertandingan, Nanami langsung duduk di samping Asuka. Asuka berusaha menjauh, tapi Nanami malah semakin mendekat. Ono entah sengaja atau cuma terlalu antusias dengan pertandingannya, terus mendorong-dorong Nanami ke arah Asuka hingga membuat Asuka makin tak nyaman.
Begitu babak pertama berakhir, Asuka sengaja menjauh ke balkon. Nanami mengikutinya dan mengaku kalau dia merasa bersalah setelah mendengar dari Ono tentang apa yang terjadi pada Asuka di hari ultahnya. Asuka langsung merutuki Ono dengan kesal dan memalingkan wajahnya dari Nanami dengan malu. Yah, silahkan saja tertawa atau ejek dia seperti saat Nanami mengejeknya di pesta pernikahan.
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya mengatakannya untuk menceriakan suasana. Maafkan aku. Aku sendiri tidak begitu mempedulikan ultah. Tapi kau mempedulikannya, iya kan? Karena itulah, sebaiknya kau jangan menjadikannya sebagai kenangan buruk. Akhiri hubungan lama dan sambutlah dunia baru di hadapanmu. Lebih baik berpikir begitu"
Asuka berkaca-kaca penuh haru mendengarnya. Malu, dia buru-buru memalingkan mukanya dari Nanami. Nanami dengan manisnya memberikan handuknya pada Asuka lalu kembali ke ruang tamu. Asuka baru kembali setelah perasaannya cukup tenang. Tapi sejak itu, pandangannya terhadap Nanami tampaknya mulai berubah.
Di kantor, Asuka bertemu lagi dengan Kamiya yang sedang kesulitan memakai printer dan lagi-lagi dia salah mengenali nama Asuka. Asuka mengoreksi kesalahannya sekali lagi lalu membantunya menge-print dokumennya. Sebagai ungkapan terima kasih, Kamiya tiba-tiba saja mengajak Asuka makan malam bersama malam ini.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam