Tanpa memedulikan peringatan sekretarisnya, Zi Xin berjalan menghampiri Xi Xi. Tapi tiba-tiba Si Chen muncul merangkul istrinya. Tapi alih-alih membawanya pergi, Si Chen justru membawanya naik ke panggung untuk membelanya di hadapan semua orang.
Dia menegaskan bahwa dia sama sekali tidak peduli apa pun pandangan mereka terhadap istrinya, namun baginya, semua kata pujian di dunia ini takkan cukup untuk menggambarkan istrinya.
"Dia bukan pembohong. Dia adalah yang ingin aku, Yin Si Chen, lindungi seumur hidup. Aku mencintaimu." Ucap Si Chen lalu mencium lembut istrinya.
Tapi para wartawan rese itu seolah tak puas dan langsung heboh mengerubungi mereka, menuntut penjelasan tentang identitas Xi Xi. Tapi Si Chen mengabaikan semuanya, matanya tertuju pada istrinya seorang saat dia berkata.
"Gu Xi Xi adalah istriku, Yin Si Chen. Nyonya Presdir Whymall. Aku tidak peduli siapa yang memanfaatkan semua ini untuk merugikan istriku. Tapi melawan istriku, berarti melawan aku, Yin Si Chen. Aku akan menyelidiki masalah ini secara menyeluruh."
Tapi terlepas dari pernyataan cinta Si Chen, media tetap saja memberitakan bahwa istri Presdir Whymall adalah wanita matre. Parahnya lagi, berita itu akhirnya sampai ke ibunya Si Chen yang jelas saja ngamuk sama suaminya karena merahasiakan pernikahan putra mereka, apalagi saat Ayah memberitahu bahwa pernikahan ini hanya untuk sementara waktu demi memenangkan kontrak dengan Alex.
Ayah berusaha meyakinkan Ibu untuk mempercayai putra mereka dalam menangani masalah ini, tapi Ibu tak mau tahu, pokoknya dia harus pulang secepatnya, dan selidiki Gu Xi Xi itu dengan cermat. Dia mau tahu wanita seperti apa sebenarnya menantunya itu.
Keesokan harinya, Si Chen menyirami tanaman 'Keberuntungan Kecil' milik Xi Xi dengan harapan tanaman itu akan memberkati Xi Xi biar Xi Xi cepat kaya dan memberkati hubungan mereka agar tetap langgeng.
Di kantor, Fei Yang bergerak cepat menyelesaikan masalah gosip tentang Xi Xi biar tidak semakin membesar. Jadi sekarang yang harus mereka lakukan adalah menyelidiki siapa dalang di balik kasus ini dan bagaimana cara orang itu bisa mendapatkan buku dairy-nya Xi Xi.
Si pelaku itu (Xi Wei) saat ini sedang kesal melihat foto-foto ciuman mesranya Xi Xi dan Si Chen viral di internet, tidak terima karena Si Chen masih membela Xi Xi bahkan setelah tahu kalau Xi Xi tuh gila harta.
Ibunya Shang Ke sengaja membuat-buat alasan biar bisa bertemu Ruo Na, terang-terangan mengaku bahwa ia sudah mengetahui hubungan Ruo Na dengan putranya lalu menyerahkan sebuah kartu kredit pada Ruo Na.
Hmm, apa maksudnya ini? Apakah Nyonya Shang melakukan ini dengan tujuan menyuruhnya untuk putus sama Shang Ke?
Nyonya Shang menyangkal, malah yang Nyonya Shang inginkan sebenarnya adalah agar Ruo Na takkan pernah meninggalkan Shang Ke. Pfft! Putranya itu dulu suka main, punya banyak mantan, banyak skandal, kekanak-kanakan, komplit deh pokoknya.
Tapi ia perhatikan Shang Ke banyak berubah sejak pacaran sama Ruo Na. Dia tidak berharap terlalu tinggi sih, dia hanya ingin putranya itu membawa pulang seorang menantu, dan Nyonya Shang setuju banget kalau menantunya adalah Ruo Na.
Nyonya Shang bahkan antusias banget ingin mengajak calon besannya untuk tinggal bersama, rumah mereka besar banget, pasti menyenangkan dua keluarga menjadi satu dan tinggal seatap.
Nyonya Shang bahkan sudah merencanakan segalanya, termasuk berapa anak yang harus mereka miliki di masa depan nanti. Tapi Ruo Na malah sama sekali belum ada pemikiran untuk berumah tangga dan secara halus menegaskan bahwa ini adalah urusan pribadinya dengan Shang Ke.
Gara-gara ini, Ruo Na jadi kesal sama Shang Ke, mengira Shang Ke yang memberitahu ibunya tentang hubungan mereka. Shang Ke menyangkal, ibunya tahu sendiri karena pernah melihat mereka berciuman. Tapi... dia serius sama Ruo Na dan benar-benar ingin menikahi Ruo Na.
Sayangnya, Ruo Na menolak. Jujur dia akui kalau dia sebenarnya tidak ingin menikah karena dia tidak percaya pada pernikahan. Dia trauma karena waktu kecil sering menyaksikan kedua orang tuanya bertengkar hebat, bahkan kadang main tangan hingga akhirnya mereka bercerai.
Ibunya pernah bilang bahwa mereka berubah sejak mereka menikah, padahal sebelum menikah mereka tidak seperti itu. Karena itulah, dia takut kalau mereka juga akan menjadi seperti itu, dan juga karena dia tidak mempercayai Shang Ke.
Bahkan selama mereka pacaran, dia membuat sistem penilaian terhadap Shang Ke karena dia yakin betul kalau Shang Ke tidak akan pernah bisa mencapai target.
Ruo Na langsung ambil cuti setelah itu dan tidak bisa dihubungi sama sekali. Shang Ke yang sedih, langsung pergi ke Si Chen untuk curhat dan minta pendapat. Tapi bukannya memberinya pencerahan atau hiburan, Si Chen malah menabur garam ke lukanya dengan mengklaim bahwa menurutnya, mereka sudah berakhir.
Shang Ke hampir saja kesal, tapi Si Cen belum selesai bicara. Coba pikir baik-baik. Saat Shang Ke sedang menghadapi masalah perasaan seperti ini, hal pertama yang dia lakukan kan datang padanya, itu artinya Shang Ke menganggapnya sebagai orang yang paling bisa dipercaya dan diandalkan. Ruo Na juga pasti melakukan itu, mendatangi orang yang paling dia percaya dan bisa diandalkan.
Dugaan Si Chen benar, Ruo Na memang pergi ke orang yang paling bisa dia percaya, yaitu Xi Xi (Sebenarnya rada aneh sih, mereka sangat jarang terlihat berinteraksi kecuali waktu di pesta waktu itu, kok bisa Xi Xi sekarang jadi sahabat yang paling bisa dipercayai Ruo Na?)
Ruo Na mengajaknya ke bar untuk curhat dan menunjukkan sistem penilaian cintanya terhadap Shang Ke. Tapi dilihat dari data itu, jelas penilaiannya terhadap Shang Ke sebenarnya sama sekali tidak buruk.
Ruo Na menyadari perkembangan Shang Ke sangat pesat dan bagus, tapi itu justru semakin menakutkannya, makanya dia memilih melarikan diri. Dia berencana mengundurkan diri dan mencari tempat yang jauh untuk menenangkan diri untuk sementara waktu.
Tapi menurut Xi Xi, biarpun dia bisa melarikan diri ke tempat lain, tapi bukan berarti dia bisa melarikan diri dari hubungannya dengan Shang Ke. Fakta kalau Ruo Na mendatanginya sekarang ini jelas membuktikan kalau tekad melarikan dirinya Ruo Na sebenarnya tidak cukup kuat, Ruo Na hanya ingin meminta pendapatnya tentang apakah dia harus melarikan diri atau tetap di sini.
Tapi Xi Xi tidak akan mendorongnya untuk melakukan salah satu dari kedua pilihan itu. Tapi Xi Xi akan meminjamkannya sedikit keberanian untuk membantu Ruo Na menghadapi ketakutannya terhadap pernikahan.
Shang Ke dan Si Chen sudah menunggu di rumah saat Xi Xi pulang. Shang Ke langsung heboh menanyakan keadaan Ruo Na dan meminta bantuan Xi Xi agar dia bisa menghubungi Ruo Na.
Xi Xi penasaran apakah Shang Ke ingin menikahi Ruo Na? Shang Ke jujur mengaku bahwa yang paling dia inginkan sebenarnya adalah bisa melihat Ruo Na setiap hari, menemani dan melindungi Ruo Na setiap kali dia berada dalam bahaya, tidak masalah status mereka menikah atau tidak.
Baiklah, kalau begitu, berarti ada kemungkinan mereka bisa balikan. Xi Xi punya ide bagus untuk membantu menyatukan kedua orang itu kembali, dan dia butuh kerja sama mereka untuk melaksanakan rencana ini.
Tak lama kemudian, Xi Xi membawa Ruo Na ke sebuah gedung yang sudah dihias indah bak sebuah altar pernikahan dan Shang Ke sudah menunggunya di ujung altar dengan sebuah gaun pengantin di sampingnya.
Di luar, Xi Xi mendapati Si Chen sedang mengintip kedua orang di dalam itu melalui CCTV. Dia beralasan kalau dia khawatir Shang Ke akan melakukan kesalahan. Xi Xi tidak suka dan tidak setuju dengan caranya ini, tapi ujung-ujungnya dia tetap saja ikutan ngintip saking keponya.
Shang Ke mengaku bahwa sebenarnya bukan hanya Ruo Na saja yang memiliki ketakutan, dia juga memiliki ketakutannya sendiri. Waktu dia melamar Ruo Na, dia benar-benar harus mengumpulkan segenap kekuatan dan keberaniannya untuk itu. Tapi ternyata tetap ditolak sama Ruo Na, membuatnya jadi tidak punya keberanian lagi.
"Jadi, kau menyalahkanku?" Heran Ruo Na.
"Iya, aku menyalahkanmu. Kau jelas tidak ingin menikah, tapi tetap memberiku sistem penilaian. Kau jelas tidak terlalu menyukaiku sebelumnya, tapi
Kau tetap bersamaku demi tanggung jawab. Kau jelas..."
Tapi bahkan sebelum dia sempat menyelesaikannya, Ruo Na cepat-cepat menghentikannya. Xi Xi bingung kenapa Shang Ke malah mengucap hal-hal yang tidak sesuai arahannya. Yang tak disangkanya, Si Chen mengaku bahwa dialah yang menyuruh Shang Ke mengucap semua itu.
Si Chen akui bahwa apa yang Xi Xi ajarkan memang sangat menyentuh dan pasti bisa memperbaiki hubungan cinta mereka. Namun yang tidak Xi Xi ketahui adalah Ruo Na itu punya sifat yang sama persis dengan Si Chen.
Dibandingkan Xi Xi, Si Chen lebih memahami Ruo Na. Makanya dia lebih tahu cara apa yang terbaik untuk menaklukkan Ruo Na. Daripada merayu Ruo Na, lebih baik memprovokasinya.
Shang Ke mengaku kalau dia diberitahu Xi Xi bahwa Ruo Na memberinya 60 poin, jelas itu menunjukkan kalau Ruo Na sebenarnya menyukainya tapi Ruo Na malah tak mau mengakuinya. Asal tahu saja, Shang Ke hanya memberi Ruo Na 10 poin. Ucapannya sukses membuat Ruo Na marah, tidak terima dirinya cuma dikasih nilai serendah itu dan menuntut apa alasannya.
"Karena sikapmu. Tiba-tiba dingin, tiba-tiba hilang dan sering mengabaikan. Sudah cukup bagus aku memberimu 10 poin!"
Kesal, Ruo Na langsung berbalik pergi. Shang Ke hampir saja goyah, tapi untungnya dia tidak panik dan diam saja tak mengejar Ruo Na, dan itu sukses membuat Ruo Na terprovokasi hingga dia akhirnya dia berbalik kembali lalu mencium Shang Ke.
Bahkan Ruo Na sendiri yang kemudian mengusulkan agar hubungan mereka dimulai dari awal dan penilaiannya mulai dari nol lagi. Shang Ke begitu terharu mendengarnya dan langsung setuju.
Tapi Ruo Na menegaskan bahwa tak peduli sebesar apa pun poinnya, belum tentu dia mau menikah sama Shang Ke. Tidak masalah, Shang Ke langsung memeluknya erat dan meyakinkan bahwa yang dia inginkan hanyalah bisa bersama dan melindungi Ruo Na terlepas mereka menikah atau tidak.
Xi Xi tercengang, siasatnya Si Chen benar-benar berhasil. Si Chen langsung menuntut Xi XXI untuk memberinya hadiah kemenangan, tapi Xi Xi malah mengajaknya untuk membersihkan venue acara. Mereka sudah menyewa gedung ini, jadi mereka wajib bertanggung jawab membersihkannya sebelum mengembalikannya ke yang punya.
Wah! Si Chen tidak terima. Mending minta Fei Ang saja yang membersihkannya. Tapi saat Xi Xi mengeluh sedih, Si Chen akhirnya mengalah dan langsung beranjak bangkit menuruti kemauan istrinya.
Melihat tempat romantis bekasnya Shang Ke dan Ruo Na ini membuat Xi Xi begitu bahagia. Si Chen heran mendengarnya, apa itu artinya Xi Xi tidak bahagia menikah dengannya? Xi Xi mengiyakan, dia menikah dengan Si Chen kan awalnya karena terpaksa.
Mendengar itu, Si Chen tiba-tiba berinisiatif mengajaknya berdansa sembari mengajak Xi Xi untuk mengulang pernikahan dan sumpah pernikahan mereka hari ini, di sini, sekarang juga. Tapi tiba-tiba mereka tersela oleh telepon dari ibunya Si Chen yang mengabarkan bahwa dia akan segera pulang.
Gara-gara itu, Xi Xi jadi panik hingga dia mulai mengeluarkan semua buku tentang belajar bahasa Italia dan yang pernah Si Chen belikan untuknya. Sebelumnya dia tak pernah mau repot-repot untuk membacanya, tapi sekarang dia harus melakukannya demi menyambut kedatangan ibu mertuanya. Dia penasaran seperti apakah sebenarnya ibunya Si Chen itu?
"Dia sangat disiplin terhadapku waktu aku masih kecil. Tidak mengizinkanku melakukan kesalahan sedikit pun. Suka mengikuti jalannya sendiri untuk mengatur segalanya untukku. Memiliki keinginan kuat untuk mengendalikan, tapi dia sangat menyayangiku. Jadi tenang saja."
Xi Xi jadi semakin takut. "Dia menyayangimu, dia tidak menyayangiku."
"Bukankah ada aku." Si Chen meyakinkan kalau dia pasti akan melindungi dan menemani Xi Xi. Sama seperti bagaimana Xi Xi berhasil menaklukkannya, dia yakin kalau Xi Xi juga pasti bisa menaklukkan ibunya dan membuat ibunya menyukainya.
Tapi tetap saja Xi Xi tidak bisa tenang, apalagi waktu dia mengukur pinggangnya dan langsung heboh menilai dirinya kegemukan (Pfft! Sekurus itu dibilang gemuk). Gara-gara itu, Xi Xi ingin diet saja, tapi Si Chen tak mengizinkan.
Jadilah Xi Xi makan tapi cuma seuprit, dia bahkan lebih memperhatikan table manner sekarang dan berusaha bersikap seelegan mungkin. Nenek dan Si Chen sampai heran melihatnya.
Dia seperti bukan Gu Xi Xi, Si Chen dan Nenek tidak suka dia yang seperti ini. Maka Si Chen langsung menggodanya dan sukses membuat pertahanannya runtuh, apalagi Nenek juga ikutan menggodanya dengan membahas masalah cicit. Si Chen langsung setuju, tapi Xi Xi malu banget dan langsung kabur.
Ruo Na baru saja berhasil menandatangani kesepakatan kerja sama dengan seorang wanita. Tapi yang tak disangkanya, wanita itu dan Shang Ke sepertinya pernah punya hubungan di masa lalu, wanita itu bahkan menuntut Shang Ke untuk mentraktirnya makan dan langsung menggandeng tangan Shang Ke yang jelas saja membuat Ruo Na jadi cemburu. Dia langsung menarik Shang Ke dan menegaskan statusnya sebagai pacar Shang Ke lalu mencium Shang Ke di hadapan wanita itu.
Bersambung ke episode 20
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam