Sinopsis Once We Get Married Episode 12

Zi Xin menemui ibunya Xi Xi di tokonya, tapi malah mendapati Ibu mau menutup tokonya. Ini karena Ibu kekurangan modal untuk terus menjalankan toko tuanya itu. Zi Xin langsung sigap menawarkan bantuan dengan menyediakan beberapa peralatan elektronik yang dibutuhkan Ibu. 

 

Dia beralasan kalau dia melakukan ini bukan hanya sekedar membantu Ibu, melainkan juga meminta bantuan Ibu untuk melakukan percobaan pada peralatan elektronik tersebut, karena perusahaannya bergerak di bidang peralatan elektronik. 

Ibu yang awalnya menolak karena tak enak merepotkan orang lain, akhirnya langsung setuju setelah mendengar alasannya tersebut. Dan sebagai ucapan terima kasih, Ibu janji akan membuatkan snack untuk Zi Xin menyuruh Xi Xi untuk mengantarkannya ke Zi Xin nanti.

Si Chen galau. Jika dia memenuhi permintaan Alex, maka itu artinya, Xi Xi tidak akan bisa lagi melanjutkan proyek mereknya sendiri. Fei Ang mengusulkan untuk membuat kontrak baru dengan Xi Xi yang didalamnya berisi beberapa ketentuan rahasia. 

Jadi biarpun posisi Xi Xi nantinya adalah seorang ketua, tapi posisi itu hanya secara tertulis dan dia tidak punya hak untuk membuat keputusan dan penghasilan. Dia yakin Xi Xi tidak akan menyadarinya mengingat rendahnya pengetahuan hukum Xi Xi.

Tapi Si Chen tidak setuju, dia tidak mau lagi membohongi Xi Xi. Jadi sekarang ini dia hanya memerintahkan Fei Ang untuk pergi dan rapat untuk mempersiapkan merger dan akuisisi.


Si Chen entah kenapa tiba-tiba flu, dan langsung tertidur setelah Fei Ang pergi, dan baru bangun saat Xi Xi kembali tak lama kemudian. Xi Xi jadi khawatir dan ingin membelikannya obat, tapi Si Chen melarangnya pergi. Dia lebih ingin ditemani Xi Xi saja sekarang.

Xi Xi kembali dengan membawa sepotong kue red velvet untuk Si Chen soalnya hari ini kan ultahnya Si Chen. Dia tahu karena Si Chen kan pernah menyuruhnya menghapalkan biodatanya.

Dia cuma bisa mendapatkan sepotong kue, soalnya sekarang sudah terlalu malam dan semua toko kue sudah tutup. Beruntungnya tadi dia bertemu anak kecil yang sedang merayakan ultah juga hari ini.

"Terus kau merebut kue anak kecil itu?"

Iya. Eh, bukan ding. Tidak termasuk merebut juga. Dia hanya menyanyikan lagu ulang tahun untuk anak itu, terus anak itu berbaik hati memberinya sepotong kue ini. Si Chen jadi ingin dinyanyikan lagu ultah juga sama Xi Xi.


Xi Xi agak kurang pede untuk nyanyi, tapi dia menurutinya saja. Si Chen pun senang, dia lalu make a wish dalam hatinya, berdoa semoga Xi Xi akan selalu ada di sisinya. Xi Xi penasaran apa harapannya, tapi Si Chen menolak ngasih tahu.


Dia juga pura-pura pelit tidak mau membagi kuenya, malah menggoda Xi Xi untuk merebut sesendok kuenya. Xi Xi berusaha menggigit kuenya, tapi Si Chen terus menjauhkannya sehingga wajah Xi Xi berakhir terlalu dekat dengan Si Chen.


Xi Xi langsung menjauh dengan canggung, tapi Si Chen tiba-tiba menariknya kembali dan menciumnya mesra yang terang saja mengagetkan Xi Xi.

"Manis, tidak?" Goda Si Chen. Xi Xi sontak kabur saking kagetnya.

Kembali ke Cina, Xi Xi menggantung sepasang gantungan kunci boneka beruangnya di tanaman keberuntungannya lalu menempatkan mereka di meja kamarnya Si Chen, biar Si Chen ikut ketularan mendapatkan keberuntungan.

Sebentar lagi kan Xi Xi akan membuka tokonya sendiri. Mungkin saja dia akan menjadi kaya suatu hari nanti sehingga Whymall akan memohon-mohon padanya untuk bekerja sama. Si Chen galau mendengar keantusiasan Xi Xi untuk mewujudkan impiannya, apakah impiannya sepenting itu?

"Tentu saja penting. Impianku sejak kecil adalah membuka toko merekku sendiri. Jadi tak peduli apa pun yang terjadi, aku pasti akan menyelesaikannya." Ujar Xi Xi penuh tekad.

 

Xi Xi lalu pergi mengunjungi ibunya untuk memberikan oleh-olehnya, dan saat itulah Ibu memberitahunya tentang bantuan yang diberikan Zi Xin. Ibu juga menyuruhnya untuk memberikan snack Qingtuan untuk Zi Xin sebagai ungkapan terima kasih.

Yah, padahal Xi Xi hampir senang mengira snack itu untuknya. Tapi baiklah, Xi Xi pun pergi ke rumah Zi Xin untuk menyerahkan snack itu. Zi Xin ingin mengundangnya masuk untuk makan siang bersamanya, tapi Si Chen mendadak muncul menyela mereka.

Dia jadi cemburu begitu mengetahui ibu mertuanya membuatkan snack untuk Zi Xin dan langsung memerintahkan Xi Xi pulang bersamanya.


Di rumah, Si Chen dengan muka cemberut menuntut penjelasan tentang makanan itu dan tanya apakah Xi Xi juga bisa membuat makanan itu. Xi Xi bilang bisa, maka Si Chen langsung menyuruh Xi Xi untuk membuatnya sekarang juga. Harus dibuat sendiri oleh Xi Xi, karena dia ingin makan buatan Xi Xi.

Berusaha bersabar, Xi Xi akhirnya menurutinya. Dilihat dari ekspresi Si Chen, rasanya jelas enak. Tapi dasar Si Chen, dia terlalu gengsi untuk mengakuinya, malah mengejek dan bilang kalau rasanya tidak enak. Xi Xi jadi kesal. Terus ngapain tadi menyuruhnya untuk membuat makanan ini?

"Ada orang yang makan masakan ibu mertuaku, tentu saja aku ingin makan buatanmu." Ujar Si Chen lalu pergi, tapi sedetik kemudian kembali lagi hanya untuk menggondol makanan yang dia bilang tidak enak itu. Pfft! Dasar kekanak-kanakan.


Si Chen dihubungi Alex yang menanyakan keputusan mereka. Masalahnya, Si Chen belum memberitahukan masalah ini ke Xi Xi. Jadi dia dengan sopan meminta waktu sedikit lagi. Tapi dia meyakinkan bahwa mereka pasti tidak akan mengecewakan Alex.

Si Chen memang ragu untuk mengatakannya sekarang pada Xi Xi mengingat sekarang ini Xi Xi sibuk mencurahkan seluruh perhatiannya pada tokonya. Fei Ang punya usul untuk membujuk Xi Xi. Yaitu, kabulkan apapun harapan Xi Xi, maka Xi Xi pasti akan menerima apapun permintaan Si Chen.

Mendengar itu, Si Chen jadi ingat kalau Xi Xi sangat mengidolakan seorang komikus bernama Nianxi. Si Chen pun langsung menyuruh Fei Ang untuk mencari dan mempertemukannya dengan si komikus tersebut.

Mereka bertemu malam itu juga, namun yang tak disangkanya, Nianxi ternyata Mo Zi Xin. padahal dia berniat mau menyenangkan Xi Xi dengan mempertemukannya dengan komikus idolanya. Si Chen jadi kesal dan langsung membatalkan niatannya. Dia bahkan memperingatkan Zi Xin untuk merahasiakan identitas dirinya dari Xi Xi.


Di rumah, Si Chen tak sengaja mendengar Xi Xi bicara ditelepon dengan Xiao Ya tentang keantusiasannya untuk toko mereknya yang sebentar lagi akan buka. Ini adalah impiannya sejak dia SMP, dan akhirnya sebentar lagi akan terwujud.

Si Chen jadi semakin galau, akhirnya dia memutuskan memanggil para pegawainya untuk rapat darurat dan memberi mereka berbagai instruksi untuk menyambut kedatangan Alex. Intinya, dia akan membuat proposal lain untuk diperlihatkan pada Alex, karena dia memutuskan untuk tidak memberitahu Xi Xi tentang hal ini, dia tidak tega untuk menyuruh Xi Xi melepaskan impiannya yang dia perjuangkan dengan susah payah.

Tapi jika Alex tetap memaksa, maka dia berusaha membujuk Xi Xi untuk bergabung. Tapi jika Xi Xi menolak, maka Si Chen akan menyerah. Sekarang ini, di dalam hatinya, Xi Xi lebih penting dibandingkan mereknya Alex.

Yang tidak dia ketahui, Xi Xi sebenarnya sudah mengetahui hal ini saat dia tak sengaja melihat draft kontrak proyek ini di laptopnya Si Chen yang ditinggalkan dalam keadaan terbuka. Xi Xi galau tak tahu harus bagaimana.

Saat Si Chen pulang tak lama kemudian, tiba-tiba Si Chen mengajaknya candlelight dinner yang jelas saja membuat Xi Xi jadi mencurigai niatannya melakukan hal ini. Apalagi Si Chen tiba-tiba menanyakan hari pembukaan tokonya lalu memintanya untuk menundanya sebentar.

Bahkan saat Xi Xi menanyakan alasannya, Si Chen tidak mau jujur dan hanya menjawab ambigu bahwa dia memiliki sedikit masalah yang perlu dia selesaikan. Tapi Si Chen janji akan membantu Xi Xi begitu masalahnya selesai nanti.

Xi Xi jadi semakin sedih dan kecewa mendengarnya. Parahnya lagi, Si Chen tiba-tiba tidak menyetujui pilihan tokonya dan pabrik pembuatan bajunya dengan berbagai alasan. Sebenarnya semua alasan yang disebutkannya masuk akal, tapi Xi Xi tak percaya, mengira Si Chen tidak ingin dia membuka toko.

Si Chen meralat, dia hanya tidak ingin Xi Xi melakukannya sekarang. Dia benar-benar mendukung Xi Xi untuk membuka toko, hanya saja sekarang bukan waktu yang tepat. Tapi Xi Xi tetap saja tak mempercayainya, mengira Chen sudah memutuskan untuk mengorbankannya demi merger dan akuisisinya terhada merek Enjoy.

Xi Xi benar-benar kecewa padanya. Kalau Si Chen sudah membuat keputusan seenaknya sendiri, lalu untuk apa Si Chen menyembunyikan masalah ini darinya?

"Aku hanya merasa kalau masalah ini tidak seharusnya ditanggung olehmu. Jadi saat aku mengetahuinya, aku tidak berencana memberitahukannya padamu.  Aku bisa menyelesaikan masalah ini, hanya saja aku butuh waktu, Gu Xi Xi. Kuharap kau percaya padaku."


Sayangnya Xi Xi tetap tak percaya padanya. Kesalahpahaman Xi Xi pada Si Chen semakin bertambah besar saat keesokan harinya tuan tanah toko yang disewanya malah memberitahunya bahwa ada orang dari Whymall yang ingin merebut tokonya, dan si tuan tanah jelas lebih memilih Whymall yang bersedia mengeluarkan lebih banyak uang, jadi Xi Xi harus segera angkat kaki dari tokonya.

Saat Zi Xin mendengar tentang masalah toko itu, dia langsung bergerak cepat mencari toko lain untuk Xi Xi. Dan dua hari kemudian, Xi Xi pun berhasil mendapatkan toko baru.


Tapi tiba-tiba ada masalah, Ran Xi Wei mendapat bocoran informasi dari asistennya yang merupakan temannya asistennya Alex tentang Alex yang menunjuk Xi Xi sebagai kepala merek Enjoy. Dia jadi semakin kesal dan cemburu pada Xi Xi sehingga dia dengan liciknya, memberikan bocoran informasi ini pada seorang kenalannya yang bekerja di medsos.

Tak butuh waktu lama, informasi itu pun viral di internet. Karena yakin tak mungkin ada yang tahu masalah selain pihak Alex dan Whymall dan Xi Xi, Si Chen jadi salah paham mengira Xi Xi-lah yang membocorkan rahasia ini.

Bahkan tanpa mengecek kebenarannya dulu, Si Chen langsung mengonfrontasi Xi Xi, mengira Xi Xi sengaja membocorkan rahasia ini hanya demi mempertahankan tokonya sendiri. Kesal, Xi Xi tegas menyangkal dan balas mengonfrontasi Si Chen yang dia kira melakukan cara licik merebut tokonya. Padahal Si Chen benar-benar tidak tahu menahu tentang itu karena itu perbuatan pegawainya.

Mereka jadi semakin salah paham karena Si Chen masih sangat yakin kalau Xi Xi-lah pelakunya karena hanya Xi Xi satu-satunya orang yang diuntungkan dari bocornya informasi ini. Sekarang seluruh dunia sudah tahu kalau Xi Xi menolak Alex, Xi Xi sudah bebas sekarang.

***

 Shang Ke memasakkan steak dengan penuh cinta untuk sang pacar. Tapi tiba-tiba Ruo Na ingin membahas masalah mantan. Shang Ke jadi panik mengingat masa lalunya yang playboy dan buru-buru menjelaskan kalau dulu tuh dia masih muda dan polos, jadi Ruo Na jangan marah yah.

Tapi Ruo Na bahkan tak mempermasalahkannya. Orang dewasa punya beberapa mantan itu kan wajar. Dia tidak akan cemburu kok. Tapi begitu Shang Ke menceritakan semua hubungan masa lalunya yang ternyata buuaaaanyak sekali, lebih dari yang dia kira, Ruo Na jadi kesal. Mukanya seram banget malah, Shang Ke jadi takut.

Jelas Ruo Na kesal mendengar Shang Ke punya mantan bejibun, dia sendiri cuma pernah menjalani 2 kali hubungan, dengan mantannya yang pertama dan yang kedua dengan Shang Ke.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments