Si Yue jelas menolak permintaan Ding Xian dan tegas mengusirnya pulang. Ibu sudah menunggu di depan dengan muka jutek saat Si Yue mengantarnya pulang tak lama kemudian. Jelas mengkhawatirkan putrinya. Tapi Ibu seperti biasanya, mengungkapkan kekhawatirannya dengan ngomel-ngomel yang jelas saja membuat Ding Xian langsung masuk dengan sebal dan mengabaikan omelannya.
Ibu bahkan mencoba menanyakan tentang putrinya pada Si Yue, soalnya Ibu curiga putrinya itu sedang dekat dengan pria. Si Yue canggung mengklaim tak tahu apa-apa tentang itu, tapi dia berusaha meyakinkan Ibu untuk tidak terlalu mengkhawatirkan Ding Xian karena menurutnya, Ding Xian itu anak yang cukup patuh.
Ayah juga membujuknya untuk berdamai dengan Ding Xian. Tapi tetap saja Ibu keras kepala menolak mengakui kesalahannya dan menolak bicara sama Ding Xian.
Berbagai masalahnya membuat Ding Xian jadi tidak fokus belajar, bahkan nilai ujiannya jadi menurun drastis sehingga dia terpaksa harus memenuhi janjinya pada Pak Liu untuk pindah bangku.
Tapi Ding Xian tidak menjelaskan apapun pada Si Yue yang jelas saja Si Yue jadi salah paham dan sedih, mengira Ding Xian pindah bangku karena marah padanya dan dia bahkan tidak tahu apa kesalahannya. Ding Xian memang tidak berani ngomong, takutnya Si Yue akan langsung mencari Pak Liu kalau sampai tahu kebenarannya.
Makanya Ding Xian minta bantuan Ke Ke dan Sha Di untuk memikirkan sebuah alasan yang paling bagus untuk dia berikan pada Si Yue. Tapi tidak ada satupun yang bisa memberikan ide bagus. Ding Xian jadi tambah bingung.
Akhirnya yang bisa dia lakukan hanya diam dan berusaha menghindari Si Yue. Bahkan saat pulang bersama, dia sengaja jalan duluan dengan alasan takut bertemu dengan preman yang belakangan ini terkenal dengan nama Naga Jahat Sekolah Menengah Shenhai.
Si Yue juga cuma bisa diam saja dengan kebingungan, sama sekali tidak mengerti apa kesalahannya sampai Ding Xian menghindarinya. Saat dia meminta pendapat teman-temannya tentang masalah ini, Zi Qi menyarankannya untuk membujuk Ding Xian dengan cara memberinya hadiah.
Diamnya mereka membuat mereka jadi semakin salah paham pada satu sama lain. Apalagi kemudian Ding Xian melihat Si Yue berbincang akrab dengan Yang Chun Zi yang kontan saja membuatnya cemburu.
Apalagi saat Zi Qi mencoba membaca gerak mulut mereka, dia mengira kalau mereka berdua mau kencan. Ding Xian jadi semakin yakin kalau Si Yue ada hubungan spesial dengan Yang Chun Zi saat Ke Ke memberitahu bahwa Chun Zi sekarang sudah putus sama pacarnya. Saking kesalnya sama Si Yue, dia menolak ikut saat keluarganya berkunjung ke rumah Si Yue.
Di rumahnya Si Yue, Ibu curhat tentang putrinya yang belakangan ini nilai ujiannya anjlok. Ditambah lagi, putrinya itu sekarang sudah mulai punya keinginannya sendiri dan bersikeras ingin belajar IPA.
Mendengar itu, Si Yue berusaha meyakinkan Ibu bahwa kepribadian Ding Xian itu memang seperti itu. Dia orang yang jika sudah membuat sebuah keputusan, maka dia akan berpegang teguh pada keputusannya tersebt.
Karena itulah, dia yakin kalau Ding Xian pasti akan bisa mengatasi kesulitannya dan melewati ujian dengan baik. Ibu juga harus percaya dan yakin pada Ding Xian. Dan ucapannya sukses memengaruhi Ibu.
Tidak tahan dengan situasi canggung ini dan berniat mendekatkan dua orang itu kembali, Sha Di memberikan dua tiket konser ke Ding Xian, membuat Ding Xian mengira kalau mereka berdua yang akan menonton konser itu. Padahal di tempat lain, Zi Qi juga sedang membujuk Si Yue untuk menonton konser yang sama. Tapi caranya lain, Zi Qi membujuk Si Yue dengan cara bilang ke Si Yue kalau Ding Xian juga akan nonton konser itu.
Jiang Chen menemui Zi Qi dan Sha Di di depan sekolah untuk minta pinjaman uang. Sepertinya dia sedang ada masalah sama orang tuanya sehingga ayahnya memotong uang sakunya. Sha Di memberinya selembar uang dengan senang hati, tapi Zi Qi rada pelit. Dan jadilah Jiang Chen memaksa mau merogoh sakunya.
Ke Ke yang melihat itu, jadi salah paham mengira Jiang Chen mau merampok temannya. Sontak saja dia menghajar Jiang Chen, mengira dia preman yang belakangan ini terkenal dengan nama Naga Jahat Sekolah Menengah Shenhai itu.
Ke Ke dan Jiang Chen sontak ribut berdebat... hingga mereka sepakat untuk menangkap si Naga Jahat sekolah menengah Shenhai itu bersama-sama. (Hmm... kayaknya mereka calon pasangan ketiga nih)
Berkat bujukan Si Yue, Ibu akhirnya memutuskan berdamai dengan Ding Xian dengan cara membelikan baju baru untuk Ding Xian, bahkan mengizinkannya keluar nonton konser dan memberinya beberapa lembar uang saku.
Tapi setibanya di tempat acara, yang dia temui malah cuma Si Yue. Ding Xian langsung sadar apa yang dilakukan Sha Di dan langsung senang karenanya. Sha Di dan Zi Qi juga sebenarnya ada di sana, tapi mereka sengaja menjauh dan masuk belakangan setelah mereka.
Usai konser tak lama kemudian, Ding Xian disenggol orang sehingga membuat kakinya keseleo. Tapi hal itu juga membuat mereka akhirnya punya kesempatan untuk membicarakan masalah mereka baik-baik, di mana Ding Xian akhirnya jujur tentang alasannya pindah bangku.
Si Yue pun lega menyadari Ding Xian pindah bangku bukan karena marah padanya. Dia meyakinkan Ding Xian untuk berusaha keras saja ke depannya. Sisanya, serahkan saja padanya. Mulai besok, dia akan mengajari Ding Xian secara privat. Ding Xian pasti tidak akan gagal lagi dalam ujian. Ding Xian senang.
Menjalankannya misi menangkap si Naga Jahat Sekolah Menengah Shenhai, Jiang Chen menangkap satu orang pria yang dia curigai dan jadilah mereka beramai-ramai mengeroyok pria itu... Sampai saat Sha Di mendengar tangisan pria itu dan langsung mengenali suaranya yang ternyata Zi Qi. Pfft! Kasihan banget Zi Qi. Dia sontak mewek heboh memprotes kekejaman teman-temannya sendiri.
Namun tiba-tiba mereka mendengar suara teriakan Jun Cong di kejauhan. Dia lagi-lagi kena buli, kali ini dia dipalak sama si Naga Jahat yang ternyata cuma seorang anak kecil bertubuh gendut yang gede badannya doang, dikonfrontasi para orang dewasa, langsung mewek ketakutan. Masalah si Naga Jahat akhirnya selesai juga.
Tapi sebelum Ding Xian masuk rumah, Si Yue tiba-tiba menghentikannya karena ternyata dia benar-benar menuruti sarannya Zi Qi dan memberikan sebuah hadiah untuk Ding Xian berupa satu set peralatan lukis dan di bagian kopernya, terukir nama Ding Xian.
Inilah alasannya berbincang dengan Yang Chun Zi beberapa hari yang lalu. Dia memesan peralatan melukis itu dari orang tuanya Yang Chun Zi yang tinggal di luar negeri. Ding Xian senang sekaligus merasa bersalah karena sudah salah paham sama Si Yue.
Bersambung ke episode 11
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam