Sinopsis My Secret Bride Episode 7 - 5

Suam speechless dan langsung berusaha menghindar, tapi Rut dengan cepat menangkapnya dan memaksanya duduk di sofa, dan menuntut ada apa sama Suam sebenarnya?


"Kenapa kau bertanya seperti itu padaku? Apa ada yang salah denganku? Aku tidak seperti kalian yang menemukan saksi dan tidak mengatakannya pada orang lain."

"Hei, Khun. Pekerjaanku bukan menjual barang dan mengumpulkan lotre sepertimu dan bisa memberitahu semua orang setiap waktu."

"Kau menghina pekerjaanku?"

"Bukan begitu. Aku hanya membuat perbandingan."

"Lalu kenapa harus dibandingkan dengan pekerjaanku? Kau juga memandaku rendah aku sama seperti adikmu, kan?"

"Ada apa sebenarnya denganmu hari ini? Kenapa kau tidak bisa mengerti?"

Suam menegaskan bahwa dia hanya ingin tahu kenapa Rut merahasiakan tentang Bee darinya padahal mereka memulai ini bersama. Tapi Rut menyangkal keterlibatan Suam dan mengingatkan bahwa Suam bukan polisi, jadi dia tidak perlu repot.

Lagipula ini berbahaya. Dia mempekerjakan Suam untuk mencegah terjadinya drama dan bukannya membuat drama sendiri seperti ini.


Sakit hati, Suam meminta maaf atas keusilannya. Mulai sekarang, dia hanya hanya melakukan tugasnya dan tidak akan lagi ikut campur dalam masalah Rut. Sebaiknya Rut keluar saja sekarang.

"Kenapa jadi begini, Suam? Biasanya kita bisa bicara dan saling mengerti."

"Lupakan itu. Aku mungkin sudah kelewatan. Keluarlah. Aku mau lanjut membaca." Suam bahkan langsung membuka pintu, mengisyaratkan Rut untuk keluar sekarang juga. Rut terpaksa keluar dengan sedih.


Tapi saat Suam sedang tidur, tiba-tiba Padet menelepon dan mengabarkan ada pencuri masuk rumahnya. Suam sontak membangunkan Rut.

Rut sontak mengambil pistolnya, menyuruh Suam untuk memanggil polisi dan suruh Teerak untuk berhati-hati. Dia menginstruksikan Suam untuk tetap di sini dan jangan turun.

Err... tapi sepertinya kedua orang itu bukan pencuri karena yang orang-orang itu lakukan justru menyiram rumah Rut dengan minyak tanah. Mereka hampir saja mau menyalakan api, tapi untung saja Padet muncul dan menghajar salah satu penjahat.

Dasar Suam tidak pernah nurut, dia malah mengikuti Rut turun saking khawatirnya sama Rut. Tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari luar, Rut sontak melindungi Suam. Suara itu membangunkan Teerak juga.

"Teerak (Sayang)." Rut memanggil Teerak, tapi Suam salah paham mengira Rut memanggil dirinya dan refleks ikutan menjawab. Suam jadi malu.


Rut menginstruksikan Teerak untuk menjaga Suam tetap di dalam rumah sebelum kemudian dia keluar untuk membantu Padet. Rut menuntut siapa orang yang mengirim mereka.

Tapi kedua penjahat itu diam-diam mengeluarkan pemantik api, lalu secara bersamaan mereka melempar benda itu sambil menyerang Rut dan Padet lalu kabur.

Api menjalar dengan cepat, menghalangi Padet dan Rut untuk mengejar kedua penjahat itu dan membuat mereka terkurung dalam kobaran api. Suam sontak panik, untung saja Teerak sigap mengambil tabung pemadam kebakaran dan mulai memadamkan apinya.

"Khun Rut, bagaimana keadaanmu?"

"Suam! Kenapa kau membuatku khawatir?" Omel Rut.


Saat polisi baru tiba tak lama kemudian, sudah ada puluhan reporter yang menunggu di depan pagar. Aneh, bagaimana para reporter ini bisa tahu mendahului mereka?

Sersan memberitahu Rut bahwa Letnan Kom sedang berusaha menangkap penjahatnya sekarang. Rut berterima kasih atas bantuan Padet. Jika bukan karena dia, mungkin rumahnya sudah terbakar habis sekarang.

Tapi Letnan heran, kenapa para penjahat itu ingin membakar rumahnya Rut? Apa Rut menyembunyikan sesuatu? Pertanyaan Letnan itu kontan membuat Rut cemas. Dia langsung menelepon Bee tapi malah tidak dijawab.


Rut jadi semakin cemas dan langsung mengajak Padet ikut bersamanya. Tapi saat mereka baru keluar, para reporter itu langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan.

Mereka penasaran apakah Rut berselisih dengan orang-orang berpengaruh atau apakah Rut punya musuh? Tapi yang paling aneh adalah mereka tahu bahwa rumahnya dibakar dan mereka penasaran tentang alasannya, apakah ini ada hubungannya dengan kasus yang sedang dia kerjakan.

Rut jelas merasa aneh dengan itu, dari mana mereka bisa tahu kalau rumahnya akan dibakar? Rut jadi semakin ketakutan dan bergegas pergi.


Suam cuma bisa menunggu di rumah dengan gelisah, sementara Letnan dan Sersan sibuk menggosipkan para reporter tadi. Mereka benar-benar merasa aneh, para reporer itu bahkan sudah datang duluan sebelum polisi. Dan kenapa mereka bisa langsung datang kemari alih-alih ke kantor polisi? Dan bagaimana pula mereka bisa tahu kalau rumahnya Rut dibakar padahal tak ada mobil pemadam kebakaran yang datang?

Mendengar gosipan itu, Suam langsung menelepon Thuan tentang keanehan situasi ini. Thuan juga merasa ada yang aneh. Thuan juga merasa begitu, sekarang ini mereka sedang melacak ke mana perginya Rut dan Padet.

Songkram heran karena menurut sinyal, Padet pergi ke tempat yang cukup jauh. Padet terus berusaha menelepon Bee, tapi tetap tak ada jawaban.


Mereka tiba di rumah kosong itu tak lama kemudian. Tapi baru sampai depan pagar saja mereka sudah melihat ada yang aneh karena pagarnya terbuka. Mereka sontak bersiap dengan senjata-senjata mereka saat mereka masuk.

Rumah itu gelap dan tampak tak ada seorang pun di sana. Teleponnya Bee tergeletak begitu saja di meja. Mereka langsung naik ke lantai atas dan berpencar mengecek dua kamar yang bersama.

Tapi tiba-tiba Padet memanggilnya dan Rut sontak kaget mendapati Bee terkapar dengan pistol di tangan dan kepala pecah. Bunuh diri lagi?


Damkerng yang jadi petugas forensik, tiba tak lama kemudian bersama beberapa rekannya, Sersan Dan dan Letnan Kom. Dan melalui kamera rahasianya Damkerng, tim Snow White bisa mengetahui kondisi di TKP.

Satu per satu bukti-bukti diamankan para petugas forensi. Damkerng yang emosi, langsung menginterogasi Rut saat itu juga dan tanya apakah korban ada hubungannya dengan Rut.

Padet sampai harus maju menghadapinya dan pura-pura marah memperingatkan bahwa dia dan Rut akan memberikan keterangan di kantor polisi nanti. Thuan juga langsung menegur Damkerng untuk tenang.

"Kurasa akan lebih baik kau menyiapkan jawaban." Sinis Padet pada Rut.


Rut cuma bisa membisu. Tapi saat dia memperhatikan mayatnya Bee, dia mulai menyadari berbagai keanehan kasus ini. Bee kidal, tapi pistol itu ada di tangan kanannya. Ditambah dengan fakta rumahnya yang mendadak dibakar secara sengaja dan para reporter yang entah bagaimana bisa tahu rumahnya dibakar.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam