Sinopsis Lucky's First Love Episode 11 - 1

Sinopsis Lucky's First Love Episode 11 - 1

Xing Yun benar-benar heran dan penasaran, ada apa dengan Xia Ke hari ini? Padahal kemarin dia baik-baik saja loh. Saat dia melewati arena permainan, tak sengaja dia bertemu Xiao Xi yang sendirian di sana.


Xiao Xi mengaku ayah dan ibunya harus membeli sesuatu, jadi dia ditinggal di sini, sebentar lagi mereka akan kembali kok. Hah? Xing Yun jelas heran mendengarnya menyebut tentang ayahnya.

Xiao Xi menjelaskan bahwa ayahnya sudah kembali sekarang, kemarin ayahnya dan Xia Ke bertengkar. Sekarang Xing Yun mengerti kenapa mood Xia Ke buruk banget seharian ini. Xiao Xi pasti senang yah ayahnya kembali sekarang?

"Lumayanlah. Xiao Pang dan Xiao Pan tidak berani lagi mengatakan apapun tentang aku. Tapi aku rasa, Paman Chu Nan sedikit lebih baik. Mbak Xing Yun, apa kau mau main mesin capit? Aku juga mau main."

Oke, Xing Yun mencoba memainkan mesin capit itu dan sukses mendapatkan satu boneka yang langsung dia berikan untuk Xiao Xi.

Xiao Xi senang. "Mbak Xing Yun, kukasih tahu yah. Ibuku tidak pintar main game ini. Sejak Paman Chu Nan tidak pernah datang lagi, aku jadi tidak pernah bisa mendapatkan boneka."

Xing Yun canggung mendengarnya. Chu Nan tahu kalau ayahnya Xiao Xi sudah kembali? Tentu saja, Xiao Xi sendiri yang kasih tahu dia. Shen Qing dan Ling Shan baru kembali saat itu.


Ling Shan memperkenalkan dirinya sebagai ayahnya Xiao Xi dan Shen Qing memperkenalkan Xing Yun sebagai temannya dan temannya Xia Ke. Ling Shan memberikan sebuah es krim untuk Xiao Xi, tapi Xiao Xi tak suka karena dia lebih suka yang rasa coklat.

Baru tahu, Ling Shan berjanji akan membelikan yang rasa coklat lain kali. Dia lalu menawarkan tumpangan untuk Xing Yun. Xing Yun menolak, rumahnya dekat sini kok. Maka mereka pun pamit dan pergi.


Mood Xia Ke masih saja memburuk. Tak ada satupun yang benar di matanya dan dia terus memarahi semua orang yang tidak becus melakukan pekerjaannya. Bahkan Xing Yun pun ikut kena semprot. Xia Ke bahkan tidak memperhatikan penampilannya yang biasanya necis.

Tapi setelah memahami alasan Xia Ke jadi seperti ini, Xing Yun malah merasa prihatin padanya dan langsung berusaha menghiburnya dengan menawarkan makan malam untuknya. Dia sendiri tidak perlu makan malam, soalnya dia sudah kenyang dimarahi.

Belakangan ini Xia Ke sibuk banget sampai tidak pernah menyuruh Xing Yun membuatkan kopi untuknya. Bagaimana kalau dia buatkan secangkir kopi untuknya?

Dan bahkan sebelum Xia Ke menjawab, dia langsung saja membawa pergi gelasnya Xia Ke, lalu kembali tak lama kemudian dengan secangkir kopi hangat. Dia menggunakan biji kopi pemberian Yao Qing loh.

Kopi ini pasti bisa menyingkirkan segala kesusahan Xia Ke. Tapi saat Xia Ke mencoba mencicipinya, dia malah mendapati rasanya terlalu manis. Xing Yun sengaja yah?


"Bukan begitu. Hanya saja saya merasa belakangan ini anda tidak makan dengan benar. Makany saya menambahkan sedikit gula. Jika tidak, anda tidak akan punya energi untuk mengomeli kami."

Xia Ke langsung menurut dan meminumnya lagi. Tapi kenapa Xing Yun masih belum pergi juga? Xing Yun pun to the point tanya apakah belakangan ini Xia Ke tidak bahagia?

"Apa itu urusanmu?"

"Saya hanya ingin mengingatkan bahwa anda adalah wajah dari TIG. Apa anda tahu berapa banyak orang yang rela kerja lembur hanya karena penampilan anda? Biarpun anda terluka, tapi jangan melukai penampilan anda." Ujar Xing Yun sambil menunjuk kemejanya Xia Ke yang berantakan.

"Kau merasa punya hak apa untuk mengajari bosmu?"

"Saya bersikap seperti ini karena saya benar-benar peduli pada anda. Saya setiap hari selalu berdoa pada patung kucing keberuntungan itu agar semangat anda bisa pulih kembali. Jika tidak, kami semua akan mati di bawah kekuasaan tirani anda sebelum Instance Zone bisa diluncurkan."

"Keluar!"

"Baik!" Xing Yun sontak kabur.


Ling Shan dan Xiao Xi sedang main sepak bola. Tapi tak sengaja bolanya meluncur ke jalan, tepat ke kakinya Chu Nan yang abru datang. Xiao Xi senang bukan main melihatnya dan langsung lari ke dalam pelukannya.

Tapi Ling Shan jelas tak senang melihat pemandangan itu, dia siapa? Xiao Xi dengan polosnya memperkenalkannya sebagai Paman Chu Nan. Shen Qing langsung menyuruhnya Xiao Xi masuk rumah. Xiao Xi awalnya tak mau, tapi Shen Qing tegas memaksanya masuk. Terpaksalah Xiao Xi harus menurut.

"Kenapa kau datang kemari?" Tanya Shen Qing.

"Aku ingin bertemu denganmu."

Ling Shan nyinyir, Shen Qing memang selalu cantik dan banyak disukai pria yang tidak bisa berhenti mengejarnya. Tapi jika Chu Nan begini terus, ini namanya mengganggu dan mengganggu orang itu kejahatan.

"Alasan apa yang membuat seorang pria tiba-tiba kembali setelah meninggalkan istri dan anaknya selama 4 tahun?" Balas Chu Nan.

"Aku tidak berhutang penjelasan padamu."

Dia mau membawa Shen Qing pergi, tapi Chu Nan dengan cepat menghentikannya. Tapi yang tak disangkanya, Shen Qing malah mengusirnya, bahkan menyuruhnya untuk tidak kembali lagi lalu membiarkan Ling Shan membawanya masuk rumah.


Padahal sebenarnya Shen Qing tidak benar-benar bermaksud seperti itu dan sekarang dia galau menatap kepergian Chu Nan dari jendela. Dia ingin menjelaskan pada Ling Shan, tapi tidak perlu, Ling Shan mengerti betul kalau tadi Shen Qing hanya menjadikannya sebagai tameng.

Tapi dia tidak keberatan kok. Dia malah merasa berguna bisa membantu Shen Qing mengusir para pria yang mengejarnya. Dia senang karena itu artinya Shen Qing dan Xiao Xi membutuhkannya. Tak ingin membahas masalah ini lebih jauh, beralasan kalau dia lelah dan mengusir Ling Shan.


Ibu penasaran apakah belakangan ini Xing Yun sudah punya teman baru. Xing Yun, dia sibuk bekerja di kantor setiap hari, mana ada waktu untuk cari teman baru. Ibu penasaran, apa mungkin Xing Yun masih belum melupakan yang lalu?

"Bu, ngomong apa sih? Aku sudah lama melupakannya."

Benarkah? Ibu dengar dari Xing Cheng bahwa belakangan ini Chu Nan tidak fokus bekerja, seperti orang yang kehilangan jiwa. Ayah sih mensyukurinya, salah Chu Nan sendiri tidak menghargai putri mereka yang berharga.

"Nak, apa kau ingin ibu menyuruh Xing Cheng untuk memperkenalkan orang lain padamu?"

"Lupakan saja!"

Tepat saat itu juga, dia mendapat pesan dari Xia Je yang menyuruhnya untuk menjemputnya di bar. Hadeh! Terpaksalah Xing Yun harus pergi tengah malam begini untuk mengurus bosnya, dia bahkan tidak repot-repot untuk ganti baju dulu.


Tapi setibanya di bar, penjaga bar malah melarangnya masuk. Xing Yun berusaha menjelaskan kalau dia hanya mau menjemput seseorang, tapi si penjaga keukeuh melarang dengan alasan sudah penuh.

Tapi saat ada wanita lain yang berpakaian lebih necis, dia malah mengizinkan wanita itu masuk. Xing Yun jelas kesal. Apalagi saat dia mencoba menelepon Xia Ke, malah tidak dijawab.

Dia mencoba mengirim chat, meminta Xia Ke untuk keluar sendiri karena penjaga tidak mengizinkannya masuk. Dan seolah tahu alasan dia tidak diperbolehkan masuk, Xia Ke dengan santainya mengingatkan Xing Yun untuk melihat penampilannya sendiri.

Saat itulah dia baru menyadari perbedaan penampilannya yang cuma pakai baju rumah dengan para wanita yang pakai gaun cantik yang diizinkan masuk.


Tak lama kemudian, Xing Yun akhirnya berhasil masuk juga setelah sedikit mengubah style-nya dan mengalihfungsikan jaket jeans-nya jadi rok. Tapi di dalam, dia malah mendapati Xia Ke sudah teler dan yang mengirim pesan padanya bukan Xia Ke, melainkan He Yu.

Xing Yun jelas kesal dipermainkan seperti ini dan berniat mau pulang saja. Tapi He Yu dengan cepat mencegahnya dan berusaha membujuknya untuk minum dulu mumpung dia sudah datang.

"Aku tidak tertarik."

"Ambil minuman ini dan siramkan padaku untuk membuatmu merasa lebih baik, oke?"

Tapi Xing Yun menolak melakukan apapun. He Yu akhirnya to the point menjelaskan kalau Xia Ke minum sangat banyak sampai teler seperti ini dan dia tidak bisa membawanya seorang diri.

Xing Yun akhirnya menyerah dan langsung cekatan mengurus Xia Ke. Dia meminumkan obat pengar ke Xia Ke lalu meminta air hangat pada bartender untuk dibuat jadi air madu hangat dan meminumkannya pada Xia Ke. Melihat semua itu, He Yu benar-benar iri sama Xia Ke yang memiliki seorang asisten yang bisa segala hal seperti Xing Yun.

"Hentikan omong kosongmu dan angkat saja dia."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam