Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 5 - 1

Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 5 - 1

Xia Lin benar-benar penasaran dengan Jia Fei dan Wen Li. Ada apa sih sebenarnya dengan mereka berdua? Kenapa Jia Fei langsung lari begitu melihat Wen Li?


Jia Fei canggung beralasan kalau ini cuma gara-gara kejadian di arena anggar waktu itu. Wen Li mengejarnya sampai sejauh 2 km loh. Wen Li benar-benar membuatnya hampir trauma.

Wah, Xia Lin jadi makin penasaran dengan hubungan mereka berdua. Jia Fei canggung menyangkal, dia dan Wen Li tidak ada hubungan apa-apa saat ini. Tapi... Wen Li pernah sih nembak dia, tapi dia belum memberi jawaban apapun.

"Oh, jadi dia sudah menyatakan cinta padamu? Lalu kenapa kau menghindarinya? Kau bukan jenis wanita yang selalu menghindari masalah."

"Aku... aku... masih memikirkannya."

"Kau mulai ada rasa sama dia yah?"

"Aku merasa ini... agak terlalu cepat."

Terlalu cepat? Memangnya kapan mereka saling mengenal? Seingat Xia Lin, Jia Fei memang agak aneh waktu dia bertemu Wen Li di kantornya Yi Zhou waktu itu. Mereka pasti sudah lama saling mengenal yah? Ngaku aja deh! Apa yang Jia Fei sembunyikan darinya?


Jia Fei berbohong menyangkal dan meyakinkan Xia Lin kalau dia mengenal si pegawai Lingshi Group itu berkat Xia Lin. Lagipula, dia khawatir kalau Wen Li ingin bersamanya hanya untuk sesaat dan tidak serius.

Pokoknya dia berencana memperjelas segalanya dengan Wen Li dalam beberapa hari mendatang. Dia tidak mau pusing memikirkan masalah ini terus, ada banyak hal lain yang perlu dia lakukan.

"Kau mungkin akan menyesalinya suatu hari nanti. Kurasa Wen Li itu orang yang bisa diandalkan."

"Duh kakak, jangan jodohin aku sama dia. Ah sudahlah, Lin Lin. Aku ngantuk nih, met malam."

Tepat setelah itu, Yi Zhou nge-chat bahwa dia akan mengantarkan Xia Lin ke lokasi syuting besok. Xia Lin berusaha menolaknya, tapi Yi Zhou tidak mau terima penolakan.

 

Keesokan harinya, Yi Zhou dan Wen Li sudah menunggu di depan saat Xia Lin turun. Yi Zhou bahkan membawakan sarapan berupa minuman diet untuknya (Sponsor maksudnya, wkwkwk! Ngiklannya terang-terangan banget).

Dalam perjalanan, Wen Li memberitahu bahwa jdwal penerbangan Yi Zhou ke Inggris adalah sore jam 5. Xia Lin penasaran berapa lama dia pergi ke Inggris? Dan untuk apa dia pergi ke sana?

"Untuk mengurus beberapa hal, tapi aku akan cepat kembali. Jagalah dirimu sendiri selama aku pergi. Hubungan aku kalau kau ada masalah apapun."

"Tenang saja. Fokus saja pada pekerjaanmu, tidak perlu mengkhawatirkanku."


Tapi kemudian perhatian Xia Lin teralih ke Wen Li yang membuatnya teringat Jia Fei. Maka dengan sengaja dia mengklaim bahwa ada barangnya Jia Fei yang ketinggalan di rumahnya tadi dan dia harus mengantarkannya. Apa Wen Li punya waktu untuk membantunya mengantarkan barangnya Jia Fei?

Tentu saja Wen Li bersedia dengan senang hati. Apa Nona Jia ada di rumah sekarang? Xia Lin antusias mengiyakannya, belakangan ini Jia Fei selalu menulis di rumah.

Dia jarang keluar, bahkan tidak punya waktu untuk memasak. Makan 3 kali seharinya selalu harus beli dari luar. Jia Fei tuh tak pernah mau kalau disuruh ambil sendiri barang-barangnya, katanya itu bisa mengganggu pikirannya.

Oh yah, sebenarnya dia dan Jia Fei berencana liburan ke Bali bulan depan. Tapi sekarang mereka harus membatalkan rencana itu. Jia Fei selalu bilang kalau dia suka banget melihat laut dan ingin menggelar pernikahan masa depannya di tepi laut. Jika dia tidak pergi ke pantai, dia pasti akan kecewa. Ngomong-ngomong tentang pernikahan, Yi Zhou penasaran, Xia Lin berencana menggelar pernikahan mereka di mana?

"Aku... aku belum memikirkannya. Kau kan pasti sangat sibuk dengan pekerjaanmu. Oh yah Asisten Wen, kapan kau terakhir liburan?"

Seingat Wen Li liburan terakhirnya sekitar 5 tahun yang lalu. Tapi Yi Zhou sontak menegurnya, maka Wen Li buru-buru beralasan bahwa itu karena dia bosnya sibuk bekerja, jadi bagaimana bisa dia bermalas-malasan.

"Biarpun kalian sibuk bekerja, tapi kalian juga perlu menyeimbangkan antara pekerjaan dan liburan, iya kan?"

Yi Zhou setuju. Semua yang Mumu katakan memang benar. Tapi liburan tidak bisa dilakukan sekarang. Begini saja, hari ini dia tidak ada kerjaan, jadi Wen Li boleh melakukan apapun yang dia suka.


Chu Yan tiba duluan di lokasi dan memutuskan untuk menunggu Xia Lin di ruang ganti. Tapi di sana, dia malah melihat dokumen milik Nona Jiang yang erjudul Kontrak Pertunangan. Terang saja Chu Yan penasaran dan langsung menuntut penjelasan.

 Xia Lin dan Yi Zhou tiba tak lama kemudian. Yi Zhou protes tak senang gara-gara Xia Lin tadi cuma mengkhawatirkan masalah liburnya Wen Li seorang. Xia Lin mengingatkan kalau Yi Zhou adalah bos, dia bebas liburan kapan pun dia mau.

"Apa di matamu aku ini adalah bos yang suka bersenang-senang sendiri dan menekan pegawainya untuk kerja rodi?"

Tentu saja tidak. Xia Lin tahu kok kalau Yi Zhou bos yang baik, bertanggung jawab dan peduli dengan para pegawainya. Tadi itu dia cuma ingin menjodohkan Jia Fei dengan Wen Li. Sudahlah, Yi Zhou kembali kerja saja sekarang.


Xia Lin pergi duluan. Chu Yan baru keluar dari ruang ganti saat itu dan langsung membwa Yi Zhou ke dalam dan mengonfrontasinya tentang kontrak pertunangan itu. Sepertinya Yi Zhou sudah sangat kecanduan bisnis sampai dia membuat kesepakatan terkait hal sepenting pertunangan.

Yi Zhou mengerti, Chu Yan pasti mendengarnya dari Nona Jiang yah? Chu Yan menolak memberitahu dari mana dia mengetahuinya. Yi Zhou ngotot menuntut Chu Yan untuk mengaku kalau masalah ini sangat penting bagi Xia Lin. Apa ada orang lain selain Chu Yan yang mengetahui masalah ini?

Chu Yan akhirnya mengaku kalau kontrak itu sudah ada di atas meja saat dia datang lalu Nona Jiang masuk dan berusaha menyingkirkannya. Chu Yan rasa tidak ada orang lain selain dirinya yang melihat kontrak itu.

Maka Yi Zhou langsung menelepon Wen Li dan menyuruh Wen Li untuk memperingatkan Nona Jiang bahwa jika sampai ada orang lain yang tidak seharusnya tahu, mengetahui masalah ini, dia tidak akan mengampuni Nona Jiang.


"Hei, Ling Yi Zhou. Apa maksudmu dengan orang yang tidak seharusnya tahu?"

"Kau tidak seharusnya mengetahui masalah ini. Kau sudah tahu terlalu banyak."

"Kenapa kau dan Xia Lin menandatangani kontrak semacm itu?"

"Kami dipaksa oleh situasi."

Chu Yan tak percaya. Hari gini masih membuat kontrak petunangan? Mereka tidak sedang syuting drama idol kan? Tapi kalau dipikir-pikir, begini juga bagus sih. Hal ini menunjukkan bahwa Xia Lin sebenarnya tidak menyukai Yi Zhou saat mereka bertunangan. Yi Zhou sinis mendengarnya, bagaimana Chu Yan bisa yakin apakah Xia Lin menyukainya atau tidak.

"Waktu dan hati yang akan membuktikan segalanya."

"Chu Yan, aku dan Xia Lin sudah bertunangan. Kuharap kau tidak melakukan sesuatu yang mungkin bisa melukainya. Terutama tentang karirnya."

"Tidak mungkin aku melukainya. Aku selalu melindunginya seperti yang selama ini kulakukan. Ling, jangan lupa, di industri ini aku..."

"Tentu saja aku tahu, dalam dunia entertainment, dengan status dan kemampuanmu, kau bisa melindungi Xia Lin lebih baik daripada aku, iya kan?"


Baru dibicarakan, Xia Lin datang saat itu juga untuk memanggil Chu Yan keluar tapi malah bingung melihat Yi Zhou masih belum pergi. Chu Yan pun bergegas keluar dan membiarkan mereka berduaan.

Xia Lin bingung melihat Chu Yan, ada apa dengannya? Alih-alih menjawabnya, Yi Zhou mendadak menarik Xia Lin ke dalam pelukannya sambil mengeluh manja. Dia mengira kalau dia sudah biasa melakukan perjalanan bisnis, tapi saat memeluk Mumu seperti ini, dia jadi tidak ingin melakukan apapun. Dia hanya ingin terus memeluk Mumu seperti ini.

"Mumu, bagaimana kalau kita menyelesaikan apa yang tertunda di rumahmu waktu itu?" Goda Yi Zhou dan langsung mendekat untuk mencium Xia Lin... saat tiba-tiba saja seorang staf mengetuk pintu dan memanggil Xia Lin keluar untuk memulai syutingnya. Yi Zhou kecewa.


Wen Li mendatangi rumahnya Jia Fei. Awalnya dia cuma mondar-mandir galau tak tahu harus bagaimana jika berhadapan dengan Jia Fei nanti. Tapi dengan cepat dengan menguasai diri dan mulai mengetuk pintu, tapi malah mendapati pintu rumah Jia Fei tak terkunci.

Parahnya lagi, dia mendapati Jia Fei tak sadarkan diri dalam posisi kepala di bawah meja laptopnya. Wen Li sontak cemas dan mencoba membangunkannya, tapi malah mendapati Jia Fei ternyata cuma tertidur. Wen Li lega.

Tapi dia bingung bagaimana caranya memindahkan HJia Fei dari posisi itu tanpa mengganggu tidurnya, dan akhirnya dia memutuskan untuk membiarkannya saja.


Mengalihkan perhatiannya, Wen Li mendapati rumah itu sangat kotor dan jorok. Wen Li pun langsung berubah jadi bapak rumah tangga yang sibuk sendiri seluruh membersihkan rumah itu, sementara Jia Fei tampak tak terganggu sedikitpun.

Malah anehnya, sepertinya Jia Fei punya kebiasaan berjalan dalam tidur. Setiap kali Wen Li mengeceknya, dia selalu mendapati Jia Fei perlahan-lahan bergerak. Dari yang awalnya kepalanya di bawah meja, lalu punggungnya hingga kakinya yang berada di bawah meja.

Malah saat keempat kalinya dia mengecek, dia mendadak bingung sendiri mendapati Jia Fei entah sejak kapan sudah tidak ada di tempatnya dan pindah ke kasur tanpa sedikitpun terganggu dengan sekitarnya.

Bukan cuma membersihkan rumah, dia juga membelikan beberapa kebutuhan Jia Fei yang hampir habis dan memasakkan makanan untuk Jia Fei.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam