Sinopsis Long For You Episode 14

Sinopsis Long For You Episode 14

Shi Yi pergi ke perpustakaan untk mencari buku cerita yang sama persis seperti punyanya Xue Ji. Buku itu bercerita tentang karakter utama yang bernama Liu Xue Ji dan saudaranya yang hidup kembali secara ajaib dan menjadi makhluk abadi.


Dalam flashback di masa lampau, sepertinya waktu itu ada epidemi dan bencana kelaparan di desa. Orang-orang takut mati. Tapi salah satu dari mereka memberitahu yang lain tentang gosip seputar Liu Xue Ji.


Kabarnya setelah Ayah Xue Ji dibunuh, seluruh keluarga mereka diburu sehingga Xue Ji harus melarikan diri sampai ke desa mereka ini. Menurut kabar yang dia dengar dari adiknya Xue Ji sendiri, katanya Xue Ji pernah mati lalu hidup kembali, darahnya bisa menyembuhkan penyakit. Meminum darah Xue Ji bisa membuat mereka hidup abadi.

Adiknya Xue Ji bilang kalau waktu itu dia sangat sekarat. Tapi setelah meminum darahnya Xue Ji, dia hidup kembali. Karena itulah, mereka memerlukan darahnya Xue Ji agar mereka bisa sembuh. Daripada diam saja menunggu mati, sebaiknya mereka bergerak cepat untuk mendapatkan darah Xue Ji.

"Ayo kita bunuh saja Liu Xue Ji!" Ujar si provokator. "Mungkin saja kita bisa mendapatkan penghargaan. Siapa juga yang tidak takut jika bertemu dengan monster seperti Liu Xue Ji?"

Dia meyakinkan kalau mereka pasti bisa mendapatkannya. Lagipula Lai En Shan itu cuma seorang cendikiawan yang tak mungkin bisa menghentikan semua orang. Terprovokasi, orang-orang itu pun mengendap-endap mendekati kamarnya Xue Ji sambil membawa senjata masing-masing saat Xue Ji sedang berdandan untuk pernikahannya dengan En Shan.

Flashback end.

 

Li Zhe pamit pada Bapak Mantan Polisi. Ia menawarkan bantuannya kapanpun Li Zhe membutuhkannya. Dia sungguh-sungguh berharap kasus ini akan ada penyelesaiannya sebelum ia mati. Seharusnya kasus ini selesai 16 tahun yang lalu.


Sementara itu di rumah, Xue Ji sedang sibuk main puzzle saat Tao De menelepon. Sayangnya dia tidak bisa mendapatkan petunjuk apapun, karena CCTV di sekitar rumah sakit sudah dihapus sama pelaku.

 

Video itu sebenarnya ada pada Bei La dan berhubung sekarang Tuan Wu sudah melaporkan masalah ini ke polisi, jadi Bei La memerintahkan anak buahnya unuk menyerahkan rekaman CCTV itu ke polisi sebagai bukti pendukung untuk semakin menjerat Xue Ji. Dia juga memerintahkan untuk mengirim foto-foto kencannya Xue Ji dan Shi Yi ke media. Di dalam lacinya, tampak ada sepucuk pistol.


Di rumah, Xue Ji masih asyik dengan puzzle-nya saat bel pintu berbunyi. Chun Shan mengira yang datang Jiang Huai tapi malah kaget mendapati polisi-lah yang datang untuk menangkap Xue Ji atas tuduhan pembunuhan pada Nyonya Min.

Parahnya lagi, kejadian itu langsung diliput oleh para reporter dan Shi Yi baru saja tiba di sana saat Xue Ji diseret ke mobil polisi. Kaget, Shi Yi langsung berusaha mendekat tapi gagal gara-gara para reporter.


Bei La mendadak muncul menyeretnya menjauh dari para reporter. Dia tidak boleh sampai terlihat oleh para reporter di sini karena sebentar lagi dia akan debut, sedangkan Xue Ji ditahan atas tuduhan pembunuhan.

Shi Yi tidak boleh terlibat. Untuk sementara waktu ini, Shi Yi diam saja di perusahaan, jangan bikin ulah, jangan menunjukkan dirinya. Dia akan suruh orng untuk mengawasi Shi Yi. Sekarang Shi Yi harus pulang bersamanya, tidak boleh membantah. Tidak seharusnya dia berada di tempat ini.


Jiang Huai sontak panik melihat Xue Ji dibawa polisi, apalagi saat Chun Shan menjelaskan alasan Xue Ji ditahan. Kematian Nyonya Min tidak ada hubungannya dengan Xue Ji. Jiang Huai mau pergi ke kantor polisi saja untuk memberikan kesaksiannya.

Tapi Chun Shan tak setuju. Jiang Huai mau ngomong apa di sana? Di mau mengungkap rahasianya Jiang Huai? Apa mungkin polisi akan memercayainya? Dia istirahat sja, tidak akan terjadi apapun pada Xue Ji.


Tao De langsung menelepon Xue Ji begitu mendengar beritanya. Dia sudah menyiapkan pengacara keluarga Li untuk membela Xue Ji, taoi Li Zhe menolak dan memerintahkan Tao De untuk tetap di Perancis dan melaksanakan tugasnya.

"Tentang masalah Xue Ji, aku akan berusaha yang terbaik."


Memikirkan ucapan terakhir Bei La tadi, Shi Yi mulai merasa curiga dengan maksudnya. Apa maksud Bei La dengan dia tidak seharusnya berada di tempat itu? Tempat itu adalah rumah pacarnya, tapi kenapa Bei La ada di sana?

Bei La canggung beralasan kalau dia sedang mengunjungi teman lamanya, dan kebetulan dia melihat Shi Yi. Shi Yi tampak jelas tak percaya, apalagi saat melihat gelangnya Bei La, tapi dia diam saja dan hanya mengomentari gelangnya Bei La yang cantik.


Pengacara pembelanya Xue Ji datang untuk meminta Xue Ji menceritakan kejadian yang sebenarnya. Dia perlu tahu segala detilnya agar dia tahu bagaimana harus  membela Xue Ji.

Tapi tentu saja Xue Ji tidak bisa mengatakan apapun karena itu akan mengungkap rahasianya. Dia mengakui dia mengenal Nyonya Min dan ada di sana saat Nyonya Min meninggal dunia, tapi dia tidak bisa menjawab saat Pengacara menanyakan hubungannya dengan Nyonya Min dan apa sebenarnya yang Xue Ji suntikkan ke Nyonya Min itu.


Pengacara langsung menemui Li Zhe setelah itu. Dia merasa membela Xue Ji akan sangat sulit karena dia tidak mau mengungkapkan detil kejadiannya. Li Zhe kesal mendengarnya, dia menyewa si pengacara karena firma hukumnya adalah yang terbaik. Bukankah pengacara sendiri yang bilang kalau tingkat keberhasilannya 100%?

"Maaf, Tuan Li. Jika Nona Xue Ji bersedia bekerja sama, kami bisa mengetahui detilnya. Dan hanya dengan begitulah kami bisa membelanya. Tapi masalahnya, kami tidak tahu apa-apa tentang kasus ini. Jadi, kami tidak bisa menjamin bisa menang."

"Jika Xue Ji tetap diam, apa dia benar-benar akan dipidana atas pembunuhan?"

Pengacara yakin begitu. Berdasarkan semua bukti yang dimiliki polisi, akan sulit untuk melepasnya. Sebenarnya ada satu solusi lain, tapi itu sulit.


Dan cara lain yang dimaksud Pengacara adalah menemui putranya Nyonya Min. Tuan Wu menolak menemuinya, tapi Li Zhe pantang menyerah dan bersikeras menunggunya. Dia terus menunggu dan menunggu dengan sabar... sampai akhirnya Tuan Wu tak punya pilihan selain menemuinya.

"Kalau ini tentang Li Xue Ji, kau tidak perlu mengatakan apapun." Ketus Tuan Wu.

"Tuan Wu, kau harus tahu bahwa di keluarga Li, egoku sangat tinggi. Aku tidak pernah memohon pada siapapun sebelumnya. Karena itulah, kali ini aku ingin memohon padamu untuk mendengarkan apa yang ingin kukatakan. Aku bisa memberimu apapun, apa saja boleh."

Tapi Tuan Wu tetap tak mau mengalah. Mereka sudah saling mengenal sejak lama, karena itulah dia tidak mau bertemu dengan Li Zhe, karena dia tidak mau mendengar Li Zhe memohon demi Li Xue Ji. Biarpun secara hukum Li Zhe dan Xue Ji adalah kakak-adik, tapi masalah dia sebagai tersangka itu perkara lain.

"Aku mengerti."

"Ibuku dibunuh orang lain secara tak adil, apanya yang kau mengerti?! bagaimana bisa kau mengerti?!"

"Aku mengerti! Waktu aku berumur 8 tahun, aku melihat sendiri ibuku dibunuh oleh seseorang. Bagaimana mungkin aku tidak mengerti?"

"Kalau kau mengerti, seharusnya kau mengerti kalau aku memasukkan pembunuh ke dalam penjara itu masuk akal dan adil."

"Tapi Xue Ji bukan pembunuhnya!"

Tuan Wu tak percaya, semua bukti jelas mengarah pada Xue Ji. Bagaiana mungkin Xue Ji tidak ada hubungannya dengan kematian ibunya. Li Zhe menegaskan bahwa Xue Ji memang ada hubungannya dengan kematian Nyonya Min, tapi itu adalah permintaan Nyonya Min sendiri, pilihan Nyonya Min sendiri. Lagipula tidak ada alasan bagi Xue Ji untuk membunuh orang yang menderita kanker stadium akhir.
 

Shi Yi mengunjungi Xue Ji di penjara. Dia benar-benar cemas melihat kondisi Xue Ji, apa dia makan dengan baik? Xue Ji kelihatan kurusan.

"Shi Yi, tidak seharusnya aku menemuimu seperti ini. Aku tidak mencuci wajahku ataupun rambutku. Aku sangat jelek sekarang, iya kan?"

Tapi Shi Yi dengan manisnya meyakinkan Xue Ji bahwa dia kelihatan sangat cantik. Xue Ji sedikit terhibur mendengarnya. Dia meyakinkan Shi Yi kalau dia sungguh tidak membunuh siapapun, tapi dia tidak tahu harus mengatakan apa, dia tidak tahu harus bagaimana.

Yang tak disangkanya, Shi Yi tiba-tiba memanggilnya dengan nama aslinya. "Liu Xue Ji."

"Kau bilang apa?"

"Liu Xue Ji, itu nama aslimu, kan? Aku tahu siapa kau. Sekarang aku sudah mengetahui segalanya. Selama bertahun-tahun ini, pasti sangat sulit bagimu hidup sendirian?"


Xue Ji berkaca-kaca mendengarnya. Sekarang setelah Shi Yi mengetahui segalanya, apa Shi Yi takut padanya?

"Aku takut. Aku takut kau akan terluka, takut kehilanganmu." Ucap Shi Yi saat dia berusaha meraih Xue Ji dengan menempelkan tangannya ke kaca yang memisahkan mereka. "Aku mencintaimu."

Terharu, Xue Ji pun menempelkan tangannya ke kaca dan menangis. "Orang-orang di dunia ini tidak bisa menghindari kebahagiaan, kesedihan, cinta, kebencian, sakit dan menua. Mereka tidak ingin sakit, tidak ingin mati, berharap mereka akan muda selamanya. Tapi siapa yang bilang bahwa tidak menua dan tidak mati itu tidak tragis. Bisa menua bersama juga merupakan suatu kebahagiaan."


Tuan Wu sudah bicara dengan sekretaris mendiang ibunya dan mengonfirmasi ucapan Li Zhe tadi. Tapi sekarang Xue Ji sudah dipenjara, apa yang bisa dia lakukan?

Li Zhe memintanya untuk menjadi saksi, dia akan menyuruh pengacara untuk menyiapkan draft-nya, nanti Tuan Wu cuma perlu mengikuti instruksinya. Baiklah, Tuan Wu setuju.

Tapi, Li Zhe masih penasaran dengan satu hal. Semua orang mengira bahwa kematian Nyonya Min terjadi secara natural karena kanker, tapi kenapa Tuan Wu malah curiga dia dibunuh?

"Seorang wanita mengirimiku foto, dia bilang ibuku dibunuh. Tapi aku tidak pernah bertemu dengannya."

Li Zhe langsung mencurigai satu orang. Dia langsung memutar rekaman percakapannya dengan Bei La, dan Tuan Wu langsung mengenali suaranya sebagai wanita misterius yang meneleponnya.


Xue Ji akhirnya dibebaskan. Para reporter sudah menunggu di depan penjara. Li Zhe juga ada di sana untuk menjemput Xue Ji. Dia menelepon Shi Yi dan melarangnya ikut. Shi Yi tidak usah khawatir, biar dia sendiri yang menangani masalah ini.

"Oh yah, rekamanmu sudah selesai, kan?"

"Iy. Akan dirilis minggu depan."

"Terlalu berbahaya bagimu untuk tetap tinggal di Yin Hua."

"Aku akan berhati-hati."

"Kau tidak mengerti apa yang kukatakan, yah? Kuberitahu kau. Kalau bukan demi Xue Ji, aku tidak akan memberimu peringatan tentang masalah ini."


Pintu penjara akhirnya dibuka tak lama kemudian dan para reporter langsung mengerubungi Xue Ji. Tapi Li Zhe dan Chun Shan sigap mengawal Xue Ji melewati para reporter itu dan segera memasukkannya ke mobil.

Bersambung ke episode 15

Post a Comment

0 Comments