Sinopsis Fairyland Lovers Episode 5 - 1

 Sinopsis Fairyland Lovers Episode 5 - 1

Lin Xia sontak protes keras melihat barang-barangnya dipindahkan, Bai Qi tidak punya hak memindahkan barang-barangnya! Bai Qi santai menunjukkan kontraknya yang jelas menyatakan bahwa dia punya hak untuk merenovasi rumah ini.


Tapi Lin Xia tak peduli. Jangan sembarangan meremehkan orang, meja ini adalah pusaka warisan leluhurnya, ini adalah meja yang terbuat dari kayu sonokeling pada zaman Dinasti Ming. Meja ini sangat berharga, tahu!

"Memangnya cat ini sudah digunakan sejak zaman Dinasti Ming?" Santai Bai Qi.

"Ini... ini... ini baru saja diperbarui! Ngapain sih kau ke sini sepagi ini?! Apa kau tidak tahu kalau aku sedang tidur."

"Lihatlah jamnya."

Lin Xia melihat jam... dan langsung kaget melihat sekarang sudah jam 3 sore. Astaga! Lin Xia sontak panik balik ke kamarnya untuk ganti baju secepat mungkin sembari memperingatkan mereka untuk berhenti memindahkan barang-barangnya.


Saat dia keluar kamar tak lama kemudian, dia malah mendapati A Li sedang memegangi jimat keberuntungannya. Lin Xia sontak merebutnya dan mengaku kalau jimat aini cuma tipuan, kalau beneran maka tidak mungkin dia akan hidup miskin seperti ini.

"Lalua kenapa kau tetap menyimpannya kalau itu palsu?"

"Karena inilah yang ditinggalkan ayahku untukku."

Tepat saat itu juga, dia ditelepon dari seseorang. Lin Xia terpaksa harus pergi tanpa mengetahui Bai Qi hendak merekonstruks seluruh rumah ini.


Lin Xia sepertinya tengah mendaftar di sebuah tempat kursus. Pada saat yang bersamaan, Yang Jian yang sekarang penampilannya sudah lebih modern, juga hendak mendaftar di sana. Si petugas dengan antusias mengajaknya berkeliling sambil menunjukkan kelas-kelas apa saja yang mereka miliki, termasuk kelas akting.

Tapi Yang Jian yang belum sepenuhnya beradaptasi dengan dunia modern, sontak memalingkan muka saat melihat pria dan wanita di kelas akting sedang berci~man. Dia bahkan langsung mengurungkan niatannya lalu bergegas pergi.

Dalam perjalanan keluar, dia melihat Lin Xia yang berlari mengejar bis. Yang Jian tercengang mengenali wajahnya yang sangat mirip dengan Xiao Zhou dan sontak mengayuh sepedanya mengejar Lin Xia.


Pada saat yang bersamaan, Xiao Xiao juga sedang dalam perjalanan sambil ngomel-ngomel kesal gara-gara pemberitaan dirinya dia media. Parahnya lagi, dia kemudian melihat beberapa mobil paparazi yang sedang membuntutinya.

Xiao Xiao sontak panik menyuruh pak supir untuk tancap gas. Mereka terus melaju semakin cepat... saat ataiba-tiba saja Yang Jian muncul dari arah lain dan jadilah mereka menabrak Yang Jian sampai dia terlempar cukup jauh dan pingsan.

Shock, Lin Xia cepat-cepat keluar untuk mengecek keadaan orang yang mereka tabrak itu saat tiba-tiba saja Yang Jian membuka mata lalu menggunakan kekuatannya untuk melompat dan berdiri dalam keadaan baik-baik saja seolah tabrakan itu sama sekali tak berarti apapun baginya.

Xiao Xiao langsung kesengsem melihatnya, "tampannya~~~"

Buru-buru menguasai diri, Xiao Xiao tanya apakah dia baik-baik saja? Tapi Yang Jian malah lebih mencemaskan sepedanya. Di mana sepedanya?


Tiba-tiba para paparazi itu bermunculan dan langsung menyerbu Xiao Xiao. Panik, Xiao Xiao berusaha menghindar. Tapi malah tak sengaja keseleo. Dia hampir saja terjatuh, tapi untunglah Yang Jian sigap menangkapnya dalam posisi yang tampak romantis dan membuat Xiao Xiao semakin terpesona padanya... sampai saat dia menyadari keberadaan para paparazi itu dan buru-buru melepaskan diri.

Asistennya Xiao Xiao akhirnya keluar dan buru-buru menyelamatkan Xiao Xiao daari semua kamera paparazi itu lalua menyarankan Yang Jian untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Yang Jian mendadak teringat peringatan Wang Jia untuk tidak mengekspos jati dirinya, dia harus berhati-hati karena dunia modern ini memiliki banyak kamera yang mengawasinya, dia harus bersikap selayaknya manusia biasa. Maka Yang Jian pun mau-mau saja diajak pergi periksa ke rumah sakit.


Di tempat lain, si wanita misterius mengajak dua orang pria bertampang sangar ke lokasi syutingnya Lin Xia. Entah apa yang mau mereka lakukan di sana, dia memerintahkan kedua pria itu untuk melaksanakan misi mereka setelah petang nanti. Kedua pria itu sebenarnya tak suka diperintah-perintah sama dia, tapi mereka terpaksa menurut.


Lin Xia sendiri baru datang dan langsung menyapa sang sutradara dengan antusias. Tapi si sutradara cuma menanggapi sapaannya dengan sinis, apalagi saat dia mendengar Lin Xia direkomendasikan oleh Xiao Xiao.

Sutradara sedang kesal sama Xiao Xiao setelah tadi mendapat kabar bahwa Xiao Xiao akan telat lagi gara-gara kecelakaan mobil. Sekarang Xiao Xiao bahkan ikut campur mengurusi sebuah peran kecil, syuting yang sebelumnya jadi sia-sia gara-gara Xiao Xiao.

Saat Lin Xia ganti baju, tak sengaja dia mendengar pecakapan dua orang pria tentang tempat ini yang katanya berhantu. Bahkan kabarnya semua orang di desa ini sudah pindah gara-gara tempat ni berhantu.

Sutradara pasti juga mengetahuinya, makanya di lehernya dipenuhi dengan berbagai macam kalung salib, jimat Buddha, dll. Sutradara itu sebenarnya penakut, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menuruti perintah.

Tepat setelah dia mendengar percakapan mereka itu, Lin Xia tiba-tiba melihat sosok yang melayang cepat di luar jendela. Hmm, hantukah itu?


Managernya Xiao Xiao meyakinkan media bahwa Xiao Xiao sama sekali tidak melakukan pelanggaran lalu lintas apapun. Sementara itu di dalam, Xiao Xiao sendiri sedang melamun memikirkan pertemuan romantisnya dengan Yang Jian tadi.

Tapi lamunannya mendadak terganggu saat dia mendapat telepon dari ayahnya yang cemas setelah mendapat kabar itu. Xiao Xiao meyakinkan ayahnya kalau dia baik-baik saja, hanya saja tadi pak supir menabrak pejalan kaki. Pokoknya Ayah tidak perlu khawatir deh.

Tapi Ayah malah jadi cemas. Msalah kompensasi, Xiao Xiao bayar saja. Biar Ayah yang menangani media. Xiao Xiao dengan manisnya berterima kasih pada Ayah lalu cepat-cepat mengakhiri percakapan ini dengan berbohong bahwa dia lagi syuting.

Manager memberitahu Xiao Xiao bahwa pria itu masih harus menjalani pemeriksaan CT-scan. Mendengar itu, Xiao Xiao langsung antusias mau melihat jalannya pemeriksaan pria itu.


Tapi di sana, dia malah bingung sendiri melihat foto CT-scan otaknya Yang Jian... Karena sepertinya, tidak tampak ada apa-apa di foto kepala itu. Dokter membenarkan, dia juga bingung. Entah ini mesinnya error, atau memang tidak ada apa-apa di dalam kepala pria itu.

Tiba-tiba dokter melihat Yang Jian memakai gelang metal. Terang saja dia langsung menyuruh Yang Jian untuk melepaskan gelang itu. Si asisten dan si manajer juga berusaha menyuruh Yang Jian untuk melepaskannya. Tapi saat si manajer menyentuh gelangnya, Yang Jian sontak bereaksi keras memukul dan mendorong si manajer.


Dia bahkan sudah tidak peduli lagi dan langsung pergi saat itu juga. Xiao Xiao berusaha mengejarnya, tapi malah tak sengaja tersenggol brangkar dorong sampai dia terjatuh.

Yang Jian akhirnya berhenti gara-gara mendengar teriakannya Xiao Xiao. Tapi saat dia hendak mebantunya, tiba-tiba dia melihat asistennya Xiao Xiao datang lalu membantunya berdiri. Xiao Xiao cuma mengalihkan pandangannya sebentar, tapi saat dia berbalik kembali, Yang Jian sudah menghilang entah ke mana.


Malam tiba saat syuting hendak dimulai. Si sutradara terlebih dulu berdoa pada semua Tuhan dan dewa biar syutingnya lancar. Tapi baru melihat makeup hantunya Lin Xia saja, dia langsung menjerit ketakutan sampai dia terjungkal dari kursinya. Pfft!

Saat Lin Xia mengaca, lagi-lagi dia melihat penampakan yang melayang cepat ke udara. Tapi berhubung sepertinya tidak ada apa-apa dan syutingpun hendak dimulai, Lin Xia jadi tidak memikirkannya lebih jauh lagi.


Lin Xia pun ditarik ke atas, bersiap untuk akting jadi hantu. Syuting pun akhirnya dimulai, tapi bahkan sebelum dia memberi instruksi, si hantu melayang duluan di kamera.

Sutradara sontak kesal mengomeli Lin Xia, tapi Lin Xia malah bingung, dia tidak melakukan apapun kok. Si penarik tali juga mengaku kalau dia belum menarik Lin Xia. Loh? Lah terus siapa yang barusan melayang di kamera? OMG! Jangan-jangan...?

Si asisten sutradara mendadak cemas, sepertinya memang bukan Lin Xia. Tepat saat itu juga, semua orang melihat langsung penampakan hantu yang melayang di belakangnya Lin Xia.

Terang saja semua orang langsung jejeritan heboh dan kabur mencari tempat berlindung. Hanya Lin Xia seorang yang tidak takut. Tidak ada hantu di dunia ini, apa mungkin itu roh?


Tepat saat itu juga, dia menemukan sebuah petunjuk yang mengarah ke salah satu ruangan. Lin Xia pun masuk ke sana... dan menemukan sebuah boneka hantu dan seorang anak laki-laki bersembunyi di balik pintu.

Jelas anak itulah pelakunya. Lin Xia sontak menyeretnya keluar dan menyuruh yang lain untuk keluar dari persembunyian mereka. Ini cuma ulah anak kecil yang menakut-nakuti mereka.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments