Sinopsis Love The Way You Are Episode 3 - 2
Begitu mendengar ceritanya Xiao Nan, Yuan Yuan sontak ngasih dua jempol untuk bakat hebatnya Xiao Nan dalam mengarang cerita. Kalau bukan gara-gara karir modelingnya, Xiao Nan pasti bisa jadi penulis skenario berbakat.
"Tentu saja. Dia bahkan ingin minta maaf padamu. Apa maafnya bisa mengganti penderitaan yang kau alami selama lebih dari 10 tahun? Demi menghindari masalah dan menyingkirkan pria jahat yang tidak mau melepaskan masa lalu biarpun dia mati, kita harus menghancurkan harapannya dengan kejam!"
Betul sekali. Ingin menunjukkan hati nurani dengan cara minta maaf itu tidak akan berhasil. Eh, tapi... bagaimana bisa Xiao Nan memprediksi segala yang terjadi hari ini? Dari mana datangnya foto akta pernikahan itu?
Xiao Nan mengaku bahwa itu adalah rencana pelarian yang dia buat dengan susah payah. Apa Yuan Yuan ingat? Setahun yang lalu ada seorang reporter yang suka kepo dan hobi menggali kehidupan pribadinya Yuan Yuan.
Dia memang sudah menyingkirkan segala dokumen tentang Yuan Yuan, tapi dia merasa itu belum cukup. Jadi dia membuat beberapa berita palsu tentang Yuan Yuan untuk memisahkan Yuan Yuan dari masa lalunya. Salah satunya adalah akta pernikahan ini. Dia meminta bantuan salah satu temannya untuk membuatkannya akta nikah palsu ini.
"Tak kusangka hari ini ada kesempatan untuk memanfaatkan akta itu."
"Sungguh berbakat! Apa dia benar-benar mengubah pikirannya karena akta ini? Tapi bagaimana kalau dia menyelidiki kode aktanya?"
"Jangan khawatir. Apapun yang dia pikirkan, Xiao Nan sudah memikirkannya sebelumnya. Nanti setelah kau berubah jadi Eva dan dia menanyaimu, ikuti saja sesuai naskah bahwa kau tidak tahu apa-apa."
"Jangan khawatir. Kemampuan aktingku adalah yang terbaik."
Asisten Ni menyerahkan laporannya pada Dong Sheng. Dia sudah menyelidiki perihal foto akta nikah itu dengan bantuan seorang ahli. Dan menurut penilaian si ahli, foto itu tidak tampak palsu ataupun di-photoshop.
Patah hati, Dong Sheng sontak membanting laporan itu dengan penuh amarah dan mengusir mereka berdua, dia bahkan memerintahkan mereka untuk membatalkan semua jadwalnya hari ini.
Asisten Ni benar-benar heran sama bosnya itu, ada apa sebenarnya dengannya hari ini. Yi Ren memperingatkannya untuk diam saja dan biarkan Dong Sheng sendirian dulu.
"Tapi aku masih belum memberitahunya tentang video itu."
"Biar aku sendiri yang menanganinya. Jangan ganggu dia."
Dong Sheng akhirnya kembali ke aula sekolah SMA-nya. Aula di mana dulu Yuan Yuan membacakan surat cintanya di hadapan satu sekolah dan pada akhirnya membuatnya jadi dihina dan dibuli semua orang.
Kenangan itu masih terasa begitu nyata bagi Dong Sheng hingga dia refleks mengulurkan tangan, berniat mau menyentuh tangan Yuan Yuan yang menangis, tapi bayangan kenangan itu tiba-tiba menghilang. Dong Sheng sedih mengira Yuan Yuan benar-benar sudah menikah dan hidup bahagia sekarang.
Di tempat persembunyiannya, Yuan Yuan sedang maskeran sambil bercermin. Hmm... sepertinya mukanya mulai semakin mengecil. Sebentar lagi dia pasti akan langsing kembali.
Dia lalu menata baaju-bajunya dan mendapati ada kemejanya Dong Sheng yang pagi itu dia ambil sebelum melarikan diri. Kemaja yang membuatnya teringat kenangan malam mereka bersama.
"Kenapa jantungku berdebar kencang saat aku berbaring di sisimu? Walaupun sudah jelas aku mungkin akan terluka lagi jika aku dekat denganmu, tapi aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri. Maaf. Aku tidak bermaksud menipumu. Hanya saja, aku tidak boleh membiarkan sosok masa lalu diriku muncul di hadapanmu. Aku tidak cukup berani untuk memberitahumu yang sebenarnya bahwa aku adalah Zhen Yuan Yuan."
Ah! Tiba-tiba dia ingat kalau naskahnya Xiao Nan ada celanya... Dia harus update status! Dia kan biasanya update status setiap hari. Kalau tiba-tiba dia tidak update status, pasti akan mencurigakan. Apalagi menurut naskahnya Xiao Nan, dia pergi ke luar negeri untuk menghadiri pernikahan.
Maka Yuan Yuan langsung menempelkan foto-foto dirinya di sebuah foto pernikahan yang dilangsungkan di sebuah pantai. Dia juga mengedit beberapa foto lain dirinya di berbagai foto-foto pantai-pantai negara tropis, tak peduli itu foto pantai-pantai apa saja, pokoknya kelihatan seolah dia berada di negara torpis.
Dong Sheng mendapatkan notifikasi update statusnya Eva itu. Tapi saat dia memperhatikan foto-foto itu dengan cermat, tiba-tiba dia tersenyum, sepertinya dia menyadari ada sesuatu yang salah dalam foto-foto itu. Seketika itu pula semangat Dong Sheng kembali dan dia langsung pergi.
Beberapa waktu pun berlalu, Yuan Yuan sekarang kembali sebagai Eva yang langsing (Gemuknya cepet, langsingnya cepet. Wkwkwk!). Tapi saat dia hendak keluar dari lift, dia malah kaget bertemu dengan Dong Sheng lagi.
"Nona Eva, anda sudah kembali?" Sapa Dong Sheng.
"Err, iya. Aku baru saja kembali dari Karibia. Lihatlah, kulitku agak coklat karena terbakar matahari." Canggung Yuan Yuan.
"Aku sudah melihatnya. Kau memposting beberapa foto di statusmu." Dong Sheng tiba-tiba saja mendorong kopernya Eva lalu menyudutkan Eva ke tembok.
"Iya. Di sana sangat indah. Sayang sekali kau tidak pergi ke sana."
"Tidak sayang kok. Aku sudah pernah pergi ke tempat-tempat yang ada di dalam foto-fotomu."
Yang jadi masalah, karena Yuan Yuan asal saja tempel gambar sana-sini, dia tidak sadar kalau foto-foto pantai-pantai itu sebenarnya foto-foto pantai-pantai di berbagai negara yang berbeda-beda. Dan Dong Sheng mengetahui semuanya. Foto yang pertama adalah foto pantai Malabar di India dan foto yang kedua adalah Galapagos di Ekuador.
Canggung, Eva buru-buru berakting melas bin dramatis, beralasan bahwa ini adalah perintahnya Xiao Nan dan dia tidak punya pilihan selain menuruti perintahnya. Maaf. Biar dia cari Xiao Nan.
Tapi Dong Sheng dengan cepat mendorongnya kembali ke tembok. "Aku yakin kau tidak lupa apa yang terjadi malam itu, kan?"
"Tolong berhentilah mendesakku. Aku sungguh tidak tahu apa-apa."
"Apa kau pura-pura bodoh?" Bisik mesra Dong Sheng.
"Apa?"
Baiklah. Dong Sheng akhirnya berhenti menggodanya dan to the point menanyakan di mana keberadaan Yuan Yuan. Eva sontak memalingkan muka sambil terus pura-pura tidak mengerti apa maksud Dong Sheng.
Maka Dong Sheng langsung memaksanya untuk kontak mata dengannya lagi dan bergerak semakin mendekat sambil mengancam dengan nada mesra. "Apa kau tahu apa konsekuensi karena menipuku?"
Panik, Eva sontak kabur secepat mungkin sampai lupa membawa kopernya.
Di tempat lain, Yi Ren menemui si pengunggah video dan mencoba menawarinya uang untuk men-delete video itu. (Aku nggak ngerti video apaan yang dimaksud, tapi kayaknya videonya Dong Sheng dan Yuan Yuan). Tapi orang itu menolak.
"Kalau begitu, aku akan mengajukan gugatan terhadapmu." Ancam Yi Ren.
Pria itu sebenarnya sudah ketakutan, tapi Xiao Nan mendadak muncul dan membelanya sambil nyinyirin bosnya Yi Ren. Pria itu jadi sombong lagi berkat pembelaan Xiao Nan dan berniat kabur naik taksi.
Tapi Yi Ren dan Xiao Nan mendadak ikutan naik dan mengapitnya di tengah-tengah. Xiao Nan sendiri sebenarnya datang untuk bernegosiasi dengan pria itu dan menawarkan uang juga.
Yi Ren tak mau kalah dan langsung menawarkan uang tiga kali lipat. Xiao Nan juga pantang menyerah dan menawarkan empat kali lipat. Ujung-ujungnya kedua orang itu malah ribut berdebat berdua saja bahkan sepakat untuk berbagi uang suap mereka.
Pria itu jadi kesal karena tidak dianggap dan langsung mengusir mereka berdua keluar dari taksinya. Dan bahkan setelah mereka turun, mereka terus saja berdebat saling menyalahkan satu sama lain.
Eva mondar-mandir galau, bingung apa yang harus dia lakukan sekarang. Kalau Xiao Nan sampai tahu, Xiao Nan pasti akan membunuhnya. Tidak! Bahkan sekalipun Xiao Nan belum melakukan apa-apa, Dong Sheng sudah membunuhnya duluan.
Bagaimana kalau Dong Sheng ingin membatalkan kontraknya lalu memaksanya untuk mengompensasi pelanggaran kontrak? Oh, tidak! Dia tidak boleh tinggal di sini. Dia harus pergi menghindari badai lalu kembali setelah Xiao Nan berhenti marah dan mereka bisa menegosiasikan sebuah solusi.
Tunggu dulu! Di mana kopernya?... Saat itulah Eva akhirnya ingat kalau dia meninggalkan kopernya di lift bersama Dong Sheng. Gawat! Di koper itu ada kemeja putihnya Dong Sheng.
Berusaha tetap tenang, Eva meyakinkan dirinya sendiri bahwa Dong Sheng pasti belum menemukan kebenarannya. Jika tidak, Dong Sheng pasti akan menunjukkan bukti dan membunuhnya lebih awal.
Bersambung ke part 3
1 Comments
Lanjut.....
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam