Sinopsis The Sand Princess Episode 5 - 1

Sinopsis The Sand Princess Episode 5 - 1

Ki dan Kot pamit, tak lupa Kot dengan sopan berterima kasih atas resep masakannya Bibi.

"Tidak masalah. Ki pasti akan semakin jatuh cinta padamu berkat resep itu."


Pfft! Kot dan Ki canggung mendengarnya. Kot tetap tersenyum pada Bibi. Tapi begitu Bibi pergi, Kot langsung lemas. Padahal ini baru hari pertama, gimana entar hari-hari selanjutnya?

"Kalau kau tidak ingin datang, jujur saja padanya. Atau kau ingin aku yang bilang?"

"Tidak usah. Aku tidak ingin menyakiti perasaannya. Bibi terlihat sangat bahagia saat mengajariku hari ini. Lagipula aku tidak ingin orang-orang menggosip kalau kau punya istri tidak berguna."

Ki senang mendengarnya. "Baiklah, istriku."
 

Tapi sesampaikan kembali ke rumah mereka, Ki malah kaget mendapati rumah masih sangat berantakan. Kot menjelaskan kalau tadi Bibi memanggilnya dadakan dan dia tidak ingin membuat Bibi menunggu, makanya dia tidak ada waktu bersih-bersih tadi.

"Urus barang-barangmu! Aku tidak menyewamu untuk mengacaukan rumahku!" Kesal Ki.

"Iya, tahu! Bibimu menyuruhku memasak, sekarang kau menyuruh bersih-bersih. pa aku membuat keputusan yang benar dengan menerima tawaranmu? Capek banget!"

Ki jadi kasihan juga mendengar keluhannya. Baiklah, karena hari ini Kot sudah bekerja keras dengan bibinya tadi, Ki akan membantunya bersih-bersih. Kot senang.

Tapi senyumnya menghilang dengan cepat saat di teringat kejadian tadi siang, saat Ki malah lebih mengkhawatirkan Aff. Dia jadi cemburu dan langsung terang-terangan tanya, apa Ki masih mencintai Aff? Dia beralasan kalau dia tanya begini karena dia perlu tahu bagaimana dia harus bersikap terhadap Ki.

"Aku dulu pernah menyukainya."

"Kau masih menyimpan foto-fotonya." (Aduh, keceplosan!)


Jelas saja Ki jadi marah menyadari Kot pernah masih kamarnya. Kot berusaha meminta maaf dan menjelaskan kalau dia tak sengaja karena waktu itu dia cuma sedang mencari gunting.

Tapi Ki tak peduli apapun alasannya. Dia kan sudah bilang untuk tidak masuk kamarnya dan menyentuh barang-barangnya. Kot jadi terpancing emosi, Ki marah karena dia menyentuh barang-barangnya Ki atau karena dia menanyakan tentang Aff?

Dan Ki langsung speechless. Kot jadi semakin yakin kalau Ki pasti masih mencintai Aff makanya dia masih menyimpan foto-fotonya.

"Aku mempekerjakanmu untuk menikahiku, jadi istri palsuku. Jangan kelewat batas! Aku tidak suka."

"Baik! Aku tidak akan dekat-dekat denganmu lagi!"


Ki jadi gelisah gara-gara itu. Foto-foto kenangan itu membuatnya jadi teringat kembali kenangannya bersama Aff.

Flashback.


Sejak dulu Ki memang selalu sibuk sampai dia pernah telat merayakan ultahnya Aff. Aff ngambek gara-gara itu, tapi Ki dengan manisnya meminta maaf dan berjanji akan selalu mencintai Aff selamanya. Hubungan mereka pun membaik dengan cepat.

Namun suatu hari, Aff tiba-tiba ingin putus dengan alasan kalau dia mau melanjutkan studi dan dia tidak mau LDR. Tapi alasan itu jelas terlalu lemah dan Ki curiga Aff punya alasan lain.

Aff akhirnya jujur mengaku kalau dia sudah tidak lagi mencintai Ki. Ki terlalu baik sampai rasanya membosankan. Pacaran sama Ki rasanya seperti pacaran dengan ayah ketimbang pacar.

Flashback end.


Teringat ucapan Kot tadi, Ki akhirnya membuang foto-foto itu ke tong sampah.


Aff sedang bersama Ji di bar, tapi yang dia pikirin Ki terus. Aff jadi penasaran, sejak kapan Ji dan Kot berteman? Ji mengaku sejak kuliah, mereka teman dekat.

"Lalu bagaimana Kot dan Ki saling mengenal? Dan bagaimana mereka saling jatuh cinta?"

"Oh... mereka tinggal di satu gedung yang sama. Mereka pasti saling menyukai sejak saat itu. Aku tidak terlalu tahu."

"Begitu yah? Kenapa mereka menikah secepat ini? Mereka tidak seperti pasangan sungguhan dilihat dari segala sudut. Aneh banget."

"Itu... karena Kot hamil. Karena mereka punya anak bersama jadi mereka harus menikah."

"Tapi putrinya Ki sepertinya lebih dekat denganmu daripada dengannya."

Canggung, Ji beralasan kalau itu karena Ki tidak pintar bergaul dengan anak kecil. Nggak usah terlalu dipikirin lah.


Tapi tetap saja Aff tidak bisa tidak memikirkan segala keanehan ini. Apalagi saat dia teringat tadi siang saat Ji bermain dengan Moji, Moji memanggil Ji sebagai 'Appa'. Jelas saja Aff heran, Appa kan artinya Ayah, kenapa Moji memanggil Ji sebagai Appa?

Ji beralasan kalau dia sebenarnya ingin Moji memanggilnya Oppa kayak orang Korea gitu. Tapi Moji tidak bisa mengucapkannya dengan benar. Aff jadi semakin yakin ada yang tidak beres.

 

Aff langsung curhat ke ayahnya. Dia merasa aneh dengan Ki yang menikah secepat ini dan mendadak punya anak berumur 2 tahun.

"Kenapa kau bingung, jangan bilang kalau kau masih mencintainya? Kau sudah punya tunangan."

"Bagaimana kalau aku tidak mencintai Ji tapi mencintai Ki?"

Ayah tidak setuju. Berhentilah memikirkan Ki, semua orang tahu kalau Aff sudah bertunangan dengan Ji. Sebaiknya Aff jangan merusak reputasi mereka.

"Ayah kuno banget. Orang-orang menikah dan bercerai setiap saat."

"Biar orang-orang melakukannya. Tapi jangan sampai itu terjadi dalam keluarga kita. Kau sudah bertunangan sekarang dan tidak bisa dibatalkan."

Tapi Aff mendadak punya ide. Bagaimana kalau Ji punya alasan yang bagus untuk membatalkan pertunangan mereka? Apa Ayah akan mengizinkannya? Ayah heran, apa maksudnya. Aff menolak memberitahu sekarang karena dia harus memastikan segalanya dulu.


Kot curhat ke Maew tentang pertengkarannya dengan Ki. Niatnya biar Maew ngasih dia nasehat tapi malah digodain sama Maew. Lagian dia tidak bisa membantu apa-apa. Tapi lucu kali kalau mereka beneran jatuh cinta pada satu sama lain kayak di drama-drama.

"Nggak lah. Aku tidak mau lebih memperumit segala hal. Lagian suami palsuku sepertinya masih mencintai mantannya. Dan mantannya itu bersikap seperti anjing di dalam palung (iri melihat kelebihan orang lain)."

"Dia masih mencintai Aff atau tidak, kau tetap salah karena menyentuh barang-barangnya."

"Yah, aku tahu. Aku akan minta maaf sekali lagi, dadah!"


Saat Ki keluar kamar tak lama kemudian, Kot tidak tampak, tapi Ki melihat ada kotak makan siang yang ditinggalkan Kot untuknya dengan disertai pesan permintaan maaf atas perbuatannya kemarin.

"Aku salah karena ikut campur dalam urusanmu. Makan siang ini adalah permintaan maafku, bawalah."

Ki senang dan langsung membawa makan siang itu ke kantor. Dan baru saat itulah Kot berani keluar dari persembunyiannya dengan penuh harap, semoga Ki berhenti marah.


Ki menaruh kotak makan siang itu di mejanya dengan senyum mereka saat tiba-tiba saja Sekretaris muncul dan seperti biasanya, dia langsung menggodai Ki habis-habisan. Istrinya Ki manis banget yah buatin Ki makan siang. Ki sontak menatapnya tajam.

"Maaf karena saya menggodai anda, soalnya saya tidak pernah melihat anda dimabuk cinta."

Ki berusaha mengalihkan topik ke masalah pekerjaan, tapi Sekretaris terus saja penasaran dengan kehidupan pernikahan Ki. Apa Ki tidak mau membawa istrinya bulan madu? Ki kerja terus, istrinya Ki mungkin ingin sekali berbulan madu.

"Aku tidak punya waktu untuk itu. Aku punya banyak kerjaan."

"Anda kejam sekali. Istri anda mungkin marah loh."

Ngomong-ngomong tentang marah, Ki mendadak penasaran. Apa Sekretaris dan suaminya sering bertengkar? Apa yang biasanya dilakukan suaminya saat Sekretaris marah?

"Jangan bilang kalau kalian bertengkar hanya selang beberapa hari setelah menikah?"

"Tidak! Maksudku bukan begitu, aku cuma penasaran."

"Oh, wanita cuma butuh perhatian lebih. Misalnya, jalan-jalan atau shopping."

"Oh, begitu."

"Khun Ki, anda terlalu dingin, makanya para reporter masih curiga dan membuntuti anda ke mana-mana."


Hah? Maksudnya? Dalam flashback, ternyata Sekretaris pernah tak sengaja melihat seorang pria yang diam-diam membuntuti dan memotreti Ki. Sekretaris rasa mungkin pria itu reporter atau semacamnya. Ki kan menikah segera setelah berita skandalnya dengan Aff, makanya banyak orang yang curiga.

Ki kesal mendengarnya. "Kukira segalanya akan selesai setelah aku menikah."


Pria itu ternyata orang sewaannya Aff yang diperintahkan untuk membuntuti dan menyelidiki Ki. Aff bahkan memerintahkannya untuk membuntuti Ki setiap kali Ki bersama Kot.


Saat sedang bersih-bersih rumah, Kot malah menemukan foto-foto Ki dan Aff di tong sampah. Kot bahagia. Kalau Ki membuang foto-foto ini, apa itu artinya dia sudah move on sekarang? Kot mendadak jadi teringat ucapan Maew kemarin yang kontan membuatnya makin sumringah.

Tapi tunggu dulu! Ngapain juga dia senang? Lupakan! Lupakan! Ki itu majikannya. Ingat itu! Dia tidak boleh jatuh cinta sama majikannya. Tepat saat itu juga, tiba-tiba teleponnya berbunyi dari Bibi. Gawat! Kot hampir lupa dengan acara les masaknya.

"Halo, Bibi Krongthong? Iya, saya OTW." Bohong Kot lalu buru-buru menyelesaikan pekerjaannya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments