Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 22 - 1

 Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 22 - 1

Wu Yi hampir saja jantungan gara-gara Ibu kurang hati-hati menyetirnya, tapi yang dia takutkan adalah bayi dalam perutnya. Untung saja tidak terjadi apa-apa.


Usai latihan menyetir, Ibu menasehati Wu Yi untuk bicara pada ibunya tentang masalah emigrasi itu. Bicaralah baik-baik dengannya... karena entah kapan lagi Wu Yi akan bertemu lagi dengan ibunya setelah ibunya pergi nanti.

"Sebenarnya ada banyak hal yang ingin saya bicarakan dengannya, tapi saya tidak tahu bagaimana memulainya."

"Dia kan ibumu. Lihatlah kau, kau seorang putri yang baik dan memiliki karir yang sukses di usia semuda ini. Dia pasti sangat bangga padamu. Kau cantik dan berbakat, siapapun yang menikahimu sangat beruntung."
 

Ayah baru keluar rumah saat itu, maksudnya mau memberikan payung buat Ibu soalnya katanya hari ini mau hujan, tapi ujung-ujungnya ia dan Ibu ribut berdebat lagi dan membuat Wu Yi iri dengan hubungan mereka.


Guan Chao benar-benar cemas, tapi Wu Yi tidak pernah menjawab chat-nya, teleponnya pun tidak diangkat.


Yan Mo dan Qiao Yi tiba di tempat tujuan mereka dan menemukan Prof Li sedang marah-marah pada seorang tetangganya hanya karena si tetangga menolak pakai kompor gas.

Prof Li sendiri orangnya agak kasar dan emosian. Dia bahkan bersikap ketus pada Yan Mo dan Qiao Yi, apalagi saat Qiao Yi menyebut tentang istrinya. Dia menolak bicara dengan mereka dan asal saja menutup pintu hingga membuat tangan Qiao Yi terjepit. Pun begitu, dia tetap cuek dan menutup pintu begitu saja.

Yan Mo jadi marah dan mengajak Qiao Yi pergi saja, dia tidak mau bekerja sama dengan orang semacam itu. Tapi Qiao Yi menolak menyerah dan terus membujuk Prof Li hingga akhirnya Prof Li mengizinkannya masuk ke rumahnya, tapi cuma 10 menit.


Prof Li sebenarnya tidak sedingin penampilan luarnya, ia bahkan langsung memberikan salep obat untuk luka tangannya Qiao Yi.

Tapi saat itulah Qiao Yi baru melihat foto-foto istrinya Prof Li yang jelas menunjukkan kalau istrinya sudah meninggal. Qiao Yi jadi merasa bersalah karena mengungkit istrinya tadi, tapi Prof Li dengan dinginnya menyuruhnya untuk to the point saja.

Qiao Yi mulai memperkenalkan perusahaannya dan alasannya datang kemari adalah untuk mengundang Prof Li sebagai konselor mereka untuk aplikasi gizi mereka. Prof Li menolak.

Qiao Yi pantang menyerah. Dia mengaku kalau ide aplikasi gizinya ini karena terinspirasi oleh seorang temannya yang sejak kecil selalu hidup sendirian dan setiap hari cuma makan sandwich 3 kali sehari. Dia sungguh prihatin pada temannya itu.

"Saya yakin anda pasti mengerti perasaan saya karena satu-satunya yang anda sayangi pasti akan mengkhawatirkan makanan yang anda makan sehari-hari. Saya sungguh berharap dia bisa makan makanan yang bergizi dan sehat sebagai makanan hariannya."

Dia yakin tidak banyak orang yang tahu seperti dirinya, makanya dia sangat berharap Prof Li sudi membantu mereka. Tapi tetap saja Prof Li menolak, terpaksalah Qiao Yi harus menyerah dan pamit.


Tapi saat mereka dalam perjalanan pulang, Qiao Yi ternyata masih belum menyerah sepenuhnya dan bersumpah akan kembali lagi kemari.


You Mei sedang nongkrong bersama dua teman wanitanya. Kedua teman wanitanya heboh sendiri mempermasalahkan foto selfie yang mereka upload di internet setelah beberapa kali melewati proses editing.

You Mei yang paling malas ikutan dan cuma diam sambil browsing medsos. Saat kedua temannya membicarakan diet dan berat badan, You Mei santai saja makan kuenya. Mereka sampai heran melihatnya, apa You Mei tidak takut gendut?

"Aku tidak pernah gendut," santai You Mei.

Malah saat itu juga, dia mendadak tertarik melihat postingannya Da Chuan, foto udang karang saus pedas yang sepertinya enak. Tapi saat dia mencoba mengajak kedua temannya untuk makan makanan itu, kedua temannya langsung nyinyir merendahkan makanan itu. Jajanan kaki lima pasti sangat kotor.


Tapi You Mei benar-benar kepingin makan udang karang itu dan langsung memutuskan untuk mendatangi Da Chuan di rumahnya dan tanpa basa-basi meminta Da Chuan untuk memberinya makanan, dia lapar. Da Chuan kesal mendengarnya, You Mei pikir dia pembantunya You Mei atau apa?

"Aku ingin udang karang."

"Beli aja sendiri. Ada banyak di jalanan, sana!"

"Aku nggak mau makan sendirian."

Prihatin, Da Chuan akhirnya mengalah dan membiarkan You Mei masuk. Tapi You Mei bahkan tidak tahu bagaimana cara mengupasa udang karang itu, Da Chuan sampai geli melihatnya. Masa mengupas udang karang aja nggak bisa, terus dia bisanya apa?

Tersinggung, You Mei langsung sumbar tentang segala prestasi yang dimilikinya dalam celo, karate, bahkan balet... dan Da Chuan langsung membungkam mulutnya dengan menyuapinya udang karang yang sudah dia kupas. Bagaimana? Enak?


"Nggak juga." Kata You Mei sok jaim, padahal tangannya malah terulur mau mengambil lagi. Bahkan saat Da Chuan menyodorinya lagi, dia langsung buka mulut dengan antusias.

Tapi Da Chuan sengaja menggodanya dengan urung menyuapi You Mei dan memakan udang karang itu sendiri. Dia bahkan memaksa You Mei untuk ngaku jujur aja kalau di memang kepingin. Kesal, You Mei langsung menggigit jarinya dengan ganas.


Usai makan, You Mei curhat tentang Yan Mo dan Qiao Yi. You Mei cemburu karena Yan Mo membawa Qiao Yi pergi menemui Prof Li. Dia sungguh tidak mengerti apa sebenarnya yang Yan Mo sukai dari Qiao Yi. Seandainya Da Chuan jadi Yan Mo, Da Chuan akan pilih dia atau Qiao Yi.

"Aku akan memilihmu... karena jika aku pilih Qiao Yi, maka Yan Mo pasti akan menghajarku."

You Mei tambah kesal mendengarnya. Menurut Da Chuan, kedua orang itu sebenarnya sama. Mereka sama-sama orang yang pantang menyerah. Biarpun mereka tidak bisa melakukannya, mereka tetap harus berusaha mencobanya.

You Mei tak percaya mendengarnya, jadi Yan Mo terpikat oleh Qiao Yi cuma karena itu. Menurut Da Chuan tidak bisa dibilang begitu. 99 persen pria di dunia ini, pasti akan lebih memilih You Mei. Tapi Yan Mo adalah si satu persen itu.

Bukan karena You Mei tidak cukup baik. Tapi karena kesempatan seseorang untuk bertemu cinta sejati mereka hanya satu persen. Tapi Da Chuan yakin, pasti akan ada seseorang yang akan merelakan 99 persen itu demi You Mei dan menjadikan You Mei sebagai satu-satunya dalam hidupnya. Seseorang yang rela menyeberangi gunung demi mencari You Mei.

You Mei tersentuh mendengarnya. Tapi tetap saja dia sok jaim dan mengklaim kalau dia tidak mempercayai omoangan Da Chuan.

"Terserah kau. Aku yakin kalau tuan putriku pasti menungguku di masa depan."


Wu Yi video call dengan Qiao Yi yang menasehatinya untuk memberitahu ibunya perihal kehamilannya. Karena bagaimanapun, Ibunya Wu Yi adalah nenek bayi itu, orang yang paling dekat dengan Wu Yi.

Wu Yi awalnya ngotot menolak, masih kesal gara-gara ibunya yang memutuskan mau emigrasi tanpa berdiskusi dulu dengannya. Tapi setelah memikirkannya lagi, dia akhirnya memutuskan untuk mencoba bicara dengan ibunya.


Tapi bahkan sebelum dia sempat mengucap apapun, Ibu malah sibuk sendiri mengurus berbagai dokumen untuk emigrasinya. Kesal, Wu Yi memutuskan pergi ke rumahnya Qiao Yi untuk makan dan dia benar-benar disambut dengan hangat di sana.


Tapi saat tengah menikmati makanannya, tiba-tiba Guan Chao datang. Wu Yi sontak panik dan buru-buru menghindar dengan alasan ada keperluan lain, tapi Ibu dan Ayah mencegahnya pergi dan menuntutnya untuk menghabiskan makanannya dulu. Guan Chao pun langsung memaksanya duduk kembali.

Wu Yi jadi tambah gugup. Guan Chao sampai heran dengan sikapnya, apa Wu Yi melakukan suatu kesalahan padanya sampai-sampai Wu Yi mau pergi begitu dia datang?

"Nggak tuh!"

Ayah benar-benar jeli dan bisa dengan jelas melihat ada sesuatu di antara kedua muda-mudi itu. Tapi Ibu tidak dan santai saja menyuruh Guan Chao untuk mencari pacar, Ibu bahkan sumbar tentang seorang anak tetangga yang sekarang sudah menikah dan punya anak.

Wu Yi jadi tambah tegang mendengar obrolan tentang pernikahan dan anak ini. Maka Ayah dengan sengaja menggoda Wu Yi dengan menuntut Guan Chao untuk segera menikah dan punya bayi biar Ayah bisa terlepas dari jeratan Ibu... iya kan Wu Yi?

Masih belum ngeh juga, Ibu malah meminta Wu Yi untuk jadi mak comblangnya Guan Chao dan memperkenalkan Guan Chao pada temannya Wu Yi. Canggung, Wu Yi mengiyakannya saja lalu buru-buru pamit.


Heran, Guan Chao langsung bergegas keluar menyusul Wu Yi dan berhasial mencegahnya sebelum dia masuk mobil. Ada apa sebenarnya dengan Wu Yi? Pasti terjadi sesuatu padanya, kan?

Belakangan ini Wu Yi jelas-jelas sedang menghindarinya, dia bahkan tidak meng-update novelnya. Apa sebenarnya yang terjadi padanya? Jujur saja! Entah apakah itu efek kehamilannya atau cuma karena terlalu tegang, Wu Yi mendadak jadi mual-mual.

Guan Chao jadi curiga dengan segala keanehan Wu Yi yang jelas-jelas seperti gejala orang hamil, apa dia hamil?

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments