Sinopsis The Sand Princess Episode 3 - 1

Sinopsis The Sand Princess Episode 3 - 1

Kot akhirnya memberitahu Ji tentang lamarannya Ki semalam. Ini salah Ji sendiri, gara-gara Ji bilang kalau Ji mencintainya dan tidak mau berhenti menemuinya kecuali dia menikah.


Ji tak percaya mendengarnya. Dia terpaksa berkata seperti itu pada Ki karena Ki ngotot menyuruhnya untuk putus hubungan dengan Kot sepenuhnya.

"Seharusnya kau mencari alasan yang lebih baik dong."

"Maaf. Aku tahu kalau aku teman yang sangat buruk yang selalu menyusahkanmu. Aku sungguh-sungguh minta maaf. Aku sungguh ingin mengurusmu dan Moji, tapi aku tidak bisa."

"Lebih tepatnya kau memilih untuk tidak melakukannya."

"Aku harus menikah dengan Aff atau bisnisnya Ki akan hancur."

Sejak kedua orang tua mereka meninggal, Ki lah yang selalu mengurusnya dan perusahaan mereka. Ji tak pernah sekalipun membantunya, ini satu-satunya hal yang bisa dia lakukan untuk membantu Ki.

"Aku mengerti. Aku menyayangi Moji seperti putriku sendiri. Aku hanya takut kalau dia akan tumbuh jadi anak yang bermasalah karena tidak memiliki seorang ayah."

"Jangan khawatir. Aku akan mencari solusi secepatnya."

"Bagaimana kalau kau tidak bisa menemukan solusi?"

"Aku janji akan tetap mengurusmu dan Moji sampai kita menua."

Gelisah memikirkan masalah ini, Ki tiba-tiba tanya sama sekretarisnya. Bagaimana jika dia ingin menyewa si sekretaris untuk menikahi dengannya. What? Jelas saja Sekretaris kaget dan bingung mendengar pertanyaan anehnya itu.

"Apa kau akan kaget kalau aku menanyakan itu?"

"Iya."

"Jika aku membayarmu untuk menikahiku, berapa yang harus kubayar?"

"Kalau saya menikah dengan anda, saya akan melakukannya secara gratis. Biarkan saya melepaskan cincin kawin saya dulu." (Wkwkwk!)

Ki tanya lagi. Seandainya dia tiba-tiba punya anak, apa menurut Sekretaris, dia akan bisa mengurus anak itu dengan baik? Tapi Sekretaris rasa, membesarkan anak akan terlalu sulit bagi Ki, apalagi Ki tuh orangnya tidak suka segala sesuatu yang merepotkan. Membesarkan anak tuh susah loh.


Tiba-tiba Pak Satpam muncul mengabarkan kabar buruk. Para wartawan berkumpul di depan kantor. Katanya mereka mau menanyakan tentang berita yang sedang viral.

Ternyata pertemuan makan siangnya Ki dengan Aff kemarin, sekarang jadi headline news. Parahnya lagi, ada berita lain yang menampakkan foto paparazzi-nya Ji sedang makan siang bersama Kot dan Moji. Berita itu menyebutkan kalau Ji diam-diam sudah punya istri dan anak.

Aff juga langsung diserbu para wartawan yang menanyakan apakah Aff dan Ki balikan sekarang. Dia pilih si kakak atau si adik. Aff menyangkal dan mengklaim kalau dia dan Ki cuma teman, dia dan Ji masih saling mencintai.


Tapi ayahnya Aff langsung memanggil kedua kakak-adik itu dan menuntut mereka untuk memberinya penjelasan. Ayah tidak suka dengan masalah ini, keluarga mereka selama ini selalu memiliki reputasi baik.

Biarpun Ki adalah kakaknya Ji, tapi dia mantannya Aff juga. Jadi seharusnya dia bisa menempatkan dirinya dengan benar. Ayah tidak mau kejadian seperti ini terulang kembali.


Ki janji ini tidak akan terjadi lagi, karena... "saya sudah pacar."

Semua orang kaget mendengarnya. Kalau begitu, Ayah menuntut Ki untuk memperkenalkan pacarnya itu pada semua orang dan buat orang-orang berhenti menggosip, kenapa juga dia menyembunyikan pacarnya.

Dan bagaimana tentang berita yang mengatakan kalau Ji diam-diam sudah punya istri dan anak. Jelaskan, siapa anak yang ada di berita itu? Ji benar-benar bingung harus menjawab apa. Dan bahkan sebelum dia sempat mengucap apapun, Ki tiba-tiba menyela.

"Dia putri saya."

Aff kaget, kapan Ki punya anak? Ki mengklaim kalau dia sudah punya anak tapi dia sengaja merahasiakannya. Dan dia akan segera menikah agar semua orang berhenti mengkhawatirkan tentang masalah hubungannya dengan Aff.

"Setelah saya menikah, semua rumor itu pasti akan menghilang."

"Aku sudah lama berkecimpung di dunia entertainment dengan nama yang baik. Jika kau atau adikmu menyakitinya, aku akan menarik semua sahamku di perusahaanmu."  Ancam Ayah Aff.


Ji menuntut siapa yang mau Ki nikahi, jangan bilang Kot. Ki membenarkan, hanya ini satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini. Ji tidak terima, mereka kakak-adik, bagaimana bisa mereka berbagi satu istri.

"Kalian kan sudah putus. Lagipula sejak awal kau tidak mencintainya. Jadi tidak masalah."

"Ini masalahku. Biarkan aku mengatasinya sendiri."

"Tapi masalahmu memengaruhi pekerjaanku. Kau jadi topik utama berita, semua orang memperhatikanmu. Kalau kau terus mengurus Moji, maka orang-orang pasti akan mengetahui kebenarannya suatu hari nanti."

Karena itulah, biar Ki saja yang mengurus Moji. Biarkan orang-orang berpikir kalau Kot adalah istrinya dan Moji jadi putrinya. Ji bisa bersama Moji setiap saat tanpa perlu dicurigai.


Dalam flashback, kita bisa melihat alasan Ki melakukan ini adalah karena mendiang ayah mereka dulu. Sama seperti kakak-adik pada umumnya, dulu mereka pernah rebutan mainan yang sama. Tapi ayah mereka dengan bijak mengajari mereka untuk bermain bersama dan berbagi mainan itu secara bergantian.

Ayah mengingatkan Ki untuk selalu baik pada adiknya, dan menasehati Ji untuk selalu mendengarkan kakaknya. Mereka pun berjanji untuk jadi kakak dan adik yang baik bagi satu sama lain.

Saat Ki sudah besar dan mulai bekerja di perusahaan keluarga mereka, Ayah memberitahu Ki bahwa ia membangun perusahaan ini dari nol. Jika nanti ayah sudah tiada, maka Ki lah yang harus mengurus perusahaan ini dan adiknya.

"Aku janji akan mengurus segalanya demi Ayah." Itulah janji Ki pada mendiang Ayah dulu.

Flashback end.


Karena itulah dia melakukan semua ini. Dia janji akan melakukan apapun untuk membantu Ji dan menyelamatkan perusahaan mereka.


Maew cemas saat menonton video wawancaranya Aff. Segalanya jadi kacau begini. Kapan Kot akan menyetujui lamaran Ki. Sebaiknya dia menikah saja dengan Ki dan biarkan Ki mengurus Moji.

Nanti kalau mereka cerai, Kot bisa melepaskan Moji. Maka Kot akan terbebas dari status single mothernya. Sudah saatnya dia mengembalikan anak itu ke keluarganya yang sebenarnya.

Memang benar sih. Tapi Kot tampak jelas ragu. Maew jadi curiga, jangan-jangan Kot masih ada rasa sama Ji? Kot menyangkal, dulu dia memang suka sama Ji. Tapi sekarang, Ji cuma seorang teman baginya.

"Kalau begitu, setujui saja lamarannya Ki. Ini satu-satunya cara kau akan terbebas dari semua ini. Kau kan punya impianmu sendiri."

"Kau benar. Sejak aku punya Moji. Aku selalu memikirkannya sehingga aku lupa dengan hidup dan impianku sendiri."

Flashback.


Saat mereka makan siang bersama Ji waktu itu, pelayan dengan ramah memberitahu Kot bahwa mereka sedang ada promosi Hari Ibu, diskon 50% khusus untuk makan bersama ibu.

Ini membuat Kot rada kesal sebenarnya. Restoran selalu saja mengadakan event seperti ini, lalu bagaimana dengan anak yatim seperti dirinya yang tak bisa makan bersama ibu. Karena itulah, Kot ingin sekali suatu hari nanti membuka sebuah restoran dan memberi makan gratis untuk para anak yatim.

"Tidak perlu menunggu. Kau kan punya aku. Aku akan membayari segalanya. Aku akan membayari setiap ada acara. Hari Ibu, Hari Ayah ataupun Hari Teman. Aku juga akan menjadi ibumu, ayahmu, dan temanmu juga."

"Terima kasih. Impianku sebenarnya adalah memiliki restoranku sendiri."

Ji yakin Kot bisa melakukannya, dia sudah berpengalaman kerja di restoran. Mana mungkin bisa, Kot tidak punya uang dan sekarang seluruh waktunya dia dedikasikan untuk mengurus anaknya Ji. Dia tidak punya waktu untuk melakukan pekerjaan lain.

Flashback end.


Baiklah, demi masa depan Moji dan juga demi impiannya, Kot memutuskan menemui Ki. Kebetulan tepat saat itu juga, Ki juga datang mencarinya untuk menawarkan sebuah kesepakatan.

Dia akan membayar Kot sebesar 2 juta baht untuk menikah dengannya. Kot setuju, tapi Kot juga punya syarat. Dia setuju menikah dengan Ki supaya Moji bisa dekat dengan pamannya.

Jadi syaratnya adalah, Ki harus selalu menyempatkan waktu untuk bersama Moji dan mengajak Moji jalan-jalan pada hari libur. Ki agak ragu dengan syarat itu sebenarnya, tapi dia pada akhirnya dia menyetujuinya saja.

Syarat kedua. Kot hanya akan jadi istrinya Ki pada hari kerja pada jam-jam bisnis saja. Jika dia harus pergi ke acara sosial atau semacamnya, maka Ki harus bayar lebih. (Wkwkwk! Malah dimanfaatin buat bisnis)

"Apa kau tidak merasa itu berlebihan?" Protes Ki.

"Kalau kau tidak setuju, yah tidak usah menikah saja."


Hadeh! Yah udah deh, Ki setuju. Jadi intinya, Kot cuma istri bayaran. Pertama-tama yang harus dia lakukan adalah pindah ke rumah Ki. Kot shock, masa dia harus tinggal serumah dengan Ki juga?

"Kita cuma teman serumah. Kau akan membantuku untuk dekat dengan Moji sampai Moji masuk sekolah dan terbiasa denganku."

"Bagaimana kalau dia menolak dekat denganmu? Apa aku harus tinggal di sini sampai aku tua?" 

Begini saja. Kot kasih dia waktu 2 tahun. Oke, Ki setuju. Setelah mereka bercerai nanti, Ki akan membantu Kot secara finansial dan Kot boleh datang menemui Moji setiap saat. Kot setuju. Deal! Tapi Ki cemas, apa Ji akan setuju dengan semua ini?

Sesuai perkiraan Ki, Ji tidak setuju dengan rencana pernikahan ini. Hmm... kayaknya dia mulai ada rasa sama Kot. Dia beralasan kalau dia tidak setuju karena dia dan Ki kakak-adik, bagaimana bisa mereka berbagi satu istri yang sama. Itu menjijikkan.

"Aku bukan istrimu!"

"Ki pikir kau istriku."

"Dia pikir kalau kita sudah berpisah."

Pokoknya Kot tidak boleh menikah dengan Ki. Atau jangan-jangan Kot suka sama Ki? Nggak lah! Kot hanya merasa kalau ini adalah cara terbaik. Moji semakin hari semakin besar, masa Ji mau dia memanggil Ji sebagai appa-appa sepanjang hidupnya. Kalau Moji besar nanti, Kot harus bilang apa tentang ayahnya.


"Kenapa? Apa kau sudah lelah mengurus Moji? Apa kau tidak ingin jadi ibunya Moji lagi."

"Bukan begitu."

"Terus kenapa? Masalah uang? Aku akan kasih dobel dari yang Ki berikan padamu."

"Kau pikir aku mempermasalahkan uang?"

"Terus apa?"

Tentu saja Kot melakukan ini demi Moji dan Ji. Tapi dia memutuskan untuk menyimpan alasan itu di dalam hatinya saja. Pokoknya keputusan Kot sudah bulat, dia akan menikah dengan Ki, dan Ji tidak akan bisa menghentikannya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam