Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 20 - 1

Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 20 - 1

Ucapan You Mei itu kontan membuat Yan Mo terdiam mengingat kejadian itu.

Flashback.

Suatu malam, Yan Mo mengecek blog-nya Qiao Yi dan mendapati salah satu tulisan yang kontan membuatnya sedih. Karena di situ Qiao Yi menulis sesuatu tentang 'pacar-ku'.


Kebetulan waktu itu, Zhou Zhao sedang minum-minum bersama You Mei. Yan Mo yang patah hati langsung ikutan minum. Kedua temannya itu jadi heran dan cemas melihatnya minum-minum. Ada apa dengan Yan Mo.

Zhou Zhao berusaha mengalihkan topik dengan menyerahkan album The Beatles yang ada tanda tangannya dan diperuntukkan untuk Qiao Yi. Zhou Zhao penasaran, siapa itu Qiao Yi?

Tapi Yan Mo jadi semakin sedih karenanya dan terus minum-minum. Cemas, You Mei berusaha menghentikannya tapi gagal.

"Aku tahu kau selalu mengecek blognya setiap hari. Dia punya pacar baru, kan?" You Mei ternyata mengetahuinya juga. "Sekarang dia sudah memulai kehidupan barunya, kenapa kau tidak melupakannya?"

Yan Mo cuma menanggapinya dengan senyum... sebelum akhirnya dia menyerah pada perasaannya dan menangis sedih.

Flashback end.


Guan Chao lagi nyantai saat beberapa perawat mendatanginya untuk meminjam komputernya. Ternyata para perawat itu ingin mengecek update novelnya Wu Yi. Tapi mereka bingung, kenapa web novelnya Wu Yi sekarang terkunci?

"Kalian penggemarnya Hao Wu Yi?" Tanya Guan Chao.

Tidak. Seorang perawat mengaku kalau dulu dia tidak menyukai karya-karyanya Wu Yi karena novelnya yang dulu terlalu kekanak-kanakan. Tapi novelnya yang sekarang lumayan bagus.

Style ceritanya sangat berbeda daripada yang sebelumnya. Tapi banyak penggemarnya yang kurang suka dengan cerita barunya ini, jadi mereka mengira kalau mungkin sekarang Wu Yi tidak tertarik untuk menyelesaikannya.

"Dia tidak boleh asal berhenti begitu saja! Bagaimana dengan kita-kita yang menyukainya?" Protes perawat satunya.

"Jangan khawatir. Hao Wu Yi teman sekelasku dulu. Aku bisa membantu kalian tanya sama dia kapan dia akan meng-update novelnya."

"Sungguh?! Dokter Zhao kau sangat keren! Terima kasih."

 Ayah dan Ibu benar-benar rajin membaca dan menonton segala berita tentang Beijing demi kedua anak mereka yang tinggal di sana. Ibu bahkan selalu mencatat perkiraan cuaca Beijing.

Qiao Yi sedang sibuk lembur di kantor saat Ibu menelepon lagi dan lagi-lagi mencerewetinya untuk tidak terlalu sering lembur. Ibu bahkan menuntut Qiao Yi untuk memberikan nomor telepon bosnya bisa Ibu labrak si bosnya Qiao Yi itu.

Ibu mengaku kalau sekarang ia sedang membuat acar lagi untuk Qiao Yi dan akan ia kirim besok. Ibu dengan senang hati memberitahu Qiao Yi tentang proses pembuatan acarnya.

Qiao Yi malah protes tak senang. Gara-gara Ibu selalu mengiriminya acar, dia sampai harus bawa makan siang sendiri setiap hari dan tidak bisa makan di luar bersama rekan-rekannya.

Ibu tidak mengerti apa masalahnya, bawa makanan sendiri kan lebih hemat uang dan lebih bagus buat kesehatan. Ngapain juga Qiao Yi makan di luar.


Qiao Yi mulai kesal sekarang. Apalagi saat Ibu mulai ganti topik mencerewetinya untuk bawa payung lagi. Habis sudah kesabaran Qiao Yi dan seketika itu pula dia marah-marah pada Ibu. Di sini tidak pernah hujan, tapi Ibu selalu saja menyuruhnya bawa payung.

"Aku benar-benar kesal, tahu nggak! Aku jauh dari rumah. Jadi tolong tinggalkan aku sendiri!"

Ibu patah hati mendengarnya. Qiao Yi juga sebenarnya langsung menyesali ucapan kasarnya tapi dia bingung bagaimana harus menjelaskannya.

Ibu benar-benar sedih. Justru karena Qiao Yia jauh dari rumah, makanya Ibu sangat merindukannya. Tapi baiklah, Ibu tidak akan mengganggunya lagi. Ibu langsung menutup teleponnya saat itu juga dan membuat Qiao Yi jadi semakin galau.


Saat itulah Qiao Yi baru sadar kalau You Mei ada di sana dan mendengarkan perdebatannya dengan ibunya. Canggung, You Mei mengklaim kalau dia tidak tertarik dengan urusan keluarganya Qiao Yi lalu buru-buru pergi.


You Mei dan ayahnya makan malam bersama, Tuan Cheng ingin Yu Mei segera pindah ke perusahaannya karena ayah ingin mengajari Yu Mei cara menjalankan perusahaan. Yu Mei harus mengambil alih perusahaannya dalam beberapa tahun ke depan. Kakaknya Yu Mei sama sekali tidak bisa diandalkan.

Tapi You Mei sama sekali tidak tertarik membicarakan masalah itu lalu tanya apakah Ayah bisa membuat acar? Tampak jelas dia menginginkan perhatian Ayah, ingin memakan acar buatan orang tuanya sendiri.

Tapi Ayah tidak memahami keinginan tersembunyinya itu dan santai saja menyuruh Yu Mei untuk menyuruh pembantu di rumah membuatkannya acar.

You Mei miris mendengarnya. "Aku tidak ingin memakan itu."


Di rumah, Yan Mo membuka kotak tempat dia menyimpan barang-barang kenangannya, termasuk album The Beatles yang membuatnya jadi teringat kembali saat dia menangis sedih dulu.


Qiao Yi galau, tapi akhirnya dia memberanikan diri menghubungi Ayah lewat video call dan mencoba menanyakan Ibu seolah tak pernah ada masalah apapun di antara mereka. Tapi kejadian kemarin membuat menolak bicara dengannya.


Qiao Yi akhirnya mendatangi Guan Chao untuk curhat tentang masalah ini. Jelas saja Guan Chao langsung mengomelinya panjang lebar dan mengatainya anak tidak tahu terima kasih. Padahal Ayah dan Ibu setiap hari berlangganan 4 koran, membuat clipping beragai berita tentang Beijing,a dan setiap hari yang mereka tonton adalah berita Beijing.

Setiap hari Ibu selalu membuat berbagai catatan dengan rajin. Ibu selalu tahu tentang berbagai hal tentang Beijing dibandingkan Qiao Yi, dan Qiao Yi malah marah-marah pada Ibu? Dasar anak durhaka!

"Baiklah, aku sadar aku salah."

"Sebaiknya kau memikirkan cara bagaimana membuat Ibu bahagia."

"Ajari aku caranya."

Gampang. Qiao Yi telepon Ibu dan minta maaf padanya dan jangan membantah apapun yang diucapkan Ibu... itu pun nggak jamin kalau Ibu akan berhenti marah, tergantung keberuntungannya Qiao Yi. Semangat! Qiao Yi pasti bisa.


Dalam perjalanan pulang, Qiao Yi menelepon Ibu. Tapi yan tak disangkanya, malah Ibu duluan yang minta maaf padanya. Maaf karen aIbu tidak mengetahui situasi di sana.

Kalau Qiao Yi tidak suka acarnya, dia buang saja. Mulai sekarang, Ibu hanya akan meneleponnya sekali saja dalam seminggu biar tidak mengganggu kesibukannya Qiao Yi.

"Ibu hanya ingin mendengarkan suaramu."

Tepat saat itu juga, tiba-tiba peringatan Ibu jadi kenyataan. Hujan mengguyur dengan deras yang kontan membuat Ibu cemas menyuruhnya mencari tempat berteduh kalau dia tidak bawa payung.


Qiao Yi benar-benar menyesal. "Aku mengira Ibu akan marah padaku, tapi ternyata tidak. Selama tumbuh, aku tidak ingat berapa kali aku melakukan sesuatu yang menyakitinya. Karena dia orang yang sangat perhatian. Aku selalu gampang marah padanya. Ibu adalah seluruh duniaku. Dia orang yang paling cerewet. Dia orang yang paling gampang disenangkan, karena dia mencintaiku lebih daripada aku mencintainya. Bu, maafkan aku."


Qiao Yi jadi sakit gara-gara kehujanan kemarin. Yan Mo datang menjenguknya dan ingin mengantarkan ke dokter, tapi Qiao Yi menolak. Dia cuma ingin kembali ke Nanchuan dan pulang ke ibunya.

"Apa kau punya obat?"

"Nggak. Kenapa aku datang ke sini?"

"Iya. Kenapa kau datang kemari?"


Yan Mo langsung beranjak pergi untuk memberikannya obat dan Qiao Yi langsung menangis. "Aku kemari demi kau."

Qiao Yi tertidur saat Yan Mo kembali. Sebenarnya dia datang membawakan album The Beatles yang ada tanda tangannya itu untuk Qiao Yi. Ternyata dulu, Qiao Yi lah yang meminta Yan Mo untuk mendapatkan tanda tangan salah satu anggota The Beatles.

Flashback.

 
Dulu Qiao Yi sering berbagi headset dengan Yan Mo dan bersama-sama mereka mendengarkan lagu-lagu The Beatles, dan akhirnya dia jadi suka juga dengan The Beatles.

Suatu hari, Qiao Yi tiba-tiba membahas Ibunya Yan Mo yang selalu bepergian ke luar negeri dan mengenal banyak selebritis. Jadi, bisakah Yan Mo meminta ibunya untuk mendapatkan tanda tangan John Lennon? Tapi Yan Mo memberitahu kalau John Lennon sudah meninggal dunia.

"Terus siapa yang masih hidup?"

"Paul."

"Bisakah kau mendapatkan tanda tangannya Paul?"

Flashback end.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments