Setelah Ki pergi, Kot sontak merutuki Ji. Tega-teganya dia merebut pacar kakaknya sendiri. Ji meralat, Aff sendiri yang datang padanya. Pokoknya rumit deh.
"Kau membuat hidupku jauh lebih rumit!"
"Terus kau mau aku gimana? Ki tahu kalau aku adalah ayahnya Moji dan mengira kaulah ibunya."
"Katakan saja yang sebenarnya."
Terus Ji musti bilang gimana? Haruskah dia bilang bahwa dia menghamili seorang wanita lalu dia membayar Kot sebesar 2 juta untuk jadi ibu anaknya? Gila! Kalau dia ngomong kayak gitu sama Ki, Ki pasti akan mengomelinya habis-habisan. Sudahlah, mending Kot mengikuti rencnanya dan terus pura-pura jadi pacarnya.
Yah terpaksalah, karena Ji sudah berbohong pada kakaknya. Lagian Ji bego banget, bagaimana bisa Ji menempatkannya di condo ini, masa Ji tidak tahu kalau kakaknya tinggal di sini?
Ji mengaku kalau dia sebenarnya tahu Ki tinggal di sini. Tapi biasanya Ki tidak pernah ikut campur dengan urusan orang lain, bagaimana bisa mereka saling mengenal?
"Ceritanya panjang. Kapan-kapan saja kuceritakan."
Ki dan Kot sama-sama tidak bisa tidur memikirkan masalah ini. Teringat peringatan Ki untuk jauh-jauh dari keluarganya, Kot cemas kalau Ki pasti sangat membencinya sekarang.
Haruskah dia meminta maaf?... Tapi buat apa juga dia minta maaf? Dia kan tidak melakukan kesalahan apapun dan bukan wanita simpanan. Lupakan saja!
Keesokan harinya, Kot menceritakan masalah ini pada Maew. Maew prihatin mendengarnya. Sekarang Kot malah berubah dari ibu tunggal miskin jadi cewek murahan yang punya anak.
Kot berharap banget semoga dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan Ki. Tapi baru saja dia berharap begitu, tiba-tiba saja dia malah tak sengaja berpapasan dengan Ki.
Sama-sama canggung, Ki berniat mau menghindarinya, tapi malah Kot sendiri yang mengejarnya. Dan ujung-ujungnya malah tak sengaja menubruknya. Bingung harus ngomong apa, Kot akhirnya memulai obrolan dengan memberitahu Ki bahwa jasnya masih ada di laundry, nanti temannya akan mengirimnya kemari. Dan juga, dia minta maaf tentang Ji.
Ki tidak mengerti untuk apa dia minta maaf. Dia tidak melakukan kesalahan apapun. Justru Ki lah yang seharusnya meminta maaf pada Kot atas adiknya yang telah menghamili Kot dan tidak bertanggung jawab.
"Kau tidak akan memberitahu tunangannya Ji, kan?"
"Tidak. Dia tidak akan mendengarnya dariku. Jangan khawatir."
Aff sedang ngamuk-ngamuk karena beberapa bajunya malah dipakai oleh cewek lain gara-gara manajernya malah memberikan baju-baju yang sudah tidak diinginkannya lagi pada cewek lain.
Aff tidak terima. Biarpun dia sudah tidak menginginkan baju-baju itu, tapi bukan berarti orang lain boleh memakainya. Dia tidak suka miliknya diambil orang lain.
Tapi kemudian dia punya ide bagus. Dia langsung menelepon Ji dan berusaha mengajaknya jalan-jalan biar dibeliin baju-baju baru sama Ji. Tapi Ji menolak dengan alasan kalau dia harus mengantarkan bibinya ke kuil.
Aff sontak ngamuk-ngamuk lagi. Kesal karena belakangan ini Ji selalu saja mengabaikan pesan-pesannya dan tidak pernah mengantar-jemput dia ke tempat kerja.
Ji cuma minta maaf dengan alasan kalau dia sibuk belakangan ini. Padahal dia sebenarnya bohong, dia cuma malas menemani Aff shopping. Bosan.
Bibi kurang setuju dengan sikap Ji ini. Seharusnya Ji memperlakukan Aff dengan baik, Aff itu tunangannya dan ayahnya Aff juga selalu baik pada mereka.
Ayah Aff ternyata mendengar pertengkaran mereka barusan dan jadi penasaran karenanya. Apa Aff dan Ji ada masalah? Aff mengaku kalau Ji belakangan ini sepertinya agak berubah. Ji sering mengacuhkannya dan tak pernah punya waktu untuk menemaninya seperti dulu. Ayah tidak kaget. Cowok memang seperti itu, awalnya doang baik.
"Tapi Ki tidak seperti itu. Ki selalu ada waktu untukku dan memperhatikanku."
"Tapi kau lebih memilih Ji. Ayah sudah pernah memperingatkanmu sebelumnya."
Masalahnya, Aff merasa pacaran sama Ki itu seperti pacaran sama seorang ayah daripada sama pacr. Ki selalu sibuk dengan pekerjaannya.
"Dia pria yang bertanggung jawab. Dan bukannya bajingan yang hobi pesta pora seperti Ji. Bagaimanapun, kau sudah bertunangan dengan Ji sekarang. Kau harus menikahinya secepat mungkin."
Tapi sepertinya Aff bertekad mau balikan sama Ki dan langsung mendatangi kantornya Ki untuk mengajaknya makan siang bersama. Ki agak ragu awalnya, tapi akhirnya dia setuju.
Mereka pergi ke sebuah restoran di mana Aff dengan wajah melasnya berkata kalau dia kesepian karena tak ada seorangpun yang bisa dia ajak makan siang. Ji selalu saja sibuk dan tidak pernah membawanya pergi ke mana pun.
Ki jadi cemas. "Apa segalanya baik-baik saja? Apa kalian bertengkar."
Aff curhat kalau Ji sekarang banyak berubah dan tidak pernah punya waktu untuknya. Aff kadang bertanya-tanya apakah Ji masih mencintainya ataukah dia sudah punya cewek lain.
"Aku mulai berpikir kalau aku tidak mau menikahinya."
Jelas itu petunjuk bagi Ki kalau Aff ingin memulai hubungan mereka kembali. Tapi Ki nggak nyambung, dia malah menasehati Aff untuk tidak berpikir yang aneh-aneh dan berjanji akan bicara dengan Ji nanti.
Aff langsung menggenggam tangan Ki dan berterima kasih padanya. Ki selalu peduli padanya. "Kalau saja aku memilihmu dulu, aku tidak akan terluka sekarang."
"Kurasa tidak seharusnya kau bicara seperti itu lagi. Segalanya sudah menjadi masa lalu sekarang."
Aff kecewa. Tapi, bolehkah kapan-kapan dia mengajak Ki makan siang bersama lagi? Ki menolak, itu bukan ide yang bagus. Tidak pantas juga karena Aff sekarang adalah tunangannya adiknya.
Sekretarisnya Ki melapor bahwa semua proyek mereka berjalan dengan baik. Terutama karena mereka punya ayahnya Aff yang mendukung mereka. Ki bertanya-tanya, seandainya ayahnya Aff menarik semua sahamnya dari perusahaan mereka, apa yang akan terjadi?
Sekretaris rasa itu tidak akan terjadi. Karena Aff dan Ji akan segera menikah, jadi ayahnya Aff pasti akan mendukung menantunya. Oh yah, jadwal Ki selanjutnya adalah kencan buta dengan Nona Miw jam 2. Besok juga dia ada jadwal untuk kencan buta lainnya. Pfft! Banyak amat. Ki gregetan mendengarnya, bibinya berulah lagi.
Ki langsung pergi menemui bibinya untuk meminta Bibi berhenti menyuruhnya kencan buta terus. Bibi tidak mengerti kenapa, apa Ki masih belum melupakan Aff?
Tidak. Ki meyakinkan kalau dia sudah tidak lagi mencintai Aff, dan Aff pun sama. Dia cuma peduli pada Aff sebagai seorang kakak. Dia jamin apa yang Bibi khawatirkan tidak akan pernah terjadi.
Bukannya Bibi tidak mempercayai Ki, Bibi hanya tidak mau ada skandal. Apalagi Aff itu terkenal. Orang-orang pasti akan menggosip. Andai saja Ki menikah, maka orang-orang pasti akan berhenti menggosip.
"Aku akan berhati-hati. Apa Ji ada di rumah?"
"Iya. Apa segalanya baik-baik saja?"
Ki malah mendapati Ji lagi asyik nge-game. BIsa-bisanya dia membatalkan janji dengan Aff hanya untuk nge-game. Ji sinis mengklaim kalau dia tidak mau keluar soalnya mulutnya masih sakit gara-gara tonjokan Ki.
"Eh, Ji. Aff tadi datang ke kantorku dan apa kau tahu apa yang dia katakan?"
"Apa?"
"Dia merasa kau punya cewek lain. Bagaimana kalau dia tahu tentang Kot? Ini bisa mempengaruhi perusahaan. Jangan lupa kalau kau hidup dari pembagian keuntungan perusahaan."
"Aku tahu. Makanya aku menyembunyikan Moji."
Tapi Ki menegaskan kalau itu bukan solusi yang tepat. Yang seharusnya Ji lakukan adalah berhenti menemui Kot. Masalah Moji, Ki akan mengadopsinya sebagai anaknya. Jadi Ji bisa menemuinya setiap saat, tapi dia harus putus hubungan dengan Kot sepenuhnya.
Ji tidak mau. Dia mengklaim kalau dia mencintai Kot, jadi dia tidak akan berhenti menemui Kot... kecuali jika Kot menikah.
Ki jadi galau memikirkan ucapan Ji tadi. Dia harus bagaimana sekarang. Tepat saat itu juga, dia melihat Kot baru pulang. Dia langsung mengajak Kot bicara serius berdua dan memberitahu Kot tentang ucapan Ji tadi.
Dia rasa Ji sangat tergila-gila pada Kot makanya dia menolak berhenti menemui Kot kecuali Kot menikah. Pfft! Kot cuma mesem sinis mendengarnya. Ki cemas kalau Aff akan mengetahui masalah ini jika mereka terus begini. Dia tidak mau punya masalah dengan keluarganya Aff.
"Terus kau mau aku bagaimana?"
"Begini saja. Serahkan putrimu padaku dan putus dengan adikku."
"Ji tidak akan membiarkan itu terjadi. Maksudku, bahkan sekalipun aku memberikan Moji padamu dan putus dengannya, dia tetap tidak akan melepaskanku."
"Bagaimana kalau begini saja. Kau menikahlah."
"Hah? Menikah? Sama siapa? Lihatlah aku ini."
"Menikah denganku." (WHAT?!)
Kot jadi tidak bisa tidur dan tersipu malu gara-gara ajakan nikah Ki tadi. Tapi tunggu dulu! Ngapain juga dia tersipu malu, Ki kan tidak suka padanya.
Ki juga sama-sama tidak bisa tidur, menyesal ngomong kayak gitu ke Kot tadi. Jangan-jangan Kot mengira dia sudah gila kali.
Keesokan harinya, mereka tak sengaja bertemu lagi di lobi. Mereka jadi benar-benar jadi canggung pada satu sama lain sekarang. Tentang semalam, Ki meminta Kot melupakan kata-katanya semalam, dia cuma lagi stres.
Maew datang ke Bangkok dan langsung mendatangi rumahhnhya Kot. Kebetulan banget, Kot memang lagi butuh teman curhat dan langsung memberitahu Maew tentang lamaran Ki semalam.
"Kedua kakak-adik itu gila."
"Banget. Ji menyewaku untuk membesarkan putrinya, Ki memintaku untuk menikahinya."
"Terus kau bilang apa?"
Flashback semalam.
Kot mengira kalau Ki cuma ngomong ngawur dan berniat mau menghindarinya saja. Tapi Ki ngotot kalau dia serius meminta Kot untuk menikah dengannya dan dia akan mengadopsi Moji jadi putrinya. Mereka bisa bercerai setelah Moji tumbuh besar.
"Khun! Ini kehidupan nyata, bukan main rumah-rumahan!"
"Aku sudah memikirkannya. Ji tidak akan melepaskanmu atau Moji. Jika dia terus menemuimu, suatu hari orang-orang akan mengetahui kalau Moji adalah putrinya."
Masalah ini bisa menyebabkan beberapa masalah. Pertama, Ji itu terkenal. Jadi masalah ini pasti akan jadi berita headline. Kedua, masalah ini bisa membuat keluarganya bermasalah dengan keluarganya Aff karena ayahnya Aff adalah pemegang saham terbesar di perusahaannya. Jika itu terjadi maka hidup banyak orang akan menderita.
Tapi jika Kot menikah dengannya, maka Moji akan menjadi putrinya dan Ji bisa tetap menemui Kot tanpa dicurigai. Dan yang paling penting... Ki ingin mengakhiri cinta segitiga antara dirinya, Ji dan Aff. Ini adalah solusi terbaik bagi masalah mereka ini. Moji akan punya seorang ayah. Jadi, pikirkanlah baik-baik.
Flashback end.
Itulah yang dikatakan Ki semalam, tapi Kot belum memberinya jawaban. Kalau menurut Maew, sebenarnya itu ide bagus juga sih. Moji bisa tinggal bersama pamannya dan bisa tetap dekat dengan ayah kandungnya.
Dan yang paling penting, Kot tidak perlu menanggung segalanya seorang diri lagi. Dia juga tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi bak wanita simpanan. Tap, apa Ji tahu tentang ini?
"Tidak. aku akan segera memberitahunya."
"Tidak seharusnya kau membantunya sejak awal."
Apa boleh buat, Kot sangat mengkhawatirkan Moji. Dia tidak mau Moji tumbuh jadi seperti dirinya. Prihatin, Maew cuma bisa menasehatinya untuk memutuskan apa yang ingin dia lakukan sebelum hidupnya jadi semakin rumit.
1 Comments
Lanjut....
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam