Sinopsis Before We Get Married Episode 8 - 3
Keesokan harinya di kantor, Wei Wei dan Ke Fei malah mendapati Da Wei dan timnya bukannya kerja, malah menggosip ria di ruang rapat dan target gosipan mereka adalah Ke Fei.
Da Wei yakin kalau Ke Fei pasti masih dendam banget gara-gara tamparan itu, makanya dia sengaja mengikat Ke Huan dengan membuatnya bekerja sama dengan perusahaan mereka ini. Entah berapa banyak eksekutif di perusahaannya Ke Huan yang sudah Ke Fei tiduri.
Kali ini Wei Wei yang marah, tidak terima sahabatnya dihina. Tapi Da Wei tidak sedikitpun takut padanya, malah balas menyindir Wei Wei yang telah membuat tim mereka kehilangan satu anggota penting mereka. Kalau Wei Wei terus menerus menarget departemen mereka, mending Da Wei pulang dan memakan dirinya sendiri saja.
Kali ini gantian Ke Fei yang kesal dan langsung menyiram muka Da Wei dengan air minumnya, Wei Wei tidak akan mungkin menyukai salah satu dari mereka.
Da Wei tambah nyinyir mendengarnya, mereka benar-benar sahabat sejati yah? Siapapun yang dihina, mereka pasti akan marah. Apa mereka saling melindungi sampai segitunya? Atau jangan-jangan mereka berdua sama-sama ada affair sama Ke Huan?
KLONTANG! Sebuah gelas tiba-tiba terjatuh, entah dijatuhkan secara sengaja atau tidak, dan Ke Huan mendadak muncul. Tapi bukannya membantu kedua wanita itu, Ke Huan malah menolak ikut campur lalu pergi begitu saja.
Jelas saja Da Wei jadi semakin kelewatan mengejek mereka. Wei Wei berusaha mengusirnya, tapi Da Wei terus saja nyinyir.
"Terus kau mau apa lagi?" Fiuh! Syukurlah Jessica mendadak muncul dan langsung melabrak Da Wei cs. "Depertement Penelitian dan Pengembangan lagi nganggur banget, yah? Apa kalian hidup di laut? Keberisikan kalian sungguh tanpa batas! Kalian bahkan menggosipkan kehidupan pribadi CEO Chu. Kau benar-benar mempermalukan Hualei! Kau tahu berapa lama aku diomeli Bos? 10 detik! 10 DETIK! Minta maaf sekarang!"
"Maaf!"
"Bukan padaku tapi pada mereka berdua!"
Tapi Da Wei malah diam saja, Jessica tambah kesal melihatnya. "Tidak mau minta maaf? Cowok sepertimu ada banyak di jalanan sana!"
Ketakutan, Da Wei akhirnya meneriakkan maaf pada mereka berdua, bahkan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Jika dia melakukannya lagi, maka dia akan segera angkat kaki dari perusahaan ini. Sudah selesai? Oh, belum. Jessica juga menuntut mereka untuk ikut dengannya dan minta maaf pada Ke Huan.
Ke Fei senang. "Chu Ke Huan itu ternyata sangat licik."
Rapat dimulai tak lama kemudian, Ke Huan mengumumkan bahwa perusahaannya memutuskan akan membuat anak perusahaan dengan produk baru Huelai. Perusahaannya akan menyediakan dana untuk anak perusahaan ini. Mereka hanya ingin produk baru Huelai akan segera diluncurkan.
Tapi Wei Wei tidak senang sama sekali dengan berita itu, apalagi kemudian Jessica mmemberitahu Ke Huan bahwa dia bisa membicarakan masalah progress untuk produk baru ini dengan Wei Wei.
Tanpa pikir panjang, Wei Wei tiba-tiba saja mengejutkan semua orang dengan terang-terangan tanya apakah dia menolak proyek ini. Jessica sampai harus berusaha keras menahan emosinya, bisa-bisanya Wei Wei menolak proyek ini tepat di hadapan CEO Chu, Wei Wei sedang berusaha mempermalukannya, yah?
"Aku cuma tanya apakah aku boleh menolaknya?"
Tentu saja tidak boleh. Proyek ini perintah langsung dari bos mereka, proyek ini sangat penting bagi kedua perusahaan. Apa maksudnya dia mau menolak proyek ini?!
"Aku cuma tanya. Tapi jika tidak boleh, baiklah, akan kulakukan apapun yang diperintahkan perusahaan. Jadi sekarang, CEO Chu yang akan jadi bosnya? Aku akan bekerja sama sepenuhnya." Nyinyir Wei Wei.
Melihat Jessica yang hampir meledak, Ke Huan buru-buru beralih topik membahas progress proyek ini.
Di jam makan siang, Wei Wei akhirnya memberitahu Ke Fei tentang pernikahannya yang diundur setengah tahun. Ke Fei jadi prihatin mendengarnya, apalagi melihat Wei Wei yang tampak jelas kecewa banget. Maka demi menghibur Wei Wei, Ke Fei menyatakan akan mentraktir Wei Wei makan apapun yang dia suka.
Heran dia saa si 321 itu, seenaknya aja memutuskan segalanya. Apa Wei Wei akan membiarkannya melakukan apapun yang dia sukai?
"Terus kau mau aku gimana? Aku ingin aku menikah 2 bulan yang akan datang tapi tidak bahagia?"
"Kau bisa menikah dengan pria lain. Kau cukup mengumumkan
'aku ingin menikah sekarang juga', maka para pria pasti akan mengantri untukmu mulai dari sini sampai luar."
Tepat saat itu juga, Ke Huan mendadak muncul dan Ke Fei dengan senang hati memberitahu Ke Huan bahwa karirnya 321 sekarang semakin meroket dan akan segera pergi ke Shanghai. Yang itu artinya, pernikahan Wei Wei akan ditunda selama setengah tahun.
Ke Huan kaget. Wei Wei kesal sama temannya yang satu ini, dia nggak bisa diem apa? Nggak perlu ngasih tahu semuanya kali!
"Aku nggak boleh bicara? Aku pergi kalau begitu." Ke Fei santai saja beranjak pergi meninggalkan mereka berduaan dan Ke Huan langsung mengajak Wei Wei keluar untuk bicara empat mata.
Tapi Wei Wei menolak duduk sebangku dengan Ke Huan. Dia bahkan terus berusaha menghalangi Ke Huan yang ingin pindah duduk di sampingnya. Gregetan, ke Huan langsung menggesernya paksa biar dia bisa duduk di samping Wei Wei.
"Ini tidak baik. Aku akan segera menikah."
"Tapi pernikahanmu ditunda setengah tahun."
Waktu Wei Wei menolak proyek ini di rapat tadi, sebenarnya cuma karena Wei Wei tidak ingin melihatnya lagi, kan? Wei Wei menyangkal, tadi itu dia cuma tidak ingin melakukan proyek ini, dia cuma keselip lidah.
"Keselip lidah? Kenapa? Apa karena 321 menunda pernikahan kalian sehingga membuatmu tidak bahagia dan ingin pergi?"
"Aku bahagia atau tidak. Itu tidak ada hubungannya denganmu."
"Baguslah kalau tidak ada hubungannya denganku. Akau sudah khawatir saja kalau kau tidak bisa menghadapi emosimu sendiri sehingga kau lebih memilih untuk menyerah akan karirmu dan masa depanmu."
"Benar, aku tidak bisa menghadapi emosiku makanya aku ingin melepaskan karirku dan masa depanku. Tapi semua itu tidak ada hubungannya denganmu."
"Lalu kenapa pada akhirnya kau tidak menyerah?"
"CEO Chu, ada apa sebenarnya denganmu hari ini? Aku tidak boleh begini, tidak boleh begitu. Kau ingin aku bagaimana?"
Ke Huan cuma ingin mengingatkan Wei Wei bahwa sebagai wanita, seharusnya dia selalu memiliki pemikiran sendiri, prinsip, dan bagaimana dia menjalani hidupnya. Bukannya menyerah hanya karena sebuah kejadian yang tidak relevan sehingga menyebabkannya kehilangan penilaiannya dan kontrol emosinya.
"Kalau begitu kuputuskan untuk tetap bekerja. Apa itu lebih baik?"
"Tentu saja. Tapi aku di sini hanya mengingatkanmu."
"Apa ada lagi?"
Ke Huan sekali lagi menasehatinya untuk tidak membiarkan Zi Yuan menghandle pernikahannya, karena tekanannya terlalu besar dan terlalu beresiko juga. Tapi Wei Wei hanya menanggapinya sambil lalu berjalan pergi. Tapi Ke Huan belum selesai bicara.
"Gaun pengantin yang kau kenakan waktu itu sangat cantik."
Malam harinya, Ke Fei menemani Wei Wei menemui Zi Yuan. Wei Wei bingung bagaimana harus mengutarakannya dan akhirnya memulainya dengan mengucap terima kasih.
"Untuk apa berterima kasih? Ini memang tugasku."
Ke Fei langsung mengambil alih dan menjelaskan bahwa yang Wei Wei maksud adalah terima kasih atas bantuan Zi Yuan, tapi sekarang Wei Wei tidak akan memerlukannya lagi karena pernikahannya Wei Wei ditunda. Zi Yuan jelas kaget dan cemas mendengarnya. Ditunda berapa lama?
"Kenapa kau gugup? Bukan berarti mereka tidak akan menikah."
Tetap saja Zi Yuan cemas, "Apa kau dan Hao Yi bertengkar?"
Ke Fei yang menjawab. "Karena salah satu dari mereka jatuh cinta pada orang lain, makanya mereka ragu-ragu."
Wei Wei sontak gregetan menegur Ke Fei. Tapi Ke Fei nggak merasa salah ngomong kok, yang dia maksud adalah Hao Yi lebih mencintai pekerjaannya dan memutuskan untuk memilih pekerjaannya daripada Wei Wei. Dia salah ngomong apa?
Zi Yuan bersikeras menolak melepaskan Wei Wei pelanggannya dan meyakinkan Wei Wei untuk tidak khawatir, pokoknya nanti Hao Yi cuma perlu muncul di pernikahan mereka saja.
Ke Fei nyinyir mendengarnya, dia berdedikasi sekali pada pekerjaannya. Kemungkinan alasannya ada dua. Pertama, karena dia memang pekerja keras. Kedua, karena dia menganggap Wei Wei sebagai musuh imajinernya.
"Hati pria sulit ditebak. Wanita harus membantu wanita lain... sebagai musuh imajiner."
"Jaman sekarang ini, kadang musuh wanita adalah pria. Apa kau mau melawan seluruh dunia? Apa itu tidak melelahkan?"
Zi Yuan mengklaim bahwa dia bekerja keras membantu Wei Wei karena sebagai teman kuliahnya, dia hanya ingin Wei Wei bahagia. Wei Wei berterima kasih dan sekali lagi berusaha mengakhiri kerja sama mereka, tapi Zi Yuan ngotot menolaknya. Dia tidak bisa kehilangan pelanggan, dia bisa dipecat. Dan Wei Wei seperti biasanya, tak enak menolaknya. Ke Fei sampai kesal banget sama dia.
Bersambung ke part 4
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam