Sinopsis About is Love Episode 22 - 2
Malam harinya, Zhou Shi mendatangi Wei Qing dan mengundang Wei Qing ke acara pesta ultahnya. Wei Qing pura-pura tak tahu dan berjanji akan bikin kejutan untuk Zhou Shi nanti.
"Jangan, jangan. Jangan beri aku hadiah lagi. Kau sudah terlalu banyak membantuku sampai aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih padamu."
Gampang saja, Zhou Shi berdansa saja dengannya sebagai ungkapan terima kasihnya. Oke, Zhou Shi setuju, asal Wei Qing tidak takut kakinya bakalan dia injak aja. Dan juga, dia mengaku kalau dia mau menyatakan cinta pada Ming Cheng di pestanya nanti.
Wei Qing tak percaya mendengarnya, ini sudah yang ketiga kalinya. Zhou Shi ngotot bahwa kali ini berbeda. Dia dan Ming Cheng kan sudah membuat perjanjian, asalkan dia bisa menebak hadiah apa yang Ming Cheng inginkan untuk ultahnya, maka Ming Cheng akan mengabulkan apapun yang dia minta untuk ultahnya. Ini adalah kesempatan terakhirnya.
Tapi Wei Qing rasa, biarpun Ming Cheng nantinya setuju menerima Zhou Shi, tapi bukan berarti dia benar-benar menyukai Zhou Shi. Apa dia sanggup menerimanya? Tapi sudahlah, pada akhirnya, masalah ini harus ada konklusi-nya. Lakukan saja apapun yang Zhou Shi inginkan, semoga dia berhasil.
Satu per satu, para tamu mulai berdatangan ke pesta. Ran Yu dan Zhang Shuai datang bersamaan. Fei Fei mengaku iri, harapan terbesar dalam hidupnya adalah memiliki seseorang yang akan mengadakan pesta semewah ini untuknya. Siapa sangka kalau Zhou Shi duluan yang mendapatkan harapannya itu.
"Kalau begitu, kami harus berterima kasih padamu. Kalau bukan karenamu, kita tidak akan bisa menyelenggarakan pesta ini." Ujar Qiu Jing.
"Apa kau jadi bodoh karena kebanyakan belajar?"
Fei Fei akhirnya mengaku kalau dia tidak mampu membiayai pesta semewah ini, dia bohong tentang diskon 90% itu. Wei Qing lah yang membiayai pesta ini.
"Wei Qing? Kenapa?"
Karena Wei Qing takut Zhou Shi tidak akan senang jika Zhou Shi tahu yang sebenarnya. Dia menghabiskan banyak uang untuk Zhou Shi tapi masih khawatir apakah Zhou Shi senang atau tidak. Di kehidupan yang sebelumnya, apa Zhou Shi berjasa besar menyelamatkan negara?
"Saat kau ultah nanti, aku akan menyelenggarakan pesta untukmu." Janji Ning Fei.
"Kau sendiri yang bilang, loh. Aku akan mengingatnya. Tapi kenapa kau tidak mencari Zhou Shi, malah di sini?"
"Aku laper."
Zhou Shi sudah selesai didandani dan tampak sangat cantik sampai membuat Fei Fei heboh sendiri melihatnya. Tapi Zhou Shi khwatir, dia berpakaian seperti ini, apa Ming Cheng bakalan menerima cintanya.
"Tentu saja, kau sangat cantik hari... Hah? Bentar! Kau mau nembak Ming Cheng?"
"Iya."
Fei Fei bingung, "bukannya kau sudah punya Xiao Fei?"
"Xiao Fei bedalah."
Fei Fei tambah bingung, apanya yang beda? Mereka kan bersama sekarang? Kaget, Zhou Shi dan Ning Fei kompak menyangkalnya. Loh? Katanya Ning Fei mau mengatakan sesuatu pada Zhou Shi waktu mereka karaokean waktu itu.
"Iya, sudah kukatakan."
"Apa yang kau katakan?"
"Dia bilang kalau dia Xun Ran."
Siapa Xun Ran? Oh, Fei Fei tahu, si pelukis berbakat itu kan? Bentar! Bentar! Jadi hal penting yang Ning Fei katakan pada Zhou Shi waktu itu adalah mengaku bahwa Ning Fei adalah Xun Ran? Terus Zhou Shi antusias banget waktu karena Ning Fei adalah Xun Ran?
"Iya. Kau pikir kami pacaran, gitu? Nggak mungkin lah."
"Dasar kau ini! Cuma beginian saja kenapa kau sangat misterius?"
"Kami tidak pernah misterius, kau saja yang berpikir berlebihan."
"Jadi, kau mau nembak Ming Cheng hari ini? Baiklah, kalian berdua keluar duluan sana, aku mau tetap di sini dan berpikir."
Pesta akhirnya dimulai dengan diawali permainan piano oleh Wei Qing yang kontan membuat para penonton terkagum-kagum dan gosip tentang hubungan Zhou Shi dan Wei Qing pun mulai terdengar kembali yang jelas saja membuat Ran Yu kesal.
Zhou Shi lalu masuk ke tempat acara lalu berdansa dengan Ning Fei. Para cowok pangling dengan Zhou Shi yang hari ini cantik banget, tapi para cewek jealous dan langsung bergosip nyinyir menuduh Zhou Shi operasi plastik.
Ran Yu yang jealous, langsung mengompori Zhang Shuai untuk mendekati Zhou Shi sekarang. Dari percakapan mereka, sepertinya Zhang Shuai memang tidak menyukai Wei Qing karena dulu wanita yang disukai Zhang Shuai direbut oleh Wei Qing.
Ming Cheng baru datang tak lama , tapi orang pertama yang dicarinya malah Qiu Jing. Saat dia lewat, Ran Yu langsung mendekatinya dan dengan pedenya mengulurkan tangannya, meminta Ming Cheng untuk mengajaknya berdansa. Tapi Ming Cheng menolak, ada orang lain yang mau dia ajak dansa. Pfft!
Pastinya yang dia ajak dansa adalah Qiu Jing. Awalnya Qiu Jing menolak, tapi saat Ming Cheng tanya apakah dia tidak bisa dansa, Qiu Jing tersinggung dan akhirnya malah dia sendiri yang menyeret Ming Cheng ke lantai dansa.
Wei Qing akhirnya mengakhiri permainan pianonya dan meminta berdansa dengan Zhou Shi. Ning Fei pun dengan senang hati menyerahkannya lalu mendekati Fei Fei. Dia mau mengajak Fei Fei berdansa tapi malah gugup sampai bingung harus ngomong bagaimana.
Fei Fei dengan senang hati menyelesaikan masalahnya dengan mengulurkan tangannya sendiri dan menutut Ning Fei untuk mengajaknya berdansa. Ning Fei senang.
Wei Qing tanya kapan Zhou Shi akan nembak Ming Cheng? Zhou Shi berkata sebentar lagi, saat dia berdansa dengan Ming Cheng. Tanpa mempedulikan perasaannya sendiri, Wei Qing meyakinkan Zhou Shi kalau dia pasti akan berhasil, dia harus percaya diri.
Tapi yang tidak Zhou Shi ketahui, Ming Cheng yang sedang berada di toilet, malah berencana untuk nembak Qiu Jing dengan memakai teori-teori kimia yang sudah dia tulis di kaos dalemannya (Astaga! Ming Cheng! Nembak sih, silahkan. Tapi lihat-lihat situasi dong! Ini kan pestanya Zhou Shi!).
Dia lalu balik ke tempat pesta. Wei Qing ternyata ada di dalam toilet itu dan mendengarkan segalanya. Zhou Shi ada di sana saat Ming Cheng mendekati Qiu Jing. Ming Cheng hampir saja mau mengutarakan teori-teopri yang sudah dipersiapkannya saat Wei Qing mendadak muncul dan langsung menyeretnya menjauh dan menyuruhnya untuk tidak menyatakan cinta Qiu Jing hari ini.
"Kenapa?"
"Karena seseorang mau memberimu kejutan hari ini."
Ming Cheng tidak mengerti, terus apa hubungannya hal itu dengan pengakuan cintanya pada Qiu Jing? Wei Qing menegaskan bahwa jika dia menyatakan cinta sekarang, maka itu hanya akan jadi kejutan tanpa kebahagiaan.
"Lalu siapa yang mau memberiku kejutan?"
"Sudah kubilang ini kejutan, tentu saja aku tidak bisa bilang. Pokoknya lain hari saja, jangan hari ini."
Tapi Ming Cheng ngotot bahwa sekarang lah saat yang paling tepat. Dia takut tidak akan bisa menemukan waktu paling sempurna lagi untuk menyatakan cinta jika hari ini dia tidak melakukannya. Lagian dia sudah memakai kaos yang sudah dia tulisi rumus kimia untuk menyatakan cintanya.
Wei Qing ngotot menyuruhnya untuk menunda pernyataan cintanya. Qiu Jing tidak akan melarikan diri, dia bisa menyatakan cinta kapan saja dia mau. Dia bahkan bersedia mengadakan pesta ultah buat Qiu Jing biar Ming Cheng bisa menyatakan cintanya pada saat itu saja. Walaupun masih bingung, Ming Cheng akhirnya mengalah.
Bersambung ke part 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam