Sinopsis I Hear You Episode 3 - 2
Tidak tahan lagi, Shu Wei akhirnya memberitahu Ibu bahwa Er Duo sudah menandatangani kontrak dengan mereka. Jika Er Duo meninggalkan syuting di tengah jalan, maka dia harus membayar denda pelanggaran kontrak. Shu Wei rasa, Er Duo tidak akan mampu membayar jumlah yang ditetapkan oleh hukum.
Yu Zhong membenarkan, jika Er Duo melanggar kontrak, maka dia harus bayar denda sekitar 1,5 juta yuan. Jika ditambah biaya pengiklanan dan sponsor, mungkin sekitar 3 juta yuan.
Ibu shock. Yu Zhong makin semangat menakut-nakuti Ibu, jika Ibu membawa Er Duo pergi sekarang dan gagal membayar dendanya tepat waktu, maka mereka akan melaporkannya ke polisi.
"Tapi jika Bei Er Duo terus mengikuti acara ini, maka anda akan segera mendapatkan pemasukan yang banyak. Bisa dibilang, dia akan mendapatkan keberuntungan dan ketenaran." Timpal Shu Wei.
Ibu yang matre kontan tercengang mendengarnya. Yu Zhong bahkan mengklaim bahwa ada orang yang ingin menjadikan Er Duo jadi selebritis.
Acara ini bisa jadi batu loncatan yang bagus untuk Er Duo. Satu klik saja bisa menghasilkan puluhan juta loh. Er Duo bahkan sukses mendapat banyak fans baru dari episode sebelumnya. Ibu makin berbinar-binar mendengarnya. Jadi maksudnya, putrinya ini bisa menjadi bintang?
"Betul!" Kompak Yu Sheng dan Li Zi. (Wkwkwk! Gampang banget yah ngiming-ngimingi orang matre. Seandainya dia tahu kalau Shu Wei tuh orang kaya)
Yu Zhong langsung ngegombal memuji-muji kecantikan Er Duo yang pasti menurun dari ibunya. Dia bahkan menglaim kalau perusahaan mereka berencana memperpanjang kontraknya Er Duo. Ibu jadi penasaran dengan Yu Sheng dan segala cerocosannya, dia ini siapa sih?
"Dia bos perusahaan ini, Bibi.Semua yang dikatakannya benar adanya." Ujar Li Zi.
Ibu sontak berubah sikap dan menyalami Yu Zhong dengan ramah. Tapi saat Er Duo mengantarkan keluar tak lama kemudian, Ibu masih saja ngotot menegaskan kalau Er Duo harus menikah dengan orang kaya dan bukan dengan si tukang kayu itu. Males mendengarkan cerocosan Ibu lagi, Er Duo langsung pergi, dia masih ada kuliah.
Le Tian yang sangat perhatian padanya, bisa melihat kalau Er Duo habis nangis, ada apa dengan Er Duo? Apa pacarnya itu membuli Er Duo? Er Duo menyangkal dan menyuruhnya fokus mendengarkan dosen, tapi Le Tian terus saja memaksa dan salah mengira kalau dosen lah yang membuli Er Duo. Apa Er Duo mau dia bantu membalaskan dendam?
"Tidak!"
"Kenapa kau berpartisipasi dalam acara itu?"
"Tak sengaja."
Setelah kelas usai, Ibu menelepon hanya untuk menyuruh Er Duo untuk pergi ke suatu restoran dengan alasan meminta Er Duo menemani Bibi Zhang makan, Bibi Zhang ini orang yang sudah berjasa merawat Ibu saat Ibu sakit kemarin. Ibu sendiri bakalan agak telat soalnya masih ada urusan, jadi Er Duo duluan saja.
Er Duo setuju-setuju saja. Terlebih dulu dia datang ke sebuah toko untuk melihat-lihat boneka miniatur anime yang dia sukai. Sayangnya dia tidak bisa beli karena harganya yang sangat mahal.
Si pemilik toko sampai heran melihatnya, Er Duo kan sudah sering melihatnya, kenapa tidak dibeli saja sih?
"Suka kan bukan berarti harus memilikinya. Hanya dengan melihatnya saja, aku sudah merasa sangat senang."
"Apa kau tidak capek mengucap kata-kata? Aku saja sudah capek mendengarnya? Kukasih tahu kau, sebaiknya kau segera membelinya. Sudah banyak orang yang datang kemari untuk melihat-lihat boneka itu."
"Hah?! Jangan. Apa rela melepaskan mereka?"
Er Duo lalu pergi. Sayangnya dia tidak tahu kalau Shu Wei sedari tadi ada di balik rak dan mendengarkan segalanya. Er Duo tanya ke si penjualnya, yang mana yang disukai si gadis kecil tadi?
Si penjual juga tak tahu, soalnya yang biasanya Er Duo lakukan cuma berdiri di sini. Mendengar itu, Shu Wei memutuskan untuk membeli semuanya. Hah? Beli satu set?
"Seluruh dinding." (Buset! Wkwkwk!)
Tak lama kemudian, Shu Wei keluar dengan membawa koper besar setelah memborong seluruh isi rak boneka miniatur anime itu. Tapi di luar, dia melihat Er Duo sudah berjalan cukup jauh.
Tapi setibanya di restoran yang dimaksud ibunya, bukannya mendapati si bibi tetangga, Er Duo malah mendapati seorang cowok yang sedang menunggunya. Dan cowok itu tak lain adalah Dokter Chen. Shu Wei melihat itu dari kejauhan dan langsung pergi dengan muka kesal.
Menyadari dirinya ditipu untuk kencan buta oleh ibunya, Er Duo permisi menjauh sebentar untuk menelepon ibunya dan protes. Ibu tak peduli, cowok itu tuh seorang dokter dan kaya, tidak seperti pacarnya Er Duo yang cuma tukang kayu itu.
Kesal, terpaksa Er Duo harus menurutinya. Shu Wei pergi, tapi ujung-ujungnya dia jadi galau dan akhirnya memutuskan untuk kembali.
Dokter Chen dengan angkuhnya berkoar-koar tentang dirinya yang belajar seni di luar negeri, dia juga sudah membeli sebuah vila mewah untuk persiapan menikah, dia bahkan sudah berinvestasi yah walaupun dia tidak bisa berapa banyak soalnya ini rahasia bisnis gitu loh.
Sayangnya dia tidak suka anime. Hal-hal semacam itu tidak menarik dan tidak berguna. Mumpung Er Duo masih muda, mending dia ganti karir secepatnya deh.
Berusaha bersabar menghadapinya, Er Duo tanya apakah Doktor Chen pernah mendengar Spirited Away oleh Miyazaki. Sebagai orang yang bekerja di dunia musik, seharusnya dia juga mendengarkan musik anime.
"Aku pernah dengar, tapi tidak punya waktu untuk menontonnya."
"Setelah menontonnya, pendapatmu pasti akan berubah."
Er Duo tumbuh dengan menonton anime yang Doktor Chen bilang tidak menarik dan tidak berguna itu. Anime-anime itulah yang memberinya keberanian untuk mengejar impiannya.
Itu juga yang membuatnya bekerja di insustri anime. Dia ingin menggunakan kemampuannya untuk menciptaan anime yang bagus. Tapi Doktor Chen malah tambah nyinyir menghina musisi yang Er Duo sukai itu.
Shu Wei yang sudah mendengarkan segalanya dari kejauhan, akhirnya menghampiri mereka dan langsung blak-blakan mengkritiki si Doktor Chen. Dia bukan cuma tidak bisa menghargai musik, pengetahuan dasarnya pun bermasalah.
Pencipta lagu dan soundtrack film yang dia hina itu level kelas dunia. Karya-karyanya sangat mempengaruhi dunia soundtrack. Dia memiliki gaya tersendiri dan menerobops batasan dalam musik. Menggunakan musik ciptaannya untuk mewakili tema film. Hal-hal seperti ini pasti sulit dipahami oleh orang yang bebal. Pfft! Doktor Chen cuma bisa terdiam canggung mendengar cerocosan Shu Wei.
"Ayo pergi. Parkir di sini tidak boleh terlalu lama."
Er Duo senang lalu pamit pada Doktor Chen, pacarnya sudah menjemputnya, maaf yah. Mereka pun pergi meninggalkan Doktor Chen ngedumel sendiri, menuduh Er Duo mau menipunya untuk menikah padahal dia sudah punya pacar.
Setibanya di rumah, Er Duo malah mendapati Yu Zhong juga ada di sana. Er Duo tak ingin mengganggu mereka dan berniat menghindar saja. Tapi Li Zi dengan cepat mencegahnya. Barusan dia lihat Er Duo diantarkan Shu Wei? Wah, ternyata perkembangan hubungan mereka bagus juga.
"Kami tak sengaja bertemu."
Yu Zhong merasa tidak ada salahnya dengan itu. Dunia selalu berada di pihak Shu Wei. Bahkan sejak dia masih kecil, dia selalu mempelajari segalanya lebih cepat dibanding anak-anak lainnya. Itulah mengapa dia sering disebut sebagai Dewa.
"Sebentar, sebentar. Dia tidak mungkin orang yang seperti kau sebut itu. Kalau saja dia tidak merusak interview-ku..."
"Shu Wei merusak interview-mu?" Kaget Yu Zhong.
Er Duo akhirnya menceritakan kisah tentang pertemuan pertamanya dengan Shu Wei yang waktu itu dia tuduh bias karena wanita yang terpilih itu adalah pacarnya Shu Wei.
Tapi Yu Zhong malah ngakak mendengarnya. Dia jelas tidak percaya, pria dingin dan acuh kayak Shu Wei tidak mungkin punya pacar. Jadi lebih tidak mungkin lagi dia yang memilih wanita itu. Yu Zhong rasa, Er Duo hanya salah paham saja.
"Kalau memang begitu, kenapa dia tidak menjelaskannya?"
"Karena dia terlalu malas untuk menjelaskan."
Sebentar. Dari ucapan Yu Zhong itu, Li Zi bisa menarik kesimpulan kalau Shu Wei itu belum pernah memiliki cinta pertama, benar? Yu Zhong membenarkan.
"Kalau begitu, kurasa kalian sangat cocok." Goda Li Zi.
Ucapan Li Zi itu membuat Er Duo jadi galau seharian, apalagi saat dia memikirkan insiden ci*man tak sengaja mereka.
Pada saat yang bersamaan, Shu Wei juga tidak bisa tidur memikirkan Er Duo. Teringat permintaan Er Duo untuk membawanya ke acara reuninya, Shu Wei akhirnya memutuskan untuk memberinya jawaban lewat pesan singkat dan to the point: Besok, jam 6 sore, di hotel Hansway.
Er Duo sama sekali nggak nyambung dengan maksud pesan singkat itu, malah jadi salah paham mengira Shu Wei mau ngapa-ngapain dia. Dasar br*ngsek!
Dan baru beberapa detik kemudian dia ingat dengan permintaannya yang waktu itu dan akhirnya paham juga dengan maksud pesan itu. Seharusnya Shu Wei ngomong yang jelas dong.
Keesokan harinya, mereka syuting kompetisi panahan. Para pasangan lain sibuk saling membantu sambil bercanda mesra, sedangkan pasangan utama kita cuma saling berdiam diri seperti biasanya sebelum akhirnya Shu Wei yang duluan memecahkan keheningan di antara mereka.
"Apa kau bisa melakukannya?"
"Aku tidak pernah menyentuh beginian."
"Yang paling penting dari panahan adalah postur tbuh harus benar agar tidak melukai diri sendiri. Akan kuajari kau. Lihat posturku." Shu Wei pun memanah duluan dan bagaimana hasilnya? Tunggu di episode selanjutnya yah... ^^
1 Comments
Lanjut....Semangat!!!
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam