Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 13 - 3

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 13 - 3

Malam harinya, Xia Lin masih galau memikirkan informasi dari Yang Tong tadi. Dia mengaku kalau An Ran memberinya sejumalah uang dan menugaskannya untuk memata-matai Xia Lin dan Chu Yan.


Semua foto yang dia ambil waktu itu, dia kirimkan pada An Ran. Dia lalu menemukan anting-anting itu di kamar rawatnya Chu Yan. Lalu An Ran memerintahkannya mengulur waktu dengan pura-pura sakit datang bulan.

Tapi Xia Lin merasa agak ragu dengan pengakuan Yang Tong tadi. Apa Yi Zhou percaya ucapan Yang Tong tadi?

Yi Zhou mengaku bahwa sebenarnya orang pertama yang dia selidiki saat insiden ini terjadi adalah An Ran, tapi dia tidak menemukan apapun.

"Kalau dia berbohong, kenapa juga dia menuduh An Ran?"

Yi Zhou bilang bahwa target yang sebenarnya adalah dia dan bukannya Chu Yan. An Ran memang membencinya, dia punya motif dan kemampuan untuk menjebaknya. Tapi yang tidak mengerti, bagaimana bisa An Ran sekejam itu pada Chu Yan.


Mendengar itu, Yi Zhou tampak memikirkan sesuatu. Tapi dia tidak mengatakan apapun dan hanya menyuruh Xia Lin tidur duluan. Dia sendiri keluar untuk menelepon seseorang.

"Bantu aku mencari keberadaan seseorang, tapi diam-diam saja." perintahnya.


Xia Lin terbangun keesokan harinya berkat telepon dari Fei Fei yang terdengar panik. Belakangan dia sibuk di gunung dan tidak ada sinyal, ini dia baru membaca berita tentang Chu Yan. Xia Lin di mana sekarang?

"Di rumahnya Ling Yi Zhou."

"Tunggu di sana. Aku akan segera datang."

 

Xia Lin langsung membrowsing berita terkini dan mendapati banyak sekali komentar negatif tentang Yi Zhou. Bahkan ada yang mengatai Yi Zhou membebaskan Xia Lin karena dia tersihir. Xia Lin sontak kesal dan hampir saja mau membalasi komentar-komentar negatif itu.

Tapi sebaiknya tidak. Kalau dia membela Yi Zhou secara terang-terangan, itu malah bisa membuat masalah tambah runyam. Maka kemudian, Xia Lin membuat akun palsu dengan nama 'Hanya Ada Satu Kebenaran' dan menggunakan akun itu untuk membalasi semua komentar buruk itu satu per satu.


Di kantor, Wen Li melaporkan penjualan mereka yang mendadak anjlok karena berita itu. Maka Yi Zhou pun segera menginstruksikan Wen Li untuk melakukan tindakan pencegahan agar mereka tidak merugi terlalu besar.

Tepat saat itu juga, dia mendapat telepon dari seseorang. Mungkin orang yang dia telepon kemarin malam.

Wen Li lalu melaporkan masalah komentar buruk tentang Yi Zhou yang sekarang sedang viral di internet itu. Yi Zhou santai saja. Tidak usah diurus, suruh saja departemen PR yang menanganinya.

Terkait masalah itu, Wen Li melapor bahwa sudah ada seseorang yang bertindak mendahului departemen PR mereka.


Yi Zhou langsung mengecek internet dan mendapati akun 'Hanya Satu Kebenaran' sedang mati-matian membelanya. Yi Zhou bisa menduga siapa pemilik akun itu dan langsung menghubungi Xia Lin, tapi tidak mengonfrontasinya secara terang-terangan.

"Kau sedang apa?"

"Aku... lagi baca buku." Bohong Xia Lin.

"Begitu? Aku hanya masih khawatir kalau kau akan marah setelah membaca semua komentar negatif di internet."

"Kau sudah melihatnya juga?"

"Iya. Bisa dibilang aku ini sedang mengalami cyberbullying."

"Tidak ada gunanya membaca postingan omong kosong orang asing. Menurutku kau sangat bijak dengan tidak memiliki akun medsos."

"Tapi aku melihat ada seseorang bernama 'Hanya Satu kebenaran' yang membelaku."

"Tidak usah buang-buang waktu mengurusi hal-hal nggak penting ini, fokus saja pada pekerjaanmu. Aku masih ada urusan. Dah!" Panik Xia Lin lalu menutup teleponnya. Aneh, Yi Zhou tidak pasang CCTV di dalam rumah kan?


Fei Fei benar-benar sedih. Padahal dia sedang bekerja keras mengembangkan skripnya dengan harapan Chu Yan akan berperan jadi pemeran utama prianya, tapi sekarang dia malah meninggal dunia secepat ini.

"Sampai sekarangpun aku masih sulit mempercayai kematian Chu Yan. Rasanya tidak nyata sama sekali."

"Si iblis An Ran itu. Dia punya wajah wanita muda yang anggun tapi ternyata hatinya seperti batu!"


Xia Lin jadi curiga kalau An Ran lah yang menjebaknya bersama Chu Yan di bar waktu itu. Fei Fei rasa pasti begitu. Dia ingin menjebak mereka berdua tapi gagal, makanya dia merencanakan sesuatu yang jauh lebih kejam untuk membuat Xia Lin ter-blacklist dan menjatuhkan Bos Ling juga.

Xia Lin galau. Sekarang ini dia sudah menghancurkan reputasi Yi Zhou. Dia bahkan tidak berani menghadapi Nenek Ling sekarang.

"Apa boleh buat. Semua ini gara-gara Bos Ling friendzone-nin dia. An Ran gagal mendapatkan cintanya, makanya dia menyerangmu dan Chu Yan. Kenapa nasib idolaku setragis ini?"


Yi Zhou mendadak pulang saat itu, pastinya dia pulang cepat untuk menemani istri tercinta.


Fei Fei jadi canggung melihat kemesraan mereka dan buru-buru menghindar dengan alasan ke kamar kecil. Tapi Wen Li langsung mengikutinya dan menuntut kenapa Fei Fei menghindarinya.

Fei Fei menyangkal dengan canggung, dia sibuk banget sama pekerjaannya. Mana ada waktu untuk berpikir menghindari Wen Li, jangan kepedean.

Wen Li tak percaya. "Tapi kau punya waktu untuk menc**mku?"

Dalam flashback, ternyata Fei Fei pernah diam-diam menc**m Wen Li saat Wen Li sedang tidur. (Pfft! Kapan kejadiannya yah?) Fei Fei beralasan kalau waktu itu dia salah mengira Wen Li sebagai idolanya, dia cuma salah c**m orang kok.

"Jadi kau suka c**m sembarang orang, mengira orang itu idolamu?"

"Ah, sudahlah. Nasi sudah jadi bubur, ngapain juga dipikirin. Kau kan bukan orang tuaku ataupun pacarku."

Wen Li mau ngomong, tapi Yi Zhou mendadak muncul dan menyuruh Wen Li masuk ke ruang kerjanya. Fiuh! Fei Fei bisa bernapas lega sekarang.

 

Ternyata di perusahaan, ada beberapa fansnya Chu Yan yang memblokir pintu masuk perusahaan mereka. Mereka marah karena Yi Zhou menggunakan kekuasaannya untuk menipu hukum dan menutupi kebenaran tentang Xia Lin yang membunuh Chu Yan.

Dan satu lagi, para dewan direksi sepertinya juga mengawasi rumor tentang Xia Lin dan Yi Zhou ini. Jika rumor ini tidak segera berhenti, para dewan direksi pasti akan terganggu.

Kalau begitu, Yi Zhou menyuruh Wen Li untuk mengatur konferensi press untuknya. "Sudah saatnya mengungkap kebenaran tentang beberapa hal."


Konferensi press pun dimulai, Wen Li membuka acara dengan mengumumkan bahwa acara kali ini adalah untuk mengumumkan dua hal. Pengumuman yang pertama adalah... Yi Zhou dan Xia Lin sudah menikah secara sah sejak tanggl 25 februari 2018.

Xia Lin jelas kaget dan diam-diam menggerutu sebal. Para wartawan pun langsung heboh kasak-kusuk, kenapa masalah itu baru diumumkan pada saat seperti ini?

Cuma Fei Fei satu-satunya yang senang dengan pengumuman ini. Bos Ling sungguh keren, tidak sia-sia dia nge-fans.

Para wartawan tanya kenapa pernikahan mereka baru diuangkap sekarang setelah dirahasaikan begitu lama? Kenapa Yi Zhou tidak hadir? Dan apakah ini ada hubungannya dengan kasusnya Chu Yan?


Mendengar itu, Xia Lin akhirnya maju ke panggung dan meminta mereka untuk menunggu kedatangan suaminya dulu agar mereka bisa menjelaskan situasi ini bersama-sama.

"Aku bisa menjawab pertanyaan itu untuk semua orang." An Ran mendadak muncul bersama si pengkhianat Yang Tong.

An Ran mengumumkan bahwa hari ini dia akan mengungkap wajah aslinya Xia Lin dengan alasan agar teman baiknya, Chu Yan, bisa beristirahat dengan tenang.


Yang Tong bahkan mengklaim bahwa sebagai asistennya Xia Lin, dia berani bersaksi kalau Xia Lin adalah pembunuhnya Chu Yan. Dia menceritakan saat Xia Lin dan Chu Yan bertemu di dermaga dan mengklaim kalau waktu itu dia menyaksikan Xia Lin dan Chu Yan terlibat cekcok, Xia Lin bahkan hampir mendorong Chu Yan ke sungai.

Dia kasihan sama Chu Yan, makanya dia memotret mereka dan mempostingnya di internet. Tapi para wartawan tidak langsung percaya. Kalau cuma itu, artinya Xia Lin hanya tersangka dan bukan pembunuhnya.

Maka mereka pun memutar rekaman saat Xia Lin dan Chu Yan di ruang private bar, dalam posisi yang tampak seperti sedang berselingkuh.


An Ran menuduh Xia Lin takut perbuatan hinanya bersama Chu Yan akan terungkap dan membahayakan posisinya sebagai Nyonya ling, makanya dia membunuh Chu Yan untuk menutupi masalah itu.

Dia pura-pura ke belanja ke pasar padahal dia pergi ke rumah sakit lalu pulang untuk memasak buat Yang Tong agar Yang Tong bisa menjadi alibinya.

"Kau mungkin bisa menipu Kak Yi Zhou dan menggunakan reputasimu sebagai Nyonya Ling untuk menutupi kecurigaan terhadapmu, tapi kau tidak mungkin bisa menutupi bukti."

"Kaulah yang membunuh Chu Yan!"

"Bahkan sekalipun Kak Yi Zhou datang kemari, dia tidak akan bisa menyembunyikan kebenarannya."

Xia Lin benar-benar speechless, tak tahu harus bagaimana harus membela dirinya.

"Bagaimana kalau aku datang juga?" Tiba-tiba terdengar suara yang akrab di telinga...


Chu Yan berdiri di sana bersama Yi Zhou dalam keadaan masih hidup yang jelas saja mengejutkan semua orang.

Epilog:
 

Yi Zhou bahagia banget membaca berbagai balasan Xia Lin di setiap komentar negatif tentang dirinya di internet. Wen Li sebenarnya cemas. Tapi Yi Zhou santai saja memerintahkannya untuk tidak terburu-buru menangani masalah ini.

"Bukankah anda biasanya benci kalau orang menggosipkan anda?" Heran Wen Li.

"Aku tidak boleh melewatkan momen baik menyaksikan ekspresi cinta istriku hanya karena karena sedikit kebencian. Ah, sudahlah. Lagian kau tidak akan mengerti... kau kan tidak punya istri."

Pfft! Makjleb banget dah Bos Ling. Wen Li sakit hati. "Bos, bisakah ini dianggap sebagai luka akibat kerja?"

Bos Ling sebodo amat saking bahagianya. Patah hati, Wen Li akhirnya pergi dengan kepala tertunduk lesu.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

8 Comments

  1. "Aku tidak boleh melewatkan momen baik menyaksikan ekspresi cinta istriku hanya karena karena sedikit kebencian.."
    Jiiiaahhh...ekspresiny bos ling itu loohh...
    Poor Wen Li...
    Semangat..lanjut sampai akhir..m

    ReplyDelete
  2. Tua ling co cweet bgt...
    Lanjuuut mba...

    ReplyDelete
  3. Ih tambah seru.. Lanjut min.. Semangat..

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam