Sinopsis Fall in Love Like a Star - Part 3 [END]

Sinopsis Fall in Love Like a Star - Part 3 [END]


Berita kerja sama Xing Yu dengan Song Ming langsung viral di internet dan Mei jelas tidak senang. Dia lalu bertemu diam-diam dengan seorang paparazi yang memberinya foto-foto Gao Mang yang kedapatan kencan dengan pacar rahasianya. Bertekad melindungi artisnya dan karirnya sendiri apapun yang terjadi, Mei tanya apa yang si paparazi inginkan.

Si paparazi menuntut agar Mei memberinya sesuatu yang jauh lebih besar jika dia ingin menutupi rahasia Gao Mang ini. Mei sepertinya punya ide.


Tian Xin dan Xing Yu dalam perjalanan kembali setelah menghadiri sebuah acara. Tapi Xing Yu kurang puas karena jumlah penontonnya tidak sesuai harapan. Dia jadi mulai berpikir ulang tentang film idol remaja itu.

Tian Xin tidak setuju, tidak ada artis yang bisa bertahan di puncak popularitas selamanya, lebih baik Xing Yu fokus pada musiknya saja.

"Tapi bagaimana kalau album baruku tidak diterima dengan baik?"

"Bukankah biasanya kau sangat percaya diri? Aku sudah menolak banyak job selama 2 bulan ke depan supaya kau bisa konsen menggubah lagu."

Tian Xing ingin saat Xing Yu comeback nanti, dia bisa merilis lagu yang bisa menyentuh hati orang-orang dan dia bisa bangkit lagi.


Tiba-tiba pesawat mereka mengalami turbulensi saat melewati awan petir. Si Manager langsung panik setengah mati sampai membuat Tian Xin dan Xing kesal, tapi pesawat terus berguncang makin hebat.

"Aku tidak boleh mati, aku belum pernah jatuh cinta!" Panik Manager.

Xing Yu lama-lama mulai panik juga. "Aku belum pernah dapat Gold Record Award, aku tidak boleh mati dulu!"

"Aku juga tidak boleh mati dulu, aku belum pernah melihatmu mendapat award."


"Tian, tidak seharusnya kau mencampakkanku, jadi kita tidak akan berakhir seperti ini." Bersiap dengan kemungkinan terburuk, Xing Yu menggenggam erat tangan Tian Xin dan mengaku. "Aku mencintaimu!"

Pesawat masih terus berguncang hebat selama beberapa saat. Tapi untunglah pilot akhirnya berhasil membawa pesawat melewati awan petir itu dengan selamat. Para penumpang pun akhirnya bisa bernapas dengan lega, tapi Xing Yu tak mau melepaskan genggaman tangan mereka.

"Jadi, hanya saat kita berhadapan dengan bencana, kita akan mengerti bahwa keberanian untuk mengekspresikan diri adalah hadiah yang paling berharga."

 

Begitu mereka pulang, Xing Yu langsung berusaha mendapatkan Tian Xing kembali dan menc**mnya. Tapi Tian Xing terus keras kepala dan berusaha menghindar, takut kalau sampai ada orang yang tahu, karirnya Xing Yu bisa hancur.

Xing Yu tidak peduli. "Aku bisa mencari pekerjaan lain, tapi kau cuma satu."


Tian Xing akhirnya menyerah dan mereka kembali berc**man mesra. Tapi sayang, mereka tidak menyadari si paparazi yang memotreti mereka dari gedung seberang.


Tian Xing menemani Xing Yu ke sebuah acara pesta dan berbisik mengingatkannya untuk mengingat nama-nama orang-orang yang hadir dengan benar karena mereka orang-orang penting.

"Kalau begitu, mati aku. Aku susah mengingat wajah. Dalam keramaian, menurutku wajah semua orang sama."

Maka saat mereka masuk, Tian Xing mengajak Xing Yu menyapa seorang bos perusahaan rekaman dan buru-buru memuji-muji istri sang bos saat Xing Yu speechless tak tahu harus memuji bagaimana.


Tiba-tiba May Li muncul menutup mata Xing Yu dan mengajaknya main tebak-tebakan dengan suara sengau manjanya yang khas. Malas meladeninya, Xing Yu mendorongnya untuk merayu para bos saja.


Gao Mang datang tak lama kemudian dan langsung jadi sorotan para wartawan. Xing Yu nyinyir, dia itu idol film remaja bukan musisi.

Di kedua sisi lantai dansa, Tian Xing melihat ada dua editor majalah yang saling bermusuhan dan mengingatkan Xing Yu untuk tidak membuat kedua editor itu tersinggung. Masalahnya, siapapun yang Xing Yu sapa duluan, maka yang satunya pasti akan tersinggung dan marah.

Dan karena tak mungkin juga menghindar karena kedua editor itu sudah melihatnya, maka Xing Yu pun langsung menarik Tian Xing ke lantai dansa, memutarnya kesana kemari sambil menyapa kedua editor itu dari kejauhan.


Si paparazi sudah menyiapkan foto-foto paparazi-nya Xing Yu dan Tian Xing untuk dijadikan headline news saat Mei meneleponnya dan mengajaknya bertemu dan menyatakan kalau dia mau membeli foto-foto ini.

Si paparazi jelas tak senang mendengarnya, bukannya Mei sudah tidak ada urusan dengan Xing Yu lagi sekarang? Mei mengklaim kalau dia masih menyayangi Xing Yu.

Bagi seorang agen, artis yang pernah mereka besarkan itu sudah seperti anak sendiri. Jika Xing Yu bahagia, maka dia juga akan bahagia. Jika mereka sukses, maka dia akan lebih bahagia. Dan jika mereka terluka, maka dia pasti akan marah.

Si paparazi mengerti, tapi ini berita besar yang didapatnya dengan susah payah. Sayang sekali kalau sampai tidak di-publish. Mei santai menyodorkan kantong tebal berisi uang. Si paparazi langsung luluh seketika.


Mei lalu memanggil Tian Xin ke kantornya dan ceramah tentang tugas penting seorang agen adalah melindungi artisnya, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi. Dia harus menyayangi mereka dan membantu mereka dengan seluruh jiwa raganya.

"Tapi kau harus jauh-jauh dari... cinta. Apa kau tahu kelemahan terbesar anak muda? Mereka terlalu emosional."

Xing Yu orang yang seperti itu. Dia meninggalkan Mei karena keegoisan dirinya, dan sekarang Tian Xing juga sama seperti dia. 

"Kau hampir menghancurkannya!" Kesal Mei sambil membanting foto-foto itu di Tian Xing.

"Dari mana kau mendapatkan foto-foto ini?"


"Sudah bertahun-tahun aku menggeluti bisnis ini, aku punya banyak sumber. Seorang teman membantuku."

"Jadi foto-foto ini ditujukan untukku?"

"Aku bekerja keras dalam bisnis ini dan sudah melihat berbagai macam saingan. Untuk memainkan permainan ini, bahkan pemain terkuatpun harus sangat berhati-hati. Semua orang harus mengikuti aturan agar permainan ini berlanjut. Jika kau tidak bisa melakukannya, maka jangan komplain jika kau ditendang. Berhentilah dari industri ini."

Tian Xing akhirnya memutuskan mengundurkan diri. Dia berjalan pergi dengan sedih sembari teringat semua ucapan pedas Mei yang mengkritikinya karena tidak becus melindungi artisnya.


Tapi dia tidak mengatakan apapun pada Xing Yu. Saat Xing Yu mengadakan konser, dia ikut menonton bersama para fans lainnya.

Selesai memainkan satu lagu, Xing Yu memberitahu fans-nya bahwa dulu ada seseorang yang tidak menyukai musiknya. Tapi Xing Yu merasa musik harus bisa menyentuh semua orang dan membuat semua orang bahagia.

"Satu lagu hari ini adalah teruntuk penggemarku nomor satu. Kuharap dia bisa merasakan cintaku."

Tian Xing berlinang air mata mendengarnya. Diantara jerit para penonton, Tian Xing pun ikut berteriak. "Aku mencintaimu, Su Xing Yu. Aku mencintaimu."


Kemudian dia pergi ke ruang gantinya Xing Yu dan menulis pesan perpisahan di cermin.


Saat Xing Yu kembali ke ruang ganti tak lama kemudian, tempat itu sudah kosong dan hanya ada pesan perpisahan Tian Xing dan lukisannya.

Xing Yu langsung panik mencoba menghubungi Tian Xing, tapi tidak diangkat. Bahkan saat dia mencari ke apartemennya, dia malah mendapati Tian Xing sudah pindah dan hanya meninggalkan gelang merah pemberiannya.


Mereka berusaha menjalani kehidupan mereka sehari-hari seperti biasanya, tapi Xing Yu bahkan tidak bisa fokus pada musiknya. Dia begitu frustasi hingga dia membanting sebuah gitar sampai hancur.

Suatu hari saat Tian Xing jalan-jalan di tempat kenangan mereka dulu, dia malah mendapati seorang petugas mencopot dan menghancurkan hiasan bintang-bintang kenangan mereka. 

Walaupun berusaha menghindarinya, tapi Tian Xing selalu melihat wajah Xing Yu di mana-mana, menghiasi setiap produk iklan yang dibintanginya.


Suatu hari, Xing Yu melihat Tian Xing ada di belakang para penggemarnya. Tapi saat saat ada papan yang menghalanginya, Tian Xing sudah tidak ada. Hmm... apakah dia cuma berkhayal saking rindunya?


Saat Tian Xin tiba di halte bis suatu malam, dia malah mendapati poster wajah Xing Yu menghiasi dinding halte itu, itu adalah poster promosi album terbarunya Missing You yang pastinya ditujukan untuk Tian Xin. Tian Xin tak kuasa menahan tangisnya menyadari makna judul album itu.

Di tempat lain, Xing Yu tengah menggubah lagu dengan pulpen kesayangannya dengan berlinang air mata.


Suatu hari, Tian Xing menonton wawancaranya Xing Yu dimana dia ditanyai tentang album barunya 'Missing You'. Apakah album itu untuk seseorang yang dia rindukan atau dia benar-benar sedang mencari seseorang?

"Kedua-duanya. Kurasa tanpa orang itu, takkan ada album ini. Aku benar-benar merindukan orang itu. Aku tak tahu apa yang dia lakukan sekarang."


Hari itu, Xing Yu sedang menghadiri sebuah acara award. Pada saat yang bersamaan, Tian Xing juga bersiap untuk menghadiri acara yang sama.

Gao Mang dan May Li datang sebagai pasangan dan Xing Yu datang sendirian. Tian Xing ada di antara para fans-nya Xing Yu, tapi dia buru-buru menyembunyikan wajahnya saat Xing Yu dadah-dadah menyapa fans-nya.


Saat mereka baru duduk, fans-nya Xing Yu langsung heboh jejeritan memanggil namanya. Gao Mang kagum juga melihat semua itu. Tampaknya hubungan kedua pria itu sudah semakin membaik sekarang.


Gao Mang dan Xing Yu bersaing dalam kategori album terbaik. Fans-nya Xing Yu langsung jejeritan meneriakkan nama Xing Yu dan benar saja, Xing Yu berhasil memenangkan award itu. Tian Xing pun begitu bahagia sampai matanya berkaca-kaca.

Dalam pidatonya, Xing Yu berterima kasih pada semua orang yang telah membantunya mewujudkan album terbarunya, termasuk perusahaannya dan produsernya, Song Ming.

Tapi saat dia hendak mengucap terima kasih untuk agennya, dia langsung terdiam sebelum kemudian memutuskan berpidato tanpa contekan pidatonya.

"Seseorang pernah berkata padaku bahwa kesuksesanku akan menjadi kebahagiaan terbesarnya. Aku berdiri di sini hari ini dan memegang award ini, aku yakin dialah yang paling bahagia di sini. Aku yakin dia sekarang sedang menonton acara award ini."


Dia mengaku bahwa orang ini adalah orang yang selalu percaya padanya dan mendukungnya bahkan sebelum dia terkenal dulu. Orang ini adalah penggemarnya nomor satu sekaligus orang yang berjasa besar dalam karir musiknya.

Xing Yu tak tahu kenapa orang itu memilih pergi dulu, dia juga tak tahu kenapa orang itu pergi meninggalkannya lagi sekarang. Tapi sekarang, Xing Yu tidak akan berkecil hati, karena dia yakin akan cinta orang itu untuknya.

"Dia selalu bilang kalau aku naif dan kekanakan. Sekarang ini, aku mungkin melakukan hal paling naif dalam hidupku. Tapi hatiku mengatakan kalau aku melakukan hal yang benar. Tian Xin, aku mencintaimu. Tolong kembalilah padaku. Aku akan menunggumu di tempat janjian yang sudah kita tentukan."


Tian Xing berlinang air mata mendengar pengakuan cinta publik Xing Yu itu, bahkan Mei pun ikut terharu, malah dia yang menyemangati Xing Yu untuk pergi sekarang juga. Xing Yu langsung lari keluar tanpa melihat Tian Xin di bangku penonton.


Tian Xin pun langsung pergi mengejarnya hingga mereka bertemu kembali di air mancur taman. Perlahan mereka saling mendekat dan Tian Xin memperingatkannya bahwa fans-nya pasti akan sangat marah gara-gara ulahnya tadi.

"Itu salahmu. Kau menghilang, cuma ini satu-satunya caraku untuk menemukanmu."

"Kita harus memberitahu media kalau kau kerasukan untuk menangani masalah ini."


"Kau kan bukan agenku lagi sekarang, jadi jangan terlalu memikirkannya." Dia lalu mengembalikan gelang merahnya ke tangan Tian Xing. "Kau adalah hadiah yang paling kuinginkan karena aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

Xing Yu pun menc*kmnya mesra. 

-THE END-

Post a Comment

0 Comments