Spoiler How Boss Wants to Marry Me Episode 4

Spoiler How Boss Wants to Marry Me Episode 4

Aku buat spoiler ini sambil ketawa-ketiwi sendiri, bukan karena adegannya lucu tapi karena sub-nya absurd. Yang cewek disebut He dan His, dan yang cowok disebut She dan Her' Pegawai disebut Student. Wkwkwk! Ada kata badminton altar segala. Wkwkwk! Emang badminton ada altarnya?

Lucunya lagi, selalu muncul kata Boon dan Forehead biarpun sedang tidak ada dialog. Jadi gunanya dua kata itu apa? Ditambah lagi, dialog sama lirik lagu nyampur jadi satu, aku jadi tambah bingung. Ah, sudahlah. Dari kemarin ngeluhin sub melulu, mianhe yeorobundeul. Happy reading aja. ^^


Saat Xia Lin terbangun keesokan harinya, dia malah mendapati bajunya sudah ganti pakai piyama. Perasaan, kemarin dia tidak pakai baju ini deh.

Dia mengecek keadaan dulu sebelum keluar kamar. Mengira keadaan aman, Xia Lin pun keluar, tapi malah bertemu Yi Zhou yang juga baru keluar dari kamarnya.

Xia Lin jadi canggung. "Met pagi, bukankah kau pergi jam 8?"

"Hari ini terlambat."

"Oh. Semalam... aku tidak melakukan yang aneh-aneh saat mabuk, kan?"

Dia tidak ingat? Semalam Xia Lin muntah padanya. Beneran? Maaf, maaf, Xia lin janji tidak akan melakukannya lagi lain kali. Yi Zhou menegaskan bahwa dia tidak boleh minum-minum lagi.

(Percakapan mereka setelah ini aku nggak begitu paham maksudnya, jadi skip aja yah)


Suasana sarapan mereka benar-benar sangat canggung. Apalagi saat Yi Zhou melihat kuah bubur menetes di bibir Xia Lin, kontan dia jadi teringat akan c**man mereka semalam. Wkwkwk!

Dia langsung mengulurkan tangan untuk mengelap bibirnya, tapi Xia Lin langsung mundur dengan canggung lalu menjilat bibirnya sendiri yang malah membuat Yi Zhou jadi tambah melongo. Wkwkwk!

Berusaha menguasai diri, Yi Zhou buru-buru meneguk habis segelas minuman terdekat. Xia Lin tercengang melihatnya, itu kan minumannya. Pfft!

"Aku tahu, aku cuma ingin memakan punyamu. Aku akan mengantarkanmu sebentar lagi."

"Oh... oke."


Yi Zhou lalu mengantarkan Xia Lin ke kantor dan memberinya sebuah cincin kawin. Tapi Xia Lin tidak siap dengan hal semacam ini dan menolak cincin itu.

Yi Zhou bersikeras kalau cincin ini untuk keperluan akting biar neneknya tidak curiga. Xia Lin ngotot menolak dan jadilah Yi Zhou memakaikan cincin itu secara paksa.


Seorang seniornya Xia Lin melihat mobilnya Yi Zhou dan langsung antusias mengetuk pintu mobilnya. Xia Lin langsung panik menyembunyikan diri di balik punggung Yi Zhou. Yi Zhou pun cepat-cepat menghindar dengan alasan ada masalah di kantornya.


Begitu mereka sudah aman, Xia Lin berkomentar kalau wanita itu sepertinya tertarik pada Yi Zhou.

"Kau cemburu?" Goda Yi Zhou. Canggung, Xia Lin buru-buru menghindar lalu melepaskan cincin kawinnya.


Tapi sekarang dia malah harus berhadapan dengan Chu Yan lagi. Mereka diem-dieman sepanjang perjalanan lift, tapi begitu sampai, Chu Yan langsung nyinyir kayak biasanya lalu mengacak-acak rambut Xia Lin dengan gemas. (Interaksi mereka lama-lama nggemesin deh, suka)


Saat dia masuk toilet, dia mendengar dua pegawai menggosip, tapi aku nggak begitu paham percakapan mereka. Xia Lin mendadak punya ide bagus, kayaknya dia mau memanfaatkan Yi Zhou dan seniornya supaya dia menghadiri sebuah acara red carpet.


Yi Zhou belum pulang saat Xia Lin pulang malam harinya, maka dia memanfaatkan saat itu untuk masuk ke kamar Yi Zhou dan mencari-cari entah apa.

Di salah satu rak, dia menemukan foto masa kecil Yi Zhou. Tapi dia tak menemukan apa yang dicarinya di sana. Baru saja dia hendak pergi tapi malah berhadapan dengan Yi Zhou yang baru datang. Wkwkwk!

Maaf, dia kemari karena dia hanya ingin tahu lebih banyak tentang Yi Zhou lalu tanya apa yang Yi Zhou sukai? Kayak semacam hobi gitu.

"Kerja." Jawab Yi Zhou. (Wkwkwk! Hobinya nggak asyik amat) Bukan begitu, misalnya apa yang dia inginkan untuk hadiah ultahnya?

"Tidak ada dan aku tidak pernah merayakan ultah." Singkat Yi Zhou.


Dan bahkan sebelum Xia Lin tanya-tanya apapun lagi, Yi Zhou langsung nyerocos panjang lebar tentang segala sesuatu tentang dirinya mulai dari jadwal hariannya sejak bangun tidur sampai malam, makanan kesukaannya, dll.

Dia bahkan nyerocos tentang segala sesuatu tentang Xia Lin dengan sangat detil. Hah? Kok dia bisa tahu sebanyak itu?

Tiba-tiba dia mencopot sabuknya di hadapan Xia Lin. Wkwkwk! Xia Lin langsung panik, dia mau ngapain?

"Ini kamarku. Aku mau melakukan apapun yang kuinginkan. Aku mau mandi sekarang, mau ikut?"


Keesokan harinya, seniornya Xia Lin mengajaknya ke kantornya Yi Zhou sambil bawa robot mainan yang bentuknya sama persis seperti mainan masa kecil Yi Zhou untuk dihadiahkan ke Yi Zhou. Tapi Yi Zhou tampak tak senang melihat robot mainan itu dan dengan dinginnya menolak undangan si senior.

Si senior langsung marah-marah ke Xia Lin, mengira Xia Lin membodohinya. Mereka tidak sadar kalau Yi Zhou masih di luar dan mendengarkan segalanya. Mendengar itu, Yi Zhou langsung balik ke dalam dan berubah pikiran untuk menerima undangan wanita itu.


Pasca kejadian itu, Xia Lin sepertinya merasa bersalah pada Yi Zhou dan memutuskan untuk pergi ke toko baju. Baru saja dia berpikir untuk membeli sebuah dasi, seorang pria mendadak muncul dan langsung merebut dasi itu duluan.

Karena itu dasi terakhir, Xia Lin pun berusaha membujuk pria itu untuk menjual dasi itu padanya. Dia dan pacarnya lagi tengkar, makanya dia ingin membelikan hadiah untuk pacarnya.

Pria itu setuju dengan mudah dan langsung memberikan dasinya, dia bahkan tidak menerima uangnya Xia Lin.


Xia Lin langsung menyerahkan hadiahnya begitu Yi Zhou pulang dan meminta maaf atas masalah robot mainan tadi.

Yi Zhou memberitahu Xia Lin bahwa robot itu adalah hadiah dari keluarganya saat dia berumur 8 tahun. Tapi selain masalah robot ini, Yi Zhou juga menuntut Xia Lin untuk meminta maaf atas hal lain.

"Kau tidak memakai cincin ini di siang hari."

Xia Lin cepat-cepat melepaskan tangannya dari genggaman Yi Zhou dengan canggung daan meminta maaf untuk itu.


Yi Zhou mengingatkan Xia Lin akan kejadian malam itu dan saat itulah Xia Lin baru ingat dia pernah menc**m Yi Zhou saat mabuk waktu itu dan langsung heboh menutupi bibirnya.

Yi Zhou langsung saja menarik paksa Xia Lin ke dalam plukannya dan mendekapnya erat. Dia memaafkan Xia Lin, tapi lain kali jangan dilakukan lagi.


Keesokan harinya, Anran mengajak Xia Lin shopping. Dia tampak baik, bahkan memilihkan sepasang sepatu untuk acaranya Xia Lin nanti malam. Tapi jelas tujuan utamanya hanya untuk mencari tahu hubungan Xia Lin dan Yi Zhou.

Dia langsung sinis saat Xia Lin mempermasalahkan harga dan menawarkan bantuan. Tapi Xia Lin menolak, lalu mengeluarkan black card pemberian Yi Zhou yang kontan membuat Anran kesal.


Yi Zhou menerima notifikasi penggunakan black card-nya itu dan langsung senang, apalagi saat Wen Li memuji dasi barunya. Dia bahkan langsung selfie-selfie memamerkan dasi barunya.

 

Xia Lin sudah bersiap menghadiri acaranya. Dia bertemu dengan seorang rekannya di luar yang memakai baju yang hampir mirip dengan bajunya.

Mereka memutuskan untuk berangkat bareng. Tapi saat mereka turun tangga bareng, wanita itu sepertinya sengaja menyenggol Xia Lin hingga p*nggang Xia Lin terbentur ujung railing tangga.

Dia benar-benar kesakitan gara-gara itu dan parahnya lagi, bajunya kena cat karena railing tangga itu ternyata baru dicat. Xia Lin sontak dimarahi habis-habisan sama bosnya. Si bos bahkan melarangnya datang ke acara itu.

Chu Yan mendengar segalanya, tampak agak kasihan pada Xia Lin. Tapi tetap saja dia bersikap sinis pada Xia Lin.

Xia Lin berusaha mencuci baju itu tanpa hasil. Tapi kemudian dia mendapat telepon dari Fei Fei yang memberitahu kalau temannya ada yang punya baju yang design-nya mirip seperti itu.


Tapi setibanya di tempat yang ditunjuk Fei Fei, dia malah dijemput Wen Li yang kemudian membawanya menemui Yi Zhou yang kesal karena Xia Lin tidak memberitahu masalahnya, malah minta bantuan Fei Fei. Dia kan suaminya Xia Lin.

"Kau cuma suamiku di atas kertas. Sedangkan dia benar-benar keluargaku."

Yi Zhou sontak kesal menyudutkannya sampai Xia Lin lagi-lagi membentur tembok di bagian p*nggangnya.


Xia Lin kembali ke kantor tak lama kemudian dengan memakai baju barunya. Chu Yan jadi makin nyinyir melihat itu.

Tapi biarpun sekarang dia sudah memakai baju baru, sekarang dia harus menghadapi kesialan baru. Dia tiba-tiba keseleo dan sepatu pilihannya Anran patah.


Xia Lin pulang dengan kesal merutuki sepatu barunya yang mahal tapi kualitas rendah, mana p*nggangnya sakit lagi.

Yi Zhou masuk kamarnya saat itu untuk membantu mengobati sakit p*nggangnya dan kakinya yang keseleo. Yi Zhou akhirnya setuju untuk menyembunyikan masalaah pernikahan lalu mengakhiri malam itu dengan kec*pan manis di kening Xia Lin.

Post a Comment

8 Comments

  1. Makin nggak sabar nunggu sinopsisnya...cpet update ya min... Semangaaatt

    ReplyDelete
  2. Semangat untuk lanjutin sampai selesai kak.

    ReplyDelete
  3. Semangat Lanjut nulis ceritanya ya kak

    ReplyDelete
  4. Mbk plisss jngn ksh spoiler dong....jd g seru nanti bacanya

    ReplyDelete
  5. Tetap semangat mbak, selalu setia menunggu kelanjutannya. Kayanya seru ceritanya

    ReplyDelete
  6. Semangat menantikan dgan setia ...

    ReplyDelete
  7. ga sabar nunggu kelanjutan sinopsisnya ..

    semangat ya minnnnn ....

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam