Dalam perjalanan pulang, Han Chen berkata bahwa di masa depan nanti, dialah yang akan bertanggung jawab memenuhi kebutuhan hariannya Jin Xi.
"Aku ini sebenarnya orangnya suka pilih-pilih. Aku punya standar yang tinggi dalam semua hal."
"Aku tahu. Aku merasa terhormat karena terpilih olehmu." Narsisnya Han Chen.
"Hentikan!"
"Oh yah, aku sudah memesan ranjang yang lebih besar di toko mebel, jadi kita bisa tidur lebih nyaman."
Pfft! Jin Xi langsung malu. "Kau ini aneh sekali. Siapa bilang kita akan berbagi ranjang?"
Tapi keromantisan mereka terpotong cepat saat Si Bai menelepon Jin Xi dan memberitahunya tentang benda aneh yang dia temukan di kepalanya T. Jin Xi langsung minta diturunkan di tengah jalan, dia mau ke Si Bai.
"Apa kau mau kuantarkan?"
"Tidak perlu, aku naik taksi saja. Kau kan mau ke toko mebel..." (Oops! Keceplosan)
"Oke"
Malu, Jin Xi buru-buru keluar dan mencegat taksi. Setelah Jin Xi pergi, Han Chen ditelepon Xin Jia yang mengaku kalau dia kangen dan ingin ketemu Han Chen.
Han Chen males banget meladeninya, bisa tidak dia berhenti melakukan sesuatu yang tidak berguna? Kalau Xin Jia mau begitu terus, mending dia tutup telepon saja.
"Han Chen, kita tumbuh besar bersama. Tapi kita tidak pernah berduaan. Jadi bisakah kau temani aku, sehari saja."
Han Chen menolak, dia tidak ada waktu. Tapi Xin Jia terus ngotot, bahkan meminta Han Chen untuk setidaknya pura-pura sedang nongkrong bareng teman.
"Xin Jia. Kurasa kau salah. Apa kita teman?"
Kesal, Xin Jia memaksa Han Chen untuk segera datang ke rumahnya jika Han Chen ingin tahu apa yang terjadi 5 tahun yang lalu dan siapa sebenarnya Bai Jin Xi itu. Itu benar-benar sukses memancing Han Chen yang langsung ngebut ke sana.
Sembari menatap foto editan pernikahannya dengan Han Chen, Xin Jia bersumpah tidak akan pernah membiarkan Jin Xi memiliki Han Chen. "Kau sendiri yang memaksaku melakukan ini."
Flashback.
Bahkan sejak dia masih kanak-kanak, Xin Jia sudah tergila-gila pada Han Chen. Suatu hari, dia bermain dengan boneka cowok yang dia anggap sebagai Han Chen.
Lalu datang dua orang wanita (Mungkin mereka ibu-ibunya Han Chen dan Xin Jia) yang langsung menggodanya. Apa Xin Jia mau menikah dengan Han Chen kalau dia sudah besar nanti?
Xin Jia langsung semangat mengiyakannya, dia hanya akan menikah dengan Han Chen. Dia sangat-sangat-sangat menyukai Han Chen dan ingin bermain rumah-rumahan bersama Han Chen seorang. Tapi saat mereka tanya bagaimana jika Han Chen tidak menyukainya, Xin Jia kecil mendadak histeris.
"Tidak boleh! Dia tidak boleh tidak menyukaiku! Aku menginginkan Han Chen! Aku menginginkan Han Chen! Kalau dia tidak menyukaiku, aku akan mengurungnya!"
Flashback end.
Han Chen akhirnya datang tak lama kemudian. Senyum Xin Jia langsung mengembang lebar walaupun Han Chen sangat dingin padanya. Mereka lalu pergi entah ke mana.
Pada saat yang bersamaan, Xiao Zhuan tiba di ruang kontrol lalu lintas. Lao Dao memberitahunya kalau orang yang membajak ambulance itu sepertinya familier, apa Xiao Zhuan bisa memperjelas resolusi gambarnya?
Tentu saja. Xiao Zhuan pun bekerja cepat memperbaiki gambar itu. Sedikit demi sedikit, gambar itu semakin jelas dan mereka langsung mengenalinya, dia Xin Jia.
Geng penjahat kesal karena mereka tahu kalau polisi sudah tahu tentang Xin Jia. Mereka kalah cepat.
"Sepertinya, aku tidak bisa mundur sekarang." Ujar L yang sepertinya sudah merencanakan sesuatu lalu pergi.
Han Chen dan Xin Jia berkendara jauh dari area perkotaan. Han Chen menuntut apa sebenarnya yang mau Xin Jia lakukan. Teleponnya Han Chen berbunyi saat itu, tapi Xin Jia malah merebutnya lalu melemparkannya keluar.
Saat Han Chen hendak mengambilnya, Xin Jia mengingatkannya kalau dia tahu segala hal yang terjadi 5 tahun yang lalu dan orang yang Han Chen cari-cari selama 5 tahun terakhir.
"Kita berdua sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, seharusnya kau tahu bagaimana perasaanku padamu selama ini. Jangan khawatir, aku tidak akan membuatmu tidak nyaman. Aku hanya ingin kau menemaniku sehari saja. Setelah kita selesai, aku akan memberitahumu segala yang ingin kau tahu."
"Kuharap kau akan melakukan apa yang kau janjikan." Mereka pun melanjutkan perjalanan dan meninggalkan ponselnya Han Chen tergeletak di sana.
Jin Xi tiba di kantornya Si Bai yang langsung menunjukkan kartu memori itu padanya. Tapi dia tak sempat memikirkannya lebih jauh saat Xiao Zhuan meneleponnya dan memberitahunya kalau orang yang membajak ambulance itu adalah Xin Jia.
Xiao Zhuan akan memberitahukan detilnya kalau Jin Xi dan Han Chen sudah tiba di sini. Tadi dia sudah berusaha menelepon Han Chen, tapi tidak diangkat. Jin Xi langsung cemas karena dia juga sedang tidak bersama Han Chen.
Tiba-tiba dia punya dugaan tentang hubungan Xin Jia dan T dan bergegas pergi sambil berusaha menelepon Han Chen tanpa hasil.
Xin Jia miris memikirkan mereka berdua yang sudah saling mengenal selama 20 tahun dan selama itu pula Han Chen selalu bersikap seperti ini padanya. Han Chen tidak pernah memandangnya dengan benar.
"Aku sudah bilang kalau aku tidak menyukaimu. Kita berdua tidak akan pernah menjadi pasangan, tapi kau selalu melakukan hal-hal yang tidak berguna. Semakin kau bersikap seperti ini, semakin kau mendorongku menjauh, semakin membuatku tidak menyukaimu."
Xin Jia tentu saja tidak merasa apa yang dilakukannya salah dengan dalih karena dia mencintai Han Chen.
Mereka terus melaju ke sebuah resort di area pegunungan terpencil dan Xin Jia berkata kalau dia akan pergi malam ini, dia sudah berjanji akan menikah dengan anak orang kaya. Jadi Han Chen tidak usah khawatir, dia tidak akan menganggu Han Chen. Hmm... bohong.
Mereka berhenti di salah satu villa dan Han Chen hanya berdiri ragu di luar. Xin Jia meyakinkannya kalau dia cuma ingin punya kenangan dan sekali lagi menegaskan kalau dia akan memberitahu segalanya kalau Han Chen menemaninya sehari ini.
"Jangan khawatir, aku tidak akan menyuruhmu untuk melakukan hal yang akan menyakitinya."
"Apa kau pikir kau cukup pintar?"
"Tidak bisakah kita ngobrol biasa, seperti yang biasanya dilakukan teman?"
"Jika kau ada hubungan dengan kasus 5 tahun yang lalu, aku pasti akan membawamu ke kantor polisi untuk investigasi."
Xin Jia santai, bahkan sekalipun dia memberitahukan segalanya, tapi apa Han Chen punya bukti? Bukti itu sudah dihancurkan seluruhnya 5 tahun yang lalu.
Begitu Han Chen masuk, Xin Jia langsung mengunci pintunya. Karena Han Chen sudah patuh dengan masuk ke rumah ini, Xin Jia menghadiahinya dengan informasi pertama yang sangat ingin Han Chen ketahui. Dia ingin tahu siapa Bai Jin Xi yang sebenarnya, kan?
"Sebenarnya, nama aslinya bukan Bai Jin Xi (what?). Nama aslinya adalah Su... Mian."
Han Chen tentu saja tercengang mendengarnya. Tapi yang lebih mencengangkan, di salah satu kamar, dia mendapati banyak sekali bertebaran foto-foto pasangan editan dia dengan Xin Jia.
Di kamar itu bahkan ada ranjang bayi dan dua boneka bayi yang pasti sering Xin Jia gunakan untuk berfantasi jadi keluarga bahagia bersama Han Chen dan bayi-bayi mereka.
"Apa kau sudah gila?"
"Benar. Aku gila memikirkanmu, mencintaimu. Setiap minggu aku selalu datang kemari. Setiap kali di sini, aku selalu berpikir alangkah bagusnya kalau kau bersamaku. Hari ini impianku jadi kenyataan. Papa akhirnya datang untuk melihat kalian, tidurlah yang nyenyak."
Dia lalu mengajak Han Chen makan, dia sudah menyiapkan makanan kemarin, mereka bisa makan setelah dihangatkan.
Tim Black Shield memimpin sepasukan polisi untuk mencari Han Chen. Syukurlah ponselnya Han Chen masih bisa dilacak dan Xiao Zhuan mendapati lokasinya di area Gunung Heming. Dia juga sudah melacak keberadaan Xin Jia dan mendapatinya di area perumahan di daerah itu.
"Jika Xin Jia berhubungan dengan T, kita harus berhati-hati."
Xin Jia membuatkan makanan kesukaan Han Chen, dia bahkan berusaha menyuapi Han Chen. Tapi tentu saja Han Chen menolak makan makanannya dan mengingatkan Xin Jia kalau kesabarannya ada batasnya.
"Tidak selera makan? Biarpun kau tidak selera makan, kau duduk saja di situ dan temani aku makan."
"Kau membawaku kemari hanya untuk menemanimu melakukan hal-hal tidak berguna? Maaf, aku pergi."
Han Chen langsung beranjak pergi, tapi Xin Jia mencegahnya dengan menyebutkan berbagai informasi tentang Su Mian. Itu sukses memancing Han Chen yang langsung duduk kembali untuk mendengarkan informasi lebih lanjut.
Tapi Xin Jia malah sengaja mengulur-ulur dengan mengajak Han Chen main ayunan. Kesal, Han Chen langsung menyeretnya keluar, mau membawanya ke kantor polisi.
Xin Jia dengan cepat mencegahnya dengan memberitahu Han Chen kalau 5 tahun yang lalu, Han Chen dan Su Mian terkena ledakan dan tak sadarkan diri karenanya. Mereka berdua sama-sama terbangun satu tahun kemudian dan sama-sama kehilangan ingatan.
Mumpung Han Chen sedang memegang tangannya, Xin Jia berniat menautkan kedua tangan mereka, tapi Han Chen cepat-cepat menarik tangannya.
"Han Chen, kau hanya perlu menemaniku sehari. Satu hari saja dan aku akan memberitahumu segalanya. Tapi jika kau membawaku ke kantor polisi, aku tidak akan mengatakan apapun."
Han Chen langsung mencengkeram erat kedua bahu Xin Jia dan menuntut penjelasan lebih lanjut. Xin Jia mengklaim tak tahu dan berkata kalau mereka mungkin disuntik dengan obat yang mematikan sel otak mereka.
Xin Jia kepedean menggengam tangan Han Chen yang memegang bahunya. Tapi Han Chen langsung melepaskan diri dan menuntut siapa dalang dibalik semua itu, atau lebih tepatnya... "Siapa pemimpinmu?"
Xin Jia menolak menjawab. Dia hanya memberitahu bahwa karena pertarungan waktu itu, gengnya jadi terpisah. Itu adalah pertarungan tanpa pemenang dan banyak orang yang meninggal dunia. Yang pasti bukan cuma Han Chen dan Su Mian yang selamat.
Dia lalu mengalihkan topik mengajak Han Chen bersepeda bersama seperti saat mereka kecil dulu. Saat Han Chen mencegahnya pergi, Xin Jia mengklaim kalau dia akan membawa Han Chen ke suatu tempat, semua jawaban yang Han Chen inginkan ada di tempat itu.
"Kenapa kau bersama mereka? Apa kua pembunuh berantai juga?"
Xin Jia mengakuinya. Walaupun dari luar dia tampak sempurna, berasal dari keluarga baik-baik dan cantik, tapi ada banyak hal yang tidak sempurna seperti kelihatannya. Ada banyak orang di dunia ini yang tidak bahagia sama sekali.
Flashback.
Suatu hari, Xin Jia pernah datang ke lapangan olahraga membawakan hadiah untuk menyemangati Han Chen yang sedang latihan lari karena mau ikut kompetisi di satuannya. Tapi dari kejauhan, dia malah melihat Han Chen mesra bersama Su Mian.
Dia bahkan mendengar Su Mian menyebut Han Chen sebagai pacarnya dan Han Chen mengingatkan Su Mian kalau mereka akan menikah setelah Su Mian lulus. Xin Jia sakit hati sampai dia mencakar tangannya sendiri sampai berdarah.
Xin Jia mulai sering mematai-matai mereka ke mana-mana dan melihat sendiri betapa bahagianya Han Chen bersama Su Mian yang justru membuatnya semakin sedih dan patah hati.
1 Comments
Lanjuutt kak...
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam