Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 2 - 2

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 2 - 2

Acara pameran itu akhirnya dimulai. Yi Zhou menggandeng Xia Lin masuk, tapi tiba-tiba dia berhenti di tengah tangga karena ternyata dia lupa pakai dasi. Tapi tidak usah khawatir, dia langsung saja mengambil pita rambutnya Xia Lin dan menggunakannya sebagai dasi bajunya.


Chu Yan tidak mencari kencan butanya, tapi wanita itu sendiri yang langsung mendatanginya. Tapi sikap Chu Yan benar-benar sinis padanya.


Saat wanita itu menanyakan pendapatnya tentang sebuah kalung yang dipamerkan di depan mereka, Chu Yan dengan sinis mengklaim kalau kalung ini tidak cocok untuknya soalnya kalung ini kecil sementara dia kan berasal dari keluarga kaya raya. Lebih bagus kalau dia pakai permata yang gede.


Wanita itu jelas kesal dan bergegas pamit saat tiba-tiba lampu menyorot kedatangan Yi Zhou dan Xia Lin. Para tamu kontan bertepuk tangan menyambut mereka, tapi Chu Yan menatap mereka dengan penuh emosi.

Mantannya Xia Lin dan si selingkuhan ternyata juga menghadiri acara itu. Xia Lin tidak menyadari kehadiran mereka, tapi mereka menyadarinya. Si selingkuhan langsung kesal melihatnya.


Saat Yi Zhou sedang sibuk mempromosikan perhiasan-perhiasannya pada para tamu, Xia Lin memutuskan berkeliling sendirian hingga dia melihat sebuah kalung mewah yang menarik perhatiannya. Tapi berapa tahun dia harus menabung untuk bisa membeli kalung itu?

Chu Yan tiba-tiba mendekatinya dan memberitahu Xia Lin bahwa awal mula berlian bisa menjadi secemerlang seperti sekarang ini berkat Ratu Catherine yang menyuruh para pengrajin untuk menemukan cara baru membuat berlian jadi makin cemerlang.


Tapi kemudian dia nyinyir menilai penampilan Xia Lin yang menurutnya menjijikkan, bahkan menuduh Xia Lin mendekati Yi Zhou dengan maksud tertentu. Xia Lin pasti ingin mendapatkan peran utama untuk iklan Group Ling... atau mungkin dia punya rencana yang lebih daripada itu?

"Kusarankan sebaiknya kau menyerah karena Ling punya banyak pilihan lain."

Xia Lin sinis mendengarnya. Sekarang dia mengerti kenapa Chu Yan sangat membencinya, Chu Yan menganggapnya sebagai saingan cintanya.

Dia berniat mau menghindar saja, tapi Chu Yan dengan cepat mencengkeramnya. Tepat saat itu juga, dia melihat kencan butanya baru kembali. Maka dengan sengaja Chu Yan semakin nyinyirin Xia Lin sekaligus nyinyirin si kencan buta.

"Ada banyak wanita ambisius. Kalau kau jujur, mungkin aku bisa membantumu."

Jelas saja si kencan buta itu jadi kesal dan langsung pergi. Xia Lin juga kesal padanya dan langsung menginjak kaki Chu Yan keras-keras. (Pfft!)


Tapi sekarang, Xia Lin malah harus berhadapan dengan si mantan dan selingkuhannya. Si selingkuhan dengan sinisnya menuduh Xia Lin menggoda pria yang datang bersamanya tadi agar dia bisa masuk ke dalam lingkaran elite.

Parahnya lagi, dia kemudian merayu si mantan untuk membelikannya kalung yang dipakai Xia Lin itu. Itu kan produk utama pameran perhiasan ini.

Si mantan setuju, dia akan menghadiahkan kalung itu untuknya sebagai hadiah perayaan 1 bulan hubungan mereka. Dia bahkan tanpa ragu menandatangani sertifikat perhiasannya, tak peduli saat si pegawai menjelaskan bahwa begitu dia membeli produk ini artinya dia tidak bisa mengembalikannya. Si selingkuhan dengan angkuhnya mengulurkan tangan meminta kalung itu.

"Kau menyukai mantanku, kau juga menyukai kalung yang kupakai. Sebenarnya yang kau sukai itu aku, kan?" Sinis Xia Lin. (Pfft!) "Baiklah, akan kuberikan kalung ini padamu agar kau teringat padaku setiap kali kau melihat kalung ini."


Tapi saat Xia Lin hendak melepaskan kalungnya, Yi Zhou dengan cepat mencegahnya dan tanya apakah si mantan yakin dia mampu membeli kalung ini?

"Apa maksudmu?"

Si pegawai menjelaskan bahwa kalung ini harganya 50 juta RMB. Apa?! Si mantan tak percaya. Kalung beginian banyak di pasaran dan biasanya harganya mentok cuma 5 juta.

"Harga itu ditentukan oleh top manager dari Group Ling. Tolong bayar tepat waktu."

"Kau orang dari Group Ling? Tidak mungkin, aku sudah pernah bertemu dengan semua manager Group Ling, kau pasti palsu."

"Kalau kita tidak mendapatkan pembayaran penuh, maka laporkan dia ke departemen legal kita." Perintah Yi Zhou.

"Baik, CEO Ling."


Si mantan dan si selingkuhan langsung melongo mendengar pria di hadapan mereka ini ternyata Ling Yi Zhou. Bagaimana bisa Xia Lin mengenal Yi Zhou?

Ketakutan, kedua orang itu berniat kabur, tapi Yi Zhou dengan cepat memanggil mereka. Dia mengenali si mantan sebagai putra dari Xuhui Real Estate, dia bahkan mengenal ayahnya si mantan.

"Aku yakin kalau ayahmu pasti bersedia membayar tagihan atas kebodohanmu atau kau bersedia dibawa ke kantor polisi?"

"Tuan Ling, apa yang harus kulakukan agar kau melepaskanku?"


Yi Zhou langsung mendorong Xia Lin maju dan menuntut mereka berdua untuk meminta maaf pada Xia Lin. Pfft! Tuntutan yang berat, tapi terpaksalah si mantan harus menelan harga dirinya untuk menuruti permintaan Yi Zhou dan meminta maaf pada Xia Lin. Maaf karena dia berselingkuh, dia yang salah. Tapi, demi kenangan manis mereka bersama, maafkanlah dia, yah?

Si mantan juga minta maaf dengan setengah hati, tapi ujung-ujungnya malah mengklaim kalau mereka berjasa terhadap Xia Lin. Berkat merekalah Xia Lin akhirnya bisa bersama dengan Yi Zhou. Sekarang mereka impas, jadi mari memulai hidup baru sendiri-sendiri.

Xia Lin benar-benar sakit hati mendengarnya. "Terserah, aku tidak butuh permintaan maaf mereka." Xia Lin pun langsung pergi.

Yi Zhou langsung menyobek-nyobek sertifikat perhiasan itu dan memperingatkan si mantan dan si selingkuhan untuk tidak lagi muncul di hadapan Xia Lin mulai sekarang. Dia lalu pergi mengejar Xia Lin.


Xia Lin termenung sedih saat Yi Zhou datang dan dengan manisnya menyelimutinya dengan jasnya. Xia Lin sungguh berterima kasih atas bantuan Yi Zhou hari ini. Ternyata Yi Zhou benar-benar baik dan rela membantu orang lain. Yi Zhou heran mendengarnya, memangnya Xia Lin salah memahaminya?


"Biarpun kau tidak ingin mendonorkan sumsum tulang belakangmu, kau tidak perlu mencemaskan nama baikmu sendiri. Oh yah, aku lupa mengembalikan kalungmu."

"Tidak perlu, aku membelinya."

"Apa?! Kau tidak perlu membelikannya untukku."

Xia Lin langsung panik mau balik untuk mengembalikan kalung mahal itu, tapi Yi Zhou dengan cepat mencegahnya dan menjelaskan kalau dia membeli kalung ini untuk neneknya.

Xia Lin lega mendengarnya. Dia langsung mencopot kalung dan anting-antingnya lalu mengembalikannya ke tangan Yi Zhou. Yi Zhou menerimanya tanpa mengucap sepatah kata, entah apa yang dia pikirkan.


Xia Lin cepat-cepat beralih topik membicarakan masalah lamaran Yi Zhou. Dia sudah memikirkannya baik-baik, dia juga sudah mengecek ke berbagai rumah sakit yang berbeda tapi tanpa hasil.

Dia menduga kalau Yi Zhou pastilah tidak mempercayai pernikahan. Yi Zhou menyangkal, dia percaya dan justru karena itulah dia belum menikah.

Hmm, Xia Lin mengerti. Jadi di dalam hatinya, Yi Zhou menganggap pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Dia juga selalu berpikir bahwa dua orang haruslah memiliki cinta yang dalam baru mereka bisa melangkah bersama ke dalam sebuah pernikahan.

"Karena itulah, aku tidak yakin apakah menganggap pernikahan sebagai sebuah perdagangan itu benar atau salah."


"Cinta tidak sepenuhnya tentang pernikahan. Bahkan sekalipun kau saling jatuh cinta, pernikahan mungkin tidak akan sempurna. Di dalam konsepku, pernikahan adalah tentang tanggung jawab. Aku janji bahwa walaupun pernikahan kita adalah sebuah perdagangan, tapi aku akan bertanggung jawab sebagai seorang suami."

"Aku percaya padamu, tapi aku tidak bisa memercayai diriku sendiri. Lagipula, Tuan Ling sangat baik. Aku takut aku akan jatuh cinta padamu."

Yi Zhou seketika tercengang mendengarnya. Canggung, Xia Lin meyakinkan kalau dia cuma bercanda kok. Dia tidak akan menghentikan Yi Zhou mencari jodoh (cowok) terbaik untuk dirinya sendiri.

"Nona Xia, aku yakin kau orang yang sangat bertanggung jawab. Aku juga yakin bahwa perdagangan ini akan membuatmu sangat bahagia."


Dalam perjalanan, tiba-tiba ponselnya Yi Zhou berbunyi. Yi Zhou cuma melihat sekilas siapa peneleponnya lalu menyuruh Xia Lin untuk mengangkat teleponnya. Alasannya sih dia lagi nyetir jadi tidak bisa angkat telepon. (Pfft! Kayaknya dia sengaja deh, soalnya yang nelpon neneknya)

Nenek langsung antusias begitu mendengar suara wanita yang mengangkat telepon cucunya. "Aku neneknya Zhou Kecil. Boleh aku tanya siapa namamu?"

"Saya... Xia Lin. Dia sedang menyetir sekarang, jadi dia tidak bisa..."

Nenek makin senang mendengarnya, Xia Lin duduk di bagian mana? Di sebelah setir atau duduk di belakang? Xia Lin menjawab di sebelah setir.

Nenek langsung heboh saking senangnya, bagus sekali! Nenek senang banget! Bagaimana kalau Xia Lin datang kemari dan bertemu nenek sekarang juga? Dan bahkan sebelum Xia Lin sempat menjawab apapun, Nenek langsung saja menyatakan kalau ia menunggu mereka di rumah sakit.

"Nenek bilang apa barusan?"

"Pergi... ke rumah sakit." Ujar Xia Lin. Senyum tipis kontan tersungging di wajah Yi Zhou.


Nenek sudah menunggu saat mereka datang, tapi Xia Lin terlalu ragu dan gugup untuk masuk. Yi Zhou sampai harus menariknya.

Nenek benar-benar senang bertemu dengannya dan langsung menggenggam tangan Xia Lin dengan antusias. Asl Xia Lin tahu saja, selama ini Yi Zhou tidak pernah membiarkan wanita manapun duduk di kursi sebelah setir, Xia Lin yang pertama loh. Makanya Nenek ingin sekali bertemu Xia Lin.


"Nek, jangan buat dia shock. Dia sangat gugup sekarang. Aku harus mengganti bajunya dulu sebelum menemui Nenek." Ujar Yi Zhou yang menyadari kegugupan Xia Lin.

"Aduh, Yi Zhou kecilku akhirnya belajar untuk bersikap baik pada wanitanya. Xia Lin, jangan diambil hati. Aku sangat bahagia. Aku selalu ingin Zhou kecilku menikah cepat dan punya bayi. Sekarang aku bisa merasa tenang."

Pfft! Xia Lin jadi tambah canggung disinggung masalah bayi. "Nenek pasti salah paham..." Tapi karena tak enak pada Nenek, Xia Lin akhirnya mengurungkan apapun yang hendak diucapkannya dan menggantinya dengan mendoakan semoga Nenek panjang umur.

Tepat saat itu juga, seorang suster muncul untuk menjemput Xia Lin buat diperiksa. Xia Lin pun pamit dengan sopan. Nenek benar-benar puas melihat calon mantunya itu. Dia yang mau Yi Zhou nikahi?

"Nenek suka dia, kelihatannya baik. Semangat, Zhou kecilku!"

Bersambung ke part 3

Post a Comment

11 Comments

  1. Semangat admin 👍👍 di tunggu selanjut nya 🤗🤗🤗

    ReplyDelete
  2. Jngan lma lma min....smangat 45😄

    ReplyDelete
  3. Kak apdet y jgn lama2 y jg buat sinopsis yg lain y jgn lama2,q tunggu selalu kak,semangaaaa...t.

    ReplyDelete
  4. seru seru,lanjut.jgn lama2 ya?semangat

    ReplyDelete
  5. Semangat terus ya min...tambah seru nih..

    ReplyDelete
  6. Terima kasih sinopnya ... Ditunggu lanjutannya ya 😊

    ReplyDelete
  7. Kak lanjuttt suka banget ama drama ini, please lebih cepat post

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam