Sinopsis Memory Lost Episode 12 - 2

Sinopsis Memory Lost Episode 12 - 2


Melihat You Chan pergi, Muhan segera menghubungi rekannya. Tim merah pun bergegas bergerak mengejar tim biru.

Tapi di tengah jalan, Han Chen dan Jin Xi menyadari kalau mereka bergerak terlalu jauh dari arena permainan. Tapi apa boleh buat, lebih baik mereka segera menyusul dan lihat apa yang terjadi nanti.


Tim biru berhenti saat melihat ada jembatan di depan. Kefan melihat peta dan mendapati area di seberang jembatan lebih tinggi, mereka bisa melakukan penyerangan di sana.

Yang lain ragu karena tempat itu di luar arena, bagaimana kalau mereka malah dapat penalti. Mereka juga tak punya peta area itu. Lagipula jumlah mereka lebih besar, lebih baik menyerang di sini saja.

Kefan ngotot tidak setuju, biarpun jumlah mereka lebih besar tapi Ming Yue dan Yan Er terluka. Bahkan sekalipun mereka tidak terluka, apa mereka bisa mengatasi Han Chen?


"Tanpa peta itu sangat berbahaya. Kalaupun bukan karena itu, Gu Ran..." Ming Yue hampir keceplosan entah apa, tapi Kefan buru-buru mendiamkannya.

Entah siapa Gu Ran. Tapi dari percakapan mereka, Gu Ran sepertinya sudah meninggal dunia dan percakapan tentang Gu Ran itu langsung membuat semua orang tak nyaman.

You Chuan melihat tim merah sudah semakin mendekat. Kefan akhirnya memutuskan yang mau tetap tinggal di sini yah silahkan. Dia dan You Chuan pergi duluan menyeberangi jembatan. Ketiga rekan lainnya akhirnya ikut menyusul.


Tim merah melihat tim biru menyeberang jembatan. Jin Xi langsung cemas. Jembatan itu satu-satunya penghubung kedua area. Kalau sampai terjadi sesuatu di area seberang, maka bala bantuan mereka takkan bisa datang dengan cepat.

Han Chen juga cemas, jika jembatan itu putus maka area seberang itu akan menjadi ladang berburunya T dan mereka akan jadi sasaran empuk. Jin Xi dan Han Chen memutuskan untuk tidak boleh membiarkan semua orang menyeberang.


Tapi tiba-tiba saja sebuah peluru melesat mengenai tasnya Han Chen dan itu peluru asli. Sepertinya itu peringatan dari T untuk menyuruh mereka menyeberang jembatan. 

Han Chen akhirnya memutuskan lebih baik mereka ikut menyeberang dan bergabung bersama yang lain. Selama mereka bersama-sama, T pasti takkan punya kesempatan.


Tapi begitu melihat jurang di bawah, Jin Xi langsung panik menutup mata rapat-rapat. Han Chen dengan cepat memutar posisi tas ranselnya lalu menggendong Jin Xi melewati jembatan itu.


Di markas polisi, Xiao Zhuan mendapati identitas seorang gadis bernama Gu Ran. Dia ikut kompetisi tahun lalu, tapi dia meninggal karena kecelakaan.

Menurut laporan kematiannya, Gu Ran diam-diam meninggalkan timnya pada suatu malam. Lalu dua hari kemudian, beberapa pelancong menemukan mayatnya di sebuah tanah berlumpur.

Intinya, para peserta yang dipilih T dalam kompetisi tahun ini, adalah orang-orang yang juga ikut kompetisi tahun lalu.


Si Bai sedang mengerjakan laporannya saat Xiao Zhuan menelepon dan meminta bantuannya. Si Bai langsung menyingkirkan dokumennya demi Xiao Zhuan.

Xiao Zhuan menjelaskan duduk perkaranya. Dia curiga bahwa ada hubungan antara kematian Gu Ran dengan kasus yang sedang mereka selidiki sekarang ini. Masalahnya, jenazah Gu Ran sudah dikremasi.

Jadi dia meminta Si Bai untuk membantunya meneliti laporan otopsinya Gu Ran. Si Bai dengan senang hati menyetujuinya. Xiao Zhuan pun segera mengirimkan laporan itu lewat email.


Tim merah mencari-cari keberadaan tim biru saat tiba-tiba saja tim biru menyerang mereka. Tim merah pun langsung balas menyerang dengan sengitnya, dan Han Chen menyuruh Jin Xi untuk tetap dekat dengannya.

Tim biru bergerak mendekat. Han Chen melihat mereka dan langsung menarget Yan Er hingga sukses mengenai perutnya.

Kesal, Yan Er akhirnya istirahat di bawah pohon sementara rekan satu timnya bergerak menjauh.


Han Chen dan Jin Xi terpisah dari semua orang. Mereka menanyakannya ke Yan Er, tapi tentu saja Yan Er menolak memberitahu. Mereka mau pergi meninggalkannya, tapi apa Yan Er tidak mau ikut bersama mereka?

"Aku sudah gugur. Bisakah kau membiarkanku istirahat sebentar? Tahun ini aku kurang beruntung karena tertangkap oleh kalian berdua." Gerutu Yan Er.


Mereka akhirnya pergi meninggalkannya sendirian. Kompetisi terus berlangsung sengit, kedua tim saling kejar-kejaran kesana-kemari sambil melepaskan tembakan.

Keadaan agak tenang beberapa saat kemudian saat kedua tim sama-sama bersembunyi. Jin Xi dan Han Chen pun akhirnya menemukan rekan tim mereka dan memberitahu kalau mereka sudah menyingkirkan Yan Er.

Lou Xia yang kesal pada You Chuan, menyuruh Muhan untuk menembak You Chuan di kepala jika mereka ketemu dengan You Chuan nanti. Tapi kemana perginya tim biru sekarang?

Lou Xia menduga kalau mungkin mereka kehabisan peluru dan sedang mengisi ulang senjata-senjata mereka sekarang. Tim merah tetap harus bersiap kalau-kalau tim biru menyerang.

Tapi anehnya, tim biru tetap tak muncul bahkan setelah beberapa lama mereka menunggu. Penasaran, Lou Xia menawarkan diri untuk melihat keadaan di depan. Toh dia memang sudah gugur, jadi tim biru tidak akan bisa melakukan apapun padanya.


Muhan menyetujuinya. Lou Xia pun pergi sendirian untuk mengecek keadaan. Tapi belum jauh dia pergi, tiba-tiba mereka mendengar suara jeritan Ming Yue.

Kedua tim langsung pergi ke asal suara dan mendapati Ming Yue terduduk shock di tanah... melihat Yan Er yang sekarang terkapar tak bernyawa. Han Chen mengecek nadinya dan menyatakan kalau Yan Er memang sudah meninggal.

Semua orang jelas bingung dan ketakutan. Kefan bahkan menemukan sebuah tulisan darah di pohon terdekat: Orang pertama.


Han Chen dan Jin Xi mendadak cemas dengan jembatannya. Dia langsung menyuruh semua orang mengikutinya kalau mereka tidak mau mati. Mereka bergegas kembali jembatan.

Hujan mengguyur deras selama mereka dalam perjalanan. Tapi setibanya di sana, mereka malah mendapati jembatannya sudah putus.

Han Chen yakin ada seseorang yang memutus jembatan itu dengan tujuan untuk mengurung mereka di sini, dan orang itu pasti ada di antara mereka.


Tapi Kefan malah menodongkan belati ke Han Chen dan Jin Xi dan menuduh merekalah yang membunuh Yan Er, karena hanya mereka berdua yang asing di antara mereka semua. Ketakutan, semua orang langsung berpihak ke Kefan.

Muhan bahkan yakin pasti Han Chen lah yang membunuh Yan Er, soalnya dia sendiri tadi yang bilang kalau dia membunuh Kefan. Jin Xi dan Han Chen jelas kesal mendengarnya, dia punya otak tidak sih?

"Kalau aku yang membunuhnya, apa mungkin aku akan lapor padamu?"

"Kami tidak membunuh Yan Er. Terserah kalian mau percaya atau tidak."


"Aku tadi memeriksa mayatnya. Dia masih pendarahan di arteri karotis (pembuluh darah di leher). Artinya waktu kematiannya kurang dari 30 menit yang lalu."

Han Chen mengingatkan bahwa begitu mereka menyingkirkan Yan Er tadi, mereka langsung bergabung kembali bersama tim merah dan menunggu bersama timnya selama lebih dari 30 menit. Baru setelah mereka mendengar teriakan Ming Yue, mereka bergegas pergi.

Total waktunya bersama mereka sekitar satu jam. Lalu bagaimana dia bisa punya waktu untuk membunuh seseorang? Tim merah adalah saksi alibi mereka.


Sun Dian mempercayai Han Chen dan langsung memihak mereka berdua. Han Chen dan Jin Xi  memang bersama mereka terus sedari tadi. Fang Xu tak bisa percaya begitu saja, dari mana mereka tahu kalau Yan Er mati sekitar 30 menit yang lalu?

"Setelah mati, darah akan mengental dan menggumpal. Aku seorang profesor, aku memiliki pengetahuan itu." Ujar Sun Dian.

"Kalau bukan kau pembunuhnya, lalu siapa?"


Jin Xi meyakinkan bahwa jembatan itu sengaja diputus oleh si pembunuh. Jelas-jelas dia berniat menjebak mereka di sini. Yan Er baru sasaran pertama. Jin Xi curiga, apa mereka dan Yan Er pernah melakukan suatu perbuatan asusila?

Ming Yue dan You Chan langsung bertukar pandang tak enak. Kefan langsung emosi tidak terima dengan tuduhan Jin Xi. Mereka ini cuma orang-orang biasa, mana mungkin mereka pernah mengganggu si pembunuh kejam tak berperasaan itu? Mereka jadi semakin curiga pada Jin Xi yang malah beralih menuduh mereka.


"Apa mungkin karena kejadian tahun lalu?" Duga Ming Yue.

Tapi Kefan langsung membentaknya yang jelas membuat Han Chen dan Jin Xi curiga, ada kejadian apa tahun lalu? Semua orang langsung diam.

"Kalau kalian tidak memberitahu, bagaimana kami bisa tahu kalau pembunuhnya mungkin ada di sini untuk balas dendam atau apakah pembunuhnya akan beraksi lagi?"

Kefan bersikeras tak ada apa-apa dan mendadak mau menerima fakta kalau Jin Xi dan Han Chen bukan pembunuhnya.

Pokoknya dia menegaskan bahwa pembunuhnya tidak ada di antara mereka. Pembunuhnya pasti berkeliaran di gunung ini dan menyarankan agar mereka tidak gegabah saling mencurigai satu sama lain.

Ming Yue dengan takut-takut mengklaim kalau dia cuma asal bicara. Lagian itu masalah kecil, tidak cukup untuk jadi alasan membunuh.

Karena sekarang hujan deras dan mereka tak punya peta area ini, mending mereka mencari tempat berteduh dulu. Kalau mereka masih belum menemukan tempat berteduh sampai malam, maka mereka harus bermalam hujan-hujanan di sini.

Han Chen menyarankan agar mereka terus bersama-sama sepanjang waktu. Karena dengan begitu, akan sulit bagi si pembunuh untuk bergerak.


Mereka semua lalu istirahat di bawah pohon. Jin Xi dan Han Chen duduk agak berjauhan dari yang lain. Jin Xi yakin kalau Han Chen berkata seperti itu pasti sengaja biar didengar si T.

Han Chen membenarkan. Kalau mereka saling bekerja sama, biarpun T ada di antara mereka, dia tidak akan bisa melakukan apapun.

Han Chen tiba-tiba membelai lembut wajah Jin Xi. "Jangan khawatir. Aku ada di sini."


Tiba-tiba Lou Xia mendapati tas mereka ternyata tidak kedap air dan semua isi tasnya basah dan berbagai peralatan di dalamnya tidak berfungsi. Han Chen dan Jin Xi langsung panik memeriksa tracker mereka. Tapi alat itu sudah rusak kena air.

Sepertinya T sudah tahu cuaca dan kondisi tempat ini, makanya dia mengarahkan mereka ke tempat ini. Jin Xi cemas, jika mereka putus kontak, takutnya Wen Long akan bergerak lebih cepat dan mengacaukan misi.

Han Chen menyuruh Jin Xi untuk menyimpan tracker itu. Mereka harus mencari cara lain untuk mengontak tim polisi.

Han Chen mengedarkan pandangannya mengamati semua orang dan menyuruh Jin Xi untuk mengawasi Fang Xu sementara dia akan mengawasi You Chuan. Kalau dia melihat ada yang mencurigakan, segera lakukan penangkapan.


"Jadi kau mencurigai Fang Xu dan You Chuan juga?"

"Iya. Saat Yan Er mati, semua tim merah ada bersama kita. Jadi mereka bisa dihapus dari daftar tersangka. Dake (Kefan) juga tidak sesuai profile T. Hanya You Chun dan Fang Xu yang paling sesuai."

Jin Xi merasa kunci utamanya ada pada perkataan Ming Yue tentang kejadian tahun lalu. Ekspresi Kefan juga jelas menunjukkan kalau dia kompolotan dan salah satu dari targetnya T. Hanya Fang Xu dan You Chuan yang reaksinya sama-sama diam, jadi T pasti salah satu dari mereka.


Han Chen mengalihkan topik ke permen yang selalu dibawanya. Agak basah tapi rasanya masih lumayan, dia lalu memberi satu untuk Jin Xi sebagai hadiah analisisnya.

"Cuma satu? Pelit sekali. Aku mau semua!"

Jin Xi mau merebut kotak permen itu, tapi Han Chen sigap menjauhkannya. "Kalau lain kali kau tampil dengan baik, (satu kotak) ini akan jadi hadiahmu."

"Dasar pelit!"

Karena persediaan makanan mereka hancur karena hujan, yang lain menyarankan agar mereka bergerak mencari tempat berlindung sekarang sebelum hari gelap. Mereka pun pergi meninggalkan perbekalan dan senjata-senjata mereka.


Wen Long cemas karena mereka belum mendapatkan sinyal dari Jin Xi dan Han Chen. Dia langsung memerintahkan Xiao Zhuan di kantor pusat untuk segera melacak keberadaan Han Chen dan Jin Xi, takut terjadi apa-apa pada mereka.

Sesuai dugaan Jin Xi, Wen Long begitu cemas hingga dia memerintahkan Cold Face untuk mengirim regu penyelamat secepatnya. Pokoknya mereka harus membawa Han Chen dan Jin Xi kembali dengan selamat.


Xiao Zhuan berusaha melacaknya, tapi tetap saja dia tak berhasil menangkap sinyal. Dia jadi cemas, apa yang terjadi?


Hujan makin deras dan para peserta masuk semakin dalam ke hutan. Tiba-tiba Ming Yue salah berpijak dan langsung oleng. Han Chen berusaha menyelamatkannya, tapi malah membuat mereka berdua terjatuh bergulingan ke bawah.

Tak sengaja kakinya Han Chen kena alat perangkap beruang. Jin Xi langsung turun untuk menyelamatkannya dan membantu melepaskan perangkap itu dari kakinya.


Lou Xia cemas, ada jebakan berarti ada binatang buas di sini. Muhan mengoreksi. Kalau ada jebakan, artinya ada orang yang tinggal di sekitar area ini.

Yang lain sudah tidak sabaran dan memutuskan untuk meninggalkan mereka bertiga untuk meneruskan pencarian mereka.


Jin Xi benar-benar cemas, kalau dibiarkan kakinya Han Chen bisa infeksi. Ming Yue menawarkan baju dalemannya yang terbuat dari katun untuk membebat kaki Han Chen.

Tapi Jin Xi menolaknya, "Hal seperti itu seharusnya dilakukan oleh pacar."

Dia langsung melepaskan dalemannya dan menggunakannya untuk memperban kaki Han Chen.


Memperhatikan interaksi mereka, Ming Yue menduga kalau mereka pasti belum lama pacaran, soalnya mereka rada-rada canggung gitu.

"Dia memang begitu, orangnya sangat kikuk." Alasan Han Chen.

"Kau sudah seperti ini, tapi masih menjelek-jelekkan orang lain. Bagaimana? Kau bisa berdiri?"

"Tentu."

Mereka lalu membantu Han Chen berdiri dan menyusul yang lain. Jin Xi menyuruh Ming Yue menyusul yang lain duluan saja, dia dan Han Chen pasti akan bisa menyusul mereka. Lagipula jalan ini mudah dilalui.


Setelah Ming Yue pergi, Jin Xi sendirian memapah Han Chen. Han Chen protes karena Jin Xi memperlakukannya bak orang cacat.

"Memang iya, kan? Aku tahu kalau kau sangat kesakitan sekarang ini. Teriak saja kalau kau memang kesakitan. Tidak salah kok bagi seorang pria jantan untuk sesekali bersandar di bahu wanita. Lagipula, kau tidak perlu melihatku sebagai wanita. Anggap saja aku kruk, iya kan?"


Mendengar itu, Han Chen malah memanfaatkan kesempatan untuk memluk Jin Xi, rasanya lumayan nyaman juga. Jin Xi langsung protes mendorongnya hingga membuat Han Chen berteriak kesakitan.

"Kau sengaja, yah? Kakiku pasti butuh waktu 10 sampai setengah bulan untuk sembuh."

"Kurasa kau sedang mengambil keuntungan. Suka sekali cari kesempatan untuk membuliku."

"Kau sendiri yang bilang untuk menganggapmu sebagai kruk. Aku kan tidak memaksamu."

"Han brengs*k!"


Tengah malam di sebuah mansion mewah tapi tampak seram, terlihat ada dinding yang penuh lubang dan di dalam lubang-lubang itu tersimpan banyak sekali botol-botol parfum. Dan tiap-tiap botol parfum itu, tampak ada boneka-boneka kecil di dalamnya.


Lalu di sebuah laboratorium (mungkin lab itu juga ada di dalam mansion), tampak ada seseorang yang sedang berdendang santai sambil mengoles semacam krim ke tbuh seseorang, sepertinya wanita dan mungkin itu mayat.

THE END... err, nggak ding. Bersambung ke season 2. ^^

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam